Flash Fiction : Rencana



Tangannya menggenggam erat. Ingin ditinjunya tembok putih di hadapannya. Rahangnya tak sanggup menahan amarahnya yang memuncak.

" Kita tak bisa berdiam diri saja di sini. Lihatlah harga sembako mulai mencekik leher. Bagaimana mungkin rakyat kecil bisa bertahan hidup jika kondisinya seperti ini?", kata Roy kepada Musa.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan Roy? Demo lagi?", tanya Roy.

"Mau bagaimana mana lagi? Mungkin dengan demo akan sedikit membuka mata hati para petinggi negara. Tapi tak hanya kita atau melibatkan universitas kita saja. Kita harus koordinasi dengan BEM SI untuk menggalang massa lebih banyak lagi. Dengan begitu sedikit banyak akan memperkuat tuntutan kita kepada pemerintah," terang Roy.

Musa, sebagai ketua BEM fakultas pun mulai menghubungi koordinator BEM SI untuk mengutarakan niatnya menggalang aksi menuntut kestabilan ekonomi masyarakat. Niatnya disetujui dan mereka akan melakukan koordinasi dengan lembaga BEM di seluruh Indonesia.

"Roy, tuntutan kita disetujui. Para ketua BEM lainnya juga sudah resah dengan keadaan ini. Secepatnya kita akan berkoordinasi dengan ketua BEM yang lainnya. Semoga berjalan lancar", jelas Musa.

"Oke, nanti akan aku siapkan beberapa draf tuntutan untuk didiskusikan dengan ketua BEM yang lain. Semoga aksi kita nantinya bisa didengar oleh pemerintah," kata Roy. 

#TugasLevel2
#onedayonepost
#readingchallengeodop

4 komentar