Kelola Uang Saat Diam di Rumah



Saat adanya pembatasan sosial seperti ini tentunya akan sangat berdampak pada kondisi ekonomi sendiri. Jika diam di rumah masih bisa menghasilkan uang, ternyata di luar sana banyak yang tidak bisa mendapatkan uang saat pandemi covid-19 ini.

Tentunya agar kondisi ekonomi kita tidak goyah, harus ada cara yang perlu kamu lakukan untuk menjaga kestabilan keuangan rumah tangga. Nah, untuk menjaga, ada beberapa tips nih yang bisa dilakukan.

Sedekah


Meski kondisi ekonomi cukup sulit untuk saat ini. Jika memiliki rezeki ada baiknya untuk dibagi kepada orang lain. Selain bisa memberikan donasi berupa uang, jika punya keahlian menjahit bisa memberi bantuan masker jahitan sendiri 

Tetapi jika hanya bisa mengkampanyekan melalui media sosial, bisa dilakukan hal tersebut. Tetapi, jika tidak bisa melakukan apapun, diam di rumah bisa menjadi pilihan sedekah yang tepat.

Beli Bahan Pokok Saja 


Menjelang lebaran tentunya kebutuhan hidup menjadi lebih meningkat. Agar kondisi ekonomi keluarga menjadi stabil, ada baiknya untuk mengesampingkan kebutuhan lain. Membeli kebutuhan pokok jauh lebih penting dibandingkan dengan membeli kebutuhan yang lain.

Jangan Kalap


Ada kalanya ketika promo diskon sedang banyak, beragam barang langsung diambil tanpa memperdulikan mau dimakan kapan makanan tersebut. Daripada mubazir, ada baiknya untuk membeli barang secukupnya.

Diam di Rumah, Cobain Hanasui Serum Vitamin C

Saya bukanlah tipe orang yang suka nyobain kandungan bahan aktif skincare yang baru. Jika ada kandungan bahan skincare yang tidak bermasalah, saya tidak akan mencari skincare yang memiliki kandungan bahan aktif berbeda.

Tetapi, ada satu kandungan aktif skincare yang pengen saya coba, cuman takut gak cocok. Vitamin C yang sudah mulai banyak brand yang menggunakan kandungan bahan aktif ini 3 tahun belakangan ini, mulai saya beranikan diri untuk mencobanya.

Agar tak buang uang untuk mencoba skincare bahan vitamin C, saya mencobanya dulu dari merek yang paling murah. Hanasui Serum Vitamin C, menjadi pilihan saya mencoba serum vitamin C untuk pertama kalinya.



Review Hanasui Serum Vitamin C


Hanasui Serum Vitamin C merupakan kosmetik lokal yang diproduksi oleh PT Eka Jaya Internasional. Selain sudah ber-BPOM, serum Hanasui ini juga memiliki harga yang sangat terjangkau, yaitu 15 ribu rupiah untuk kemasan 20 ml.

Diklaim memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, Hanasui Serum Vitamin C dapat mencerahkan kulit wajah dan berfungsi sebagai antioksidan.



Cara pemakaiannya pun cukup mudah. Keluarkan isi serum menggunakan pipet kaca yang ada di kemasan dan oleskan secara tipis pada kulit. Dan ada baiknya digunakan 2 kali dalam sehari.

Menariknya, meskipun harganya sangat murah, kemasan serum ini terbuat dari kaca yang menurutku harganya sudah separo dari harga pembuatan produknya.

Agar lebih jelas, berikut komposisi dari serum Hanasui ini:

Aqua, sodium ascorbyl phosphate, glycerin, propylene glycol, hydroxyethylcellulose, DMDM hydantoin, PEG-40 hydrogenated Castor oil, allantoin, tetrasodium EDTA, parfum.

Karena sebagian besar komposisi serum terbuat dari bahan kimia. Inilah yang membuat serum ini memiliki bau agak menyengat khas obat kimia. Tetapi, baunya masih bisa ditolerir sih..

Dari pengalaman menggunakan serum Hanasui selama kurang lebih 14 hari. Menurutku, hasilnya biasa saja. Hanya melembabkan tapi tidak terlalu lembab. Untuk efek mencerahkan, menurutku belum bisa dikatakan bisa cepat cerah, dan tidak bisa menghilangkan noda bekas jerawat.

Jika ingin mencoba pakai serum tapi tak ada duit sih boleh dicoba serum Hanasui ini. Tapi jika ada uang berlebih dan ingin mengatasi masalah kulit wajah, ada baiknya menggunakan produk lain.

Maksimalkan Ibadah Saat di Rumah Aja



Adanya himbauan dari pemerintah dan MUi untuk beribadah di rumah saja, jangan dijadikan alasan untuk menurunkan kuantitas ibadah saat Ramadhan ini. Justru, dengan adanya himbauan ini malah menjadikan kita lebih giat untuk beribadah karena juga bisa memotivasi anggota keluarga yang lain.

Agar ibadah menjadi lancar, ada beberapa tips yang bisa dipraktikkan saat Ramadhan di rumah saja seperti ini.

1. Tetapkan Target


Agar ibadah menjadi lebih maksimal, target saat Ramadhan harus dibuat bersama-sama anggota keluarga yang lain. Hal ini untuk memotivasi keluarga yang lain agar lebih giat beribadah. Selain itu, juga untuk pengingat jika tiba-tiba kita merasa lemah saat sedang beribadah.

2. Hias Rumah


Menghias rumah dengan pernak-pernik Ramadhan akan membuat suasana rumah menjadi lebih bersemangat untuk menjalani Ramadhan. Selain itu, projek ini juga bisa menjadi projek keluarga, dimana akan ada kerjasama yang baik untuk para anggota keluarga.

3. Ajak Anggota Keluarga Lain


Agar lebih bersemangat dalam beribadah, ada baiknya untuk mengajak beribadah anggota keluarga yang lain. Bisa tilawah bersama hingga tarawih bersama di rumah.

Jaga Kewarasan Saat Diam di Rumah



Adanya peraturan pemerintah yang membuat sekolah libur cukup lama tentunya menjadi momok sendiri bagi orang tua. Selain harus mengatur ulang jadwal untuk mengajar anak sendiri di rumah, pekerjaan rumah pun tak tertinggal untuk dikerjakan.

Agar kewarasan di rumah tetap terjaga, ada nih tips yang bisa diterapkan.

1. Patuhi Jadwal


Agar aktivitasmu lebih terjaga, tetapkan jadwal terlebih dahulu. Buat bagan aktivitas sesuai dengan skala prioritas untuk mempermudah dalam penentuan jadwal.

Agar jadwal yang dibuat bisa dipenuhi, jangan terlalu memaksakan diri untuk beraktivitas penuh. Sempatkan untuk menulis waktu beristirahat ataupun melakukan aktivitas hobi.

2. Sekali-Kali Me Time


Agar kewarasan tetap terjaga. Setidaknya lakukan me time minimal seminggu sekali. Hal ini untuk mengurangi kepenatan saat menjalani WFH.

Meskipun hanya sebentar, me time dapat merefresh otak, sehingga tak perlu keluar agar tidak terjangkiti covid-19.

3. Ajak Anak Bermain


Meskipun sebagian besar mengartikan bahwa sekolah harus belajar dan duduk tenang. Kini, karena adanya aturan yang mengharuskan diam di rumah tidak lantas menyamakan belajar di rumah seperti belajar di sekolah pada umumnya. Agar anak dan orang tua tidak bosan, bisa sekali-kali untuk mengajak anak bermain.


Diam di Rumah Bikin Mager, Coba Aktivitas Berikut



Sudah hampir 2 bulan diberlakukan pembatasan sosial yang berakibat diliburkannya sekolah dan bekerja harus dari rumah. Bagi yang suka berada di luar rumah, tentu saja hal ini akan membuat jenuh saat berada di rumah.

Meski anjuran dari pemerintah itu baik , kita masih bisa melakukan beberapa hal yang bermanfaat dari dalam rumah. Misalnya bekerja ataupun belajar secara online.

Tetapi, jika aktivitas yang dijalani tidak sepadat biasanya dan masih banyak waktu luang. Maka, ada beberapa aktivitas agar tidak bosan di rumah.

Beribadah


Hal pertama yang perlu ditingkatkan saat berada di rumah adalah ibadah. Karena bulan Ramadhan merupakan bulan yang kaya pahala. Memperbanyak ibadah, apalagi sekarang dianjurkan untuk beribadah di rumah tidak akan mengurangi khusyuknya ibadah di masjid atau musholla .

Mengembangkan Hobi


Jika saat hari biasa, hobi tidak dapat dikembangkan, saat seperti ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengembangkan hobi. Apalagi jika hobi yang dikembangkan bisa menghasilkan uang, sungguh nikmat bukan?

Ikut Kelas Online


Agar semakin produktif, mengikuti beberapa kelas online bisa menjadi alternatif kegiatan yang dilakukan dari dalam rumah saja. Sekarang banyak lembaga yang membuat kelas online, bahkan beberapa bisa diakses secara gratis.

Beraktivitas dengan Keluarga


Agar semakin dekat dengan keluarga, manfaatkan untuk melakukan aktivitas bersama-sama keluarga. Selain dapat mempererat bonding, juga dapat menjadi pengisi waktu Ramadhan.

Kalau kamu, ada tipsnya lagi gak?

Tampil Cantik Saat Diam di Rumah




Pernahkah berpikir bahwa di rumah saja membuat bosan? Apalagi jika biasanya harus bekerja di luar rumah yang menuntut tampil menarik.

Nah, jika hal tersebut terjadi pada kita, bisa nih saat masa pandemi covid-19 ini kita mulai merawat diri di rumah. Selain bisa menjadi aktivitas yang menghibur diri, merawat diri juga sekaligus untuk memanjakan diri sendiri.

Agar perawatan wajah di rumah menjadi rangkaian perawatan diri yang menyenangkan, ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk diperhatikan:

Jangan Lupa Gunakan Sunscreen


Meski harus berdiam diri di rumah bukan berarti harus men-skip penggunaan sunscreen ya dear? 

Berada di rumah sinar UV A masih tetap bisa masuk ke dalam rumah melalui ventilasi, jendela, dan pintu rumah. Tak menggunakan sunscreen berarti perlindungan dari sinar UV A akan berdampak pada kulit wajah. Dampak yang paling mengerikan adalah terjadinya penuaan dini ataupun bertambahnya keriput di wajah.

Jangan Malas untuk Menggunakan Masker


Meskipun menggunakan masker sedikit menyulitkan. Ternyata menggunakan masker bisa jadi relaksasi untuk diri sendiri.

Pilih jenis masker yang sesuai kebutuhan. Jika ingin menghidrasi kulit, pilih sheet mask. Jika ingin membersihkan wajah bisa pilih jenis clay mask atau peel off.

Selain bisa membeli masker di toko. Membuat masker sendiri juga bisa menjadi sebuah ide untuk mengisi aktivitas saat PSBB ini.

Double Cleansing Tak Boleh Ketinggalan


Meski tidak menggunakan make up tebal saat di dalam rumah, jangan lupa untuk melakukan double cleansing. Hal ini karena sebelumnya sudah menggunakan sunscreen saat pagi hingga sore, sehingga residu yang ada di kulit wajah Tidka akan menutupi pori-pori wajah yang berdampak timbulnya jerawat.





Jangan Diskriminasi Pasien Covid-19



Mungkin dari kita sering mendengar adanya perlakuan tidak manusiawi terhadap pasien positif covid-19. Hal ini tentu saja akan berdampak menurunnya kekurangpercayaan diri dari pasien covid-19 yang tentu saja akan berdampak pada menurunnya imunitas tubuh pasien. Padahal salah satu penyembuhan yang efektif dari penyakit ini adalah imunitas tubuh yang kuat.

Tak hanya pasien yang masih hidup saja yang banyak mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari masyarakat di sekitarnya. Bahkan, pasien yang sudah meninggal pun banyak yang ditentang pemakamannya di TPU sekitar warga.

Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan. Meskipun pasien covid-19 yang sudah meninggal dikebumikan dengan cara yang sesuai dengan pedoman kesehatan, masyarakat banyak yang masih khawatir virusnya akan menyebar di sekitar pemukiman masyarakat.

Lalu bagaimana jika para tenaga kesehatan yang terkena dampak covid-19 ini?

Ternyata banyak masyarakat yang masih menganggap covid-19 merupakan penyakit yang berbahaya, sehingga pasiennya harus dijauhi bahkan perlu diusir dari pemukimannya. 

Kurangnya pengetahuan dan sosialisasi di masyarakat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan diskriminasi pasien covid-19. selain menimbulkan dampak ketakutan di masyarakat, ada pula yang menganggap sepele penyakit yang satu ini. Padahal sudah jelas bahwa penyakit ini sangat cepat penularannya meski angka CFRnya lebih rendah dibandingkan dengan SARS ataupun flu burung.