Pembelajaran dengan Metode Andragogi



Pembelajaran dengan metode andragogi erat kaitannya dengan metode belajar orang dewasa. Seperti arti kata secara harfiah, andro berarti orang dewasa dan agagos yang berarti memimpin. Sehingga dapat diartikan sebagai seni dan ilmu yang membantu orang dewasa belajar.

Diagnosa Kebutuhan Belajar (Learning Needs)

Sebagai seorang yang sudah berkembang menjadi orang dewasa, kita harus bisa mendiagnosa kebutuhan belajar kita. Apa yang sebenarnya kita butuhkan. Sehingga tidak semua yang menarik untuk dipelajari, menarik pula untuk kita pelajari. Selain agar tidak terjadi tsunami informasi karena berbagai ilmu yang telah dipelajari, juga agar kita bisa menjadi seorang ahli di bidang ilmu yang menarik bagi kita.

Dalam kelas bunda sayang, sudah terdapat kurikulum yang tersedia. Kita tinggal mempelajari dan mengaplikasikan ilmu yang ada. Sehingga proses pembelajaran dalam satu kurikulum menjadi terarah.

Merumuskan Tujuan Belajar

Dalam setiap pembelajaran kita harus mempunyai tujuan untuk apa kita belajar. Sehingga ilmu yang kita dapatkan bisa kita terima, aplikasikan, bahkan dapat kita tularkan ke orang lain. Sehingga ilmu yang kita peroleh menjadi ilmu yang bermanfaat.

Dalam kelas bunda sayang, sudah dijelaskan tujuan awal dalam belajar, yaitu untuk mendidik anak lebih baik. Sehingga urusan kita dengan anak menjadi beres.

Juga tujuan belajar di masing-masing materi sudah dijelaskan secara rinci. Seperti di materi "Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak". 

Mengidentifikasi resources (baik dalam hal manusia maupun material) dalam belajar

Dalam setiap pembelajaran, kita harus mengetahui sumber daya apa yang harus kita siapkan. Seperti waktu yang kita miliki, akses menuju ilmu yang akan kita dapatkan (jika luring, bagaimana transportasi menuju sumber ilmu, jika daring bagaimana medianya, apakah kita bisa mengaksesnya).

Selain itu, kita juga harus siap dengan material yang kita gunakan dalam sistem pembelajaran andragogi. Perlu buku catatankah? Atau bisa dengan catatan yang tersemat dalam gawai.

Dalam kelas bunda sayang sudah dipaparkan sejak awal bahwa yang saya ikuti adalah kelas daring. Sehingga pemanfaatan gawai harus dimaksimalkan, terlebih lagi dalam hal data internet. Yang paling menguras data internet kartu saya adalah saat harus mengunduh file yang lumayan menyedot kuota data internet saya.

Memilih dan Mengimplementasikan Strategi Belajar

Dalam menyerap ilmu yang sudah dimiliki tidak semua orang memiliki cara belajar yang sama. Ada yang bertipe kinestetik, visual, ataupun auditori. Mengimplementasikan strategi belajar tentu saja harus disesuaikan dengan gaya belajar kita. Selain ilmu dapat terserap sempurna, juga akan mempermudah kita dalam hal menyerap ilmu. Sehingga saat kita belajar mata kita terus berbinar-binar karena mengetahui sesuatu yang terkadang dianggap sulit ternyata mudah.

Karena saya cenderung bertipe visual. Pembelajaran melalui diskusi whatsapp sangat membantu saya dalam mengetahui lebih lanjut tentang fitrah seksualitas anak. Terlebih lagi ketika tantangan kali ini membuat review, membuat saya makin berbinar-binar. Karena salah satu cara belajar saya adalah dengan membaca dan menuliskannya kembali menggunakan kata-kata saya sendiri.

Mengevaluasi Hasil Belajar

Setiap proses akan menghasilkan sebuah hasil. Entah itu memuaskan atau kurang. Baik hasil yang memuaskan atau tidak, baiknya kita harus senantiasa mengevaluasinya lebih lanjut.

Hampir sama dengan tantangan level 11 ini. Ada hasil yang lulus tantangan, ada pula yang gagal. Alhamdulillah, kali ini saya berhasil.


Bagaimanapun juga, hasil tidak akan mengkhianati sebuah proses. Apapun metode pembelajaran yang dipelajari, baik metode andragogi, pedagogi, ataupun heutagogi semuanya memiliki plus minusnya.

Sumber:
padepokanmargosari.com

Tidak ada komentar