Sehat dan Bugar di Tahun 2018

Tahun ini saya berniat akan menyapih anak saya karena usianya di tahun ini sudah menginjak 2 tahun. Apa daya, karena saya kurang siap untuk menjalani weaning with love hingga akhir tahun ini saya belum berhasil menyapih anak saya dengan cinta. Sudah hampir 5 bulan dari usianya yang tepat 2 tahun, rasa tidak siap dari diri saya membuat proses ini masih terus berlanjut. Hingga mimpi saya untuk bersiap melakukan perbaikan gizi guna persiapan program hamil pun harus tertunda.

Selama menyusui, saya agak kurang menjaga asupan nutrisi bagi diri saya sendiri. Alhasil di awal tahun ini, saya sering mengalami sariawan. Makan bagi saya hanya sekedar menghilangkan rasa lapar selepas menyusui. Karena nutrisi yang ada dalam tubuh saya sudah tergerus oleh produksi ASI, membuat badan saya lemas, sering sariawan, dan kulit saya kusam. Keadaan paling berat bagi saya adalah setelah saya haid, anemia mulai menyerang.

Menjadi ibu rumah tangga menjadikan saya harus mempunyai energi ekstra dan fisik yang kuat. Kondisi kurang fit sedikit saya membuat rumah berantakan dan anak suami kurang terurus. Apalagi untuk melakukan program hamil, sungguh tantangan terberat saya saat ini. Karena memiliki kesehatan fisik dan mental sangat penting bagi saya dan kelangsungan hidup keluarga kecil saya.



Resolusi saya di tahun 2018 tidak muluk-muluk. Sudah ada program pemerintah bernama GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Germas merupakan suatu upaya preventif dan promotif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan tujuan memasyarakatkan paradigma sehat. Seperti yang kita tahu bahwa tantangan bidang kesehatan di negeri ini sudah bukan lagi double burden disease, tapi sudah berkembang menjadi triple burden disease. Dimana penyakit infeksi dan penyakit non infeksi masih merajalela, ditambah dengan adanya penyakit yang sudah teratasi tetapi muncul kembali.



Dalam program Germas ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu: melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi sayur dan buah, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban. Di tahap awal ini, ada tiga kegiatan yang menjadi fokus utama dalam program ini dan ini merupakan salah satu resolusi saya di tahun 2018:

1. Melakukan Aktivitas Fisik Minimal 30 menit per Hari
Aktivitas fisik bagi saya bukan hanya berbicara tentang kegiatan olahraga. Tapi lebih saya tekankan pada pengeluaran kalori. Meski kalori yang keluar dalam tubuh tidak sebanyak saat berolahraga. Tapi setidaknya setiap hari saya mengeluarkan kalori yang cukup tidak membuat tubuh saya kelebihan berat badan. Aktivitas fisik ini saya bagi menjadi lima, aktivitas berat, aktivitas ringan, kebiasaan berjalan kaki, perilaku sedentary, dan kebiasaan berolahraga.
 Aktivitas berat merupakan aktivitas yang mengeluarkan energi besar, seperti berjalan cepat, berlari, menyetrika. Sedangkan aktivitas ringan contohnya seperti menyapu, mencuci pakaian, dan menyiram tanaman. Untuk perilaku sedentary tidak mungkin saya hilangkan, karena ini salah satu cara saya melakukan me time dan menghilangkan kepenatan saya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Perilaku sedentary yang masih saya lakukan adalah menonton video di youtube dan membaca buku. Dengan mengurangi menonton tv untuk acara yang memakan waktu cukup lama. Sedang untuk kebiasaan berjalan kaki akan semakin rutin saya lakukan saat mengantar anak sekolah. Hanya saya untuk kebiasaan berolahraga tidak setiap hari saya lakukan. Saya mentargetkan seminggu 3x, jogging dan bermain bulu tangkis.

2. Mengkonsumsi Sayur dan Buah
Saya memfokuskan untuk konsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung asam folat karena rencana saya di tahun depan sudah lulus weaning with love dan bersiap melakukan program hamil. Tentunya program hamil ini saya rancang sendiri sedemikian rupa demi menghemat kantong pengeluaran kami. Rencana memperbanyak konsumsi asam folat seperti saat program hamil anak pertama bagi saya cukup manjur. Beberapa sayur yang akan sering saya konsumsi adalah sayur bayam, brokoli, dan jagung. Sedangkan tauge yang banyak mengandung vitamin E pun akan menjadi daftar makanan yang harus saya konsumsi di tahun depan. Untuk buah, saya tidak memilih buah apa saja yang harus dimakan, yang penting tiap hari makan buah. Tapi untuk fokus saya, saya memilih buah pisang, jeruk, alpukat, pepaya, strawberry, dan melon.

3. Memeriksakan Kesehatan secara Rutin
Ini menjadi salah satu penghambat saya. Meski sekarang sudah banyak apotek yang membuka layanan cek kesehatan, saya masih tak sempat periksa. Yang menjadi fokus saya di tahun depan adalah menimbang badan secara teratur (membeli timbangan digital, agar anak bisa ikut nimbang), mengecek kadar gula darah dan kolesterol sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit tidak menular.

Sekian resolusi kesehatan saya di tahun depan. 

Kesehatan merupakan salah satu modal membangun negeri ini

#onedayonepost
#nonfiksi
#resolusi2018

5 komentar

  1. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan

    BalasHapus
  2. Saya juga mau menyapih anak, tapi rasanya kok gak tega gitu yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ih mbak. Saya sudah ada tekad menyapih, tapi kok rasa2nya ada yg hilang kalau anak ga nempel 😣

      Hapus
  3. Semoga resolusi sehatnya tercapai ya mbak ^^

    BalasHapus
  4. Kesehatan termasuk salah satu rezeki..sehat terus ya..aamiin

    BalasHapus