Insto Dry Eyes, Solusi Mata Kering Para Content Writer



Menulis menjadi salah satu aktivitas utama bagi para content writer. Selain untuk hobi, tentunya aktivitas ini juga dapat mendatangkan pundi-pundi uang. Tapi, ternyata aktivitas menulis yang kini bisa dilakukan dimana saja menggunakan perangkat elektronik justru dapat membuat mata sepet, mata pegel, mata perih, dan mata lelah. Mungkin bagi sebagian orang keadaan seperti ini tak menjadi masalah. Tetapi ternyata tanda-tanda seperti itu perlu diwaspadai karena merupakan tanda mata kering.

Meskipun seharian lebih banyak bekerja di depan laptop atau menulis melalui perangkat Android. Melakukan aktivitas lain cukup membantu untuk menjaga kesehatan mata kita. 

Mata Kering

Nah, bagi para content writer yang lebih sering beraktivitas di depan laptop atau para milenial yang lebih sering berhadapan dengan gawai. Perlu diwaspadai gejala mata kering berikut :
  • Mata sepet
  • Mata pegel
  • Mata perih
  • Mata lelah
Kondisi mata seperti ini mungkin tak hanya dialami oleh para content writer ataupun para milenial yang sering memegang gawai saja. Risiko mata kering bisa dialami oleh siapapun yang memiliki aktivitas sebagai berikut:
  • Sering berhadapan dengan laptop atau gawai
  • Menonton TV dengan jarak dekat
  • Membaca buku di tempat yang remang cahaya
  • Terlalu lama di ruangan berAC
  • Terlalu lama mengendarai sepeda motor 
Risiko beraktivitas yang membuat produksi air mata berkurang inilah yang nantinya akan mengganggu kesehatan mata. Hal inilah yang membuat kondisi mata menjadi kering yang ditandai dengan gejala yang sudah disebutkan di atas.

Solusi Mata Kering

Agar kesehatan mata tetap terjaga, maka perlu diwaspadai jika kita terlalu lama berhadapan dengan laptop untuk menulis. Selain harus mengistirahatkan mata dari bahaya radiasi laptop, istirahat juga dapat melemaskan jari dan mengistirahatkan otak agar tidak lelah ataupun stres.

Nah, beberapa solusi yang bisa diterapkan oleh para content writer untuk menjaga kesehatan matanya agar tidak kering adalah dengan cara berikut ini:
  • Mengalihkan pandangan ke sekeliling setiap 10 menit
  • Mengatur kecerahan layar laptop 
  • Bekerja di tempat yang cukup pencahayaan
  • Membuat meja kerja yang ergonomis untuk tubuh
Nah, selain menggunakan cara-cara di atas untuk mencegah mata kering. Ada satu cara lagi yang cukup jitu untuk mengatasi mata yang sudah terlanjur kering agar produksi air mata tetap berjalan normal adalah dengan menggunakan Insto Dry Eyes.

Apa itu Insto Dry Eyes?



Insto Dry Eyes merupakan tetes mata steril yang dapat digunakan untuk mengatasi mata kering. Produk ini diproduksi oleh PT Parna Health Care dan bisa ditemukan di beberapa minimarket ataupun apotek. Saya sendiri membeli produk ini di Indomaret dengan harga promo Rp14.500 untuk kemasan 7.5 ml.

Pada bagian kemasan dijelaskan mengenai indikasi, cara pakai, hingga peringatan dalam penggunaan Insto Dry Eyes. Untuk kemasan yang travel friendly ini, produk ini mudah dibawa kemana-mana tanpa harus memakan banyak tempat. Tetapi, perlu diingat bahwa produk ini hanya bertahan selama 1 bulan setelah produk dibuka.

Insto Dry Eyes bisa digunakan untuk memberikan pelumas, seperti air mata sehingga mampu mengatasi kekeringan pada mata. Selain itu, ternyata produk ini bisa digunakan sebagai pelumas mata palsu tanpa menimbulkan efek samping berbahaya bagi para pemakainya.

Produk ini mengandung Hydroxypropyl metylcellulose 3.0 mg dan Benzalkonium chloride 0.1 mg yang bisa dipakai sebanyak 1-2 tetes untuk tiap mata dengan aturan pakai 3x sehari atau sesuai dengan anjuran dokter. Meskipun begitu, penggunaan obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan adanya kandungan pengawet Benzalkonium chlorida yang dapat merusak selaput mata.

Saya sendiri merasakan Insto Dry Eyes cukup efektif untuk mengatasi mata kering karena terlalu lama berhadapan dengan laptop. Selain itu, kemasannya yang mini mudah dibawa kemanapun ataupun disimpan di kantong baju.

Nah, bagi para content writer yang terlalu lama memandang layar laptop atau layar komputer, harap waspada terhadap gejala mata kering (mata sepet, mata pegel, mata perih, mata lelah) karena akan mengganggu kesehatan mata. Bagi yang sudah mulai merasakan gejala mata kering, bisa menggunakan Insto Dry Eyes untuk mengatasi masalah mata kering tanpa menimbulkan efek samping.

Jurnal Fasilitator : Memicu Kreativitas Anak



Pada level 9 ini  banyak yang bertanya-tanya bagaimana cara agar anak kreatif. Memang jika sekilas dilihat materi ini cukup susah. Tetapi jika dicermati lebih mendalam, maka banyak hal yang bisa diamati dalam kegiatan sehari-hari. 


Alhamdulillah di level ini banyak yang aktif di grup WhatsApp ataupun di Google Classroom. Meski cukup susah, Alhamdulillah tidak ada yang harus terkena CoC level ini.

Meski baru pemanasan setelah lebaran, ternyata banyak juga yang sudah menunggu materi selanjutnya, meski beberapa masih ada yang mudik. Tetapi alhamdulillah dari keaktifan level ini kemudian berlanjut di level selanjutnya.



Dengan diskusi yang interaktif ternyata banyak memicu peserta untuk terus aktif dan berpikir sendiri mengenai materi ini. Selain itu ternyata dengan adanya Jumat hangat juga mampu mengembalikan semangat peserta untuk tetap aktif dalam mengikuti kuliah Bunda Sayang.

Cek Kesiapan Anak Mulai Sekolah



Hingga saat ini, sekolah masih menjadi primadona orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik anaknya. Meskipun sudah ada aturan resmi pemerintah mengenai usia anak masuk sekolah, ada juga beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan orang tua sebelum memasukkan anak ke lembaga pendidikan.

Usia Anak

Usia menjadi salah satu patokan yang paling jelas sebelum memasukkan anak sekolah. Usia yang sudah dijadikan patokan pemerintah bisa dijadikan rujukan agar anak tidak mengalami stres di tahun berikutnya. Selain itu, usia matang anak saat sekolah juga akan membantu perkembangan anak dalam mengambil ilmu di sekolah.

Status Kesehatan 

Selain usia anak, terkadang beberapa sekolah juga mensyaratkan status imunisasi lengkap anak saat balita. Status imunisasi yang lengkap akan membantu menjaga anak dari beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Selain itu, perhatikan kesehatan dan daya tahan tubuh anak. Semakin bertambah usia anak, daya tahan tubuh pun semakin kuat.

Kemampuan Anak

Sekolah bukanlah tempat untuk bersaing. Sebelum masuk sekolah, ada baiknya memastikan kemampuan anak dalam belajar di sekolah. Kemampuan calistung menjadi salah satu kunci anak, terlebih di dalam kurikulum 2013 yang mengharuskan anak lancar calistung. Selain itu, perhatikan pula kemampuan konsentrasi anak.

Karena bagaimanapun, pendidikan menjadi salah satu faktor penting bagi anak.

Writing for Healing



Menulis banyak yang mengidentikkan sebagai kegiatan yang membutuhkan banyak pikiran untuk merangkai kata. Padahal setiap hari secara tidak sadar, kita sering menulis. Entah itu membalas pesan ataupun sekedar menulis nama untuk mengisi absensi.

Pun begitu ketika ada ulangan ataupun tes dengan soal uraian. Ketimbang uraian, beberapa pelajar lebih menyukai soal dengan pilihan ganda ataupun isian singkat. Padahal kalau sudah dinilai, skor soal uraian juga bisa membantu mendongkrak nilai jika tidak dikerjakan asal-asalan.

Entah lah, banyak yang berpikiran bahwa menulis itu pekerjaan yang berat. Selain harus pandai merangkai kata bak pujangga, menulis dengan tema berat ataupun sangat ilmiah dianggap akan menguras otak.

Padahal aktivitas menulis ini bisa menjadi menyenangkan jika pikiran tentang menulis merupakan sesuatu yang tidak memberatkan. Misalnya nih dalam menjawab suatu soal uraian, jabarkan saja apa yang diketahui ataupun dengan mengarang indah. Terkadang saat mengoreksi soal uraian pun, jawaban terpanjang bisa saja dianggap jawaban yang benar. Hahaha

Menulis juga banyak yang dimanfaatkan untuk mencurahkan kata, bisa dengan menulis diary ataupun sekedar membagikan quote di media sosial atau hanya dengan membuat status. Secara tidak langsung menulis secara inilah yang lebih menentramkan jiwa. Maka tak heran jika banyak orang terkenal karena tulisannya karena saat menulis mencurahkan segala isi tulisannya. Inilah yang biasanya membuat para pembaca ikut trenyuh.


Kemandirian Anak



Kemandirian anak menjadi salah satu hal terpenting agar anak mampu melakukan aktivitas tanpa memerlukan bantuan orang lain. Memang hal ini terlihat sepele dan banyak diabaikan oleh orang tua, tetapi jika tidak diajarkan sejak dini akibatnya anak akan cenderung menjadi lebih manja dan susah untuk diajak kerjasama dengan orang lain.

Melatih kemandirian anak bisa dilakukan ketika anak sudah terstimulasi motoriknya. Misalnya, ketika anak sudah mulai MPASI dan orang tua lebih memilih finger food. Di sinilah awal latihan kemandirian anak dimulai. Memang terkadang akan menjadi hal yang menyusahkan bagi orang tua, terutama ketika makanan berceceran dan harus ada energi lebih untuk membersihkannya. Tetapi dengan melatih kemandirian anak sejak dini akan sangat berpengaruh pada kehidupan anak kelak saat dewasa.

Bagi orang tua yang ingin melatih kemandirian anak bisa disesuaikan dengan perkembangan anak. Hal ini akan sangat membantu orang tua dan anak serta tak akan membuat anak menjadi stres.

Semangat melatih kemandirian untuk anak 

Kapan Anak Diajarkan Calistung?



Calistung atau Baca, Tulis, Hitung kini menjadi sebuah kurikulum wajib bagi lembaga pendidikan anak usia dini yang sebenarnya tidak boleh diajarkan oleh menteri pendidikan. Nyatanya, meski dilarang oleh menteri pendidikan, banyak lembaga TK yang sudah memasukkan kurikulum calistung untuk mempersiapkan anak mengikuti seleksi masuk SD.

Meskipun banyak lembaga pendidikan yang sudah memasukkan calistung dalam kurikulumnya, ada baiknya kita sebagai orang tua mulai memikirkan kembali apakah anak sudah memerlukan pengajaran calistung di saat mulai duduk di bangku TK.

Pada dasarnya, pendidikan anak usia dini hanya digunakan untuk pengembangan ketrampilan agama, kognitif, sosial, motorik, dan emosional. Meskipun terdapat aspek kognitif, pengajaran mengenai calistung tidak termasuk dalam perkembangan anak usia dini.

Berdasarkan tingkat kematangan otak anak, ada baiknya untuk mengajarkan calistung ketika anak sudah memasuki usia 6 tahun. Akan tetapi, jika anak sudah meminta untuk diajarkan calistung sebelum usia 6 tahun, orang tua bisa memberikan pengajaran calistung dengan cara yang menyenangkan.

Jurnal Fasilitator : Cerdas Finansial



Di level 8 ini sepertinya materi mengenai finansial menjadi cukup berat untuk anak. Meskipun begitu, tetaplah orang tua juga harus berlatih finansial terutama untuk membedakan keinginan dan kebutuhan.

Meskipun menjelang Ramadhan, banyak aktivitas yang sedang dilakukan untuk mempersiapkannya. Materi ini sebenarnya cocok banget dipraktekkan menjelang dan saat Ramadhan tiba. Apalagi menjelang lebaran, keinginan dan kebutuhan menjadi hal utama yang harus diperhatikan.

Meski terlihat berat, Alhamdulillah banyak peserta yang lulus di level ini.

Meski Ramadhan tiba, beberapa PG tetap aktif dan beberapa orang juga cukup aktif menyemangati teman-temannya.

Bagaimanapun, kecerdasan finansial tidak hanya dilatihkan kepada anak. Tetapi orang tua juga harus melatih dirinya agar bisa menempatkan keuangan sesuai dengan posnya.