Stunting??



Salah satu langkah mendukung 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah dengan memberikan nutrisi. Nah, ternyata nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak di kemudian hari. Terlebih, sekarang pemerintah juga sedang gencar menurunkan angka stunting di Indonesia.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh anak karena kekurangan nutrisi kronis. Kondisi ini bisa dikarenakan kurangnya nutrisi saat masih dalam kandungan ataupun saat bayi sudah lahir.

Kurang Nutrisi Saat Hamil


Kondisi kekurangan nutrisi saat masih dalam kandungan biasanya dikarenakan karena faktor ekonomi, ketidaktahuan ibu hamil akan pentingnya nutrisi ibu hamil, tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, hingga masalah kehamilan seperti hyperemesis gravidarum yang menyebabkan tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang diperlukan.

Meski begitu, keadaan ini bisa dicegah dengan cara pemeriksaan rutin kehamilan minimal 4 kali, yaitu 1 kali saat trimester pertama, 1 kali saat trimester kedua, dan 2 kali saat trimester ketiga.

Untuk mendeteksi risiko stunting sejak dini ini biasanya digunakan parameter berat badan lahir bayi. Jika bayi mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yaitu kurang dari 2,5 kilogram. Maka kemungkinan besar selama kehamilan ibu mengalami kekurangan nutrisi kronis. Hal ini tentunya jika ibu melahirkan lebih dari usia 37 minggu kehamilan dan bukan kehamilan kembar atau ganda.

ASI Eksklusif


Banyaknya anggapan bahwa bayi menangis menandakan bahwa dirinya lapar tidak sepenuhnya benar. Menangis merupakan cara berkomunikasi dan ada banyak penyebab yang membuat bayi menangis.

Nah, anggapan di masyarakat menyatakan bahwa jika bayi masih menangis setelah disusui berarti bayi masih lapar dan ASI ibu seret atau kurang.

Anggapan inilah yang kemudian menjadi bumerang bagi ibu menyusui yang kemudian memilih mengganti ASI dengan susu formula.

Karena prinsip ASI adalah supply for demand. Maka, jika bayi tidak disusui saat lapar, dengan otomatis produksi ASI akan menurun. Selain itu, penggunaan dot pada bayi juga berisiko membuat bayi bingung puting yang kemudian menyebabkan bayi tidak mau menyusu lagi kepada ibunya.

Padahal, ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Seluruh nutrisi yang bayi perlukan terkandung pada ASI yang dikonsumsinya secara eksklusif sampai usia 6 bulan.

Meski susu formula sudah difortifikasi dengan membuatnya mirip seperti ASI, tetapi ternyata kandungannya tidak sama. Apalagi jika bayi mengalami sakit atau masalah lainnya.

Kekurangan nutrisi yang tidak dalam waktu yang singkat inilah yang bisa memicu bayi mengalami stunting.

MPASI


Masa emas anak adalah hingga usianya 2 tahun. Hanya saja, nutrisi yang ada pada ASI tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan anak. Nah, salah satu cara untuk mencukupi kebutuhannya adalah dengan memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Meskipun sudah mulai mengkonsumsi makanan selain ASI, namanya pendamping tetaplah ASI harus diberikan selagi anak mau hingga usia 2 tahun.

Dengan memberikan nutrisi yang ada pada MPASI inilah bayi akan mendapatkan nutrisi yang tidak bisa dicukupi dengan hanya mengandalkan ASI.

Jika MPASI yang diberikan kepada bayi tepat, maka anak bisa terhindar dari risiko stunting.

12 komentar

  1. Satu lagi Bun, cacingan juga bisa bikin stunting. Aku pernah bahas ini di blogku. Apa lagi kalau ibu hamil yang cacingan. Yang pasti, pola hidup sehat dan makan bergizi yang cukup itu kunci utamanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, iya Bun. Cacingan menghambat penyerapan nutrisi ya. Thanks tambahan infonya

      Hapus
  2. Jika terjadi lahir di usia sebelum 37 week, harus ekstra perawatan buat bayi ya. Mulai dari ntrisi dari ASI Eksklusive nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, betul mbak. Apalagi kalau berat badannya kurang

      Hapus
  3. Bener banget dulu mikirnya kalau anak nangis itu lapar, soalnya emang gak banya yang keluar ASInya. Padahal anak nempel terus menyusui, hehe. Alhamdulillah bisa full 2 tahun ASI meski sempat dicampur sufor. Semoga tidak kekurangan nutrisi aaiin

    BalasHapus
  4. Kalau aku tuh yang sulit untuk memenuhi nutrisi saat hamil, soalnya mabok bangettt.. makan sedikit sering mualnya.. hikss.. untungnya alhamdulillah sehat, berusaha gimana caranya supaya cukup kebutuhan nutrisinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.. sekarang kebantu banget mbak banyak suplemen ibu hamil

      Hapus
  5. Bahkan dari dalam kandungan, nutrisi itu benar-benar harus diperhatikan ya. Terima kasih sudah berbagi tentang stunting, mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak. Semoga selalu diberikan kesehatan ya..

      Hapus
  6. Dulu waktu ibuku Hamil, drama bgt.. ampe sering pingsan. Sering k RS cuma buat suntik penguat. Sering muntah. Alhamdulillah ya adiku lahir sehat.. emang perjuangan ibu ya apalagi waktu Hamil, harusnjaga diri n anak d kandungan biar sehat

    BalasHapus
  7. Terimakasih ilmunya mba, bener banget ini bahkan mulai dari awal kehamilan juga harus perhatikan

    BalasHapus