Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Waspada Penyakit Pancaroba



Musim pancaroba merupakan musim peralihan. Di Indonesia mengalami dua kali musim pancaroba dalam setahun. Yakni, peralihan musim penghujan ke musim kemarau, dan sebaliknya.

Saat musim pancaroba seperti ini terjadi perubahan suhu yang drastis. Jika tubuh dalam kondisi tidak fit, akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Sehingga penyakit mudah menyerang ke dalam tubuh.

Alergi

Alergi merupakan salah satu reaksi tubuh terhadap lingkungan. Saat musim pemcaroba tiba, serbuk dan debu akan mengalami peningkatan dan akan meningkatkan risiko penderita alergi untuk kambuh.

Flu

Flu atau influenza merupakan penyakit yang paling sering diderita ketika musim pancaroba. Gejala yang dialami biasanya berupa batuk, pilek, dan kadang disertai demam.

Diare

Diare merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dialami, baik orang dewasa dan anak-anak. memberikan banyak cairan akan sangat membantu untuk mencegah dehidrasi.

Meskipun penyakit di atas merupakan penyakit ringan, kita tetap harus waspada terhadap serangan penyakit tersebut.

Menjaga daya tahan tubuh

Menjaga daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara:

a. Rajin berolahraga
Dengan berolahraga, maka tubuh akan menjadi lebih fit dan kebugaran tubuh meningkat. Dengan begitu, tubuh akan memperoleh daya tahan secara alami.

b. Makan makanan dengan gizi seimbang
Konsumsi gizi seimbang akan memberikan tubuh cukup nutrisi untuk beraktivitas dan menjaga daya tahan tubuh. Beberapa makanan dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya, makanan yang mengandung vitamin C.

c. Pola tidur yang cukup
Tidur yang cukup akan membantu tubuh menjaga keseimbangannya. Sehingga imunitas tubuh dapat meningkat.

d. Hindari stres
Stres dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang. Mengelola stres agar tak berkelanjutan dapat mencegah diri dari bahaya akibat stres.

bagaimana pun mencegah lebih baik daripada mengobati.

Sex Education, Penting Atau Sia-Sia?



Sex education atau yang biasa lebih dikenal dengan nama pendidikan seksualitas menjadi pendidikan yang vital bagi kehidupan anak saat berusia baligh kelak. Dengan sex education ini, anak bukan diajarkan tentang apa itu seks yang sering dianggap tabu oleh masyarakat, atau bukan diajarkan tentang bagaimana cara berhubungan seks. Tetapi dengan sex education ini, anak diharapkan dapat bertanggungjawab terhadap kehidupan seksualitasnya sendiri, sehingga anak bisa terhindar kehamilan tidak diinginkan hingga pada terhindarnya infeksi menular seksual (IMS), terutama HIV/AIDS.

Berbicara tentang sex education bukan tentang agama dan budaya dalam masyarakat saja. Sex education pun berkaitan luas dengan kehidupan sosial dan kesehatan seseorang. Bahkan dengan sex education, pemerintah banyak menggalakkan program seksualitas dan kesehatan reproduksi pada anak usia sekolah.

Sex Education dan Permasalahannya dalam Masyarakat

Sex education sering dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Bahkan ketika sex education masuk dalam ranah pendidikan formal pun pengajar kurang memberikan pendidikan seksualitas yang baik dan benar. Dalam lingkup keluarga di rumah pun, pendidikan seksualitas harus diajarkan kepada anak sejak dini. Bukan hanya diberikan ketika anak sudah mengalami masa pubertas atau lebih dari itu.

Anggapan tabu pendidikan seksualitas pada anak menyebabkan anak mencari informasi sendiri tentang apa yang ingin anak ketahui tentang kehidupan seksualitasnya. Anak akan terus mencari sumber informasi melalui internet atau melalui temannya, tanpa anak tahu informasi yang diperolehnya benar atau tidak. Informasi yang kurang tepat inilah yang akan menyebabkan berbagai macam permasalahan kehidupan seksualitas anak.

1. Adanya Orientasi Seksualitas Anak yang Tidak Sesuai dengan Fitrahnya

Maraknya LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) menyebabkan trend gaya hidup anak pun mengikuti. Banyaknya acara televisi yang menampilkan sosok lemah gemulai pada diri seorang laki-laki membuat persepsi masyarakat, terutama remaja menjadi berubah. Seorang laki-laki yang harusnya bersikap maskulin, jika bersikap feminin. Maka dianggap wajar oleh masyarakat di zaman sekarang.

Adanya pengaruh buruk dari masyarakat yang cenderung permisif pun menjadikan anak yang kurang mendapat pendidikan seksualitas yang baik akan mudah ikut tergerus arus pergaulan dalam masyarakat.
Tidak tahunya ada terhadap identitas seksualnya sejak dini akan mengakibatkan kegalauan anak ketika memasuki usia baligh. Sehingga dengan mudahnya anak beralih identitas seksual yang telah dimilikinya dan hal inilah yang akan mencederahi fitrah seksualitasnya.

2. Kehamilan Tidak Diinginkan di Usia Dini

Indonesia yang menjunjung tingggi budaya ketimuran, kini mulai sedikit demi sedikit mengikuti budaya kebaratan yang memperbolehkan adanya pergaulan bebas. Anak yang kurang mendapat kasih sayang dari orang tua dan tidak mendapat pendidikan seksualitas yang baik akan cenderung lebih mudah terpengaruh oleh derasnya pergaulan di luar rumah. Hingga tak jarang tren pacaran anak zaman sekarang pun berubah.

Tren pacaran anak zaman sekarang yang cenderung permisif akan memperbolehkan pacarnya untuk melakukan KNPI (Kissing, Necking, Petting, Intercourse). Budaya barat yang terus menerus menggerus budaya ketimuran di Indonesia, kini banyak dilakukan oleh anak di bawah umur. Hingga tak jarang banyak anak di masa sekolahnya harus putus sekolah karena hamil.

Kehamilan di usia dini inilah yang menyebabkan banyaknya masalah lainnya yang akan mengikuti. Jika anak yang belum siap mental dan fisiknya untuk hamil, maka akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Jika anak tidak mengehendaki janinnya, maka anak akan menggugurkan janin dengan cara yang kurang aman. Selain berpengaruh pada janin yang akhirnya meninggal, masalah seperti kematian pada yang mengandung pun harus diwaspadai. Kalaupun janin yang dikandung tidak meninggal, maka akan mengakibatkan janin yang dikandung mengalami kecacatan setelah dilahirkan.

Jika lebih memilih mempertahankan kehamilan juga akan berpengaruh pada diri ibu dan anaknya. Seseorang yang hamil terlalu muda akan berakibat pada kematian ibu di usia muda, ataupun kurang pemahaman dengan perawatan anak setelah melahirkan. Selain bayi yang dilahirkan kurang perawatan, masalah lain seperti gejolak ibu setelah melahirkan di usia muda pun akan bertambah.

Di masyarakat, menikah sebelum melahirkan banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat. Jika kedua pasangan tidak memiliki fisik dan mental yang kuat sebelum mrnikah. Maka akan timbul berbagai masalah dalam pernikahannya, dan paling berat akan memunculkan perceraian antar pasangan.

3. Merebaknya Infeksi Menular Seksual (IMS)

Lingkungan sosial yang cenderung permisif akan menyebabkan mudahnya seseorang melakukan pergaulan bebas. Anak akan cenderung bergonta-ganti pasangan ataupun melampiaskannya ke tempat-tempat lokalisasi dan karaoke. Sehingga tak jarang kita temukan makin meningkatnya prevalensi penyakit menular seksual. Seperti gonorhea ataupun clamidia. Bahkan infeksi seperti HIV/AIDS sudah banyak menyerang remaja yang bukan keturunan anak pengidap HIV/AIDS.

Tentu saja hal ini harus diwaspadai para orang tua akan pergaulan anaknya. Pendidikan seksualitas bukan hanya diberikan oleh sekolah atau lembaga lain yang berwenang. Tetapi, peran orang tua di masa muda anak harus lebih dipahami anak dengan terbuka dan benar.

Dukungan Pemerintah dalam Pendidikan Seksualitas Anak



Pendidikan seksualitas yang merupakan salah satu program kesehatan reproduksi menjadi salah satu prioritas program pemerintah. Berbagai instansi pemerintah memberikan program kesehatan reproduksi bagi remaja.

Meskipun pemerintah sudah memiliki program, tetap orangtua memberikan stimulus pada anak. Dengan menjadi teman anak yang mengasyikkan bisa menjadi salah satu pemupuk fitrah seksualitas anak di masa remajanya.

Beberapa program pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan seksualitas di antaranya:

1. BKR (Bina Keluarga Remaja)

Program atas kerjasama BKKBN dengan pemerintah desa ini merupakan kegiatan kelompok keluarga dimana orangtua akan mendapatkan informasi mengenai tumbuh kembang, reproduksi sehat, pembinaan anak, pemanfaatan 8 fungsi keluarga, peran orangtua, gerakan pembangunan keluarga sejahtera, dan pengelolaan program BKR.

Program ini bertujuan agar orangtua mendapatkan informasi dalam meningkatkan bimbingan dan pembinaan tumbuh kembang anak secara baik dan terarah dengan bantuan fasilitator dan kader desa. Program ini dapat diikuti oleh orangtua yang memiliki anak usia 6-21 tahun.

2. PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)

Program ini merupakan program untuk remaja yang diampu oleh dinas kesehatan kota/kabupaten yang pelaksanaan diselenggarakan oleh puskesmas.

Program ini memberikan layanan preventif, kuratif, promotif, dan rehabilitatif. Kegiatannya meliputi kegiatan konseling yang biasanya ditujukan kepada remaja yang mengalami kehamilan dan konseling kepada remaja yang membutuhkan. Selain konseling, kegiatan PKPR ini juga memberikan informasi kepada remaja tentang kesehatan reproduksi dan ketrampilan hidup sehat.

Selain itu, PKPR yang ada di puskesmas jyga harus memiliki 1 sekolah yang wajib dibina dan menelurkan beberapa konselor sebaya.

Hanya saja, karena jam operasional program ini berada pada jam operasional puskesmas dan tidak bisa dilayani setiap hari, maka akses remaja (terutama yang masih bersekolah) agak sedikit terhambat.

3. PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling-Kesehatan Reproduksi Remaja)

Merupakan program dari BKKBN yang sasarannya adalah remaja. Meskipun dari BKKBN, program ini meluas dan bersinergi dengan beberapa instansi. Bisa dengan pemerintah desa melalui karang taruna, melalui instansi pendidikan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ataupun adanya konselor sebaya.

Program ini bertujuan untuk memberikan kesadaran sejak dini akan pentingnya pendewasaan usia pernikahan dan menjaga kesehatan reproduksinya sendiri sehingga remaja mampu membentuk sebuah keluarga yang sehat dan berkualitas.

Program PIK-KRR ini memuat triad KRR, yaitu seksualitas, HIV/AIDS, dan NAPZA. Kegiatan ini dilakukan dengan berbagai pendekatan melalui informasi, komunikasi, dan edukasi permasalahan remaja masa kini. Dan tentunya dikemas menarik menurut versi remaja.

4. Kurikulum Mata Pelajaran

Waktu yang dihabiskan oleh para remaja mungkin jika ditilik akan lebih besar berada di sekolah daripada di rumah. Adanya kurikulum yang mendukung pemberian informasi bagi para siswanya akan membantunya dalam memahami peran seksualnya dan fungsi alat reproduksinya.

Berbagai mata pelajaran sudah disisipkan materi seksualitas, HIV/AIDS, maupun NAPZA. Misal, seperti biologi yang menjelaskan secara detail fungsi alat reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Dan juga penjasorkes yang lebih memberikan informasi bagaimana siswa menjaga kesehatan fisik dan mentalnya, dengan menjauhi virus AIDS dan ketercanduan NAPZA.

Meski banyak mata pelajaran yang telah disisipkan kurikulum pendidikan seksualitas, akan tetapi banyak siswa yang belum mengerti. Jadi, meski sudah ada pelajarannya, siswa juga harus berperan aktif mencari informasi yang shahih mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas.


Meski banyak program di luar yang akan mendukung pemberian pendidikan seksualitas kepada anak. Seperti beberapa LSM yang konsen dengan kesehatan reproduksi. Misalnya, PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia). Tetaplah orangtua yang harus memupuk fitrah seksualitas anak sejak dini. Karena bagaimanapun, orangtua tidak bisa berlepas tangan setelah anak memasuki jenjang pendidikan sekolah. Meski sudah bersekolah, tetap rumah adalah sekolah bagi anak.

Difteri, Penyakit Lama yang Muncul Kembali

Difteri, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae merupakan salah satu penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung, bisa melalui udara maupun melalui benda yang terkontaminasi oleh bakteri C.diphtheriae.



Di penghujung tahun 2017, Indonesia sedang mengalami kejadian luar biasa dari penyakit difteri. Lebih dari separo dari total provinsi yang ada di Indonesia terserang penyakit dipteri ini. Hingga awal bulan ini, Kementerian Kesehatan mengumumkan adanya ORI (Outbreak Respon Immunization) di 12 kota/kabupaten yang mrncakup tiga provinsi.

Apa itu difteri?
Dipteri, disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Lebih sering menyerang anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih lemah. Bakteri ini menyerang sistem pernapasan dan menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan sakit tenggorok, demam, pembengkakan di kelenjar leher, bahkan hingga menyebabkan kematian.

 Yang menjadi ciri khas dari penyakit difteri ini adalah adanya selaput berwarna putih keabu-abuan yang berada di dinding belakang tenggorokan.


Bagaimana pencegahannya?
Difteri merupakan salah satu penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) merupakan salah satu imunisasi wajib dari pemerintah. Masyarakat bisa mengakses imunisasi DPT ini dengan gratis di posyandu ataupun puskesmas.
Pemberian imunisasi ini dilakukan selama lima kali, yaitu sejak anak berusia 2 bulan.  DPT 1 hingga DPT 3 diberikan sejak anak berusia 2 bulan dan dengan tenggang waktu selama 1 bulan. Untuk DPT 4 diberikan saat anak berusia 18 bulan. Dan DPT 5 diberikan kepada anak usia 5-6 tahun.

Vaksin DPT menyebabkan demam
Imunisasi DPT merupakan salah satu imunisasi yang paling ditakutkan oleh para orangtua. Efek demam dan anak menjadi rewel pasca imunisasi membuat para orangtua enggan memberikan kekebalan tambahan untuk anak.

Vaksin DPT yang menyebabkan demam ini dikarenakan karena dalam pembuatan vaksin terdapat kandungan pertusis jenis whole sel, dimana seluruh sel kuman dimasukkan ke dalam pembuatan vaksin DPT. Sedangkan untuk pembuatan vaksin DPT tanpa demam diperoleh karena vaksin merupakan vaksin aseluler, dimana hanya sel dari kuman saja yang diambil.
Oleh karena itu, biaya yang dibutuhkan untuk mengakses vaksin DPT tanpa demam ini pun tak murah. Orangtua harus mengeluarkan uang lebih dari lima ratus ribu untuk sekali vaksin.

Mengapa bisa sampai dikategorikan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa)?
Difteri merupakan salah satu penyakit yang muncul kembali. Penyakit ini menyerang masyarakat Indonesia pada tahun 1990-an dan muncul kembali di tahun 2009. Untuk itu di tahun 2009, kementerian kesehatan menerbitkan Permenkes no 1501/ MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu, apabila ditemukan 1 kasus difteria klinis dinyatakan sebagai KLB.

KLB Difteri
Banyak faktor yang menyebabkan KLB difteri di Indonesia:
1. Orangtua enggan mengimunisasikan anaknya
Sebagian orangtua enggan melakukan imunisasi kepada anaknya, dengan dalih takut anaknya demam atau terkena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Ditambah lagi dengan adanya kelompok-kelompok anti vaksin yang selalu mengkampanyekan anti imunisasi untuk anak.

2. Cakupan Imunisasi Rendah
Salah satu penyebab cakupan imunisasi rendah adalah karena keengganan orangtua untuk mengimunisasikan anaknya. Selain itu, adanya gap antara jumlah vaksin dan jumlah target yang akan divaksin menyebabkan herd imunity atau kekebalan kelompok menjadi rendah. Jika kekebalan masyarakat rendah akan mengakibatkan penyakit mudah menyerang kelompok masyarakat tersebut. Namun jika kekebalan masyarakat tinggi, meskipun salah satu individu tidak melakukan imunisasi dengan adanya kekebalan di masyarakat akan melindunginya dari serangan penyakit.

Imunisasi tak hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi imunisasi juga melindungi masyarakat dari ancaman penyakit 


#onedayonepost
#nonfiksi
#tantanganartikel

Mewaspadai Penyakit di Musim Penghujan

Musim penghujan, dimana saat tubuh lebih banyak bencana alam yang terjadi. Seperti, banjir dan tanah longsor. Di musim ini pula, penyakit lebih banyak menjangkiti masyarakat, tidak hanya yang terkena dampak bencana alam. Mulai dari penyakit yang ringan, seperti flu hingga penyakit yang setiap tahun m3njangkiti daerah-daerah endemik, seperti penyakit demam berdarah.

Lalu, apa yang harus kita siapkan untuk mencegah berbagai penyakit di musim penghujan?
1. Konsumsi Makanan dengan Gizi Seimbang
Seseorang memiliki kecenderungan malas keluar rumah saat musim penghujan tiba. Sehingga, makanan yang dikonsumsi cenderung makanan instan dan siap saji. Kondisi tubuh dengan mengkonsumsi gizi yang kurang seimbang menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan mudah terserang berbagai penyakit.

2. Lakukan Aktivitas Fisik
Meski pada musim penghujan aktivitas fisik di luar rumah cenderung menurun, tetap lakukan aktivitas fisik dan olahraga yang bisa dilakukan di luar rumah. Seperti, senam ataupun push up dan sit up

3. Pola Tidur yang Teratur
Pola tidur yang baik dan teratur serta menghindari begadang di malam hari akan membuat tubuh kita semakin bugar, sehingga untuk melakukan aktivitas fisik masih bisa dilakukan dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

4. Hindari Stres
Pikiran yang kurang terkontrol karena berbagai harapan tidak terpenuhi bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan penyakit mudah masuk ke dalam tubuh.

5. Menjaga Sanitasi Lingkungan
Di musim penghujan kemungkinan banyak air yang tergenang dan genangan air tersebut dapat memicu jentik nyamuk, sehingga bisa menularkan penyakit demam berdarah.

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan seseorang. Orang yang selalu melakukan aktivitas fisik yang mengeluarkan kalori menjadikan tubuhnya lebih bugar dan dapat terhindar dari penyakit degeneratif, misalnya obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.

Aktivitas fisik yang sering dilakukan manusia dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Aktivitas Berat
Jenis aktivitas ini biasanya membutuhkan kalori yang besar. Misalnya: menyetrika, mengepel lantai
2. Aktivitas Ringan
Jenis aktivitas yang tidak terlalu membutuhkan kalori yang besar. Misalnya: mencuci piring, menyapu lantai
3. Kebiasaan berjalan kaki
Kebiasaan berjalan sekarang sudah hampir dilewatkan karena banyaknya transportasi yang memudahkan seseorang dalam mencapai daerah yang dituju.
4. Perilaku sedentary
Perilaku sedentary merupakan perilaku yang menyita waktu, tetapi hanya mengeluarkan kalori yang sedikit. Misalnya, menonton tv/film, main hape, main game di laptop.
5. Kebiasaan berolahraga
olahraga dapat dikategorikan menjadi dua, olahraga ringan dan olahraga berat. Contoh olahraga ringan: berlari dengan jarak tempuh pendek
Contoh olahraga berat: bola basket

Dengan adanya aktivitas fisik yang kita lakukan, diharapkan bisa membantu kita dalam pola hidup sehat, sehingga dapat mencegah kita dari penyakit degeneratif.

Micin

Hayo, siapa yang kalau masak suka pakai micin?

Micin, yang biasa sering disebut masyarakat adalah golongan penyedap masakan berjenis monosodium glutamat (msg). Micin, si pembuat masakan agar bertambah lezat lazim dipakai untuk menambah cinta rasa masakan, khususnya masakan Indonesia yang terkenal memiliki cita rasa yang kuat.

Sekarang banyak nih penyedap masakan selain yang mengandung MSG, adapula kaldu ayam/sapi yang yang bisa menambah cita rasa masakan agar tetap maknyus.

Tetapi, terkadang banyak rumor yang beredar di masyarakat bahwa micin bisa menyebabkan kebodohan ataupun meninggalnya seseorang karena kanker. Benar tidaknya mungkin tergantung pula cara kita mengkonsumsinya, berlebihan atau sewajarnya.

MSG salah satu zat aditif/bahan tambahan makanan merupakan salah satu sintesis kimia, yang mungkin dapat kita ganti dengan penyedap alami. Misalnya dengan takaran yang pas bisa diganti dengan campuran gula dan garam dalam masakan.

Apapun pilihan kita, mau pakai licin atau pakai penyedap alami, jangan sampai kita melupakan kebutuhan nutrisi kita tiap harinya. Tentu dengan mengkonsumsi makanan gizi seimbang.

Salam sehat

#day6
#onedayonepost

BIJAK MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK



ditulis dari sumber kultele GeMa CerMat Kemenkes RI

ANTIBIOTIK seringkali dijadikan sebagai 'obat dewa' oleh masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa antibiotik merupakan obat yang bisa mempercepat penyembuhan seseorang.

Sebagaimana fungsinya, antibiotik merupakan obat untuk mematikan/menghambat pertumbuhan BAKTERI, bukan virus

KETIKA MINUM ANTIBIOTIK APA YANG TERJADI?
Misal, dalam tubuh ada sedikit bakteri jahat yang tidak membahayakan tubuh dan selebihnya bakteri baik yang alami ada dalam tubuh,

Setelah minum antibiotik,
Selang 20-30 menit, bakteri  baik akan musnah  dan bakteri jahat akan bertahan karna sudah resisten.
Bakteri jahat terus membelah diri, karna sudah tidak ada lagi bakteri baik yang melawan untuk mempertahankan sistem imun tubuh, bakteri jahat terus berkembang biak

Dibutuhkan antibiotik jenis baru untuk membunuhnya.
Jika bakteri terus menerus resisten, akhirnya akan menjadi SUPERBUG (bakteri resisten yang sudah sangat kebal dengan antibiotik bahkan bisa menyebabkan bakteri lain ikut resisten juga)

Bahaya banget kan? Karna jika sudah resisten begini bisa menyebabkan kematian

****

Yang perli diingat bahwa:
BATUK PILEK  : Cara tubuh melindungi paru-paru dari penumpukkan lendir
MUNTAH DAN DIARE: merupakan cara tubuh untuk membuang zat beracun dari dalam tubuh

Dan penyebab tersebut adalah VIRUS, bukan bakteri
So, dalam kasus gejala penyakit seperti ini tidak butuh antibiotik

****

Catatan kembali untuk selalu diingat bahwa:
1. Tidak menggunakan antibiotik, kecuali untuk infeksi bakteri dan dihabiskan harus dengan resep dokter
2. Tidak membeli antibiotik sendiri tanpa resep dokter
3. Tidak menyimpan antibiotik di rumah kecuali dalam masa pengobatan
4. Tidak memberikan antibiotik sisa ke orang lain, meski gejalanya mirip

YUK, LEBIH BIJAK DALAM MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK

“PUASA”, GAYA HIDUP SEHAT UNTUK MENJAGA KEBUGARAN JASMANI


Seringkali olahraga dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Dengan olahraga, maka aktivitas fisik manusia akan meningkat. Hal inilah yang dapat meningkatkan status kekebalan tubuh seseorang yang berakibat pada meningkatnya kebugaran jasmani seseorang. Sehingga, produktivitas kerjanya pun akan meningkat. Aktivitas fisik seseorang yang meningkat ini disebabkan karena VO2 maks (kemampuan aerobik) seseorang meningkat.
Kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani. Ibaratnya, kekebalan tubuh kita itu bekerja seperti polisi. Saat kita diam, kekebalan tubuh pun ikut diam di posnya yaitu di jaringan limpa. Dalam hitungan menit kita memulai olahraga, dan beberapa jam setelahnya, tim kekebalan tubuh ini akan meninggalkan posnya dan berpatroli dalam tubuh. Dalam suatu survey didapatkan dari 150 orang yang rajin melakukan olah raga jalan selama 12 minggu, mereka jarang yang terkena flu dan radang tenggorokan dibanding mereka yang tidak olahraga.
Namun demikian, perlu diperhatikan, olahraga terlalu keras atau terlalu cepat dapat membuat tubuh lemah dan justru dapat menurunkan daya tahan tubuh dan membuat kebugaran tubuh menjadi melemah, sehingga penyakit akan mudah masuk dan berkembang di dalam tubuh. Begitu pula dengan rutinitas, semakin rutin dan teratur kita berolahraga maka akan membuat sistem kekebalan tubuh disiplin dan sigap seperti polisi di atas tadi, sehingga dapat menjaga tubuh dari berbagai penyakit dengan lebih baik.
Tidak hanya olahraga
            Hemoglobin mempunyai peranan penting dalam proses pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh. Pengangkutan oksigen ini dimaksudkan untuk menunjang proses metabolisme aerobik yang terjadi di dalam mitokondria. Energi yang terjadi inilah yang akan dipakai dalam siklus Krebs. Energi ini akan digunakan untuk kerja eksternal jantung, energy ini yang menyebabkan jantung dapat berkontraksi dan berelaksasi. Oksigen yang terdapat dalam jantung inilah yang menjadikan kerja jantung menjadi semakin kuat.
Anemia menjadi salah satu tolok ukur penurunan kebugaran jasmani seseorang. Kekurangan kadar hemoglobin dalam darah ini yang akan menghambat pengiriman oksigen ke dalam jaringan tubuh, sehingga mengganggu proses metabolik jaringan dan VO2 maks menjadi berkurang dan pada akhirnya terjadi penurunan kebugaran jasmani.
Kebiasaan hidup sehat tanpa rokok menjadi dasar peningkatan kebugaran jasmani seseorang.  Rokok yang dihisap akan meningkatkan karbonmonoksida dalam tubuh. Karbonmonoksida ini akan mengalahkan oksigen untuk mengikat hemoglobin, kemudian karbonmonoksida akan menyingkirkan hemoglobin yang digunakan untuk mengangkut oksigen ke dalam jaringan. Konsentrasi hemoglobin yang rendah dapat mengurangi angka maksimal pengiriman oksigen ke jaringan, sehingga akan mengurangi VO2 maks dan mengganggu kapasitas kebugaran jasmani seseorang.
            Alkohol pun ikut berperan aktif dalam penurunan kadar hemoglobin di dalam tubuh seseorang. Alkohol dapat mencegah hemoglobin melepaskan oksigen setelah sampai di jaringan. Hal ini disebabkan karena alkohol melumpuhkan enzim sitokrom oksidase yang fungsinya membantu melepaskan oksigen agar dapat masuk ke dalam jaringan, dan kemudian diantarkan oleh mioglobin. Dapat disimpulkan bahwa alkohol dapat merusak sistem syaraf dan membuat tubuh menjadi lelah. Sehingga dapat menurunkan tingkat kebugaran jasmani seseorang.

Status gizi juga harus ditingkatkan
Energi yang diperlukan oleh tubuh berasal dari asupan makanan yang telah dimakan. Energi tersebut didapat dari pembakaran karbohidrat, lemak, dan protein dengan oksigen. Hal ini pun ada hubungannya dengan aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang. Aktivitas fisik yang baik dapat membantu menyediakan oksigen dalam jumlah cukup. Sehingga pembakaran zat-zat gizi dapat berlangsung secara optimal. Jika seseorang kelebihan asupan gizi tetapi aktivitas fisiknya menurun, maka akan terjadi keseimbangan positif (gizi lebih). Sebaliknya, jika asupan gizinya kurang tetapi aktivitas fisiknya baik, maka akan terjadi keseimbangan negatif (gizi kurang). Kedua hal ini tentu saja tidak baik untuk kesehatan manusia. Jika ingin sehat, maka aktivitas fisik dan asupan gizi harus seimbang.
 Agar keduanya seimbang
Penyakit dalam perut adalah penyakit yang banyak diderita orang-orang dari segala jenis penyakit yang ada. Ibaratnya, perut adalah stasiun. Stasiun merupakan tempat orang yang akan berpergian dan datang melalui kereta. Jika kereta yang datang sama seperti biasanya, sedangkan penumpang yang ingin naik kereta melampaui batas, maka banyak penumpang yang tidak akan mendapatkan kereta sesuai dengan jam yang inginkan, sehingga terjadi masalah dalam stasiun. Sama seperti makanan yang kita makan. Dalam sistem pencernaan, kereta diibaratkan sebagai perut, sedangkan penumpang adalah makanan yang kita makan. Jika makanan yang dimakan terlalu banyak, maka akan menimbulkan permasalahan dalam perut kita.
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa, “Lakukanlah puasa, niscaya kamu akan memperoleh manfaatnya”. Kajian ilmiah tentang puasa telah banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Hasilnya sungguh mengejutkan, bahwa puasa merupakan salah satu unsur gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat yang diperoleh dari puasa ini dapat memperpanjang umur dan memelihara daya tahan tubuh agar tetap prima. Disamping itu puasa akan menambah kebugaran jasmani maupun rohani seseorang, menunda dan menghambat munculnya berbagai penyakit degeneratif, serta meringankan berbagai penyakit terkait gizi.
Puasa sangat berbeda dengan diet. Puasa tidak akan mengurangi asupan gizi dan kalori dalam tubuh, akan tetapi hanya mengurangi kadarnya sedikit lebih rendah dari kebutuhan nutrisi yang normal. Berpuasa pun masih bisa menyantap berbagai jenis makanan. Lain halnya dengan diet yang membatasi jenis makanan tertentu saja yang dikonsumsi.
            Dengan berpuasa, maka kerja alat pencernaan pun ikut diistirahatkan. Pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan. Hal ini dimaksudkan untuk memproses makanan agar tidak berlebihan. Seperti halnya dengan fungsi kerja mesin, maka fungsi kerja alat pencernaan pun sama. Jika digunakan secara terus-menerus tanpa istirahat, maka lama-kelamaan akan rusak.
Pada dasarnya, orang berpuasa itu tidak makan dan minum selama 8 sampai 10 jam dalam 24 jam/hari. Hal ini tentu saja tidak akan membahayakan tubuh dan tidak akan menyebabkan dehidrasi hingga manusia dapat meninggal. Berpuasa juga tidak akan mengakibatkan kebugaran jasmani menjadi menurun. Malah sebaliknya, kebugaran jasmani akan semakin meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat. Berpuasa berarti menggunakan energi dalam jumlah yang besar untuk mencerna makanan. Dengan berpuasa, tubuh akan memakai energi tersebut untuk proses penyembuhan dan regenerasi. Puasa juga dapat mencegah lebih banyak racun yang masuk ke dalam tubuh, sehingga hati dapat beristirahat dalam menawarkan dan mengolah zat racun tersebut. Selain itu, sistem kekebalan juga dapat beristirahat dalam malawan racun yang berasal dari makanan, air, dan lingkungan.
Selama hari pertama, tubuh membakar gula yang tersimpan, yang disebut dengan glycosen. Setelah itu,tubuh mulai membakar lemak sebagai bahan bakarnya. Namun otak membutuhkan gula darah untuk bekerja. Oleh karena itu, selama hari kedua puasa, beberapa jaringan otot akan pecah menjadi asam amino, yang diubah oleh hati menjadi glukosa untuk memberi asupan makanan pada otak. Selama hari kedua dan ketiga puasa, tubuh mengalami ketosis. Dalam keadaan ini, hati mengubah lemak yang tersimpan menjadi bahan kimia yang disebut sebagai ketones, yang dapat digunakan oleh otak, jantung, dan otot sebagai energi. Umumnya, selama periode waktu ini, orang sudah tidak merasakan lapar dan dapat meningkatkan energi serta kesadaran, termasuk kejernihan otak dan jiwa.
Menurut Dr Kunkun K. Wiramihardja Ms (Fakultas Kedokteran UNPAD), puasa itu menyehatkan tubuh seseorang. Dengan berpuasa, maka zat-zat kotoran serta cadangan yang berlebihan yang bersifat toksik atau racun, mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk dibuang. Melalui kegiatan puasa, seseorang makan secara teratur, sehingga dapat menurunkan kolesterol, lemak, triglisirida, asam urat dll., yang pada akhirnya dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, antara lain penyakit jantung.  
Dr Theodor B. Van Itallie, ahli gizi dan penasehat pada Direktorat Jenderal Kesehatan Amerika Serikat , mengungkapkan hikmah puasa bulan Romadhon: Pada puasa hari pertama, seseorang akan merasa agak lemah. Ini karena tubuh memperkecil jumlah pemakaian bahan bakar, tapi juga protein yang terdapat pada otot organ vital seperti limpa dan ginjal. Pada hari-hari selanjutnya barulah tubuh orang yang  erpuasa mulai bekerja efisien. Pada hari ketiga misalnya otak –organ yang paling banyak membutuhkan enerji- mulai bisa memanfaatkan katone yaitu sisa-sisa pembakaran lemak. Setelah otak menggunakan katone, orang yang berpuasa mulai merasa terasing atau kadang merasa gembira.
Puasa mencegah penyakit degeneratif
            Berbagai macam penyakit degeneratif  banyak menyerang manusia. Mulai dari hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, bahkan kanker. Puasa dapat mencegah berbagai penyakit tersebut. Dengan berpuasa, maka sensitivitas kerja insulin dalam  menormalkan gula darah akan meningkat. Pengontrolan suhu tubuh yang baik akan mencegah seseorang terjangkit penyakit diabetes tipe II, yaitu peningkatan kadar gula dalam darah karena hormone insulin yang sudah lagi tidak sensitive dalam mengontrol gula darah.
Selain itu, dengan berpuasa, maka kadar kolesterol tubuh akan menurun. Puasa dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL ( sehat ) di 25 titik dan menurunkan lemak trigliserol sekitar 20 titik. Trigliserol merupakan pembentukan kolosterol LDL ( kolesterol jahat ) yang dapat menyumbat pembuluh darah. Jika konsentrasi LDL dalam tubuh meningkat, maka pembuluh darah dalam tubuh akan tersumbat. Hal inilah yang dapat memunculkan terjadinya penyakit jantung koroner yang dapat memicu seseorang terkena kanker.
Puasa untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Puasa ternyata juga meningkatkan daya tahan tubuh. Mekanismenya antara lain, bahwa pengurangan konsumsi kalori akan berdampak pada menurunnya laju metabolisme energi. Hal itu dapat dirasakan ketika orang yang berpuasa suhu tubuhnya turun. Dan ini menunjukkan terjadinya pengurangan konsumsi oksigen. Puasa akan mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat racun ( radikal bebas okseigen). Dilaporkan sekitar tiga persen dari oksigen yang digunakan sel akan menghasilkan radikal bebas oksigen dan itu akan menambah tumpukan oksigen racun seperti anio superoksida (O2) dan hidrogen peroksida ( H2O2 ) yang secara alami selalu terjadi.
Kelebihan radikal bebas oksigen tersebut akan mengurangi aktivitas kerja enzim. Hal ini akan menyebabkan terjadinya mutasi dan kerusakan dinding-dinding sel. Dilaporkan bahwa lebih dari 50 macam penyakit degeneratif dicetuskan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. Dengan demikian, berarti puasa akan meningkatkan daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh meningkat, maka kebugaran jasmani seseorang pun akan meningkat pula.