Gajah dan Burung Hantu



Alkisah di sebuah hutan, tinggal sekumpulan gajah yang hidup makmur. Setiap mereka ingin makan, maka habislah seluruh rumput dan dedaunan yang ada di sekeliling mereka. Hingga hewan-hewan yang berada di sekelilingnya menjadi kelaparan.

"Aku lapar, harus kemana lagi kita sa?" Tanya jerapah kepada rusa.
"Aku pun tak tahu pah, yang pasti jangan mengikuti jejak-jejak ini. Kita akan kehabisan makanan karena didahului oleh para gajah," jawab rusa

Kabar ini pun sampai juga di telinga sang raja hutan. Sang raja hutan pun memerintahkan ajudannya, si monyet. Si monyet diperintahkan oleh raja hutan untuk memanggil kepala suku gajah. Dengan sigap, si monyet pun mengayun-ayunkan ranting pohon agar cepat bertemu dengan gerombolan gajah.

Tak berselang lama, dari kejauhan monyet dapat melihat gerombolan gajah tersebut, sambil berteriak, "gajah.."

Gajah yang berjalan paling belakang pun menoleh sambil mengisyaratkan kepada temannya sambil berteriak, "kawan, ada yang memanggil,". Dan gerombolan gajah tersebut berhenti.

Di sisi lain, sang raja hutan memanggil kakek burung hantu yang terkenal bijaksana dan pintar. Kakek burung hantu dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan di hutan ini.

Setibanya di tempat sang raja hutan, rombongan gajah yang diwakili kepala suku gajah berdiri di sebelah kiri sang raja hutan, sedangkan kakek burung hantu berdiri di sebelah kanan sang raja hutan.

Tanya jawab yang dilakukan kakek burung hantu ke gajah sangat alot. Hingga sang gajah mulai bercerita bahwa di tempat asalnya hutan sudah habis ditebang oleh manusia. Tak ada lagi pohon dan rumput, semua rata dengan tanah, sehingga rombongan gajah harus mencari tempat mencari makan. Sedangkan zebra dan kuda nil yang berusaha mempertahankan wilayah mereka harus tersingkir dan dibawa entah kemana oleh para manusia. "Mau tidak mau, kami harus mencari tempat baru untuk mempertahankan hidup," jelas si gajah.

#KelasMenulisCeritaAnak
#KelasMCA

Tidak ada komentar