Resensi Buku : Parent With No Property



Judul Buku              : Parent With No Property
Penulis                     : Han Hee Seok
Penerjemah            : Rencidiptya
Penerbit                   : B First (PT Bentang Pustaka)
Tahun Terbit           : 2013
Tebal Buku              : xiv + 234 hlm; 20,5 cm
ISBN                          : 978-602-8864-76-3

Buku ini menceritakan tentang seorang ayah miskin dari Korea yang bernama Han Hee Seok yang berusaha memberikan pendidikan yang tepat untuk anak sulungnya, Geoul. Kondisi ekonomi yang menghimpit keluarga ini tak serta-merta membuat Han berkecil hati dengan prestasi anaknya di sekolah. Geoul yang sejak SD hanya menduduki peringkat terbawah di kelasnya mulai SMP mampu menunjukkan prestasi akademisnya dengan menduduki peringkat satu paralel.

Ada yang bilang bahwa setiap anak yang lahir pasti membawa piring nasinya sendiri. Meski mengecewakan, harus diakui bahwa itu hanya ada di generasi zaman dulu. Dan pada generasi sekarang ini, anak tidak lahir dengan membawa piring nasinya sendiri. Aku sangat terlambat menyadarinya.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Han tidak pernah berputus asa untuk memberikan pendidikan. Han rela berkeliling perpustakaan dan bertanya ke beberapa orang tentang bagaimana cara belajar untuk anak sulungnya. 

Teruslah mencari kesempatan untuk berbicara kepada anak. Kala lelah, putus asa, ataupun bahagia. Biarkan anak menikmati proses kebersamaan dengan orangtuanya. Buat mereka merasa bahwa kita - orang tuanya - akan selalu ada.

Parent With No Property merupakan buku yang mendapat penghargaan terbaik dari Departemen Pendidikan dalam Kontes contoh pendidikan anak yang sukses tanpa menggunakan pendidikan khusus. 

Han Hee Seok merupakan seorang penulis novel yang miskin dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Han juga bekerja sebagai buruh kasar bangunan. Detil cerita diuraikan dengan sangat apik dan sangat menginspirasi para orang tua untuk membuat anaknya berprestasi. 

Hasil tak akan mngkhianati proses

Menjadi sebuah perjuangan sang ayah dan anak untuk menikmati segala proses dan kemudian berhasil memetik hasilnya. Penulis menuangkan bentuk tulisannya tidak menimbulkan spoiler yang berlebihan. Bahkan di bagian akhir buku, penulis menggambarkan perasaan, tingkat laku dan pikiran yang membuat pembaca penasaran dengan akhir kisahnya.

Pada bagian profil pengarang disebutkan bahwa isi buku memang kejadian yang dialami oleh penulis. Tapi yang saya bingung, di bagian identitas buku tertulis buku masuk dalam kategori fiksi biografis Korea. 

Meskipun begitu, pengalih bahasa yang tertulis sangat mantap dan rasanya saya tak seperti membaca buku terjemahan. Dan sangat mengalir tanpa harus repot membolak-balik halaman sebelumnya.

Bagi yang lagi mencari inspirasi tentang pendidikan anak, buku ini sangat rekomen banget.


22 komentar

  1. Buku yang inspiratif. Noted. Masuk ke daftar bacaan selanjutnya, nih...

    BalasHapus
  2. Hmm, jadi caranya nulis resensi seperti ini... hehehe...

    Thank you mba Kikyy 😍

    BalasHapus
  3. Wuih, bukunya mantap ini kayaknya mbak, masuk wish list

    BalasHapus
  4. Note masuk list daftar pencarian buku nih. Bagus soalnya.

    BalasHapus
  5. Save. Inspiratif banget. Siap-siap hunting bukunya.

    BalasHapus
  6. Wahh...aku harus punya nih bukunya. Inspiratif banget

    BalasHapus
  7. Parenting dalam bentuk fiksi ya, keren2 😍

    BalasHapus
  8. hoel.. daebakk.. mau buku ini...😍😍😍

    BalasHapus
  9. Aku lahir bawa perut kosong, dan kemana2 sekarang sering bawa rantang susun...

    BalasHapus
  10. Omoo, aku belum pernah baca buku terjemahan dari Korea.

    BalasHapus
  11. Buku tentang pendidikan selalu memiliki daya tarik.

    BalasHapus
  12. Sepertinya menarik mb alif.... cocok nih dibaca buat persiapan jadi orang tua... heheh😄

    BalasHapus
  13. Awalnya kukira buku ini nonfiksi. Ternyata ini novel ya.

    BalasHapus