Memang untuk membuat anak bisa membaca lebih mudah dibanding membuat anak suka membaca
Tapi di balik semua itu, setiap anak mempunyai kelebihan sendiri-sendiri
Lalu, bagaimana jika saat anak saya sudah menjalani pendidikan dasarnya tapi masih kesulitan untuk membaca?
Dalam istilah dikenal dengan nama disleksia, suatu spesifik disability yang berkaitan dengan neurologi. Dimana karakteristik anak yang terkena disleksia adalah kesulitan secara akurat dan atau mengenal kata secara lancar dan buruknya kemampuan pengucapan dan mengurai kode. Kesulitan di sini bermakna sulit dalam kemampuan kognitif dan memahami instruksi kelas. Sehingga ada konsekuensi yang harus dihadapi, yaitu permasalahan bahasa akan menjadi sangat komprehensif dan orangtua harus mereduksi pengalaman baca yang dapat memperkaya kosakata dan ilmu pengetahuan anak.
Karakteristik secara umum:
1. Kesulitan dalam membaca kata-kata
2. Kesulitan mengkode kata yang tidak familiar
3. Kesulitan membaca lantang
4. Kesulitan dalam pengucapan
Sedangkan kesulitan membaca adalah:
1. Segmentasi, blending, memanipulasi suara dengan kata (fonem)
2. Kesulitan menamakan huruf-huruf dan mengasosiasikannya dalam suara
3. Menyimpan informasi tentang suara dan kata dalam memori (memori fonologi)
4. Menyebutkan berulang kali nama dari obyek, warna, atau huruf dari alfabet yang dikenali
Lihatkan perkembangan anakmu sesuai dengan tahap usianya. Jadikan masalah menjadi tantangan.
Sumber:
Kuliah Whatsapp "Diskusi Emak Kekinian" dengan Judul "Anak dengan Disleksia" oleh Firnasyifa
Iya mbak, kadang suka gimana gitu, kalau ada Ibu-ibu yang mengeluhkan kemampuan anak, padahal kan masih kecil.
BalasHapusIlmu baru lagi, trimakasih mbak.
Noted. ^_^
Sama2 mbak Nia
Hapuswah.....jadi pengen punya anak :D
BalasHapus