Resensi Buku : The Perfect Husband



Judul Buku                : The Perfect Husband
Penulis                       : Indah Riyana
Tahun Terbit, Cetakan : 2016, cetakan kedua
Tebal Buku              : 576 hlm, 10.5 x 19 hlm
ISBN                          : 978-602-6922-31-1

Mengisahkan tentang kehidupan seorang laki-laki yang bernama Arsen dan seorang wanita bernama Ayla. Bermula dari pertemuannya di masa kecil dan berlanjut hingga mereka menikah dan memiliki banyak sekali tantangan yang harus mereka lewati.

Ayla, seorang wanita diambang drop out dari kuliah harus mengikhlaskan dirinya ketika terjadi perjodohan dengan Arsen. Ayla yang selalu bersikap kasar kepada Arsen bertekad dengan segala cara untuk membatalkan pernikahan mereka. Dengan kesabaran dan kebulatan tekad Arsen, akhirnya mereka menikah.

Dia yang mencintaiku, tetapi aku justru mengabaikannya

Tabiat Ayla yang keras dan kasar kepada Arsen membuat biduk pernikahan mereka terasa hambar. Hingga saat kesabaran Arsen sudah tak berbatas, Arsen pergi dan Aylapun depresi karena kepergiannya.

Problem rumah tangga dalam kisah sepasang suami istri ini terus menerus menggelayuti kehidupan mereka hingga terpaan dahsyat badai pernikahan mereka dapat mereka lalui.

Novel yang diambil dari wattpad yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah novel. Dan kini kisah ini pun diangkat ke dalam layar lebar.

Penokohan yang tersaji dalam novel ini terkesan berlebihan. Watak Ayla yang menurut saya banyak minusnya dibanding lebihnya, hingga watak Arsen yang nyaris sempurna tergambar dalam novel ini. Meski, pada saat Arsen muda watak Arsen cenderung lebih mirip dengan Ayla. Meskipun begitu, mimik muka serta adegan yang terdapat dalam novel ini sangat jelas tergambar dan kita bisa membayangkan saat tokoh dalam novel ini terlibat percakapan.

Latar yang ditampilkan dalan novel ini pun terkesan sangat sederhana. Riset sebelum menuliskan cerita ini mungkin bisa ditambah agar latar dalam cerita ini terkesan hidup. Namun, karena alur yang terdapat dalam novel ini terkesan maju dan mundur, membuat pembaca menjadi semakin penasaran dengan kelanjutan kisahnya.

Secara keseluruhan kita dapat mengambil hikmah di balik cerita ini, bahwasanya ketika kita sudah mengikrarkan janji di hadapanNya, maka saat itulah kewajiban dan hak kita harus kita tunaikan kepada pasangan kita.

6 komentar