Tampilkan postingan dengan label Buku. Tampilkan semua postingan

Kekasih Semusim, Kerinduan Cinta Seorang Gadis Remaja

 "Kanaya, pernikahan itu akan tampak bahagia di bulan-bulan pertama tetapi selebihnya kamu akan diuji melebihi cinta yang kamu rasakan. Dan kamu tidak bisa masuk ke dalamnya tanpa..."

Kehidupan percintaan menjadi salah satu bumbu dalam lika-liku perjalanan seorang manusia. Tak hanya melewati jalan yang lurus saja, perjalanan percintaan seseorang kerap kali harus melewati jalan berkelok dan menanjak. Sama halnya seperti kisah percintaan Kanaya dalam novel Kekasih Semusim karya Dini Fitria. 


Kanaya, seorang mahasiswi sekaligus travel influencer adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh seorang single parent, Nina. Kehidupannya yang tidak menerima kasih sayang utuh dari kedua orang tua dan ibu yang sibuk bekerja agar dapur tetap mengepul membuat Nina ingin merasakan indahnya diberi kasih sayang dan cinta oleh lawan jenis.

Tentunya kehidupan cinta Kanaya tidak berjalan mulus. Ketika Kanaya sudah beranjak remaja dan ada seorang laki-laki yang mengatakan cinta padanya, tentunya hal ini membuat Kanaya bimbang. Apalagi Nina tidak memperbolehkan Kanaya jatuh cinta, apalagi sampai pacaran. Hingga kemudian ketika Kanaya kuliah, dia bertemu dengan seorang pria mapan yang memberikan kasih sayang dan membuat Kanaya jatuh cinta.

Cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya

Tentunya hal ini tidak berlaku lagi untuk Kanaya. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Kanaya hanya sibuk dengan kehidupannya dan perjuangan meraih mimpinya sesuai dengan petuah ibunya.

Sebagai seorang gadis remaja, tentunya Kanaya merindukan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dirinya yang tidak mengenal dan merasakan kasih sayang seorang ayah membuat Kanaya menginginkan kasih sayang, selain dari ibunya.

Reno, menjadi pilihan tambatan hati Kanaya yang haus akan kasih sayang seorang pria. Meskipun usia Reno sama seperti usia ibunya tak membuat Kanaya ciut menjalani hubungan percintaan dengan Reno. Terlebih, Kanaya beranggapan bahwa 'cinta tidak pernah salah' dan membuat dirinya yakin akan menikah dengan Reno.

Reno menjelma bak guardian angel untuk Kanaya. Tak hanya memberikan kelimpahan harta untuk Kanaya, Reno juga memberikan kasih sayang kepada Kanaya. Hal inilah yang dirindukan Kanaya, karena dia mendapatkan kasih sayang sekaligus, seperti kasih sayang seorang ayah dan kekasih.

Latar kota Praha yang menakjubkan

Meskipun tema dalam novel Kekasih Semusim ini adalah tentang percintaan, latar dalam novel ini akan membuat takjub dengan gaya story telling Mbak Dini yang mampu menggambarkan detail latar dengan sangat apik. Dengan latar di Benua Eropa, pembaca bisa membayangkan keindahan Kota Praha sebagai ibukota negara Republik Ceko.

Hanya dengan membaca novel Kekasih Semusim ini saya bisa travelling hanya melalui kata demi kata yang Mbak Dini tuliskan. Selain itu, setiap tempat dalam novel tidak hanya dideskripsikan saja secara visual, tetapi juga diceritakan mengenai sejarah dari tempat tersebut. 

Selain itu, pada novel juga diselipkan tips travelling ke luar negeri, terlebih jika harus travelling ke negara yang memiliki 4 musim. Selain itu, pada novel juga disebutkan mengenai bagaimana suasana tempat hingga interaksi dengan warga setempat.

Eyang Yono, Seorang Eksil 1965

Yang menarik dari novel ini adalah dengan adanya kehadiran Eyang Yono, seorang eksil 1965 yang kini tinggal di Praha. Eyang Yono dulunya dikirim oleh Presiden Soekarno untuk mengeyam pendidikan di Praha. Hanya saja, karena tragedi 1965, beliau harus kehilangan kewarganegaraan dan kini menua di Praha.

Meskipun novel Kekasih Semusim ini merupakan karya fiksi, sosok Eyang Yono benar adanya. Melalui novel ini, saya bisa merasakan jiwa nasionalisme dari seorang Eyang Yono dan merasakan bagaimana tidak bisa pulang ke tanah air.

Tak hanya diselipkan sejarah yang baru saya ketahui, melalui novel ini pun banyak pelajaran yang bisa diambil dari Eyang Yono. Melalui Eyang Yono, banyak petuah mengenai cinta dan kasih sayang orang tua kepada anak.

"Kamu boleh marah pada masa lalu, tapi kamu tidak bisa mengembalikan apa yang sudah terjadi dulu, ke hari ini" (Eyang Yono dalam Kekasih Semusim)

Kekasih Semusim, Perjalanan Kisah Cinta Manusia

Kembali lagi ke kisah cinta Kanaya dan Reno. Drama percintaan dua manusia beda generasi ini tentunya sangat menggelitik jika dibahas, apalagi di masyarakat sendiri jika seorang masih memiliki stigma negatif. Tentunya bukan tentang hubungan percintaannya yang diberikan stigma negatif tersebut, tetapi adanya timbal balik di antara keduanya.

Tetapi, apakah cinta Kanaya kepada Reno merupakan hal yang salah? Apakah gosip tentang dirinya sebagai sugar baby membuat Kanaya menjadi depresi?

Dalam kisah ini pun ternyata cukup banyak kejutan dari Mbak Dini. Alur ceritanya tidak banyak bisa ditebak, terlebih kisah masa lalu Nina yang tidak ingin Kanaya mengalami hal yang sama seperti dirinya.

Nah, seperti apa kisah antara Kanaya, Reno, dan Nina? Bisa langsung dibaca ya novel Kekasih Semusim karya Dini Fitria.

Review : Trip to Forgive

Mendidik anak bukanlah masalah yang sepele. Terlebih karena asuhan orang tua yang akan membentuk karakter anak. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan anak hingga kelak anak dewasa.

Sebagai orang tua tentunya kita ingin sekali mendidik anak menjadi versi terbaik untuk dirinya. Untuk itulah, perlu memantaskan diri menjadi orang tua yang baik.

Proses memantaskan diri tentunya membutuhkan sebuah proses yang tak singkat. Apalagi sekarang sudah banyak sekolah parenting ataupun buku parenting untuk diakses.

Hanya saja, meskipun banyak ilmu parenting yang sudah kita dapatkan, tetapi masih juga kadang kita kelepasan saat mendampingi anak. Frustasi, mungkin akan dialami. Tetapi, jika tidak segera diselesaikan akan memperburuk keadaan dan bisa juga membuat anak menjadi semakin tertekan.

Banyak yang tidak mengira jika kenangan di masa lalu tidak akan berpengaruh pada pola asuh di masa sekarang. Nah, inilah yang perlu diperbaiki agar pola asuh yang diterima tidak diteruskan ke anak.

Inner child, menjadi salah satu momok dalam mengasuh anak. Hal ini sering kali tidak disadari dan kerap sekali diabaikan, padahal memiliki dampak negatif yang besar ke anak. Jika tidak diputus, maka hal ini menjadi hal yang tidak berkesudahan dalam generasi yang berbeda.

Dari hal tersebut, maka ada satu buku yang bisa membuka mata dan memberikan motivasi untuk berdamai dengan masa lalu. Apalagi buku ini merupakan kisah nyata yang ditulis langsung oleh yang mengalami inner child dan berusaha bangkit untuk bisa mendidik anak dengan baik.


Review : Trip to Forgive



Judul buku: Trip to Forgive, Perjalanan Perempuan Menemukan Cahaya di Balik Luka

Penulis: Diah Mahmudah & MLP Support Group

Penerbit : Zenawa Media Giditama

Jumlah halaman : 260

ISBN : 978-623-7306-70-2


Buku ini disusun oleh PJ project antologi yang berisi aliran rasa untuk menemukan seberkas cahaya. Berawal dari kegundahan hati dalam proses mendidik anak yang ternyata ketika disadari masih terdapat luka masa kecil.

Dengan ditemani oleh Teh Diah dan Pak Dandi, para kontributor ini berjuang dslam menyembuhkan dan membebaskan diri dari luka masa kecil. Di buku inilah kita bisa melihat bagaimana daya juang mereka hingga kemudian kini bisa berbahagia saat mendidik anak.

Beberapa kontributor dari buku Trip to Forgive adalah  Diah Mahmudah, Violin Novelia, Runny, Inara, Rena Puspa Laksmi Anggraeni, A. Rahmah, Julie Rostina, Esti Wulansari, R.A Lestari, Dewu Brend, Andia Riana, Diyan Suratman, Dewi, Ainun Jauzah, Renty Anggraeni, Bunda DIS, Siti, DP Hanifah, YHN Astuti, dan Mahdiya.

Selain itu, pada buku ini juga terdapat review buku Membasuh Luka Pengasuhan dari Teh Kiki Barkiah. Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan buku Trip to Forgive untuk memaafkan masa lalu.

Tak hanya itu, Teh Diah Mahmudah juga menuliskan refleksi ilmu yang akan membantu pembaca untuk lebih mengenal dirinya sendiri. Selain itu juga memperbaiki gaya pengasuhan agar siklus pengasuhan yang pernah dialami menjadi terputus dengan memaafkan orang tua.

Buku yang ditulis dengan gaya bercerita ini mampu membuat hidup suasana. Bahkan pembaca bisa ikut merasakan bagaimana berjuang untuk bisa terbebas dari inner child ini.

Dengan membaca buku ini kita bisa mendalami banyak hal tentang inner child. Kemudian bentuk inner child yang dialami kontributor dan bagaimana cara menyelesaikannya. 

Menariknya, dalam buku tak hanya diulas satu sisi dari masalah luka pengasuhan yang membuat pola asuh berantakan. Tetapi juga sebagai writing healing bagi kontributor untuk bisa melepaskan dari luka pengasuhan yang pernah dialaminya.

Apa saja isi dari buku ini?

Buku ini memiliki beragam kisah nyata kontributor yang dikemas dengan storytelling yang mampu membuat emosi pembaca menjadi tergugah.

Buku Trip to Forgive ini sendiri juga berisi materi dari buku Membasuh Luka Pengasuhan, dimana terdapat 7 tema luka pengasuhan, yaitu:

1. Unwanted child

2. Bullying : berawal dari rumah

3. Sibling rivalry

4. Buah helikopter parenting : anak lumpuh

5. Parent way

6. Anak broken home

7. Anak terlantar di rumah mewah

Jadi, ada kesinambungan antara buku Membasuh Luka Pengasuhan dan Trip to Forgive ini. Dengan membaca buku Trip to Forgive, pembaca juga bisa langsung mengenali permasalahan mengenai luka di masa lalu.

Memang hal tersebut pastinya sulit untuk dilupakan, apalagi ketika hal tersebut berimbas ke pola pengasuhan anak. Terkadang keinginan untuk menjadi orang tua terbaik menjadi sebuah impian. Tak jarang pula banyak yang mengikuti kelas parenting hingga khatam. Tapi nyatanya, ketika berhadapan dengan anak hanya emosi yang tersalurkan.

Sudah mengikuti banyak seminar ataupun kuliah online tapi ternyata masih belum bisa mengontrol emosi pasti menjadi beban tersendiri bagi orang tua. Apalagi jika masih belum mengenali diri sendiri dan ternyata penyebabnya hanyalah luka di masa lalu.

Melalui buku ini tentunya bisa menjadi refleksi pembaca, apalagi jika ada kondisi serupa yang dialami. Buku ini bisa menjadi rujukan bagaimana menyikapi diri sendiri ketika tiba-tiba terbayang luka masa lalu. Kontributor antologi ini menuliskannya dengan apik, runut, dan berdasarkan atas apa yang dirasakannya.

Pesan yang disampaikan dari buku Trip to Forgive

Buku ini mengajarkan banyak hal untuk mempersiapkan diri agar mampu mendidik anak tanpa terbayang masa lalu. Memang tidak semua masa kecil menyakitkan untuk dikenang, bahkan ketika sulit melupakan masa lalu juga bisa mengakibatkan sulitnya diri untuk melupakannya.

Trip to Forgive memberikan kita banyak insight tentang bagaimana memurnikan hati yang tulus saat mendidik anak. Meski luka di masa lalu masih menganga, menyalahkan orang tua bukanlah langkah yang tepat.

Buku ini tak hanya mengajarkan bagaimana memaafkan orang tua yang sudah menorehkan luka pengasuhan, tetapi juga bagaimana tetap bisa berbuat baik pada orang tua (birrul walidain).

Terlihat mudah memang, tetapi bagi sebagian orang yang sudah terlanjur memiliki luka di masa kecil tentu bukan hal mudah untuk memaafkan dan melupakan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk me-reset pola pengasuhan kepada anak.

Kesimpulan

Buku Trip to Forgive ini sangat cocok dibaca oleh para orang tua ataupun calon orang tua yang ingin lebih rileks lagi dalam mendidik anak. Tak hanya bisa menyentuh hati, buku ini juga sarat akan ilmu penyucian jiwa yang bisa mengubah pribadi menjadi lebih baik.

Jika ingin mendapatkan buku ini bisa langsung menghubungi tim MLP Support Gruop. Selain itu, ada juga program MLP lain, seperti seminar, workshop, trainer for trainer, dan konsultasi pribadi.



Review : #BebasTakut Hamil dan Melahirkan



Judul buku   : #BebasTakut Hamil dan Melahirkan
Penulis          : Yesie Aprilia
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2017

Hamil merupakan sebuah kondisi yang dinantikan oleh para calon ibu untuk menimang anaknya. Akan tetapi, ternyata saat hamil akan timbul beragam kecemasan, terutama bagi ibu hamil yang akan menjalani persalinan. Kekhawatiran inilah yang kemudian menjadi stimulasi atau afirmasi negatif pada diri ibu hamil, sehingga menimbulkan beragam masalah saat menjelang persalinan.

Untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan saat hamil inilah terbit buku dengan judul #BebasTakut Hamil dan Melahirkan karya Yesie Aprilia.

Pada buku ini banyak sekali ilmu yang bisa langsung diterapkan agar kehamilan dan persalinan dapat berjalan lancar. Nah, berikut ini daftar isi dari buku yang terdiri dari dua bab.

1. Rayakan Kehamilanmu

- all about preparation
- pemberdayaan diri
- rawat tubuhmu dan bayimu
- kesehatan emosi
- hormati jiwamu
- dengarkan janinmu
- kenali dan sayangi tubuhmu
- prenatal gentle yoga
- goyangkan tubuhmu, menarilah, dan bernyanyi lah
- endhorphine massage
- relaksasi hypnobirthing
- worm birthing
- saran selama masa kehamilan
- persiapan final
- birth plan

2. Melahirkan Nyaman

- afirmasi positif saat melahirkan
- fase persalinan
- tahap pertama persalinan
- tahap kedua persalinan
- tahap ketiga persalinan
- info spesial untuk ayah
- info spesial untuk pendamping persalinan
- komplikasi dalam persalinan
- melahirkan bebas dari rasa takut
- template daily routine
- time table gentle birth
- gratitude list
- birth story'

Menurut saya buku ini cukup lengkap bagi para ibu hamil yang ingin melahirkan dengan nyaman dan bebas dari kecemasan. Penjelasan pada buku ini cukup lengkap dan mudah dipahami. Selain itu dengan adanya tabel dan penjelasan berupa butir-butir poin membuat ulasan semakin jelas.



Review : Panduan Cerdas Pemeriksaan Kehamilan



Judul Buku : Panduan Cerdas Pemeriksaan Kehamilan
Penulis : dr Judi Januari Endjun, SpOG
Penerbit : Pustaka Bunda
Tahun Terbit : 2017

Untuk mengetahui keadaan janin dalam rahim, diperlukan pemeriksaan kehamilan secara berkala. Pemeriksaan ini dilakukan secara rutin di dokter kandungan maupun bidan dengan tujuan untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan janin dan ibu selama kehamilan.

Pada buku ini dijelaskan tentang pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada trimester 1,2, dan 3. Dengan beragam tanya jawab yang singkat tapi sangat informatif. Selain itu, buku juga full colour jadi lebih enak dibacanya.

Bagi yang kurang suka membaca buku, buku ini rekomen karena bentuknya yang ringkas, banyak warna, dan tidak terlalu banyak kalimat dalam setiap halamannya.

Meskipun dikemas dalam bentuk tanya jawab, ulasan yang diberikan cukup memberikan informasi yang sangat jelas dan tidak membuat pembaca bingung atau malah tidak mengerti dengan apa yang ditulis penulis.

Selain itu, gambar yang ada di dalam buku juga cukup menarik dengan beberapa gambar kartun yang menarik. Selain itu, ada juga gambar fakta yang mencerminkan isi bacaan.

Review : Panduan Kehamilan Muslimah



Judul Buku : Panduan Kehamilan Muslimah
Penulis : Dr dr H Imam Rasjidi, SpOG
Penerbit : Noura Book
ISBN : 978 - 602 - 0989 - 50 - 1

Kehamilan merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. Selayaknya akan dititipi amanah dariNya, menjaga kesehatan selama kehamilan diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan janin juga ibunya.

Buku ini memberikan panduan lengkap kehamilan yang diperuntukkan bagi muslimah. Tidak hanya berisi tentang proses kehamilan saja, dalam buku juga dijelaskan mengenai sistem reproduksi hingga program hamil dengan cara yang alami. Selain itu, penjelasan mengenai persiapan kelahiran bayi dan pasca kelahiran bayi secara islami juga dijelaskan secara gamblang, baik dari sisi agama maupun sisi kesehatan.

Menariknya, tidak hanya mengulas dari sisi kesehatan saja. Buku ini juga menyajikan ayat-ayat Qur'an terkait dengan materi hingga doa-doa untuk kesehatan dan keselamatan janin dan ibu. Hanya saja untuk doa-doa disajikan dalam tulisan latin yang agak susah dibaca jika dibanding dengan tulisan Arab.

Bagi yang ingin tampil modis, buku ini juga menyediakan fashion muslimah lengkap dengan tutorial hijab yang akan membuat lebih segar saat hamil. Bagi yang ingin mencari nama anak, ada juga kamus nama bayi yang bisa dijadikan referensi untuk membuat nama bayi.

Review : Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing



Judul Buku    : Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing
Penulis          : Defin Muhepi, SKM dan Atin Murtiningsih, S.Psi
Penerbit             : Dunia Sehat
No ISBN              : 978-602-19756-9-5
Tebal Buku       : 145 halaman

Bagi sebagian ibu hamil, melahirkan merupakan proses yang menegangkan bahkan beberapa ada yang mengalami gejala kecemasan. Beragam cerita melahirkan yang sulit ataupun sakit bagi sebagian ibu menjadi salah satu pemicu ketegangan saat proses melahirkan. Salah atau cara untuk mengurangi rasa tegang dan rasa sakit saat melahirkan adalah dengan menggunakan metode hypnobirthing.

Dengan adanya persiapan kelahiran bayi yang kuat, baik secara fisik dan mental akan membantu ibu hamil dalam melalui proses persalinan. Terutama dengan adanya dukungan pasangan maupun keluarga terdekat akan membantu kelancaran ibu menjelang proses bersalin.

Dalam buku ini dijelaskan secara detail bagaimana proses melahirkan tanpa rasa sakit. Hal ini berlaku untuk kelahiran secara normal, dimana ibu tidak terlalu lama menahan sakit, bahkan tanpa menerima jahitan meski bayi yang dilahirkan memiliki bobot yang cukup besar.

Selain menjelaskan mengenai bagaimana mempersiapkan proses bersalin hingga tahap-tahap melahirkan menggunakan teknik hypnobirthing, buku ini juga menjelaskan bagaimana perkembangan bayi, hal yang seharusnya dilakukan oleh ibu, hingga sehat dan bahagia setelah kelahiran bayi.

Cukup lengkap untuk sebuah buku yang ingin dibaca oleh ibu hamil. Selain bisa memperoleh informasi mengenai cara melahirkan tanpa rasa sakit, ada juga penjelasan mengenai baby blues. 

Ulasan yang terdapat pada buku pun cukup lengkap. Terlebih didukung oleh beberapa tabel yang memudahkan pembaca untuk mengetahui segala informasi tanpa harus ribet membaca paragraf  per paragraf. Selain itu, terdapat beberapa kuesioner yang bisa diisi lengkap dengan interpretasinya. Ada pula kisah nyata dari beberapa ibu yang berhasil melakukan proses hypnobirthing, sehingga dapat memotivasi ibu hamil lain untuk tidak panik dan cemas menjelang masa kelahiran bayi.

Hanya saja, gambar pendukung untuk melakukan beberapa langkah dari senam hamil ataupun langkah metode hypnobirthing tidak ada. Jadi, mungkin agak bingung dengan gerakan yang dimaksud. Terlebih ketika hamil tidak diperbolehkan untuk melakukan gerakan yang dapat membahayakan janin. Jika terdapat gambar pendukung, pembaca menjadi lebih mudah dalam mengartikan langkah demi langkahnya.

Bagi yang ingin membaca buku ini, bisa pinjam melalui I-Pusnas yang tersedia 20 buku. Sehingga tidak perlu antri dalam meminjamnya. Secara keseluruhan sih buku ini rekomen buat dibaca oleh para ibu hamil yang menantikan masa persalinannya.


Book Review : Good Bye Things Hidup Minimalis ala Orang Jepang



Judul Buku   : Good Bye Things, Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Penulis          : Fumio Sasaki
Penerbit        : Gramedia
Tahun Terbit : 2019
ISBN               : 978 - 602 - 03 - 9840 - 2

Fumio Sasaki menceritakan pengalaman hidupnya mengenai hidup minimalis yang ia jalani sehari-hari sebagai seorang lajang. Mungkin banyak yang bertanya apa itu hidup minimalis dan bagaimana tipsnya. 

Dalam buku ini dijelaskan dengan gamblang tiap bannya dengan cukup mudah ditangkap gaya terjemahnya.

Di bab 1 menjelaskan mengenai definisi hidup minimalis dan alasan mengapa banyak orang yang mulai mengikuti gaya hidup seperti ini.

Bab 2 mulai menjelaskan mengapa kita sering menumpuk barang.

Bab 3 mulai membahas bagaimana cara membuang barang yang tidak diperlukan hingga terapi untuk membuat ketagihan dalam membuang barang

Bab 4 menjelaskan tentang perubahan yang dialami penulis ketika selesai membuang barang

Dan di bab 5 menjelaskan perubahan yang membuat bahagia dan arti bahagia.

Secara struktur, buku ini dijelaskan dengan sangat gamblang, lengkap dengan cerita pembuka yang membuat kita mengerti apa yang dimaksud dengan hidup minimalis.

Buku dengan judul asli " Bokutachini, Mou Mono wa Hitsuyou Nai" ini lebih banyak menceritakan pengalaman penulis menuju hidup minimalis. Selain diceritakan secara urut, ada beberapa tips yang bisa kita ambil untuk yang ingin mengikuti gaya hidup minimalis. Cukup banyak tips yang diberikan oleh penulis, tetapi akan ada rangkuman tips yang bisa dibaca agar tidak bingung ketika ingin mencatatnya.

Buku ini cukup rekomen bagi yang ingin hidup minimalis, tanpa memiliki banyak barang. Selain menjadi buku terlaris di Gramedia, buku ini juga cukup banyak yang ingin meminjam di ipusnas.

Review : 30 Hari Berburu Berkah



Judul Buku    : 30 Hari Berburu Berkah
Penulis           : Zaim El Mubarok
Penerbit         : Mashun
Tebal Buku    : viii + 184 hlm; 20,5 cm

Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan Rahmat. Di bulan ini, umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa Ramadhan. Agar semakin berkah, maka ada beberapa amalan puasa yang harus dilaksanakan agar ibadah puasa di bulan Ramadhan semakin berkah. 

Dalam buku ini dijelaskan adanya keutamaan Ramadhan, khutbah Nabi menjelang Ramadhan, dan yang spesial adanya langkah-langkah selama 30 hari berburu keberkahan. 

Hari 1   : Mencari keberkahan
Hari 2   : Bulan penuh Rahmat
Hari 3   : Bulan penuh ampunan
Hari 4   : Menahan haus dan lapar
Hari 5   : Bersedekah kepada fakir miskin
Hari 6   : Birrul walidain
Hari 7   : Menyayangi yang lebih muda
Hari 8   : Menjaga hubunganny keluarga/ persaudaraan
Hari 9   : Menjaga lisan
Hari 10 : Menjaga pandangan dari yang diharamkan Allah
Hari 11 : Menjaga pendengaran dari yang diharamkan Allah
Hari 12 : Mengasihi anak yatim
Hari 13 : Bertobat kepada Allah
Hari 14 : Senantiasa berdoa kepada Allah
Hari 15 : Mohon ampun/istighfar
Hari 16 : Bersujudlah dengan baik
Hari 17 : Memberi makan kepada yang berbuka puasa
Hari 18 : Membahayakan akhlak di bulan Ramadhan
Hari 19 : Meringankan beban sesama
Hari 20 : Menahan kejelekan pada bulan Ramadhan
Hari 21 : Memuliakan anak yatim
Hari 22 : Menyambung tali silaturahim
Hari 23 : Bahaya memutuskan tali silaturahmi
Hari 24 : Mendirikan solat fardhu
Hari 25 : Menjalankan sholat sunah disampingnya solat fardhu
Hari 26 : Memperbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW
Hari 27 : Membiasakan qiraat Al Qur'an di bulan Ramadhan
Hari 28 : Sebab dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka
Hari 29 : Dibelenggunya setan
Hari 30 : Menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah

Dibuku ini sangat gamblang dijelaskan beragam amalan puasa yang akan membantu kita menggapai keberkahan. Sehingga setelah Ramadhan, amalan di bulan Ramadhan tetap melekat di bulan-bulan berikutnya. Tak hanya dijelaskan mengenai sebab-sebabnya saja, tetapi juga dituliskan ayat Al Qur'an dan beragam kisah sahabat Nabi yang akan membuat iman kita semakin kuat.

Hanya saja dalam buku ini tidak ada pemisah antar sub bab, sehingga ketika ingin menemukan tema yang dimaksud harus berulang kali membuka daftar isi.


Resensi Buku : Orangtuanya Manusia



Judul Buku : Orangtuanya Manusia
Penulis        : Munif Chatib
Penerbit      : Kaifa, Bandung

Merawat anak bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papannya saja. Tetapi juga bagaimana orang tua mendidik anak agar anak menjadi lebih baik. Meskipun menjadi orang tua bukanlah perkara yang mudah dan cukup kompleks, mendidik anak menjadi sunatullah dariNya yang harus ditunaikan oleh para orang tua.

Dalam buku ini menjelaskan paradigma pendidikan anak yang cukup up to date. Ada 10 tema dalam buku ini, yaitu:
1. Siapa Anak Kita?
2. Jangan Takut Menjadi Orang Tua
3. Anak Kita Adalah Bintang
4. Kemampuan Anak Kita Seluas Samudera
5. Anak Kita Punya Harta Karun Multipleks Intelligence
6. Orang Tua Menjadi Penyelam (discovering ability)
7. Menemukan Bakat Anak
8. Pilih Sekolahnya Manusia, Jangan Sekolahnya Robot
9. Orang Tua, Guru Terbaik Untuk Anak
10. Orang Tua Melek Pornografi dan Media

Secara umum, buku ini tidak hanya menyediakan teori-teori parenting yang sudah berkembang, tetapi juga didukung oleh beberapa contoh kasus yang menguatkan setiap teori yang ada. Selain itu, mitos mengenai pendidikan anak dalam keluarga dan di sekolah pun dijelaskan dengan gamblang. Bagaimana kasus yang terjadi dan akibat dari yang dilakukan orang tua kepada anak. Sehingga terlihat bagaimana respon anak dibandingkan dengan perlakuan yang berbeda pada anak.

Contoh kasus yang diambil pada buku ini didasarkan pada kisah nyata yang dialami oleh penulis. Penulis menjelaskan bagaimana cara penyelesaiannya, sehingga pembaca mampu menyerap apa yang dimaksudkan dengan mendidik anak.

Buku ini bisa dijadikan pedoman dalam mendidik anak, sehingga orang tua tidak kehilangan arah dan mampu mendidik anak sehingga anak terlejitkan potensinya dan menjadi masterpiece di bidangnya.

Saya percaya...
Setiap anak yang dilahirkan dari rahim ibunya karya agung Tuhannya
Apapun kondisinya, dia adalah masterpiece 
Sebab Allah SWT tidak pernah membuat produk gagal
Hanya kesabaran orangtualah yang diuji
-Munif Chatib-

Resensi Buku : Pendidikan anak Usia Dini ala Luqman Al-Hakim



Judul Buku  : Pendidikan Anak Usia Dini ala Luqman Al Hakim (Kado Terindah bagi Buah Hati)
Penulis         : Sinyo dan Nuraini
Penerbit       : Qibla


Pendidikan merupakan kewajiban orang tua untuk mendidik anak agar menjadi generasi yang unggul. Terlebih di 3 tahun pertama usia anak, pertumbuhan dan perkembangan menjadi masa emas otak dan perasaan anak. Sehingga di usia inilah peran orang tua dalam pendidikan anak sangat penting.

Salah satu ikon dalam pendidikan anak kaum Muslim adalah Luqman Al Hakim yang banyak diceritakan dalam Al Qur'an. Proses pendidikan Luqman Al Hakim banyak diterapkan, sehingga untuk membentuk aqidah yang lurus, ibadah yang sempurna, dan akhlak yang mulia untuk anak.

Dalam buku ini dijelaskan beberapa poin mengenai penjelasan pendidikan aqidah, ibadah, dan akhlak anak yang dilengkapi dengan kasus-kasus unik. Ulasan dalam buku ini cukup sederhana dan langsung menunjuk ke poin-poin penting dalam metode pendidikan anak. Tahapan pendidikan anak  dijelaskan dengan sangat gamblang dan dapat diterapkan langsung pada anak.

Salah satu kelebihan dalam buku ini adalah penjelasannya yang tidak terlalu belibet dan dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu terdapat dalil pendukung yang dapat memahamkan orang tua dalam proses mendidik anak. Menariknya, ada petunjuk singkat yang dapat memandu orang tua dalam setiap tahapan mengenal agama.

Secara umum, buku ini cukup rekomen bagi para orang tua yang sedang mencari bacaan parenting yang ringan dibaca dan dapat langsung dipraktikkan.

Ada Apa dengan Fiesta?

Siapa yang tak kenal Ernest Hemingway? Penulis asal Chicago, Amerika Serikat yang karyanya sudah mendunia. Tak hanya berkarya di bidang fiksi saja, papa Ernest juga menulis beberapa buku nonfiksi. Karena keunikannya dalam meramu huruf menjadi kata dan kalimat, papa Ernest pun meraih nobel kesusastraan atas karya-karyanya yang luar biasa.

Ini nih yang namanya Papa Ernest Hemingway


Pertama kalinya, saya kurang mengerti adanya nobel kesusastraan. Saya mengiranya Nobel hanya diberikan di bidang perdamaian ataupun bidang ekonomi, fisika, ataupun kimia. Ternyata anggapan saya salah permisa..

Nah, untuk menjawab #TantanganLevel5 #ReadingChallengeODOP saya pun membaca salah satu karya papa Ernest yang berjudul 'Fiesta'. Mengapa saya membaca karyanya ini? Jawabannya karena saya masih belum terlalu paham dengan sastra dunia dan entah mengapa pilihan saya jatuh pada buku ini. Mungkin karena ada banteng di covernya.

Cover Fiesta yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka


Meskipun secara pribadi saya kurang suka dengan novel terjemahan, tapi cukup lumayan menghiburlah sebagai bahan bacaan. Meski harus paham betul apa isinya dan berkonsentrasi tinggi saat membacanya.

Setelah saya telisik, ternyata yang menerima nobel kesusastraan adalah karya Papa Ernest yang berjudul 'The Old Man and The Sea'. Dan saya tidak menemukan bukti bahwa 'Fiesta' masuk menjadi sastra yang dimaksud.

Meskipun begitu, novel ''Fiesta'' sangat menarik bagi saya. Terlebih dalam novel tersebut banyak menceritakan tentang adu banteng atau matador yang menjadi kebudayaan masyarakat Spanyol. Novel yang sarat budaya ini juga dibumbui kisah percintaan yang melibatkan banyak tokoh di dalamnya. Sehingga ada nuansa tegang dan bikin penasaran saat membaca novel tersebut.

Karena waktu membaca di level ini cukup singkat bagiku untuk menyelesaikan novel terjemahan, saya agak ngebut dalam membacanya. Dan mungkin harus saya baca ulang lagi agar lebih dapat gregetnya. 

Resensi Buku : Ketika Bunga Bicara


Judul Buku       : Ketika Bunga Bicara
Penulis              : Nunik Utami, Dewi 'Dedew" Rika, dan Teresa Soetaryo
Penerbit           : PT Elex Media Komputindo 
   

Bunga menjadi salah satu alat untuk mengungkapkan perasaan pada orang lain. Berbagai jenis bunga bisa digunakan untuk merefleksikan atau sebagai identitas seseorang mengenai kegemarannya. Bahkan dengan bunga dapat menghasilkan pundi-pundi uang dengan cara merawat dan mengembangbiakkan jenis tertentu.

Ketika Bunga Bicara merupakan kumpulan true story yang kemudian ditulis oleh 3 orang penulis yang berkolaborasi untuk menciptakan sebuah buku menarik ini. Di buku ini kita akan disuguhkan beragam jenis bunga yang utamanya tumbuh di wilayah Indonesia. Cerita yang diungkapkan dalam buku ini tercermin dari jenis bunga yang menjadi sebuah lambang. Misalnya, bunga anggrek sebagai lambang kasih sayang.

Ada 6 bagian bunga yang merefleksikan cerita di dalamnya,yaitu bunga hati, bunga kehidupan, bunga romantis, bunga misteri, bunga komedi, dan bunga persahabatan. Uniknya dalam tiap bagian tersebut mencerminkan berbagai bunga yang berbeda-beda. Ditambah ada glosarium bunga yang berisi informasi dan manfaat dari bunga tersebut.

Buku ini saya dapatkan dari give away yang diadakan oleh mbak Sabrina. Secara keseluruhan, buku ini sangat menarik meski ceritanya cukup singkat. Bagi yang tak suka bunga, mungkin setelah baca buku ini jadi jatuh cinta pada macam-macam bunga. 

Biografi Penulis My Doodle Diary World History

Menuju akhir sesi #TantanganLevel4 #ReadingChallengeODOP ini ada sebuah tantangan membaca buku berbahasa Inggris yang membuat saya kebingungan. Terlebih untuk tantangan menulisnya adalah membuat resensi buku dan menuliskan biografi penulis. Nah, sekarang tinggal menuliskan biografi penulisnya.

Untuk buku bahasa Inggrisnya sendiri saya memilih buku "My Doodle Diary World History", sebuah buku yang ditulis oleh sekumpulan anak-anak SD dari Jimbaran, Bali.



Jadi, dalam buku ini ditulis oleh 15 anak SD Cendekia Harapan (CH) yang berlokasi di Jimbaran, Puri Gading, Bali. Ke-15 anak tersebut bernama Meydi, Maleakhi, Firda, Gregorius, Maharani, Richie, William, Dika, Evan, Valeria,  Lael, Jocelyne, Duka, Savio, dan Trey. Untuk biografi masing-masing anak, saya tidak mendapatkannya secara lebih lengkap karena terbatasnya informasi yang ada. Yang pasti kalau dilihat dari hasil buku yang sudah diterbitkan ini mereka adalah anak yang kreatif, pintar bahasa Inggris, memiliki pengetahuan luas, dan anak dengan gaya belajar visual.


Book Review : My Doodle Diary World History



Judul           : My Doodle Diary World History
Penulis       : William and Friends
Editor         : Pradikha Bestari
Tanggal Rilis : 10 November 2016
Tebal Buku: xi + 92 hlm : 14 x 21 cm
Penerbit     : Kiddo, Jakarta

Buku ini berisi tentang sejarah dunia yang dituangkan dalam sebuah catatan doodle berbahasa Inggris. Ditulis oleh sekumpulan anak dari sebuah sekolah di Jimbaran, Bali. Buku ingin sangat layak dibaca oleh anak-anak Indonesia yang sedang belajar bahasa Inggris sekaligus belajar sejarah dunia.

Dari buku ini kita menjadi tahu tentang terbentuknya planet bumi, sejarah zaman sebelum masehi hingga beberapa ilmuwan terkenal yang berhasil menciptakan sebuah temuan yang bermanfaat untuk masyarakat dunia. Buku ini sangat layak dibaca oleh anak-anak hingga dewasa, karena:

1. Penggunaan bahasa Inggris sangat sederhana, sehingga mudah dipahami.
2. Terdapat ilustrasi yang dituangkan dalam bentuk doodle, sehingga lebih menarik meski menggunakan bahasa Inggris.
3. Kertas full colour yang menjadikan membaca bukanlah hal yang membosankan, tapi sebagai aktivitas yang lebih menyenangkan.
4. Banyak pengetahuan sejarah yang bisa kita peroleh di sini. Hal pertama yang dibahas adalah tentang pembentukan bumi, dinosaurus, hingga mengapa dinosaurus punah. Selanjutnya membahas tentang zaman masyarakat kuno yang meliputi, zaman Mesir Kuno, Yunani Kuno, Inggris, China, dan Romawi. Setiap bab dipisah dengan pembahasan yang runtut berdasarkan masa keberlangsungannya. Sebagai tambahan, ada informasi mengenai ilmuwan dunia (Tan Malaka dari Indonesia juga masuk) untuk mengenalkan tokoh penting ini sejak dini kepada anak 
5. Ada lembar kuis yang akan memacu pengetahuan pembaca mengenai sejarah dunia.
6. Ada lembar mencoret yang bisa dicoret-coret dan baiknya disesuaikan dengan perintah yang ada. Halaman ini sekaligus sebagai portofolio anak yang akan menjadi kenangan saat dewasa kelak.

Bagi yang ingin membaca buku ini bisa pinjam di i-pusnas atau membelinya dengan harga Rp43.000,00

#ReadingChallengeODOP
#TantanganLevel4



Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik

Sastra Melayu tidak terlepas dari sebuah cerita yang banyak berkembang di masyarakat. Pada buku ini menjelaskan mengenai sumber sejarah dan naskah cerita yang didokumentasikan dari berbagai sumber menjadi satu.



Beragam cerita dari berbagai versi sumber ditulis kembali dalam buku Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik yang ditulis oleh Dr Liaw Yock Fang dengan editor Prof Riris K Toha Sarumpaet, Ph.D dalam bahasa Melayu. Dalam buku yang diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia ini terdiri dari beragam cerita yang meliputi:
1. Kesusastraan Rakyat
2. Epos India dan Wayang
3. Cerita dari Jawa
4. Sastra Zaman Peralihan Hindu-Islam
5. Kesusastraan Zaman Islam
6. Cerita Berbingkai
7. Sastra Kitab
8. Sastra Sejarah
9. Undang-Undang Melayu Lama
10. Pantun dan Syair

Beragam cerita ada di buku ini dari berbagai sumber yang ada. Penulis menjelaskan secara gamblang beserta ringkasan cerita yang mudah dibaca dan dipahami.

Dari beberapa cerita yang ada banyak yang beredar, dibuat film, dan cerita untuk anak. Khususnya untuk kesusastraan rakyat dan kesusastraan zaman Islam.

Pada kesusastraan rakyat biasanya sering didongengkan sebelum anak tidur. Seperti kisah kancil yang memiliki banyak versi. Sedangkan untuk kesusastraan zaman Islam berupa kisah para nabi. Hanya saja tidak semua cerita, khususnya kisah nabi sama seperti kisah yang sering saya dengarkan dan baca.

Menggunakan bahasa Melayu menjadi sedikit lebih banyak untuk berpikir makna dan maksud cerita. Meskipun begitu, inti cerita dapat ditarik kesimpulan meskipun ada banyak sumber dari sebuah cerita.

#ReadingChallengeODOP
#Tantangan2Level3

Soe Hok Gie, Potret Mahasiswa Idealis Era 60-an

Di era tahun 1960-an menjadi salah satu sejarah bagi negara Indonesia yang perlu diketahui. Selain sejarah masuknya PKI, ada satu peristiwa penting bagi sejarah Indonesia, yaitu tumbangnya rezim orde lama. Meskipun dalam sejarah lebih banyak tercatat sosok Arif Rahman Hakim (seorang mahasiswa UI yang tertembak mati saat demontrasi Tritura), ternyata ada satu mahasiswa lagi yang berperan penting dalam keruntuhan rezim Soekarno saat itu.

Sumber gambar: profesi-pnm.com


Soe Hok Gie

Merupakan seorang warga keturunan Cina. Kakek buyut Soe Hok Gie tiba di Batavia sekitar tahun 1870-an dan merupakan seorang imigran yang miskin.

Soe Hok Gie merupakan anak keempat dari Soe Lie Piet dan Nio Hoei An (Maria Sugiri). Kakak yang ketiga bernama Soe Hoek Djin (Arief Budiman) yang hanya beda hampir 2 tahun dengan Soe Hoek Gie yang lahir tanggal 17 Desember 1942.

Keluarga Soe Hoek Gie bukan merupakan keluarga yang kaya dan mendiami kawasan Kebon Jeruk, Jakarta yang merupakan kawasan kumuh yang memiliki jalan sempit dan banyak becak berlalu lalang.

Soe Hok Gie, Suka Membaca Sejak Kecil

Soe Hok Gie merupakan sosok yang suka membaca sejak kecil. Minatnya yang besar terhadap berbagai macam buku membuatnya berpikir kritis dan cukup cerdas. Hal ini bisa dibuktikan dengan nilai yang diperoleh Gie saat duduk di bangku sekolah.

Nah, bagi yang ingin seperti Gie cocok nih jika ikutan #ReadingChallengeODOP yang akan membantu meningkatkan kemampuan membaca. 

Meskipun memiliki banyak pengetahuan yang diperolehnya dari buku, sifat memberontak Gie sudah terlihat sejak duduk di bangku sekolah. Dimana saat itu guru menjadi orang yang harus dihormati dan memiliki hak prerogatif terhadap nilai siswanya.

Seorang yang Kritis dan Idealis

Pemikiran kritis Soe Hok Gie berlanjut hingga dirinya dewasa dan masuk ke Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Gie memiliki pemikiran yang kritis terhadap pemerintahan Soekarno.

Di Indonesia hanya ada dua pilihan. Menjadi idealis atau apatis.
Saya sudah memutuskan untuk menjadi idealis sampai batas sejauh-jauhnya.
(Soe Hok Gie)

Pemikirannya yang kritis dan selalu menyoroti pemerintahan Soekarno menjadikan Gie memiliki pemikiran yang kurang setuju dengan jalan politik yang dipilih Soekarno. 

Gie menyoroti kehidupan rakyat yang berada di sekitarnya. Dimana rakyat yang kaya semakin kaya, dan yang miskin menjadi semakin miskin dan hidup nestapa. Pergolakan batin yang dirasakan Gie inilah yang membuatnya selalu bertanya dan berjuang untuk kemakmuran rakyat.

Gie menjadi salah satu aktivis mahasiswa yang selalu menyuarakan pemikiran kritisnya untuk menggulingkan pemerintahan orde lama. Menurut Gie, saat pemerintahan orde lama inilah banyak terjadi penyelewengan kekuasaan, dimana banyak terjadi korupsi, sikap kediktatoran Soekarno, hingga penindasan hak rakyat.

Meskipun begitu, Soe Hok Gie mampu memisahkan kepribadian Soekarno yang gila wanita dengan kepemimpinan Soekarno yang tidak pro rakyat. Gie menganggap bahwa seorang wanita harus dihargai dan Soekarno menjadi pemimpin yang menjalani poligami dan lebih senang dengan wanita. Hal ini bisa terlihat ketika Gie mendapatkan undangan dari Soekarno untuk berdiskusi dan melihat sekretaris Soekarno yang memakai kebaya ketat dan tak pantas.

Terlebih ketika Soekarno memiliki hubungan dengan Aidit yang mulai menanamkan bibit komunis ke negara Indonesia. Perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno kerap dilakukannya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dibanding untuk menjilat kekuasaan.

Lebih Mencintai Alam

Meskipun Soe Hok Gie merupakan seorang yang kritis, tetapi banyaknya organisasi mahasiswa saat itu seperti PMII, HMI, ataupun PMKRI tidak membuatnya tertarik untuk bergabung. Bahkan organisasi mahasiswa seperti senat mahasiswa (sekarang Badan Eksekutif Mahasiswa/BEM) bukan menjadi organisasi yang diikutinya. Gie justru mendukung temannya, Herman untuk maju sebagai ketua senat dan Gie menjadi penasehat untuknya.

Soe Hok Gie lebih menyukai gunung. Gunung bagi Gie merupakan tempat untuk menyendiri dan sebagai seorang petualang, Gie membentuk MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) dan lebih sering bertualang mendaki gunung.

Seorang Atheis

Meskipun Soe Hok Gie menempuh pendidikan di sekolah dengan basic agama, seperti sekolah strada, sekolah Jesuit ataupun SMA Kanisius tak membuatnya percaya dengan keyakinan agama tertentu.

Memiliki Banyak Karya

Kegemarannya dengan membaca buku menjadikan dirinya kritis terhadap sebuah pemikiran yang menjadi pergolakan hatinya. Beberapa tulisan tentang kritikan terhadap pemerintahan banyak dimuat di surat kabar. Tak jarang namanya banyak dikenal di kalangan pembaca koran saat itu.

Soe Hok Gie memiliki pemikiran yang kuat dan dituangkannya dalam beberapa tulisan, seperti buku harian, puisi, surat, artikel, dan buku. Kesemua tulisan yang dicurahkan Soe Hok Gie merupakan pemikirannya terhadap kondisi rakyat saat masa tersebut.

Biarlah mereka yang ingin mendapat mobil, mendapatnya.
Biarlah mereka yang ingin dapat rumah, mengambilnya.
Dan datanglah kau manusia-manusia
Yang dahulu menolak, karena takut ataupun ragu
Dan kita para pejuang lama
Yang telah membawa kapal ini keluar dari badai.

Hidup adalah soal keberanian, menghadapi Jang tanda tanya
Tanpa besar kita mengerti, tanpa bisa kita menawar
Terimalah dan hadapilah
(Soe Hok Gie)

Di Bawah Lentera Merah dan Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan merupakan buku yang lahir dari buah pemikirannya. Di Bawah Lentera Merah merupakan buku karya Gie setelah menjadi sarjana dan Orang-Orang di Persimpangan Jalan Kiri merupakan karya skripsi yang dikemasnya dalam bentuk sastra.

Banyaknya artikel yang dimuat di surat kabar tak membuatnya menjadi orang yang terkenal dalam politik saat itu. Justru dari kritikan yang ditulisnya saat itu menjadikannya orang yang punya banyak musuh dibandingkan penggemar tegapnya. Meskipun begitu artikel Soe Hok Gie menjadi salah satu tonggak runtuhnya orde lama dan mulai berkuasanya orde baru.

Kisah Cinta Soe Hok Gie

Kisah cinta Soe Hok Gie tidak terlalu dijelaskan secara detail. Pemikiran tentang cinta Gie saat itu adalah sebuah nafsu belaka. Dan inilah yang tidak disukai Gie yang menganggap cinta merupakan sebuah kesoronokan. Gie berpikiran tidak menyukai seorang laki-laki yang memiliki konsep cinta yang demikian, dan inilah yang membuat Gie selalu menyoroti kehidupan istana.

Meskipun begitu, Gie pernah merasakan cinta dalam kehidupannya. Hanya saja kisah asmaranya tidak pernah berujung pada hubungan yang lebih.

Akhir Hayat Soe Hok Gie

Meskipun Soe Hok Gie memiliki andil dalam lengsernya pemerintah Soekarno dan berada di pihak Soeharto. Tetapi seiring berjalannya waktu, pemerintahan Soeharto memiliki beberapa penyelewengan yang tidak sesuai dengan hati nurani Soe Hok Gie.

Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan,
Yang kedua dilahirkan, tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua
Rasa-rasanya memang begitu, bahagialah mereka yang mati muda
(Soe Hok Gie)


Hanya saja, takdir Tuhan berkata lain. Soe Hok Gie tidak mampu lagi meneruskan perjuangan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah. Soe Hok Gie meninggal saat melakukan pendakian di Gunung Semeru. Gie mengalami kejang, menggigil, dan mengoceh tidak karuan. Ditambah lagi ketika melakukan pendakian, di malam tanggal 16 Desember 1969 kawah Gunung Semeru sedang aktif dan kelompok pendaki Gie mulai turun gunung untuk mencari perlindungan. Kondisi tersebut juga dialami oleh kawan Gie, Idham Lubis yang memiliki gejala mirip dengan Gie. Kedua sahabat tersebut berpelukan hingga kemudian meninggal terkena uap dan gas beracun. Gie meninggal dunia sebelum dia merayakan ulang tahunnya ke-27 di puncak Semeru.



Buku ini yang menjadi bacaan saya ketika mengikuti program #onedayonepost di #tugaslevel2 #level2tantangan2. Buku ini bisa dipinjam secara gratis di ipusnas.

Resensi Buku : Parent With No Property



Judul Buku              : Parent With No Property
Penulis                     : Han Hee Seok
Penerjemah            : Rencidiptya
Penerbit                   : B First (PT Bentang Pustaka)
Tahun Terbit           : 2013
Tebal Buku              : xiv + 234 hlm; 20,5 cm
ISBN                          : 978-602-8864-76-3

Buku ini menceritakan tentang seorang ayah miskin dari Korea yang bernama Han Hee Seok yang berusaha memberikan pendidikan yang tepat untuk anak sulungnya, Geoul. Kondisi ekonomi yang menghimpit keluarga ini tak serta-merta membuat Han berkecil hati dengan prestasi anaknya di sekolah. Geoul yang sejak SD hanya menduduki peringkat terbawah di kelasnya mulai SMP mampu menunjukkan prestasi akademisnya dengan menduduki peringkat satu paralel.

Ada yang bilang bahwa setiap anak yang lahir pasti membawa piring nasinya sendiri. Meski mengecewakan, harus diakui bahwa itu hanya ada di generasi zaman dulu. Dan pada generasi sekarang ini, anak tidak lahir dengan membawa piring nasinya sendiri. Aku sangat terlambat menyadarinya.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Han tidak pernah berputus asa untuk memberikan pendidikan. Han rela berkeliling perpustakaan dan bertanya ke beberapa orang tentang bagaimana cara belajar untuk anak sulungnya. 

Teruslah mencari kesempatan untuk berbicara kepada anak. Kala lelah, putus asa, ataupun bahagia. Biarkan anak menikmati proses kebersamaan dengan orangtuanya. Buat mereka merasa bahwa kita - orang tuanya - akan selalu ada.

Parent With No Property merupakan buku yang mendapat penghargaan terbaik dari Departemen Pendidikan dalam Kontes contoh pendidikan anak yang sukses tanpa menggunakan pendidikan khusus. 

Han Hee Seok merupakan seorang penulis novel yang miskin dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Han juga bekerja sebagai buruh kasar bangunan. Detil cerita diuraikan dengan sangat apik dan sangat menginspirasi para orang tua untuk membuat anaknya berprestasi. 

Hasil tak akan mngkhianati proses

Menjadi sebuah perjuangan sang ayah dan anak untuk menikmati segala proses dan kemudian berhasil memetik hasilnya. Penulis menuangkan bentuk tulisannya tidak menimbulkan spoiler yang berlebihan. Bahkan di bagian akhir buku, penulis menggambarkan perasaan, tingkat laku dan pikiran yang membuat pembaca penasaran dengan akhir kisahnya.

Pada bagian profil pengarang disebutkan bahwa isi buku memang kejadian yang dialami oleh penulis. Tapi yang saya bingung, di bagian identitas buku tertulis buku masuk dalam kategori fiksi biografis Korea. 

Meskipun begitu, pengalih bahasa yang tertulis sangat mantap dan rasanya saya tak seperti membaca buku terjemahan. Dan sangat mengalir tanpa harus repot membolak-balik halaman sebelumnya.

Bagi yang lagi mencari inspirasi tentang pendidikan anak, buku ini sangat rekomen banget.


Review : R.I.P (Rest in Promise)




Judul Buku  : R.I.P (Rest in Promise)
Penulis         : Dymar Mahafa
Penerbit       : Niramedia
Tebal Buku  : 388 hlm
Tahun terbit: Cetakan pertama, Desember 2018
ISBN              : 978-602-53551-0-3


Kaka Klavieri, seorang penulis muda berbakat yang merupakan nama pena dari Arum. Pengalaman masa kecilnya yang sering di-bully dan mengalami kekerasan oleh ibunya membuat Arum mengalami trauma dan phobia hingga dia dewasa.

Arum memiliki teman kecil bernama Una yang menjadi orang paling berharga di hidupnya setelah ayahnya. Tapi, takdir berkata lain, Una kecil harus pindah ke luar kota dan mereka tak dipertemukan lagi hingga mereka dewasa. Satu-satunya yang mereka miliki adalah liontin kunci yang terukir nama mereka dan sebuah kotak rahasia.

Pertemuan mereka pun tak bisa dianggap mudah. Arum mengenal teman kecilnya dengan nama Una, bukan Juna atau Rama. Begitupula dengan Juna yang mengenal Arum dengan nama Kaka.

Kejadian demi kejadian mereka alami secara tak sengaja. Juna yang tak ingin Arum tahu bahwa dialah Una teman masa kecilnya. Dan Arum yang merasa putus asa karena orang-orang yang disayanginya tak berada di sisinya.

Ia berlari menjauhi Juna. Ia sudah tak kuasa menahan rasa sakit dalam batinnya. Semakin ia melihat Juna, semakin ia tak sanggup pergi dari hadapan laki-laki itu. Satu-satunya laki-laki yang telah lama ia nantikan, kini berbalik mengkhianatinya.

Dan sebuah teror menghantui Arum yang akan dibunuh. Rencana ini tentunya membuat Juna khawatir terhadap keselamatan Arum. Terlebih pelaku yang mengenal Arum tahu bahwa Arum mengalami phobia gelap. Hanya dua orang saja yang mengenal Arum, ibunya yang tengah dirawat di rumah sakit gila dan Kris, mantan pacar Arum. Lalu, siapakah pelaku sebenarnya? Apa motifnya? Dan bagaimana kisah Arum dan Juna selanjutnya? Selengkapnya bisa dibaca novel R.I.P karya mbak Dymar.

Review

Novel ini memberi kesan penasaran bagi pembacanya. Alurnya yang dibuat maju-mundur menjadi sebuah flashback yang menjadi kata kunci dari kisah antara Arum dan Juna.

Misteri dalam kisah ini pun diceritakan dengan sangat apik dan pembaca apakah bisa menebaknya? Bisa dibaca sendiri ya kisah ini 😁

Penggambaran tokoh cukup bisa dibayangkan dengan deskripsi tokoh yang digambarkan oleh penulis. Meskipun banyak tokoh yang diceritakan dalam novel ini, pembaca tak perlu bingung karena setiap tokoh memiliki ciri khasnya masing-masing.

Awalnya, saya mengira kisah ini mirip dengan anime/manga Nisekoi yang memiliki masa lalu yang menampilkan perjanjian anak dan sebuah liontin kecil. Tapi ternyata banyak kejutan dalam novel ini yang misterius mirip Detection Conan.

Tapi menurut saya, dalam novel ini banyak adegan kekerasan. Mungkin juga refleksi anak zaman sekarang yang lebih sering melakukan saling pukul dengan sesama temannya. Meskipun begitu, banyak pesan moral yang terkandung dalam novel ini.

Penulis juga meletakkan beragam quote yang sangat menarik di setiap bagian cerita. Beragam quote sangat menarik karena seperti menjadi kunci untuk mengetahui jalan cerita selanjutnya. 

Nah, bagi yang penasaran dengan novel R.I.P ini bisa langsung menghubungi mbak Dymar untuk pemesanan lebih lanjutnya.

Book Review : Canting



Hadi, seorang anak pengusaha batik mahsyur yang tinggal di kota gudeg menaruh hati pada seorang anak rewang bernama Sekar. Sekar sendiri merupakan gadis lugu yang baru saja menamatkan jenjang  SMA, umurnya sendiri berjarak 10 tahun dari umur Hadi. Sekar dilema apakah harus menerima lamaran Hadi ataukah tidak. Karena wejangan dari simbok, akhirnya Sekar menerima lamaran Hadi dan menikah dengannya.

Nduk, dengarkan simbok. Menikah itu tidak seburuk yang kamu bayangkan. Menikah juga ndak akan membuat cita-citamu jadi hancur. Simbok yakin Den Hadi itu orang baik. Dia pasti bisa membimbing kamu menjadi lebih maju
(Simbok – Canting Part 2)

Seperti kehidupan rumah tangga yang lainnya, kehidupan rumah tangga Sekar dan Hadi mengalami pasang surut. Ditambah dengan kehadiran Ajeng, teman Hadi yang sudah lama menaruh hati kepada Hadi. Ajeng yang masih belum legowo berusaha menarik perhatian Hadi, dan membuat pernikahan Hadi dan Sekar sedikit terganggu. Karena kesabaran Hadi, Sekar menjadi lebih dewasa. Dan membuat Hadi tambah cinta kepada istrinya ini.

Hambatan demi hambatan mereka arungi bersama. Hingga saat gudang batik Hadi terbakar dan Hadi kecelakaan, mereka lalui bersama. Sekar dengan gigih mengelola usahanya dari nol dan Hadi berusaha bangkit dari kondisi ketidaknormalan anggota badannya. Dan Sekar pun berhasil mengalahkan petuah bahwa orang desa ternyata bisa kuliah, dan Sekar mewujudkannya dengan kuliah di Inggris. 

Lalu, bagaimana dengan kehidupan rumah tangga mereka selanjutnya? Apakah akan ada Hadi dan Sekar kecil yang akan mengisi hari-hari mereka?



Saya pun tak sabar membaca kelanjutan kisah Hadi dan Sekar. Begitu banyak kejutan yang disajikan Mbak Fissilmi Hamida dalam setiap bagian ceritanya. Cerita ‘Canting’ ini menyuguhkan hal yang membuat penasaran pembacanya. Bahkan membuat baper para pembaca. Hubungan Hadi dan Sekar mungkin banyak yang mengalaminya, tetapi dalam kisah ini sarat akan makna dan kental dengan budaya Jawa.

Dari nama tokohnya saja sudah kental dengan nuansa Jawa. Ada Hadi, Sekar, Ajeng, Airlangga,  dan Haryo. Panggilan ibu juga akan mengingatkan kita pada zaman Jawa dahulu, dimana ibu biasa dipanggil simbok. Dan untuk kalangan ke atas, biasa dipanggil dengan sebutan kanjeng ibu. Penokohan antar tokoh dibuat sangat pas sesuai kehidupan sehari-hari. Tak ada tokoh yang terlalu sempurna dan tak ada tokoh yang dibuat-buat.

Alur yang disajikan lebih banyak alur maju, sehingga rasa penasaran pembaca di bagian selanjutnya sulit ditebak. Sesekali ada alur mundur, yang akan menjawab beberapa pertanyaan pembaca. Dan ternyata tak ada rahasia yang ditutupi pada kisah ‘Canting’ ini.

Hanya saja, saya kurang terpuaskan dengan latar tempat yang disajikan di cerita ini. Saya membayangkan keindahan kawasan tempat lahir Sekar. Saya membayangkan dalam cerita akan tersuguhkan pemandangan yang bisa dibayangkan. Namun, saya kurang mendapatkan feel dari latar yang disuguhkan.

Tetapi, meskipun saya kurang terpuaskan dengan latar tempatnya. Saya excited dengan beberapa penjelasan budaya Jawa yang tidak saya dapatkan selama ini. Padahal saya asli orang Jawa. Di ‘Canting’ ini saya jadi tahu makna tembang macapat dan makna pakaian pengantin adat Jawa dengan sangat gamblang. Pengetahuan tentang motif batik pun dijabarkan dengan sangat jelas di ‘Canting’ ini. Jadi tidak hanya cerita percintaan saja yang didapatkan, tetapi juga penjelasan ilmu budaya Jawa, dan wejangan dari simbok dan Hadi yang menyejukkan hati.

Membaca ‘Canting’, seolah tak hanya menghabiskan waktu dengan membaca cerita cinta saja. Tetapi juga membaca pengetahuan tentang warisan budaya Indonesia yang harus tetap kita lestarikan.
Bagaimana dengan kamu? Sudahkah kamu membaca ‘Canting’?


#ReviewCantingBlog
#DemamCanting
#NovelCanting
#NovelKMO
#NovelInspirasi

Sejarah Kesehatan Masyarakat

Tantangan terberat bagi hidup saya adalah ketika saya harus membaca buku/jurnal berbahasa Inggris. Lebih lumayan sih memang baca buku nonfiksi, ketimbang buku fiksi yang terkadang banyak kosakata baru dan susah dimengerti kecuali harus membuka kamus. Tapi tetap saja membaca bahasa nasional sendiri lebih menyenangkan dibanding bahasa asing. ✌

Dan kali ini sedikit ringkasan dari Sejarah Kesehatan Masyarakat yang diterbitkan oleh Johns Hopkins University. Buku ini ditulis oleh seorang professor dari Universitas Columbia dan Editor American Journal of Public Health yang bernama George Rosen, M.D., PH.D., M.P.H


Buku versi Asli


Ada 8 bab topik di buku ini yang diulas secara rinci dan menariknya semua bagian ilmu kesehatan masyarakat tersaji lengkap di buku ini. Tentu saja jika dibanding dengan buku Indonesia yang membahas tentang Public Health.

Dalam buku ini menggambarkan tentang bagaimana perkembangan kesehatan masyarakat di zaman kekaisaran Roma, Yunani Kuno, Eropa, Amerika. Tak hanya menggambarkan perkembangan kesehatan di berbagai tempat.

Dalam buku ini, penulis juga menceritakan beberapa tokoh yang turut andil dalam perkembangan kesehatan masyarakat. Tak hanya menemukan ilmu baru melalui percobaan langsung, beberapa tokoh juga melakukan penelitian epidemiologi untuk menyelesaikan beberapa masalah kesehatan.

Rosen membagi beberapa masalah kesehatan yang masuk ke ranah masyarakat. Antara lain, penyakit menular, suplay air dan pembuangan kotoran (kesehatan lingkungan), kesehatan ibu dan anak, gizi, kesehatan dan keselamatan kerja. Sehingga dapat dikelompokkan di berbagai ilmu yang kini menjadi bagian (departemen/peminatan) yang ada di jurusan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Dalam buku ini, Rosen juga menceritakan bahwa penanggulangan masalah penyakit menular dapat segera teratasi. Meski tidak dapat 100% dunia bebas dari penyakit menular. Kembali ke prinsip kesehatan masyarakat bahwa mencegah dan mengendalikan penyakit kronis dan penyakit menular