Bosan dengan Rutinitas, Ini Cara Mengatasi Burnout

 


Pernah gak sih merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaan yang sedang dijalani? Setelah dirasakan pastinya akan membuat stres bukan?

Saya sendiri sering sekali mengalaminya. Terlebih karena pekerjaan tidak tetap dan lebih sering melakukan rutinitas yang sama. Kondisi jenuh karena aktivitas inilah yang kerap sekali saya alami.

Karena sering mengalaminya inilah kemudian saya kepo mengapa hal ini bisa terjadi. Hingga kemudian saya mencari tahu dan bertemu apa yang dimaksud dengan burnout.

Mengenal Burnout

Burnout sendiri mulai dikenal sejak tahun 1970-an oleh seorang psikolog, Herbert Freudenberg. Istilah ini bisa didefinisikan dengan kelelahan mental dan fisik karena sikap keprofesionalan seseorang. 

Dengan mengetahui tubuh ketika sudah merasa lelah karena aktivitas pekerjaan inilah akan membantu meningkatkan produktivitas kerja. Sehingga perlu diketahui agar tubuh tidak terlalu sering mengalami kondisi burnout.

Penyebab Burnout

Kondisi burnout sendiri ternyata memiliki beragam pemicu yang perlu diketahui. Terlebih jika karakteristik diri sendiri lebih menyukai tantangan tetapi memiliki pekerjaan yang monoton, ataupun sebaliknya. Tentunya kondisi tidak sesuai dengan harapan akan memicu kelelahan kerja.

Selain itu terus menerus melakukan aktivitas yang sama juga akan memicu stres hingga depresi terhadap pekerjaan yang dilakukan. Tentunya, jika sudah merasakan hal tersebut perlu lebih waspada agar tidak mengalami depresi karena pekerjaan.

Cara Mengatasi Burnout

Kondisi burnout tentunya pernah saya alami. Meski tak terlihat, ternyata kondisi ini cukup mengganggu produktivitas kerja. Apalagi jika dibiarkan terlalu lama, tentunya akan membuat aktivitas lain menjadi terganggu.

Ada beberapa hal yang saya lakukan ketika mulai muncul tanda-tanda burnout. Untuk mengatasinya berikut yang saya lakukan.

1. Tetapkan prioritas

Hal pertama yang perlu dilakukan agar tidak cepat mengalami burnout adalah dengan menetapkan prioritas kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Tetapkan apakah kegiatan tersebut merupakan kegiatan penting dan mendesak. Dengan menerapakan hal ini akan membantu kita agar lebih mudah dalam memilih kegiatan yang perlu dilakukan sesuai dengan prioritas.

2. Istirahat sejenak

Ketika mengalami burnout, ada kalanya untuk mengalami waktu sejenak untuk beristirahat. Hal ini akan membantu tubuh untuk rileks sejenak, sebelum akan melakukan kegiatan lain.

3. Perhatikan kondisi tubuh

Ada kalanya untuk lebih memperhatikan kondisi tubuh. Ada kalanya ketika melakukan suatu pekerjaan, perhatikan kondisi tubuh, apakah mampu atau tidak. Jika sekiranya tidak mampu untuk melakukan, ada baiknya untuk mendelegasikan pekerjaan tersebut ke orang lain yang lebih ahli.

Tidak ada komentar