MPASI Homemade vs MPASI Instan, Mana yang Lebih Baik?


Semakin berkembangnya teknologi ternyata banyak sekali media info yang bisa kita gunakan, termasuk salah satunya adalah penggunaan media sosial. Tetapi, ternyata jika tidak digunakan dengan bijak, media sosial bisa menjadi pemicu keretakan hubungan pertemanan bahkan persaudaraan. Hmmm....

Harusnya sih, semakin banyak ilmu yang kita dapet, pengetahuan juga makin bertambah. Tentulah, harusnya sih ya adab bermedia sosial perlu dikedepankan.

Tetapi, ternyata malah semakin banyak perseteruan di media sosial hanya karena salah satu isu. Nah, yang paling banyak disoroti oleh mamah-mamah muda adalah topik-topik yang bersinggungan dengan mom war.

Topik ini banyak sekali yang memperdebatkan. Mulai dari melahirkan normal vs melahirkan SC, working mom vs fulltime mom,  ASI vs sufor, MPASI homemade vs MPASI Instan, hingga pemilihan gendongan dan banyak yang menjadi tim A, tim B, ataupun tim-tim lainnya.

Saya sendiri sebenarnya heran, mengapa hal tersebut masih sering diperdebatkan hingga masa sekarang. Sepertinya memang topik ini tak ada yang pernah bosan membahas hingga memperdebatkannya.

MPASI Homemade vs MPASI Instan

Topik ini memang banyak sekali yang memperdebatkannya. Padahal yang harusnya dilakukan adalah mendalami ilmu mengenai MPASI dibandingkan hanya mempersoalkan debat kusir ini.

Salah satu topik ini memang berbeda dengan yang lain. Terlebih, ilmu MPASI ini selalu berkembang dengan banyaknya riset kesehatan yang dilakukan oleh para mahasiswa, akademisi, hingga para peneliti kesehatan.

MPASI Homemade

MPASI homemade atau MPASI rumahan sebenarnya yang lebih dahulu diperkenalkan orang tua di zaman yang perkembangannya masih belum secanggih sekarang. Membuat bubur untuk anak dulunya dilakukan hanya menggunakan tungku dengan cara mengaduk-aduk hingga beras berubah menjadi bubur.


Contoh Menu MPASI Rumahan (DokPri)

Nah, metode ini pun kini banyak yang masih menggunakannya. Bedanya, kini sudah banyak yang menggunakan slow cooker untuk menghemat tenaga. Meski begitu, bubur rumahan pun masih bisa dibuat menggunakan kompor. Dan saya lebih suka menggunakan kompor, karena sekalian untuk memasak sarapan dibandingkan dengan harus menyiapkan bahan di malam sebelumnya.

Beberapa orang berpendapat, bahwa MPASI homemade lebih sehat dibandingkan dengan MPASI instan. Hanya saja yang perlu digaris bawahi adalah jika nutrisi yang diberikan kepada anak melalui MPASI homemade seimbang dengan kebutuhan harian anak.

Keunggulan MPASI Homemade

Beberapa keunggulan MPASI homemade secara umum karena bahan MPASI adalah menggunakan bahan yang juga menjadi bahan masakan untuk keluarga. Otomatis, anak akan terlatih merasakan bahan-bahan masakan yang akan dimakannya kelak. Selain itu, tentunya bahan masakan untuk MPASI yang digunakan adalah bahan asli atau dengan kata lain bukan ekstrak atau rasa sintesis.

Hal ini tentunya akan membuat anak semakin kaya rasa dan lebih mengenal rasa alami makanan.

Selain itu, semakin berkembangnya usia anak, MPASI homemade juga lebih kaya akan tekstur. Orangtua lebih mudah mengenalkan anak ke tekstur yang lebih tinggi seiring berkembangnya kemampuan oro motorik dan pencernaan anak.

Meskipun terlihat lebih ribet, MPASI homemade lebih banyak diminati karena kini sudah banyak peralatan MPASI yang membuat memasak bubur menjadi lebih menyenangkan. Sebut saja, slow cooker. Peralatan untuk membuat bubur ini cukup mudah penggunaannya. Hanya tinggal memasukkan bahan dan air. Kemudian bisa ditunggu selama kurang lebih 4 jam, tergantung pada slow cooker yang digunakan. Hanya saja, penggunaan slow cooker tidak diperbolehkan untuk dibuka tutup karena akan menimbulkan kontaminasi mikroorganisme.

Selain slow cooker, jika dulu banyak yang terlalu ribet menggunakan saringan kawat. Kini juga sudah ada food processor untuk menghaluskan bubur. Biasanya ini digunakan pada usia anak 6 bulan awal. Selain digunakan untuk menghaluskan bubur, beberapa juga menggunakannya untuk membuat puree buah.

Dari sisi keterjaminan bahan pangan yang digunakan memang MPASI homemade lebih diunggulkan. Terlebih beberapa orang menyebutkan bahwa kecenderungan untuk anak menjadi picky eater bisa diminimalkan. Tentunya hal ini harus disesuaikan dengan menu variatif yang diberikan kepada anak ya?

Kekurangan MPASI Homemade

Pada dasarnya, MPASI diperlukan oleh anak karena kebutuhan nutrisi dari ASI tidak dapat dipenuhi kembali lagi. Nah, agar kebutuhan nutrisi harian anak terpenuhi, pastinya MPASI yang diberikan harus yang memenuhi standar nutrisi anak.

Hanya saja, ketika memutuskan untuk memilih MPASI homemade berarti harus siap konsekuensi untuk memilih bahan pangan dengan komposisi nutrisi untuk bayi.

Pada beberapa penelitian menunjukkkan bahwa anak dengan MPASI homemade lebih cenderung mengalami stunting dibandingkan dengan anak yang diberikan MPASI instan. Untuk data penelitiannya bisa dilihat di highlight IG dr Meta Hanindita.

MPASI Instan

MPASI instan atau MPASI terfortifikasi menjadi pilihan MPASI yang mudah dan cepat bagi para ibu yang ingin memberi nutrisi pendamping ASI.


Contoh MPASI Instan

Meskipun beberapa ada yang mendeskreditkan jenis MPASI ini karena cenderung bukan berasal dari bahan alami, tetapi karena adanya teknologi jenis MPASI ini dinilai sebagai MPASI yang mampu mencukupi kebutuhan gizi anak.

Kelebihan MPASI Instan

MPASI instan dianggap sebagai MPASI yang baik diberikan kepada anak yang baru memulai MPASI. Selain teksturnya yang masih lembek di awal MPASI, sekarang MPASI instan juga sudah banyak yang diperuntukkan per usia anak. Misal untuk 6 bulan, 8 bulan, dan 1 tahun untuk mengikuti perkembangan oromotorik anak.

Dibuat dengan teknologi yang canggih, MPASI instan dilengkapi dengan tambahan zat gizi lain atau sering disebut dengan prosies fortifikasi. Hal inilah yang membuat MPASI instan dianggap sebagai pilihan MPASI yang tepat. Penelitian yang dilakukan di wilayah Indonesia juga menyebutkan salah satu cara mengatasi stunting pada anak adalah dengan memberikan MPASI instan.

MPASI instan juga relatif memiliki proses pembuatan yang cepat dan mudah. Bahkan MPASI instan lebih banyak digunakan para ibu saat travelling.

Meskipun beberapa orang lebih banyak menyudutkan MPASI instan karena berpengawet, MPASI instan sebenarnya tidak memiliki daya penyimpanan yang panjang. Adanya masa penyimpanan yang panjang hanya dikarenakan proses pengolahannya yang relatif lebih panjang dan bahan dikeringkan agar tahan lama. 

Nilai tambah selain kaya nutrisi, MPASI instan cenderung lebih higienis.

Kekurangan MPASI Instan

Meskipun kaya gizi, untuk aturan penyajian harus sesuai dengan takaran yang disarankan pada kemasan. Jika cara pembuatan MPASI jenis ini tidak sesuai, tentunya nutrisi akan berkurang. Bahkan jika penyimpanannya salah akan mempengaruhi nilai gizi pada produk ini.

MPASI instan juga cenderung lebih sedikit rasa yang ditawarkan dibanding jika memilih MPASI rumahan. Selain itu, beberapa rasa dan aroma buah-buahan adalah ekstrak dan essence atau dalam kata lain bukan buah asli.

Dari sisi tekstur pun MPASI instan cenderung lebih flat dan hal ini akan menyulitkan orang tua yang ingin meningkatkan tekstur makanan pada anak.

Kesimpulan

Pada dasarnya, MPASI homemade dan MPASI instan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika sudah bisa menjamin nutrisi yang diberikan kepada anak cukup dari makanan di sekitar, MPASI homemade tentunya lebih disarankan dibandingkan jika harus memberikan MPASI instan.

Tetapi jika tidak bisa menjamin nutrisi anak, ada baiknya untuk memilih MPASI instan yang sudah diberikan tambahan mikronutrien. 

Intinya, jangan sekali-kali mengorbankan nutrisi anak hanya karena gengsi. Karena di usia 6-24 bulan merupakan golden age anak yang nantinya akan berpengaruh pada kehidupan anak kelak.

7 komentar

  1. Bener nih kak, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Yang penting sih, anak mau makan lahap, hehe..

    BalasHapus
  2. Aku juga termasuk madzab campur. Eh maksudnya kadang pake homemade, pake instan. Tapi ttp yg lbh segar lbh sering. Tpnoti hrs diperjatilan kandungan nutrisiinya, saya ngakalinnya pale stok kaldu sih mbak

    BalasHapus
  3. Mpasi homemade bagus tapi di sisi lain gak semua orangtua paham tentang takaran nutrisi untuk si anak. Jadi ya memang plus minus, mungkin solusinya bisa diimbangi antara mengonsumsi mpasi homemade dan instan

    BalasHapus
  4. Aku juga sama, pas lagi bisa masak, bikin homemade. Pas anaknya ga mau makan dan ibunya ga sempet masak, auto bikin mpasi instan aja.

    BalasHapus
  5. Bener. Karena yang instan udah pasti lewat pngawasan bpom dan gizi dari pemerintah. Apalagi soal bayi dan anak kecil kan ngga mungkin main2 yaa. Saya sendiri lebih lega bawa mpasi instan ketimbang beli yang di pinggir jalan itu.

    BalasHapus
  6. Kalo adek saya dulu MPASI nya gabungan gitu, kadang bikin sendiri dan kadang pake yang instan. Rasanya dua-duanya bagus semua, tinggal bagaimana cara memilih yang tepat saja hehe

    BalasHapus
  7. Info nya bermanfaat sekali. Persiapan untukku yg nanti akan nikah biar ga kaget. Eheheh

    BalasHapus