Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melahirkan



Melahirkan merupakan momen yang paling dinanti oleh pasangan suami istri yang akan memperoleh keturunan. Setelah melewati 9 bulan kehamilan, proses melahirkan ibu harus disiapkan untuk mengantisipasi ragam hal yang bisa mengancam nyawa ibu dan anak. Berikut beberapa hal yang harus ibu persiapkan sebelum kelahiran anak:

Rencana Kelahiran

Ibu seharusnya merencanakan akan melahirkan di fasilitas kesehatan mana. Dengan adanya perencanaan dalam memilih fasilitas kesehatan akan membantu ibu ketika sudah merasakan kontraksi saat melahirkan. Ada baiknya dalam merencanakan kelahiran, ibu juga berkonsultasi pada tenaga medis yang terkait.

Selain itu, rencanakan pula transportasi yang akan digunakan menuju fasilitas kesehatan. Ada baiknya mempersiapkan (bisa meminjam) kendaraan yang akan membuat nyaman menuju fasilitas kesehatan.

Biaya persalinan juga harus dipersiapkan dengan baik. Terlebih jika tidak memiliki asuransi apapun, ada baiknya memiliki tabungan lebih jika sewaktu-waktu ada kejadian yang membuat biaya persalinan membengkak.

Persiapan Perlengkapan Bayi

Perlengkapan bayi bisa disiapkan sejak jauh-jauh hari sebelum hari kelahiran mendekat. Beberapa kebudayaan ada yang beranggapan bahwa untuk menyiapkan perlengkapan bayi bisa dilakukan sejak bayi usia 7 bulan dalam kandungan. Beberapa perlengkapan bayi bisa dibeli atau lungsuran dari keluarga terdekat.


[Review] Nivea Sun Serum Protect & White



Melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari sangat diperlukan untuk menghindari sunburn ataupun penuaan dini pada wajah. Meskipun banyak produk kosmetik yang ditambahkan UV protection, menggunakan sunscreen tetap harus diutamakan agar kulit wajah semakin terlindungi.

Beberapa produk sunscreen kini sudah banyak dikeluarkan oleh beberapa perusahaan kosmetik yang disesuaikan dengan tingkat SPF maupun kandungan dari sunscreen tersebut. Nah, salah satu sunscreen dengan harga di bawah 50 ribu dan bisa ditemukan dengan cukup mudah adalah Nivea Sun Serum Protect and White.

Nivea Sun Serum Protect and White 

Nivea merupakan jenis produk kosmetik yang cukup populer di seluruh dunia. Selain produk body care yang cukup laris, kini produk face care dari Nivea juga cukup memuaskan para beauty enthusiast.

Selain mengeluarkan produk sunscreen untuk badan, kini Nivea juga mengeluarkan produk face sun serum yang terdiri dari dua produk: Nivea Sun Serum Protect and White (kemasan putih pink) dan Nivea Sun Protect White and Oil Control (kemasan putih tosca).

Perbedaan dari kedua produk tersebut hanya pada fungsinya, jika yang kemasan pink bisa untuk mencerahkan. Sedangkan untuk kemasan tosca dikhususkan untuk kulit berminyak.

Klaim

Melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB. Dipadu dengan aura booster sehingga kulit tampak lebih cerah beraura seketika, cepat meresap ke dalam kulit, cocok digunakan untuk semua jenis kulit dan pengguna make up.

Ingredient:

Aqua, homosalate, polymethylsilsesquioxane, butyl methoxydibenzoylmethane, ethylhecyl salicylate, octocrylene, dimethicone, glycerin, phenylbenzimidazole sulfonic acid, cyclomethicone, alcohol denat, behenyl alcohol, cetearyl alcohol, phenoxyethanol,c dimethicone crosspolymer, sodium Hydroxide, CI 77891, ethylparaben, methylparaben, sodium stearoyl glutamate, trisodium EDTA, acrylates/CI0-30 alkyl acrylate crosspolymer, Tocopheryl acetate, xanthan gum, mica, sodium chloride, glycyrrhiza glabra root extract, glyceryl glucoside, CI 16035, CI 10316, CI 75470.

Review

Nivea Sun Serum protect and White ini sendiri diklaim tidak hanya dapat melindungi wajah dari sinar UV dan sinar UV B. Kandungan sun protection-nya sendiri sebesar SPF 50+ PA +++. Selain itu ada kandungan aura booster dan vitamin E serta Licorice ekstrak yang dapat mencerahkan kulit wajah. Meskipun menggunakan sunscreen Nivea ini dapat mempersiapkan kulit wajah untuk menerima make up di atasnya.

Saya sendiri menggunakan produk ini setelah menggunakan toner dan moisturizer. Dari pengalaman sendiri krim sunscreen ini cukup mudah untuk diblend. Jadi saat bepergian dan ingin re-aplly sunscreen tak perlu membutuhkan waktu yang lama.

Dari sisi kemasan, sunscreen ini berisi 30 ml dan memiliki tube yang bikin produk belepotan saat dikeluarkan. Yang paling saya suka adalah kemasannya yang travel friendly dan cukup ringkas.

Hanya saja di kulit wajah aku, sunscreen ini cukup mudah teroksidasi dan bikin wajah terlihat mengkilap jika tak menggunakan bedak.

Daftar Peralatan MPASI yang Perlu Dipersiapkan



MPASI atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu merupakan salah satu hal yang perlu dipersiapkan ibu ketika anak menginjak usia 6 bulan. Meskipun banyak makanan instan yang tersedia di pasaran, membuatkan menu MPASI rumahan bisa dilakukan dengan mudah dengan beberapa peralatan pendukungnya.

Slow Cooker



Slow cooker menjadi salah satu peralatan MPASI yang dapat memudahkan untuk membuat MPASI anak. Meskipun proses memasaknya membutuhkan waktu yang cukup lama, penggunaan slow cooker cukup membantu dibanding jika harus membuat menu MPASI menggunakan kompor.

Food Maker



Selain slow cooker, food maker dapat membantu mempersiapkan MPASI dengan cukup mudah. Biasanya food maker terdiri dari perasan jeruk, saringan kawat, ulekan, dan parutan.

Sendok dan Mangkok Makan



Di pasaran, sudah tersedia berbagai macam produk sendok dan mangkok makan bayi dengan berbagai pilihan merek dan harga. Ada baiknya untuk memilih sendok makan yang tumpul dan mangkok makan yang BPA free untuk keamanan bayi.

Gelas Bayi



Gelas Bayi bisa dipersiapkan dengan membeli produk drinking set yang bisa digunakan hingga bayi berusia 2 tahun. Untuk usia bayi 6 bulan bisa dikenalkan dengan spout untuk melatih bayi meneguk air dari gelas.

High Chair/ Booster Set



Ketika bayi sudah mampu duduk sendiri ini berarti bayi sudah mampu menerima MPASI. Dengan bantuan high chair ataupun booster set dapat membantu bayi duduk sendiri dan bayi lebih nyaman ketika disuapi.

Food Processor



Alat ini diperlukan saat bayi masih mengonsumsi menu MPASI dengan tekstur yang lunak. Selain food processor, blender juga bisa mengganti fungsi menghaluskan bahan makanan tanpa harus membeli jenis alat ini.

Pisau dan Talenan



Meskipun peralatan ini sudah dimiliki di rumah, dua peralatan ini bisa dibedakan dengan peralatan masak yang biasa digunakan. Hal ini untuk menghindari kontaminasi bahan MPASI yang dapat mengganggu kesehatan bayi.

Food Container



Peralatan ini bisa digunakan untuk menyimpan menu MPASI bayi untuk jam makan selanjutnya. Selain itu, food container juga bisa digunakan untuk menyimpan UB ataupun keju dalam kulkas.

Kesalahan dalam Penggunaan Skincare



Memiliki kulit sehat dan glowing bisa didapatkan dengan perawatan wajah secara teratur dan telaten. Memang tidak dapat dipungkiri, perawatan wajah membutuhkan waktu yang tak singkat dengan biaya yang tidak sedikit. Tetapi jika rutin dilakukan, efek yang dirasakan dari penggunaan skincare akan bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan memolesnya dengan make up.

Meskipun banyak jenis skincare yang beredar di pasaran, ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam penggunaan skincare agar efek yang dihasilkan semakin nyata. Berikut beberapa kesalahan dalam penggunaan skincare yang banyak dilakukan:

Tidak Menggunakan Sunscreen

Sunscreen menjadi salah satu jenis skincare yang banyak diabaikan oleh sebagian orang. Padahal dengan menggunakan sunscreen, wajah akan terlindungi dari bahaya sinar UV yang bisa menyebabkan kulit terbakar, menjadi lebih sensitif, hingga menyebabkan penuaan dini.

Dari hasil penelitian, sunscreen merupakan jenis skincare yang berfungsi sebagai anti aging. Meskipun di beberapa produk moisturizer terdapat kandungan sunscreen, penggunaan produk sunscreen tetap harus diaplikasikan di wajah agar perlindungan terhadap kulit wajah semakin maksimal.

Lupa Melakukan Double Cleansing

Double cleansing bisa dilakukan di malam hari sebelum tidur. Double cleansing dilakukan ketika kulit wajah diberikan make up ataupun menggunakan sunscreen di pagi hari. Double cleansing bisa dilakukan dengan menggunakan pembersih berbasis milk ataupun oil ditambah dengan facial wash yang sesuai dengan jenis kulit. Dengan melakukan double cleansing, maka wajah menjadi lebih bersih dan siap menerima pemberian skincare saat malam hari. Selain itu, dengan melakukan double cleansing dapat mencegah timbulnya jerawat dan komedo di wajah.

Terlalu Banyak Mengeksfoliasi Wajah

Beberapa orang lebih menyukai mengeksfoliasi wajah karena dianggap dapat membuat kulit lebih bersih dan lebih cerah. Tetapi eksfoliasi wajah yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan kulit wajah menjadi lebih tipis. Selain itu, eksfoliasi wajah yang tidak disertai dengan penggunaan sunscreen di pagi hari dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini lebih cepat dan kulit wajah menjadi rusak.

Mudah Tergiur dengan Hasil yang Instan

Beberapa produk diklaim dapat memberikan hasil instan. Biasanya produk pemutih wajah dengan embel-embel dalam satu minggu dapat memberikan hasil yang nyata pada kulit. Yang perlu diperhatikan oleh para pengguna skincare pemula adalah bahan yang digunakan dalam skincare yang dijual. Ada baiknya menghindari penggunaan bahan merkuri atau hydroquinone dan perhatikan nomor BPOM yang tercantum dalam produk tersebut.

Kulit Berminyak Tetap Membutuhkan Pelembab

Beberapa orang banyak yang berasumsi bahwa kulit berminyak tidak membutuhkan pelembab dengan alasan akan membuat kulit menjadi lebih berkilang minyak. Padahal kulit berminyak juga membutuhkan pelembab untuk mencegah dehidrasi kulit. Ada baiknya memilih produk skincare dengan kandungan yang diformulasikan untuk kulit berminyak.

Dengan memperhatikan beberapa kesalahan skincare di atas, diharapkan dapat menghindarkan kulit wajah dari beberapa masalah kulit wajah.

Jurnal Fasilitator : Keluarga Multimedia



Materi keluarga multimedia menjadi materi terakhir di kelas Bunda Sayang. Di materi ini kami belajar mengenai teknologi masa kini untuk mendukung produktivitas ibu dan mendukung dalam mendidik anak.

Beberapa mahasiswi Bunda Sayang kelas Aceh-Sumut-Batam berhasil menyelesaikan tantangan terakhir untuk mereview beberapa aplikasi. Banyak aplikasi yang menarik untuk dicoba dengan beberapa keunggulan masing-masing.

Yang menarik adalah saat mencoba menggunakan aplikasi Zoom saat penyampaian materi. Memang dibutuhkan space memori HP yang cukup untuk mengunduh aplikasi ini. Meski tak semua mahasiswi berhasil mengunduh aplikasi ini, ternyata aplikasi ini cukup membuat berbinar-binar mahasiswi yang baru mencobanya.

Mulanya rencana pemberian materi dilakukan di siang hari. Hanya saja karena hanya beberapa mahasiswi yang bisa join, di jam selanjutnya mahasiswi mencoba membuat undangan tautan join grup Zoom untuk bersapa dengan mahasiswi yang lain. Jadi, meski tak sepenuhnya tanya jawab materi dilakukan di Zoom, kami juga melakukan diskusi di grup WhatsApp bagi yang berhalangan ikut di grup Zoom.

Teknologi memang sangat memudahkan kami. Terlebih jarak yang cukup jauh untuk bertatap muka, teknologi seperti video call bersama dalam satu grup menjadi salah satu alternatif mudah untuk berbincang-bincang.

Begitu pun dengan pemanfaatan teknologi dalam keluarga. Meski sangat memudahkan bagi seluruh anggota keluarga, teknologi jangan sampai merenggangkan interaksi dengan anggota keluarga lain.

Perlukah Menggunakan Skincare Saat Hamil?



Kehamilan menjadi salah satu hal yang sangat diimpikan oleh pasangan yang sudah menikah. Meskipun saat hamil terjadi perubahan hormon yang memicu berbagai masalah, kondisi kesehatan ibu dan janin tetap harus diperhatikan. Salah satunya adalah perawatan wajah pada ibu hamil.

Memang tak bisa dipungkiri kondisi wajah saat hamil akan mengalami banyak perubahan. Beberapa ibu hamil mungkin memiliki wajah yang glowing saat hamil, tetapi ternyata banyak juga yang mengalami masalah kulit wajah, seperti kusam maupun jerawat.

Agar kondisi wajah tetap fresh saat hamil, maka diperlukan skincare ibu hamil yang aman digunakan. Meskipun saat hamil, seorang ibu tidak mengalami masalah kulit yang berat, penggunaan skincare tetap harus dilakukan. Asal menggunakan skincare yang aman untuk janin.

1. Hindari Menggunakan Produk untuk Kulit Berjerawat

BHA maupun benzoyl peroxide merupakan jenis kandungan dalam skincare yang banyak diperuntukkan bagi yang memiliki masalah kulit berminyak maupun jerawat. Meskipun kedua bahan tersebut ampuh untuk mengatasi jerawat, ternyata kedua bahan tersebut tidak aman digunakan saat hamil karena dapat mempengaruhi janin yang sedang dikandung.

2. Hindari Produk Anti Aging

Sama halnya dengan produk anti acne, produk anti aging juga perlu dihindari selama hamil. Retinol dan turunannya dapat berimbas pada janin. Sehingga bagi yang menggunakan produk anti aging, disarankan untuk menghindari produk dengan kandungan retinol dan turunannya

3. Hindari Produk Pemutih

Merkuri dan hydroquinone menjadi salah satu bahan aktif skincare yang ternyata masih banyak digunakan oleh beberapa oknum. Meski penggunaaan kedua bahan tersebut sudah dilarang, ternyata beberapa skincare oplosan masih banyak yang menggunakan dua bahan tersebut. Selain dapat mengakibatkan kanker kulit, dua bahan tersebut juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

4. Hindari Produk dengan Pengawet Buatan

Paraben menjadi salah satu bahan skincare yang masih menjadi pro dan kontra. Sebagian produk skincare memang sudah membebaskan bahan paraben dalam proses pembuatannya, tetapi banyak pula beberapa produk yang masih menggunakan paraben dalam batas yang wajar.

5. Hindari Penggunaan Produk dengan Busa Berlimpah

SLS atau sodium laurate sulfate merupakan jenis bahan penghasil busa yang banyak ditemukan di sampo, odol, sabun mandi, maupun face wash. SLS dianggap sebagai bahan yang harus dihindari saat hamil karena dapat mempengaruhi janin.

6. Hindari Penggunaan Chemical Sunscreen

Meskipun sedang hamil, sunscreen menjadi skincare wajib yang harus dipakai untuk menghindari risiko paparan sinar UV. Meskipun Chemical Sunscreen dianggap sebagai bahan yang perlu dihindari, kita masih bisa menggunakan pelindung wajah dengan jenis physical sunscreen atau mineral sunscreen (zinc oxide, titanium dioxide)

Meski hormon saat hamil mengalami perubahan, menjaga kesehatan kulit harus tetap dilakukan dengan syarat menggunakan produk yang aman untuk ibu hamil.

Mengembangkan Kemampuan Literasi Anak Sejak Dini



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis. Hanya saja makna literasi ini bukan hanya sekadar seseorang memiliki kemampuan melafalkan alfabet dan menuliskan huruf demi huruf menjadi sebuah kata. Tetapi kemampuan literasi seseorang juga mengenai bagaimana kecintaan seseorang terhadap dunia literasi yang membuatnya tak merasa bosan dan terbebani ketika diminta untuk membaca buku ataupun menuliskan sebuah ide.

Bermula dari Keluarga


Koleksi Buku Anak
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Kecintaan literasi sebaiknya ditumbuhkan mulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga. Dari sinilah, karakter seseorang terbentuk. Jika sejak dini, seseorang sudah dikenalkan dengan dunia literasi, maka untuk menumbuhkan kecintaan terhadap dunia literasi di masa mendatang bukan menjadi sebuah tren saja.

Anak, menjadi salah satu individu yang harus ditumbuhkan kecintaan terhadap dunia literasi sejak dini. Selain dapat bermanfaat untuk kehidupannya kelak, anak yang sudah mulai mencintai literasi sejak dini dapat membantu mengembangkan sel-sel otak yang sedang berkembang.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa membacakan nyaring pada anak bisa dimulai sejak anak masih dalam kandungan. Selain bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasinya kelak saat sudah dilahirkan, membacakan nyaring sejak dalam kandungan dapat meningkatkan bonding anak kepada orang tuanya.

Hal ini tentu saja harus dilakukan ketika anak sudah dilahirkan. Meskipun di usia balita anak belum mampu membaca sendiri, orang tua bisa memfasilitasinya dengan membacakan nyaring kepada anak. Manfaat membacakan nyaring untuk anak tentu saja akan sangat berpengaruh untuk menumbuhkan kecintaan anak pada dunia literasi.

Bukan Hanya Sekadar Bisa Membaca

Pada dasarnya ketrampilan berbahasa anak bisa didapatkan secara bertahap. Hal pertama yang perlu dibangun adalah ketrampilan mendengarkan (listening skill). Ketrampilan mendengarkan ini bisa dimulai saat anak berada di dalam kandungan. Hal ini dikarenakan ketika anak berada dalam kandungan, sel-sel syaraf pendengaran anak mulai terbentuk. Anak sudah bisa mendengarkan dunia luar melalui perantara air ketuban. Dengan mengembangkan ketrampilan mendengarkan saat anak dalam kandungan menjadi tahap pertama ketrampilan berbahasa anak.

Tahap kedua adalah ketrampilan berbicara. (speaking skill). Ketika anak sudah banyak distimulasi pendengarannya, maka kosa kata yang diperoleh anak menjadi lebih banyak dibandingkan dengan anak yang diasuh tanpa diajak berkomunikasi. Ketrampilan berbicara anak yang sudah distimulasi sejak dini inilah yang juga menghindarkan anak dari risiko keterlambatan berbicara anak.

Tahap ketiga adalah ketrampilan membaca (reading skill). Ketrampilan membaca anak bisa dilatihkan ketika kemampuan kognitif anak untuk mengenal huruf sudah terbentuk. Salah satu indikator anak yang sudah bisa dilatih membaca adalah anak mampu membedakan ukuran, warna, maupun bentuk. Memang tidak ada patokan usia dimulainya anak belajar membaca, tetapi ada anjuran untuk menunda melatih membaca anak ketika anak masih balita.

Tahap terakhir adalah ketrampilan menulis (writing skill). Diharapkan ketika anak sudah memiliki kemampuan membaca, anak mampu menuliskan ide-idenya. Jadi ketrampilan menulis bukan hanya anak mampu menulis kata yang diinginkan. Tetapi lebih kepada sebuah karya atau tulisan dari ide-idenya.

Mengembangkan Kecintaan Anak pada Dunia Buku

Buku menjadi salah satu sumber literasi abadi yang bisa diakses dimanapun. Beragam jenis buku pun bisa diakses, baik dalam bentuk fisik maupun digital.

Pengenalan buku kepada anak pun tidak harus menunggu anak sudah mampu mengeja kata. Mengenalkan buku kepada anak sudah bisa dimulai sejak anak dilahirkan. Hingga sekarang pun beragam jenis buku sudah diterbitkan dan disesuaikan dengan usia anak.

1. Buku High Contrast

Buku high contrast merupakan buku dengan warna hitam putih yang disesuaikan untuk bayi 0-3 bulan. Meskipun bukan buku full colour, buku jenis ini mampu menstimulasi indera penglihatan anak.

Sumber Gambar : Rabbithole.com


2. Board Book

Board Book merupakan buku dengan bahan duplek yang cukup tebal, sehingga aman dari robekan anak. Jenis buku ini bisa dikenalkan kepada anak sejak bayi hingga bisa digunakan anak ketika anak sedang belajar membaca. Selain bahannya yang tebal, jenis buku ini memiliki dominasi gambar yang lebih dibanding dengan tulisan. Sehingga anak tidak hanya distimulasi kecintaannya pada buku saja, tetapi juga untuk melatih daya imajinasi melalui gambar yang tersedia.


Sumber Gambar : Dokumen Pribadi


3. Buku Bantal

Buku bantal atau buku kain merupakan jenis soft book yang biasanya berisi pengenalan sebuah obyek. Jenis buku ini aman dipakai untuk bayi hingga batita yang sedang belajar berkomunikasi.


Sumber Gambar : tokopedia


4. Buku Busa

Jenis buku ini terbuat dari eva atau busa dengan dominasi gambar daripada tulisan. Selain ringan, jenis buku busa aman digunakan untuk bayi karena ujungnya yang tumpul dan tak berbahaya.


Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

5. Buku Pop Up

Buku Pop up menjadi jenis buku buku 3D yang banyak digemari oleh anak hingga dewasa. Bentuknya yang menarik karena menggambarkan jenis obyek tertentu bisa membuat daya imajinasi anak bertambah. Hanya saja jenis buku ini tidak cocok untuk bayi karena rawan sobek.


Sumber Gambar : Dokumen Pribadi


6. Lift and Flap Book

Bagi anak yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, jenis buku ini cocok diberikan kepada anak. Biasanya buku jenis ini bisa berupa board Book ataupun buku referensi yang bisa dibaca hingga dewasa.


Sumber Gambar : Dokumen Pribadi


7. Sound Book

Sound Book menjadi jenis buku interaktif yang menarik untuk anak. Biasanya jenis buku ini memiliki jenis suara binatang ataupun jenis lagu anak dengan baterai sebagai sumber energinya.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi



8. Buku Augmented Reality

Buku jenis ini menggabungkan dengan teknologi masa kini yang membuat anak bisa melihat ilustrasi dalam bentuk 4D. Buku jenis ini bisa diberikan kepada anak yang kecanduan gadget dengan harapan anak menjadi lebih cinta pada buku dibanding dengan gadget.


Sumber Gambar : Travel Kompas


Ragam Kegiatan Stimulasi Mengembangkan Rasa Cinta Anak pada Dunia Literasi

Untuk membuat anak bisa membaca, buatlah anak cinta terlebih kepada buku

Agar anak tidak merasa bosan dalam membaca buku, ada baiknya orangtua memfasilitasi ragam buku yang mudah diakses oleh anak. Selain membuat kemampuan dan mengembangkan kognitif anak, dengan membuat anak cinta pada buku, maka saat dewasa kelak anak tidak merasa bosan ketika harus membaca buku dengan halaman yang tebal.

Memang langkah seperti ini membutuhkan proses yang tak instan. Tetapi, orangtua bisa melatihkannya sejak dini. Nah, berikut ini beberapa stimulasi yang saya terapkan kepada anak:

1. Membacakan Nyaring

Membacakan nyaring kepada anak bisa dilakukan sejak anak masih dalam kandungan hingga dewasa. Dengan membacakan buku kepada anak dapat menambah kemampuan literasi anak sejak dini. Ada baiknya ketika membacakan buku kepada anak, orangtua sambil memberikan makna yang tersirat dalam buku, sehingga anak tidak hanya mengetahui isi bacaan buku, tetapi juga anak mampu mengambil Ibroh dari kisah yang sudah dibacakan.


Sumber Gambar : Dokumen Pribadi


2. Mengajak ke Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sumber ilmu yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat. Dengan mengajak anak ke perpustakaan akan menambah wawasan anak mengenai beragam jenis buku yang tersedia.

3.  Mengajak Anak ke Bazar Buku


Sumber Gambar : Dokumen Pribadi


Dengan mengajak anak ke bazar buku, orangtua menjadi semakin tahu buku yang anak inginkan. Selain itu, anak bisa berpetualang mencari jenis buku yang disukainya.

Meskipun anak kami masih berusia 4 tahun, banyak manfaat mengenalkan dunia literasi pada anak. Meskipun anak kami belum bisa membaca dan menulis, tetapi ketrampilan membaca dan memiliki adab dalam memperlakukan buku.

Mengenalkan anak pada dunia literasi memang membutuhkan proses yang panjang. Terlebih harus ada kerjasama dengan pasangan maupun anggota keluarga lain untuk saling mensukseskannya.

#SahabatKeluarga
#LiterasiKeluarga