Resensi Buku : Ayat-Ayat Cinta 2


Judul Novel      : Ayat-Ayat Cinta 2 : Sebuah Novel Pembangun Jiwa
Penulis               : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit             : Republika
Tahun Terbit     : 2015

Novel ini menceritakan tentang kelanjutan kisah Fahri dalam novel 'Ayat-Ayat Cinta'. Bermula dari hilangnya Aisha (istri Fahri) di Palestina. Fahri memulai kehidupannya yang baru di sebuah kota di Britania Raya, Edinburg.

Dikisahkan, Fahri sebagai seorang cendekiawan muda, seorang dosen yang bergelar doktor, dan seorang wirausahawan sukses. Bersama paman Hulusi (asisten rumah tangga Fahri), Fahri menjalani kehidupan sehari-harinya tanpa pendamping hidup.

Untuk mendoakan Aisha, Fahri selalu membantu orang-orang yang membutuhkan. Beberapa tetangga kerap Fahri bantu tanpa mengharapkan imbalan apapun. Keira, salah satu tetangga Fahri yang amat membenci kaum muslim pun tak luput Fahri bantu hingga ia mencapai kesuksesan tertinggi sebagai seorang violinist terkenal dan mendapat juara dunia.

Suatu ketika Fahri menemukan seorang gelandangan wanita bernama Sabina, seorang pengemis yang wajahnya tak elok dan suaranya parau. Sabina ditemukan dalam kondisi pingsan. Fahri dengan sigap segera membantu Sabina  hingga pulih dan meminta Sabina untuk tinggal bersama Fahri.

Hulya, sepupu Aisha yang berasal dari Turki kemudian datang ke Inggris untuk melanjutkan studinya di sebuah universitas di Inggris. Hulya, yang wajahnya mirip dengan Aisha kembali mengingatkan Fahri kepada Aisha. Hingga kemudian Fahri menikah dengan Hulya dan dikaruniai seorang putra.

Lalu, bagaimana dengan Aisha? Apakah Aisha diketemukan? Ataukan Aisha diketemukan sudah tewas bersama rekannya seorang reporter?

Novel ini membantu kita mengingat kembali isi Al Quran. Selain itu, dalam novel juga membuat kita merasakan indahnya toleransi antar umat beragama. 

Bahasanya yang sederhana, tanpa adanya bahasa asing, membuat kita mudah mencerna isi novel.  Kata-kata yang tegas dalam setiap percakapan, tak membuat bingung pembaca karena sudah ada batas siapa yang mendialogkan percakapan tersebut.

Novel dengan jumlah halaman lebih dari 600 halaman ini terlalu panjang di bagian pendahuluannya. Sehingga mungkin sebagian pembaca baru menemukan feel novel setelah membaca seperempat atau seperlima dari isi novel ini.  Dengan novel sepanjang ini, sayangnya konflik dalam novel tak begitu terasa dan tokoh yang tersembunyi dalam novel ini mudah tertebak sejak awal.

Tokoh Fahri di dalam novel terlalu sempurna untuk karakter seorang tokoh fiktif. Meskipun untuk mencapainya, Fahri harus banyak berkorban (ada di Ayat-Ayat Cinta). Tak hanya Fahri, tokoh Hulya pun ditonjolkan sebagai tokoh yang sempurna. Meski ada tokoh Keira, yang lebih ditonjolkan sebagai gadis yang berperilaku tidak baik.

Meskipun begitu, latar tempat yang disuguhkan dalam novel ini begitu sempurna. Penggambaran sebuah lokasi begitu mudah diimajinasikan. 

Untuk sekedar membaca novel, menurut saya novel ini tak hanya sekedar sebagai hiburan saja. Lebih dari itu, novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini juga sebagai motivasi diri kita agar semakin lebih taat kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia.

Project Diri


Berbicara tentang project diri, sungguh diri ini antara siap dan tidak siap. Saat ini, saya memang sedang menambah jam terbang terkait passion yang saya miliki. Untuk project memang saya belum kuat dan berani menapak sendiri. Masih butuh teman satu passion yang mendukung terlaksananya project diri saya.

Di akhir tahun kemarin, saya membuat resolusi untuk bisa melahirkan sebuah antologi bersama teman-teman yang lain. Saya tak muluk-muluk mentargetnya. Hanya satu antologi target di tahun ini. Tapi, alhamdulillah. Dengan adanya campur tangan dariNYA, saat tulisan ini terposting sudah 4 antologi yang hampir terbit.

Menuju project saya selanjutnya, sambil ingin mengkaryakan passion diri melalui antologi-antologi selanjutnya. Saya pun bersiap untuk membuat buku solo, meski sampai sekarang masih dalam tahap kerangka isi bukunya saja. Hehe..

Selain ingin mengkaryakan sebuah buku solo perdananya saya. Saat ini saya mencoba menambah jam terbang dengan mengisi blog saya. Hingga nantinya kualitas tulisan saya semakin meningkat dengan konsistennya saya posting tulisan di blog.

Saya mencoba memproject blog saya dengan niche utama blog saya tentang parenting dan lifestyle. Sesuai dengan apa yang saya bisa dan saya kuasai.

Hal pertama yang harus saya siapkan adalah bacaan yang sekarang bisa saya akses melalui ipusnas. Dengan membaca, maka konten blog saya akan semakin berkembang dan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca blog saya.

Hal kedua, saya harus konsisten menulis. Meski kadang didera kemalasan, tapi perlahan harus saya tepis.

Mungkin seperti itu rencana project saya ke depan.


5 Area dalam Metode Montessori

Dalam metode montessori tidak dibedakan material satu dengan yang lain berdasarkan kelompok umur. Semua material merupakan satu kesatuan yang saling berkesinambungan.

Baca juga : Sekilas tentang Metode Montessori 1

Baca juga : Sekilas tentang Metode Montessori 2

Ada 5 area dalam metode montessori:

1. AREA PRAKTIK SEHARI-HARI

Menuang, menyendok, mengancing, meronce. Menjadi salah satu kegiatan montessori yang paling banyak kita tahu. Tapi, dari kegiatan inilah kita menjadi tahu bahwa kegiatan di area praktik sehari-hari merupakan kegiatan yang penting, karena:

a. Menguatkan Jari sebagai Persiapan Menulis

Kegiatan seperti menuang dan menyendok yang membutuhkan kekuatan otot jemari tangan anak dipercaya dapat menstimulasi perkembangan menulis anak. Sehingga, saat anak berusia 6 tahun, anak sudah tidak lagi malas menulis karena di usia dini sudah dipaksa untuk langsung menulis di kertas.

b. Memperpanjang Rentang Konsentrasinya

Rentang konsentrasi anak adalah (umur) dikalikan dengan 1 menit. Jadi, jika seorang anak berumur 2 tahun. Maka, rentang konsentrasinya sebesar 2 menit. Begitu seterusnya.

Lantas, bagaimana cara untuk memperpanjang rentang konsentrasi anak? Caranya adalah dengan memberikan stimulus anak. Melalui kegiatan dalam praktik sehari-hari, sehingga anak menikmati akan menstimulus dan memperpanjang rentang konsentrasi anak.

c. Melatih Kemandirian

Stimulus seperti menyendok, akan membantu anak dalam berkegiatan, seperti makan sendiri dan mandi sendiri. Sehingga dapat melatih kemandirian anak tanpa dipaksakan.


2. AREA SENSORIS

Kegiatan untuk menstimulasi dan menghidupkan seluruh kepekaan indera anak. Di area ini anak akan belajar dasar-dasar bentuk, warna, tekstur, dan ukuran. Sehingga dapat menstimulus penglihatan dan perabaan anak, yang akan mempermudah anak dalam membedakan angka dan huruf.


3. AREA BUDAYA DAN ILMU PENGETAHUAN

Kegiatan di area ini akan memperkaya wawasan anak tentang semua yang ada di alam semesta. Anak akan tahu dan oaham perannya di muka bumi, sehingga anak sadar akan perannya sebagai khalifah fil ardh.

Di area ini perkaya wawasan anak dengan cara yang menyenangkan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mengajarkan anak seperti apa yang sudah diajarkan seorang pelajar saat duduk di bangku SMA.


4. AREA BAHASA DAN LITERASI

Pada tahap metode montessori, anak dikatakan bisa membaca adalah saat anak mampu memahami makna tulisan yang ia baca.


5. AREA MATEMATIKA

Tidak hanya sekedar mengajari dan membuat bisa anak dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Sehingga, anak menjadi tak paham arti bilangan secara konkret.

Sumber:
Jatuh Hati pada Montessori, Vidya Dwina Paramita

Sekilas tentang Metode Montessori (2)

Montessori menjadi sebuah metode yang akan menstimulasi seluruh indera anak, sehingga perkembangan anak menjadi lebih optimal dan mendukung tahapan perkembangan anak selanjutnya.

Baca juga: Sekilas tentang Metode Montessori 1

Saling Menghargai

Dalam metode montessori tidak ada yang namanya berbicara dengan intensi tinggi atau memerintah dengan satu arah, sehingga menimbulkan anak tak mendengarkan perkataan kita atau justru malah berkata kasar kepada kita.

Dalam metode montessori hanya ada berbicara dan memperlakukan anak dengan sopan. Menggunakan eye contact dan mensejajarkan tubuh kita dengan tubuh anak menjadi salah satu kunci komunikasi kita kepada anak.

Penggunaan Alas Kerja

Maksud dari alas kerja di sini adalah daerah teritori anak saat bermain. Sehingga saat anak memahami alas kerjanya, meskipun anak bermain dengan bermacam-macam material, kerapian ruangan tetap terjaga.

Saat bermain di kelas dan si anak sudah mengerti tentang alas kerjanya masing-masing, anak pun harus dilatih untuk meminta ijin ataupun menolak dengan cara yang baik. Sehingga, di dalam metode montessori ini anak tak hanya belajar tentang perkembangannya, tetapi juga belajar tentang adab dan akhlak kepada teman.

Meaningful Activity - Future Learning

Semua kegiatan di montessori bertujuan untuk mempersiapkan tahapan perkembangan anak selanjutnya. Dan semua kegiatan dan aktivitas anak dirancang untuk membantu mempersiapkan anak menjalani kegiatan lain yang lebih kompleks.

Konkret - Abstrak

Menggunakan lembar kerja bukan satu-satunya cara untuk mengajarkan sesuatu kepada anak. Mengeksplorasi pengalaman secara langsung mengajarkan anak melihat dulu secara konkret, baru kemudian diajarkan secara abstrak.

Sederhana - Kompleks

Menggunakan material yang sederhana untuk merancang kegiatan montessori menuju kegiatan yang lebih kompleks. Sehingga anak harus mengeksplorasi material terlebih dahulu dan menguasainya sebelum anak menggunakan material tersebut.

Penguasaan Materi: Maju-Mundur

Perkembangan anak tak dapat disamakan dam dibandingkan dengan anak yang lain. Di montessori, tak ada istilah 'tertinggal' ataupun 'terlalu cepat'. Sehingga penting bagi anak untuk mengulang kembali material yang sudah diajarkan.

Self Correction

Salah satu kebiasaan kita adalah mengoreksi kesalahan di saat anak melakukan kesalahan. Selalu mengoreksi dan menyalahkan anak tak jarang membuat menyontek menjadi kebiasaan yang lumrah.

Dalam metode montessori, dirancang dengan konsep self correction untuk mencegah orangtua sering menginterupsi ataupun mengintimidasi anak. Cara paling efektif dalam mengoreksi anak adalah denhan memberi contoh bagaimana seharusnya yang ia lakukan.

Penggabungan Usia

Menggabungkan usia diharapkan dapat membantu anak untuk saling berinteraksi dan saling belajar. Membantu teman yang berbeda usia, memberi teladan, dan mengasah jiwa kepemimpinan dapat dilakukan anak yang lebih besar kepada adik-adiknya.

Penggunaan Istilah Work

Jangan ragu untuk menggunakan istilah belajar kepada anak-anak. Tentu saja kegiatan belajar harus kegiatan yang bermakna dan menyenangkan bagi anak.

Kolaborasi, bukan Kompetisi

Jika kebutuhan dasar anak belum dipenuhi tetapi sudah diikutkan berbagai kompetisi, maka yang ada dipikiran anak hanya memperoleh kemenangan saja.  Tugas utama adalah berkolaborasi, bukan berkompetisi. Hingga nanti pada saatnya anak sudah terjun ke dunia kerja, sudah tak ada lagi kompetisi antar pekerja.

Sumber:
Jatuh Hati pada Montessori, Vidya Dwina Paramita

Sekilas tentang Metode Montessori (1)

Bagi sebagian ibu-ibu yang menerapkan home education pada anaknya menggunakan metode montessori untuk menstimulasi perkembangan anaknya berdasarkan rentang usia anak.

Montessori membagi usia menjadi 4 bagian, yaitu:
1. 0-6 tahun
2. 6-12 tahun
3. 12-18 tahun
4. 18-24 tahun

Usia 6 tahun pertama merupakan pondasi pokok anak yang akan berpengaruh pada tahapan perkembangannya kelak.

Pada 6 tahun pertama kehidupan manusia adalah masa dimana anak mencerna dan mendapatkan pengetahuan dari lingkungannya, atau sering disebut dengan absorbent mind. Di masa ini, terutama saat 3 tahun pertama, otak anak layaknya spons yang mudah menyerap apa yang ada di lingkungan dengan interaksi anak. Masa 3 tahun pertama anak ini dinamakan masa unconscious mind. Untuk itu, mengapa di masa ini pendidikan anak harus seoptimal mungkin? Ya, karena masa ini tak akan terulang kembali. 

Anak bukan Kertas Kosong

Sebagai makhluk ciptaanNya, anak sudah terinstal fitrahnya, bukan lagi kertas kosong yang bisa kita tulis apa yang kita mau. Tapi, kita menumbuhkan fitrah tersebut agar bertambah semakin kuat.

Sehingga, ikuti kegiatan anak. Terlibat dalam setiap aktivitas anak. Dengan catatan, memenuhi kebutuhan anak dengan mengamati kegiatan anak yang membuat anak menjadi berbinar.

Kebebasan Berbatas

Membebaskan anak bermain dan belajar bukan berarti membiarkannya tanpa adanya aturan. Kebebasan berbatas di sini dimaksudkan dengan anak diberi kebebasan dalam memilih material dan durasi yang akan dieksplorasi serta kebebasan untuk berdiskusi dan bekerja bersama. Sehingga dengan adanya kebebasan yang berbatas dengan aturan yang jelas akan menjadi pelindung kebebasan anak dari kekacauan.


Sumber:
Jatuh Hati pada Montessori, Vidya Dwina Paramita

Sejarah Perkembangan Montessori

Ibu-ibu,
Siapa yang tak mengenal metode montessori?

Montessori yang hingga sekarang berkembang pesat di dunia, diyakini berdampak positif bagi perkembangan anak. Dengan ciri aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak, metode ini menekankan pada penyesuaian lingkungan belajar anak dengan tahapan perkembangan anak.

Metode montessori dikembangan oleh Dr. Maria Montessori, seorang dokter yang berasal dari Italia. Bermula dari penelitian perkembangan anak yang melibatkan para anak yang mengalami keterbelakangan mental, ternyata metode yang dilakukannya cocok juga diterapkan kepada anak-anak normal. 

Hingga dibukalah casa dei bambini yang menjadi cikal bakal lahirnya metode montessori yang kemudian berkembang dan menyebar di seluruh dunia.

Membaca buku sejarah memang terkadang menjemukan, tetapi dari kita membaca buku-buku sejarah akan menjadikan motivasi dan memberikan inspirasi agar kita selalu berkarya. 

Dengan membaca buku sejarah montessori kita menjadi sadar bahwa,

Apapun profesi kita, memberikan pendidikan anak memerlukan metode khusus yang efektif




Menemukan Maestro Ilmu Pendukung



Saat kita ingin mendalami bakat yang ada di dalam diri kita, maka banyak cara yang harus kita tempuh. Salah satunya adalah dengan mencari guru yang sesuai dengan bakat kita. Dengan harapan saat kita mempunyai guru, potensi yang ada dalam diri kita menjadi semakin terasah.

Sebelum mencari guru, tentu kita harus membatasi ilmu-ilmu yang akan mendukung bakat yang kita miliki. Meski semua ilmu itu menarik, tapi tetap harus disesuaikan dengan kemampuan diri kita. Sehingga, saat ada ilmu lain yang tidak mendukung bakat kita. Kita bisa mengatakan

Menarik, tapi tidak tertarik

Ketika saya diminta untuk menuliskan ilmu-ilmu yang akan mendukung aktivitas menulis saya, saya juga berkaca akan kemampuan diri saya. Di samping saya juga harus membaginya dengan aktivitas sehari-hari lainnya.

Maka, untuk mendukung aktivitas menulis saya, terutama di penulisan nonfiksi. Ada beberapa ilmu yang harus saya pelajari:

1. Ilmu Menulis yang Benar dan Baku sesuai Kaidah (PUEBI)

Meski menjadi dasar dari semua materi kepenulisan. Menurutku ilmu ini paling susah jika tak diterapkan setiap hari. Jadi meski sudah mendapat ataupun membaca ebook PUEBI, ilmu ini harus diaplikasikan saat menulis.

2. Ilmu tentang kepenulisan nonfiksi

Saya memilih materi nonfiksi, karena nonfiksi adalah yang gue banget. Meski lebih suka membaca cerita-cerita fiksi. Tapu entah bagaimana saya lebih mudah saat menulis tulisan berjenis nonfiksi.

Karena materi nonfiksi banyak, sayapun harus mempelajarinya satu per satu. Mulai dari struktur penulisan hingga bagaimana cara membuat tulisan nonfiksi senikmat saat pembaca membaca tulisan fiksi.

3. Ilmu seputar blogging

Selama ini, saya menulis dengan media blog sebagai curahan hati saya. Maka, saat ada materi tentang blogging saya akan menerimanya. Meski sekarang saya baru belajar dasar-dasar blogging. Semoga ke depan bisa menambah lagi ilmu blogging yang lainnya.

Setelah saya mengetahui dan menuliskan apa saja ilmu yang saya butuhkan. Saya juga harus mencari guru untuk membantu saya menjembatani ilmu-ilmu tersebut. Karena saya kesulitan untuk mencari guru, saya memilih mencari guru melalui beberapa komunitas menulis.

1. Komunitas One Day One Post

Komunitas pertama dimana saya belajar menjadi seorang penulis. Meski awalnya sempat menyerah, tapi balik lagi ke niat awal untuk mencari ilmu dengan berbagai penulis keren yang tergabung di komunitas ini.

2. #OdopFor99Days

Salah satu program menulis di Ibu Profesional ini menjadi guru menulis saya yang kedua. Meski tidak terlalu di grup whatsapp, tapi banyak ilmu yang saya peroleh dari member di sini untuk tetap produktif menulis di sela-sela kesibukan sebagai ibu pekerja, baik di ranah publik maupun di ranah domestik.

3. Rumbel Menulis Ibu Profesional Jepara

Salah satu rumbel yang saya pilih saat bergabung di komunitas ibu profesional Jepara. Meski belum diluncurkan di tahun ini, dari sini akan menjadi sharing kepenulisan di antara member ibu profesional Jepara.

#RuangBerkaryaIbu
#ProyekDua
#TugasMateriKeenam
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu

Kampung Es Podomoro, Kuliner Murah di Jepara

Menikmati kesegaran es teler di siang hari yang terik menjadi surga bagi sebagian orang penyuka es. Ketika dahaga sudah tak tertahankan, maka minum es menjadi kenikmatan tersendiri yang tak terkira.

Sore kemarin rencana kami mau berkunjung ke dokter gigi untuk kontrol kesehatan gigi. Ternyata, sampai di tempat praktik dokter pendaftaran sudah ditutup karena kuota di hari tersebut sudah habis. Dengan langkah gontai kami meninggalkan tempat praktik dokter untuk jalan-jalan keliling pasar.

Karena masih terlalu sore dan matahari masih menyengat kulit, kami pun kehausan. Dan kami memilih Kampung Es Podomoro untuk melepaskan dahaga kami.

Kampung es Podomoro, terletak di desa Tiga Juru kecamatan Mayong kabupaten Jepara. Akses menuju tempat ini lumayan mudah. Dari perempatan Mayong jalan menuju japur alternatif ke desa Kalipucang, tepat di seberang masjid Tiga Juru akan kita jumpai papan penunjuk Kampung Es Podomoro.


Menuju lokasi, kita disambut dengan payung warna-warni


Meski namanya kampung es, tetapi yang dijual di sini tak hanya es. Ada bakso, mie ayam, dan beberapa camilan seperti sosis bakar. Dan sekarang menu yang ditawarkan pun semakin beragam, ada es krim toping, nugget pisang, dan nugget (sayang, karena saya tak tahu adanya menu baru, jadi belum mencoba satupun menu barunya).

Harga yang ditawarkan pun sangatlah ramah dikantong, untuk satu porsi es teler juara dihargai Rp 6.000,00.


Es teler yang sudah dinikmati


Dengan ukuran yang lumayan, satu porsi bisa dinikmati untuk dua orang (saking hematnya). Tak hanya es teler saja yang harganya ramah kantong, es campur dan berbagai aneka jus bisa dibeli hanya dengan membayar Rp 5.000,00 saja.


Sosis bakar, 4 tusuk hanya 5 ribuan


Untuk camilan seperti sosis pun hanya seharga Rp 5.000,00 dan mie ayam/mie bakso bisa kita dinikmati dengan menukarnya dengan uang Rp 5.000,00. Karena belum tahu adanya menu baru, saya perkirakan camilan lain seharga Rp 5.000,00.


Mie ayam, yang terkadang mangkoknya pakai batok kelapa


Tempat yang disediakan pun beraneka. Ada lesehan, ada yang hanya 2/3 kursi ataupun yang ingin duduk ramai-ramai pun ada. Karena tempat ini ramai dengan anak muda, terutama anak sekolahan. Di jam-jam pulang sekolah ataupun hari libur, untuk bisa menikmati kuliner di sini, kita harus siap-siap menahan dahaga dan menahan ludah karena harus antri menunggu pesanan.


Tempat duduk 


Hanya saja, tidak adanya toilet di sini membuat kita untuk tidak bisa berlama-lama di tempat ini, selain harus bergantian tempat dengan pengunjung yang lain.

Untuk yang suka foto-foto, tempat ini juga cocok bagi mereka yang doyan selfie ataupun wefie.


Bangku dari ban bekas

Secara keseluruhan, tempat ini rekomen bagi segala kalangan dan umur. Selain harga yang ditawarkan hemat di kantong, rasa yang ditawarkan pun bisa menggoyang lidah.

Dokter di Novel Birunya Skandal



Susan susan susan
Besok gede mau jadi apa
Aku kepingin pinter
Biar jadi dokter

Kalau kalau benar
Jadi dokter kamu mau apa
Mau suntik orang lewat
Jus jus jus

(Cita-Citaku, Susan dan Ria Enes)

Jika kita bertanya kepada anak-anak yang masih berumur 5 tahunan tentang cita-citanya, sebagian akan menjawab ingin menjadi dokter. Baik anak zaman dahulu maupun zaman sekarang, menjadi dokter merupakan cita-cita terbesar anak. Meski dengan berjalannya waktu, cita-cita tersebut akhirnya kandas juga.

Karena profesi dokter begitu populernya di mata anak-anak. Sejak dini pun kita harus mengenalkan profesi lainnya. Bisa dengan cara tour de talent, membacakan buku tentang profesi, ataupun mengenalkan alat-alat yang dipakai melalui mainan edukatif.

Kembali lagi ke profesi dokter,

Bahwa kita tahu, profesi dokter ini sangat mentereng di mata masyarakat. Bahkan sebagian orang tua memiliki ambisi untuk menyekolahkan anaknya di bagian medis ini. 

Dokter, yang menurut orang-orang bisa menyembukan orang sakit dengan segala kepintarannya. Sekarang bahkan ada anggapan masyarakat tentang kecocokan jika berobat di dokter ini akan sembuh. Jika berobat di dokter yang lain susah sembuhnya. Anggapan ini mungkin hanya sugesti dari masyarakat, tanpa melihat kuasaNYA. Jangan sampai hanya karena anggapan ini, kita menjadi orang yang menyekutukanNya.

Tindakan media yang kemungkinan menyebabkan pasien kehilangan nyawanya, cacat, ataupun tidak sembuh paling banyak yang dikeluhkan masyarakat. Tindakan yang berisiko tinggi memerlukan persetujuan tertulis yang disepakati oleh kedua belah pibak. Boleh keluarga pasien menuntut ganti rugi, jika tindakan menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang dialami pasien. Tentu saja dengan membuktikan adanya kesalahan atau kelalaian dalam tindakan yang dilakukan dokter.

Dalam masyarakat, dokter pun sama halnya dengan profesi lainnya. Memiliki keluarga, terlebih bagi dokter perempuan yang memiliki anak. Mungkin ada kebimbangan dalam hati, dengan profesional dilakukannya tugas sebagai istri dan ibu di rumah, di bagian lain dengan sepenuh hati harus tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan pasiennya.

Bagaimanapun, dengan adanya profesi dokter ini dapat membantu kita dalam mengatasi masalah kesehatan yang menimpa diri dan keluarga kita.

Diilhami dari novel Mira W yang berjudul Birunya Skandal

Resensi Buku : The Perfect Husband



Judul Buku                : The Perfect Husband
Penulis                       : Indah Riyana
Tahun Terbit, Cetakan : 2016, cetakan kedua
Tebal Buku              : 576 hlm, 10.5 x 19 hlm
ISBN                          : 978-602-6922-31-1

Mengisahkan tentang kehidupan seorang laki-laki yang bernama Arsen dan seorang wanita bernama Ayla. Bermula dari pertemuannya di masa kecil dan berlanjut hingga mereka menikah dan memiliki banyak sekali tantangan yang harus mereka lewati.

Ayla, seorang wanita diambang drop out dari kuliah harus mengikhlaskan dirinya ketika terjadi perjodohan dengan Arsen. Ayla yang selalu bersikap kasar kepada Arsen bertekad dengan segala cara untuk membatalkan pernikahan mereka. Dengan kesabaran dan kebulatan tekad Arsen, akhirnya mereka menikah.

Dia yang mencintaiku, tetapi aku justru mengabaikannya

Tabiat Ayla yang keras dan kasar kepada Arsen membuat biduk pernikahan mereka terasa hambar. Hingga saat kesabaran Arsen sudah tak berbatas, Arsen pergi dan Aylapun depresi karena kepergiannya.

Problem rumah tangga dalam kisah sepasang suami istri ini terus menerus menggelayuti kehidupan mereka hingga terpaan dahsyat badai pernikahan mereka dapat mereka lalui.

Novel yang diambil dari wattpad yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah novel. Dan kini kisah ini pun diangkat ke dalam layar lebar.

Penokohan yang tersaji dalam novel ini terkesan berlebihan. Watak Ayla yang menurut saya banyak minusnya dibanding lebihnya, hingga watak Arsen yang nyaris sempurna tergambar dalam novel ini. Meski, pada saat Arsen muda watak Arsen cenderung lebih mirip dengan Ayla. Meskipun begitu, mimik muka serta adegan yang terdapat dalam novel ini sangat jelas tergambar dan kita bisa membayangkan saat tokoh dalam novel ini terlibat percakapan.

Latar yang ditampilkan dalan novel ini pun terkesan sangat sederhana. Riset sebelum menuliskan cerita ini mungkin bisa ditambah agar latar dalam cerita ini terkesan hidup. Namun, karena alur yang terdapat dalam novel ini terkesan maju dan mundur, membuat pembaca menjadi semakin penasaran dengan kelanjutan kisahnya.

Secara keseluruhan kita dapat mengambil hikmah di balik cerita ini, bahwasanya ketika kita sudah mengikrarkan janji di hadapanNya, maka saat itulah kewajiban dan hak kita harus kita tunaikan kepada pasangan kita.

Menstimulasi Kreativitas Anak Sejak Dini

Seperti pada materi kelas Bunda Sayang bulan ini adalah tentang stimulasi kreativitas anak. Mulanya saya pun agak tercengang materi ini. Ya, karena saya kurang kreatif dalam menghadapi hidup. 🙈



Mencoba agak sedikit kreatif pun, saya takutnya bukan malah menstimulasi kreativitas anak tapi malah menstimulasi kreativitas sendiri. Maka dari itu, sebelum saya menstimulasi kreativitas anak saya yang masih 32 bulan, saya harus mengasah kreativitas saya sendiri. Dan cara tersingkat yang saya tempuh adalah dengan memperbanyak membaca buku. Dengan harapan, saat anak sudah banyak pertanyaan, saya agak sedikit kreatif dalam menjawab.

Mengenali Gaya Belajar Anak dan Tipe Kecerdasannya

Game level ini sungguh membuat saya harus kalang kabut dalam mereview materi sebelumnya. Karena gaya belajar anak yang bertipe kinestetik, maka dalam mengasah kreativitasnya saya harus berpikir berkali-kali dalam mencontohkannya.

Misalnya, saat anak kesulitan meniup lilin yang dinyalakan di luar rumah. Maka saya pun harus banyak membaca buku dan akhirnya saya menemukan cara jitu sekaligus eksperimen kecil bidang fisika.



Pun saat anak sangat tertarik dengan kertas dan pulpen. Saya hanya menyediakannya, dan saya biarkan ia berkreasi semampunya.

Meski untuk tipe kecerdasannya anak mungkin ada yang paling dominan. Saya hanya menstimulasinya dengan hanya menggunakan bahan yang tersedia saja.

Karena saya yakin bahwa kreativitas anak sudah ada sejak lahir. Kita hanya bertugas memupuk agar semakin subur, bukan malah memotong kreativitasnya.

Life Story-nya Amelia PH

Berbicara masalah blog, ada banyak alasan orang membuat blog. Bisa karena ingin berbagi, curcol, ataupun untuk meraup rupiah. Salah satu diantara banyak blog yang sudah saya kunjungi adalah setiap blog ada kemungkinan orang untuk mengungkapkan isi hatinya, bisa dengan menulisnya secara tersurat ataupun menuliskannya secara tersirat.

Pertama kali, membuat blog Mbak Amel aku kira isi blog mbak Amel seputar kehidupan mbak Amel, yang bisa dilihat di tajuk blognya 'life story'. Tapi setelah menelusurinya lebih jauh, ternyata tak hanya ku temukan mbak Amel yang sebenarnya, tapi karya fiksi yang sederhana dan enak dibaca. Ini karena saya belum kenal mbak Amel (peace mbak, kita kenalan dulu ✌). Tahu mbak Amel pun setelah mbak Amel salah masuk kamar ke kelas non fiksi ✌ dan baru sekarang bisa ngepoin blognya.

Tampilan blog khas default blogger pun paling ku suka (karena blogku pun memakai tema bawaan dari blogger). Selain tak perlu mencari-cari tema dan menghabiskan banyak waktu untuk mengganti tema, tampilan blog seperti ini sangat ramah dibuka. Warna biru pada tema blognya mbak Amel pun setidaknya bisa kita tebak seperti apa isi blognya mbak Arin. Hanya saja karena saya bukan psikolog apalagi peramal. Jadi saya hanya bisa menyimpulkan mbak Amel ini suka ketenangan seperti birunya laut. Ini terlihat dari isi blognya yang tidak banyak menimbulkan pro dan kontra saat membaca.

Dan dari blog ini, saya baru tahu kalau ternyata mbak Amel adalah seorang pelajar yang semangat juang menulisnya sangat tinggi. Dari awal tahun ini, mbak Amel tetap produktif menulis. Meski saya tahu, tugas pelajar sangatlah berat. Dan apalagi sekarang ditambah mbak Amel ikut RCO. Paket komplit rasanya.

Semoga tetap semangat menulis ya mbak Amel. Teruslah menulis hingga nanti kau bisa memperlihatkan karya-karya yang kau tulis pada anak cucumu

Merencanakan Kehamilan

Kehamilan menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu kaum hawa di seluruh dunia. Selain untuk memperpanjang keturunan, memiliki anak menjadi kegembiraan tersendiri bagi sepasang orang tua. Hingga tak jarang banyak orang tua yang merencanakan memiliki banyak anak.

Lalu, apakah merencanakan anak pertama sama dengan merencanakan anak kedua dan seterusnya?

Tentu, kalau jawaban saya pastinya berbeda. Merencanakan anak pertama cukup dengan menyusun perencanaan bersama pasangan, sedangkan merencanakan anak kedua dan seterusnya, perlu pertimbangan dari sang kakak. Selain untuk menghindari adanya sibling rivalry, pertimbangan sang kakak diperlukan untuk persiapannya saat kelahiran sang adik kelak.

Beberapa tips yang diperlukan untuk merencanakan anak kedua dan seterusnya:

1. Proses Menyapih Sang Kakak Sudah Tuntas
Saat proses menyapih sang kakak sudah tuntas, ini berarti sang kakak sudah mandiri dan tidak tergantung lagi pada ibunya.
Tak mudah memang untuk menyapih anak dengan cinta, membutuhkan proses yang tak instan seperti pakai jampi-jampi mbah dukun atau didoain orang pinter nan shalih. Menyapih anak butuh tekad orang tua, tak sekedar tega kepada anak, tapi juga untuk mengenalkan kemandirian dan kebutuhan seksual anak.

2. Nutrisi Setelah Menyapih
Saat menyusui mungkin banyak cadangan nutrisi kita yang habis keluar melalui ASI. Karena seburuk apapun makanan yang kita konsumsi tak akan berpengaruh pada ASI yang kita keluarkan. Jadi, di saat menyusui dan asupan nutrisi kita kurang. Maka produksi ASI akan tetap berjalan normal (supply on demand) dan akan mengambil cadangan nutrisi dari tubuh. Hingga tak jarang sebagian ibu menyusui akan kehilangan berat badannya ataupun terkena defisiensi vitamin dan mineral (misalnya, sering sariawan)

Untuk merencanakan kehamilan yang diinginkan tentunya kita pun harus berencana dalam menjaga asupan nutrisi kita. Selain untuk meningkatkan kesuburan, nutrisi juga diperlukan dalam pembuahan antara sel telur dan sperma. Dengan harapan saat pembuahan terjadi, sel telur sudah dalam kondisi prima untuk melanjutkan perkembangan janin hingga setelah janin keluar.

Selain itu, nutrisi yang baik sebelum kehamilan dimulai akan menentukan kondisi anak setelah dilahirkan kelak. Nutrisi yang sebaiknya kita perbanyak konsumsi adalah makanan yang banyak mengandung asam folat. Buah-buahan dan sayur-sayuran yang banyak mengandung asam folat bisa kita temukan dalam brokoli, jeruk, ataupun alpukat.


3. Komunikasi dengan Pasangan dan Sang Kakak
Kehamilan yang diinginkan adalah kehamilan yang bisa diterima oleh seluruh anggota keluarga. Sebelumnya, tentu saja harus ada komunikasi dengan anggota keluarga lainnya tentang kesiapan adanya anggota keluarga baru. Sehingga, saat pembuahan terjadi merupakan kehamilan yang diinginkan oleh seluruh anggota keluarga.

4. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan sangat diperlukan. Terkhusus untuk yang ingin mengetahui status kesehatannya. Selain untuk mengantisipasi bahaya kehamilan. Tes kesehatan juga bermanfaat bagi kesehatan anak. Beberapa tes yang diperlukan sebelum kehamilan, yaitu: tes gula darah, tes TORCH, hepatitis B, HIV/AIDS, dan tekanan darah.


Hada Labo : Starter Pack Shirojyun

Seringkali kita disibukkan dengan menata barang-barang yang akan kita gunakan untuk bepergian. Melipat pakaian agar hasil lipatan muat dalam tas, sampai ke peralatan mandi, skincare, dan make up. Tentu saat bepergian harus kita bawa seperlunya saja.

Yang menjadi masalah adalah saat skincare yang kita miliki adalah skincare dengan ukuran jumbo, tentu saat kita bepergian kita harus memiliki tempat kecil yang steril dan bisa kita gunakan untuk menaruh skincare yang akan kita pakai.

Karena ketidaktelatenan saya dalam mensterilkan wadah-wadah skincare, saat bepergian saya lebih suka membawa skincare dalam kemasan mini. Beruntung karena hada labo ada versi starter pack. Selain bisa untuk ajang coba-coba produk skincare baru, yang paling saya suka adalah bisa untuk dibawa bepergian karena kemasannya yang travelling friendly.

Hada Labo Starter Pack Shirojyun

Selain versi shirojyun, hada labo starter pack juga tersedia versi gokujyun dan gokujyun alpha anti aging.

Dengan 3 produk berbeda di dalam satu kemasan membuat produk ini lengkap sekali beli. Facial wash, toner, dan moisturizer sudah lengkap dalam satu produk ini.



Harga sekitar 30 ribu - 40 ribu sangat terjangkau untuk pelajar, mahasiswa, ataupun ibu-ibu rumah tangga. Berisi 20 gram facial wash, 20 ml toner, dan 20 ml moisturizer membuat produk ini lumayan terjangkau bagi yang ingin mencoba hada labo versi ini. Dan untuk mendapatkan produk ini pun sangat mudah, produk drugstore yang dulunya berasal dari Jepang, kini hadir di Indonesia di bawah naungan PT Rohto. Bisa dibeli secara online dan sekarang sudah banyak tersedia di hypermart ataupun toko-toko kosmetik.

Untuk hada labo shirojyun ini memiliki kandungan vitamin C, arbutin, dan hyaluronic acid. Dimana vitamin C dan arbutin memberikan efek mencerahkan, sedangkan hyaluronic acid membuat kulit menjadi lebih lembab.

Hada Labo ini diklaim tidak mengandung zat pewarna, zat pewangi, mineral oil, dan alkohol. Memiliki pH seimbang dan sangat rendah iritasi, sehingga dapat digunakan pada semua jenis kulit.

Hada Labo berkomitmen memberikan haial akhir yang maksimal dalam perawatan dan kecantikan kulit, dengan mengusung brand philosophy perfect x simple.

Perfect, hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas, terbaik, dan diproduksi dengan menggunakan standar farmasi yang ketat.

Simple, hanya menggunakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kulit. Tidak menggunakan zat pewangi, pewarna, atau zat tambahan lain yang tidak dibutuhkan kulit.

Hada Labo Ultimate Whitening Facial Wash



Busa yang lembut dan tidak membuat kering membuat kulit terasa lembab setelah mencuci muka. Kandungan arbutin dan vitamin C diklaim bisa membuat kulit lebih cerah. Tentunya dengan pemakaian rangkaian produk Hada Labo Shirojyun lainnya.

Hada Labo Ultimate Whitening Lotion



Setelah menggunakan facial wash, langkah selanjutnya adalah dengan memakai toner. Meski namanya lotion, tapi sebenarnya produk ini adalah toner. Konsistensi yang kental, tinggal sekali tepuk ke muka membuat kulit wajah menjadi lembab. Jadi tak perlu menggunakan toner ini sampai 7 layer.

Hada Labo Ultimate Whitening Milk



Moisturizer yang berwarna putih susu ini lumayan ampuh untuk melembabkan wajah. Hanya saja agak terlalu lama meresapnya. Jadi saat menggunakan skincare cukup membutuhkan waktu yang lumayan panjang 

Tentunya, untuk menghasilkan kulit yang cerah dan lembab bukanlah hasil yang instan. Ada proses yang harus dijalani secara konsisten dan berkesinambungan.

Saat Motivasi dan Tujuan Hidup Bukan Hanya Sekedar Mimpi


Setiap manusia pasti menginginkan hidup yang lurus tanpa ada belokan sedikitpun. Tapi yang namanya manusia pasti ada macam-macam ujiannya.

Pun saat potensi dalam diri kita belum ditemukan. Pastinya harus segera ditemukan lah ya. Dan pastinya proses mencarinya tidak sesusah menemukan jodoh. Eh..

Dalam hidup pasti dong kita termotivasi oleh sesuatu yang membuat kita menjadi semangat dalam menjalani hidup. Apalagi saat motivasi kita membuat kita semakin enjoy dan selalu bersemangat.

Dan motivasi ini biasanya akan sejalan dengan tujuan hidup kita. Yang pastinya tidak hanya sekedar 'bahagia dunia dan akhirat'. Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup yang berbeda. Pengalaman dan apa yang dimilikinya menjadi salah satu pembeda tujuan hidup satu orang dengan orang lain.

Dengan adanya motivasi dan tujuan dalam hidup kita ini, kita akan dapat membuat mimpi-mimpi kita menjadi nyata.

Beberapa hal yang saya lakukan untuk merealisasikan mimpi-mimpi saya adalah:

1. Menuliskan
Menjadi hal paling sederhana yang pertama kali saya lakukan adalah menuliskan segala macam mimpi-mimpi yang ingin saya raih. Setidaknya saat saya menuliskan mimpi-mimpi, saya sedang berdoa secara tidak langsung. Mengukur kemampuan diri dan refleksi diri menjadi suatu hal yang harus saya lakukan setiap saat agar menjadi lebih baik di hari kemudian.

2. Ikhtiar
Jadi tak hanya dituliskan saja tanpa berusaha. Berusaha menggapai mimpi-mimpi satu per satu. Saya percaya bahwa suatu ikhtiar meski melalui proses yang berat dan panjang akan menghasilkan sebuah karya. Tinggal diri ini saja yang harus mempersiapkan dan menjalani prosesnya. 

Karena saya yakin sebuah proses tak akan mengkhianati hasil.

3. Doa
Berdoa menjadi salah satu cara kita bermunajat kepadaNya. Menjadi suatu bentuk penghambaan kita bahwa kita tidak bisa apa-apa tanpaNya.


Aku Ingin Jadi Penulis

Dulu, aku tak yakin akan menuliskan sesuatu yang ada di dalam pikiran dan benakku. Bagiku, menulis itu rasanya seperti terjun ke laut. Menyeramkan.
Dulu, saat pelajaran bahasa Indonesia, pelajaran ini menurutku lebih sulit dari matematika. Dimana aku tak dapat menemukan jawabannya 100% benar. Bagiku lulus ujian nasional bahasa Indonesia dengan mendapatkan nilai 7 adalah sebuah kebanggaan bagiku.

Lemahnya saya di bidang linguistik membuatku tak mempunyai nyali dalam menulis. Dalam menulis jawaban ujian di bagian esay pun aku jawab dengan singkat, padat, dan tidak bertele-tele. Membuatku merasa minder jika nantinya aku mempunyai cita-cita sebagai penulis.

Tahun demi tahun terlewati, hingga saat aku masuk bangku perkuliahan. Menulis semacam menjadi ladang pencarian uang bagiku. Mencari ide melalui proposal, hingga menuliskannya dan ternyata didanai membuatku bersemangat saat itu. Hingga kemudian saat aku dibelikan laptop, aku berazzam bahwa laptopnya nanti akan aku gunakan untuk mencari uang. Namun sayang, umur laptopku tak sepanjang yang aku harapkan.

Setahun terakhir ini, aku mencoba mengikuti tes bakat di temubakat.com hingga kemudian hasilnya adalah salah satu kelebihanku di bidang journalist. Yang mana salah satu contohnya adalah penulis. 

Baca juga: Bakatku

Ya, hingga kemudian aku memutuskan untuk menulis apa yang ada dipikiran dan apa yang aku rasa di salah satu media sosial kepunyaanku. Karena kemampuan menulisku masih rendah, aku berusaha memperbaiki setiap tulisanku. Hingga kemudian aku bertemu dengan salah satu komunitas yang keren abiss. One day one post namanya. Sempat berpikiran untuk menyerah di awal. Tapi balik lagi ke niat dan komitmen awal untuk belajar, hingga akhirnya aku bisa lulus walau dengan merangkak.

Aku yang lemah pada imajinasi dan khayalan membuatku langsung memilih tanpa memikirkan lebih dalam lagi dalam memilih kelas lanjutan. Ya, saat itu aku hanya ingin belajar nonfiksi. Karena pilihan inilah yang 'aku banget'.

Selain di ODOP, akupun mulai ikut kelas-kelas menulis lainnya. Hingga kemudian lahirlah beberapa antologi, yang di dalamnya tentunya ada karyaku.


Siapa Aku?

Aku, sebuah kata yang mungkin paling sering aku ucapkan setiap hari. 
Aku, menjadi kata yang selalu menghubungkan antara bahasa persatuan Indonesia dan bahasa ibuku.
Aku, ternyata aku baru mengenalnya setelah lahir anak pertama.

Ya, karena untuk mencari siapa aku bukanlah perkara yang mudah.

 Zaman kecil yang tanpa beban, membuatku hanya mengenali rasa senang dan sedih. Saat itu aku pun tak tahu, siapa aku yang sebenarnya?

Lanjut ke masa remaja pun, aku hanya seorang perempuan alay di zamannya. Saat ngetik sms tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahkan mengetik suku kata 'nya' berubah menjadi 'x'. Sungguh masa muda yang sangatlah lebay.

Di masa peralihan menuju kedewasaan pun aku masih mencari jati diriku yang sebenarnya. Aku hanya tahu nama lengkapku Alif Kiky Listiyati, yang lebih sering dipanggil Kiki dan terkadang dipanggil Alif atau Alif Kiky. Dan dari namapun sampai sekarang aku belum tahu makna di balik namaku yang sekarang.

Baru setelah aku memiliki seorang putra, aku baru tahu siapa aku yang sebenarnya.

Baca juga : Potensi Diri

Di balik semua apa yang ada dalam diriku yang sebenarnya. Aku hanyalah seorang istri dan seorang ibu yang masih tercengkeram dengan inner child yang sering membuatku tersiksa. Sebuah perjuangan berat agar aku dapat melepaskannya dan tak akan menengok lagi ke belakang. Aku dengan segala kekurangan yang bukan dengan caraku menutupi, tapi aku harus mencari kelebihan diriku.

Masih teringat dengan kata-kata seorang psikiater saat aku tes kejiwaan untuk keperluan pembuatan NIDN. Saat itu beliau bilang bahwa diriku mempunyai kelebihan dan kelebihanku tertutup dengan kekurangan yang membuatku tak bisa berjalan ke depan. Disarankan untuk konseling, tapi entah mengapa aku tak menjalankan sarannya itu. Yang ada dibenakku, aku harus melakukan perubahan diri, mengenali diri, dan menyelesaikan semua yang membelenggu diri ini. 

Dan sekarang, aku hanyalah seorang wanita yang sedang memperbaiki diri. Memulai dari mengenali aku, menggali apa potensiku, menyadari kelemahanku. Karena tak ada manusia yang sempurna, yang ada hanyalah manusia yang mau memperbaiki diri dihadapanNya.

Ikut RCO (Lagi)

Membaca dulunya menjadi me time yang paling ku suka. Tentu saja sebelum punya anak. Karena zaman masih jomblo dulu mau baca buku sekaligus pun tak ada yang mengganggu. Sekarang, lagi pegang buku aja si anak sudah minta ditemeni, kadang minta dibacain juga isi bukunya. Alhasil, buku-buku di rumah kebanyakan buku parenting yang di dalamnya banyak gambar kegiatan anak atau gambar abstrak lainnya. Karena males baca buku, tahun kemarin nyaris tak membaca buku sampai tuntas. Hingga akhirnya ku temukan RCO batch #2.

Baca dulu:  Aku dan RCO 2

Program RCO yang merupakan singkatan dari Reading Challenge ODOP ini menurutku sangat membantu meningkatkan minat baca, meski awal-awal dipaksa. Tapi sih saya yakin dari suatu perilaku suka membaca ini akan menjadi kebiasaan membaca.

Untuk memulai memang terkadang berat, tapi kalau sudah challenge dan kita terlibat di dalamnya, pasti mau tak mau kita harus komitmen dengan keputusan yang sudah kita buat.

Karena di kelas RCO ini kita bersama-sama ada semacam suntikan semangat agar kita bisa menyelesaikan tantangan per periode, tentu saja agar tak dikick oleh pije. Hehe

Kenapa ikut lagi?

Semacam ketagihan ikut RCO batch 2 lalu, meski terkadang berat dengan tantangan. Tapi karena ada i-pusnas semuanya jadi mudah. Tak perlu repot mencari buku, tinggal pinjam di i-pusnas semuanya beres.

Alasan kedua, karena saya pun ingin konsisten lagi dalam membaca. Membaca paling hanya waktu libur setelah ikut RCO#2 dan dengan ikut RCO#3 ini ingin lebih konsisten lagi dalam membaca. Tentu membaca buku, bukan membaca status orang. Upps..

Alasan ketiga, karena dengan membaca akan menambah wawasan kita. Tentu saja akan menambah pengetahuan kita dalam mengembangkan tulisan. Hehe

Mungkin, cukup sekian mengapa saya harus ikut RCO lagi. Karena RCO ini program bagus bagi yang suka baca maupun yang gak suka baca.

#tantanganRCObatch3

Yuk Kenali Jenis Kulit Kita

Hal mendasar yang paling penting saat kita akan memulai perawatan kulit wajah kita adalah dengan mengetahui jenis kulit kita. Dengan kita tahu jenis kulit kita yang sebenarnya, kita akan tahu perawatan wajah yang akan kita gunakan. Misal, pembersih wajah, toner, moisturizer, sunscreen, bahkan masker pun berbeda disesuaikan dengan jenis kulit kita.

Sumber : sabunjerawatmu.blogspot.com


Secara umum, jenis kulit seseorang dibagi menjadi 4 macam:

1. Kulit Kering
Jenis kulit ini memiliki kelembaban yang kurang, kering saat disentuh, dan tidak mengkilap.
2. Kulit Berminyak
Jenis kulit ini memiliki produksi minyak berlebih, sehingga cenderung mengkilap.
3. Kulit Kombinasi
Jenis kulit ini merupakan perpaduan antara jenis kulit kering dan berminyak. Biasanya berminyak di bagian T-zone (dahi dan hidung) dan cenderung kering di bagian pipi dan dagu.
4. Kulit Normal
Jenis kulit ini memiliki keseimbangan antara kadar air dan kadar minyak pada kulit, sehingga tidak terlalu berminyak dan juga tidak terlalu kering.

Banyak yang mengkaitkan antara jenis kulit dan masalah kulit. Jenis kulit ini berbeda dengan masalah kulit. Tidak semua masalah kulit diidentikkan dengan jenis kulit seseorang. Misal, orang dengan kulit cenderung kering lebih dulu terkena flek hitam daripada orang dengan jenis kulit berminyak. Perlu kita ketahui bahwa penyebab flek hitam bukan karena jenis kulit kita. Flek hitam muncul karena paparan sinar UV ataupun polusi yang ada di sekitar kita dengan tidak berimbangnya perawatan dan nutrisi dari dalam tubuh.

Untuk mengetahui jenis kulit kita, ada dua cara yang bisa kita tempuh:
1. Cuci Muka
Pertama yang kita lakukan adalah dengan mencuci muka dengan menggunakan facial wash ataupun facial foam yang lembut (disarankan tidak mengandung SLS atau Sodium Laurate Sulfate). Keringkan dengan menepuk-menepukkan handuk kering ke wajah yang sudah dibersihkan. Setelah itu tunggu selama 30 menit dan jangan memakai produk apapun setelah cuci muka ini (toner ataupun moisturizer tidak digunakan).

Setelah 30 menit, gerak-gerakkan kulit wajah kita. Misal, dengan ekspresi tersenyum. Amati di depan kaca.
1. Jika terdapat kilau di sekitar hidung atau dahi, berarti termasuk jenis kulit kombinasi.
2. Jika terdapat kilau selain di sekitar hidung dan dahi. Berarti jenis kulit kita termasuk jenis kulit berminyak.
3. Jika kulit kita terasa ketarik dan terasa kulit. Jenis kulit kita antara kering ataupun normal.

2. Blotting paper
Cara kedua dan paling mudah untuk mengetahui jenis kulit kita adalah dengan menggunakan blotting paper atau biasa kita sebut dengan nama kertas minyak.

Caranya mudah, hanya dengan menempelkan kertas minyak ke wajah dan amati hasilnya di bawah cahaya matahari.
1. Jika kertas tidak terdapat minyak, jenis kulit kita adalah jenis kulit kering.
2. Jika kertas terdapat minyak di bagian dahi dan hidung, jenis kulit kita termasuk jenis kulit berminyak.
3. Jika kertas penuh dengan minyak, bisa dipastikan jenis kulit kita adalah kulit berminyak.

Setelah kita mengetahui jenis kulit kita, kita akan menjadi mudah dalam memilih produk perawatan wajah seperti apa yang akan kita gunakan.

Sumber: Female daily