Yuk Kenali Jenis Kulit Kita

Hal mendasar yang paling penting saat kita akan memulai perawatan kulit wajah kita adalah dengan mengetahui jenis kulit kita. Dengan kita tahu jenis kulit kita yang sebenarnya, kita akan tahu perawatan wajah yang akan kita gunakan. Misal, pembersih wajah, toner, moisturizer, sunscreen, bahkan masker pun berbeda disesuaikan dengan jenis kulit kita.

Sumber : sabunjerawatmu.blogspot.com


Secara umum, jenis kulit seseorang dibagi menjadi 4 macam:

1. Kulit Kering
Jenis kulit ini memiliki kelembaban yang kurang, kering saat disentuh, dan tidak mengkilap.
2. Kulit Berminyak
Jenis kulit ini memiliki produksi minyak berlebih, sehingga cenderung mengkilap.
3. Kulit Kombinasi
Jenis kulit ini merupakan perpaduan antara jenis kulit kering dan berminyak. Biasanya berminyak di bagian T-zone (dahi dan hidung) dan cenderung kering di bagian pipi dan dagu.
4. Kulit Normal
Jenis kulit ini memiliki keseimbangan antara kadar air dan kadar minyak pada kulit, sehingga tidak terlalu berminyak dan juga tidak terlalu kering.

Banyak yang mengkaitkan antara jenis kulit dan masalah kulit. Jenis kulit ini berbeda dengan masalah kulit. Tidak semua masalah kulit diidentikkan dengan jenis kulit seseorang. Misal, orang dengan kulit cenderung kering lebih dulu terkena flek hitam daripada orang dengan jenis kulit berminyak. Perlu kita ketahui bahwa penyebab flek hitam bukan karena jenis kulit kita. Flek hitam muncul karena paparan sinar UV ataupun polusi yang ada di sekitar kita dengan tidak berimbangnya perawatan dan nutrisi dari dalam tubuh.

Untuk mengetahui jenis kulit kita, ada dua cara yang bisa kita tempuh:
1. Cuci Muka
Pertama yang kita lakukan adalah dengan mencuci muka dengan menggunakan facial wash ataupun facial foam yang lembut (disarankan tidak mengandung SLS atau Sodium Laurate Sulfate). Keringkan dengan menepuk-menepukkan handuk kering ke wajah yang sudah dibersihkan. Setelah itu tunggu selama 30 menit dan jangan memakai produk apapun setelah cuci muka ini (toner ataupun moisturizer tidak digunakan).

Setelah 30 menit, gerak-gerakkan kulit wajah kita. Misal, dengan ekspresi tersenyum. Amati di depan kaca.
1. Jika terdapat kilau di sekitar hidung atau dahi, berarti termasuk jenis kulit kombinasi.
2. Jika terdapat kilau selain di sekitar hidung dan dahi. Berarti jenis kulit kita termasuk jenis kulit berminyak.
3. Jika kulit kita terasa ketarik dan terasa kulit. Jenis kulit kita antara kering ataupun normal.

2. Blotting paper
Cara kedua dan paling mudah untuk mengetahui jenis kulit kita adalah dengan menggunakan blotting paper atau biasa kita sebut dengan nama kertas minyak.

Caranya mudah, hanya dengan menempelkan kertas minyak ke wajah dan amati hasilnya di bawah cahaya matahari.
1. Jika kertas tidak terdapat minyak, jenis kulit kita adalah jenis kulit kering.
2. Jika kertas terdapat minyak di bagian dahi dan hidung, jenis kulit kita termasuk jenis kulit berminyak.
3. Jika kertas penuh dengan minyak, bisa dipastikan jenis kulit kita adalah kulit berminyak.

Setelah kita mengetahui jenis kulit kita, kita akan menjadi mudah dalam memilih produk perawatan wajah seperti apa yang akan kita gunakan.

Sumber: Female daily

Membagi Jadwal

Setiap orang pasti memiliki kegiatan yang membuatnya berbinar-binar dan membuat dirinya menjadi lebih produktif. Meskipun harus menyisihkan waktu produktifnya, waktu untuk keluarga pun harus diutamakan.


Dari tugas materi ketiga di kelas Ruang Berkarya Ibu, saya membagi waktu harian saya menjadi tiga:
1. Waktu di ranah domestik
2. Waktu di ranah produktif
3. Waktu di ranah keluarga

Untuk jadwal, memang saya tak membuatnya secara rinci dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Tapi saya membuat menjadi kandang waktu. Secara prinsip, saya lebih memilih Result based Organization, dimana saya fokus pada hasil yang ingin dicapai, sehingga saya tidak terlalu terbebani dengan aktivitas rutinitas yang terkadang membuat saya menjadi tidak produktif.

Memang ada beberapa aktivitas insidental dalam kehidupan saya, seperti saat ada jam mengajar ataupun saat ada kegiatan di luar (seperti ke rumah orangtua ataupun kegiatan offline komunitas ibu profesional Jepara). Sehingga, saya menetapkan jadwal berdasarkan kandang waktu saya.

1. Ranah Keluarga

Jadwal untuk keluarga saya fokuskan pada hari libur. Dimana saat hari libur, saya agak selo dengan kegiatan online dan sebagian aktivitas offline. Sehingga, saat libur merupakan saat paling tepat bagi saya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Selain saat libur, setiap sore ataupun malam hari pun kami menikmati kebersamaan bersama keluarga. Entah menonton televisi bersama ataupun pergi keluar membeli makanan.

2. Ranah Produktif

Untuk aktivitas produktif, biasanya saya ambil saat anak sedang tidur siang ataupun saat malam hari, ketika anak dan suami sudah tidur. Saat inilah saya bisa menuangkan gagasan saya dalam sebuah tulisan, baik yang saya posting di blog ataupun di media sosial.

Untuk waktu, seperti saat harus mengajar. Maka saya harus membereskan kegiatan saya sebelum saya pergi mengajar. Untuk waktu di PAUD pun saya berusaha semaksimal mungkin sekitar jam 07.30 - 10.00. Sebisa mungkin saya selesaikan tugas yang ada di PAUD secepat mungkin, karena terkadang bersentuhan dengan masyarakat, maka saya pun mensiasatinya dengan menyekesaikan tugas domestik terlebih dahulu.

3. Ranah Domestik

Pekerjaan ibu memang tidak akan ada habisnya. Maka saya menetapkab waktu domestik saya adalah saat di pagi hari. Dari selesai beribadah hingga sekitar pukul 06.30. Sehingga saat pekerjaan domestik sudah selesai, naka saya bisa melanjutkan aktivitas-aktivitas lainnya.

#RuangBerkaryaIbu
#ProyekDua
#TugasMateriTiga
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu

Tikus yang Bau

Tiko, si tikus rumah kecil yang selalu riang dan gembira berjalan menyusuri dapur rumah yang berantakan.

"Aku harap aku menemukan makanan, meski cuma tulang ikan," batin Tiko.

Di dalam dapur ternyata ia tak menemukan satu makanan pun. Mungkin karena si empunya rumah sedang mudik. Sehingga bahan makanan yang ada di dalam rumah pun kosong. Tiko melangkah menuju keluar rumah. Baru pertama kalinya ia melihat matahari langsung.

" Bau apa ini?" Celetuk si ayam jantan

" Lihat, ada tikus kecil yang berlari. Sepertinya bau ini berasal darinya," jawab si ayam betina.

Kemudian, segerombolan bebek melewati tikus.

" Bau sekali," ucap si bebek

" Hei tikus, jangan kau keluar rumah. Membuatku ingin muntah," kata si bebek

Tiko tidak memperdulikan ucapan si bebek. Ia melanjutkan pencarian makan siangnya. Tak jauh dari gerombolan bebek. Ada seekor kucing yang hendak menerkamnya.

Tiba-tiba, si kucing pun terdiam dan mundur menjauh dari tikus. Tiko lega karena tak jadi santapan siang si kucing.

" Hai tikus, kau itu bau sekali. Mending kau tak usah keluar rumah. Sembunyilah di rumah sana," usir si burung dara.

Tiko sedih, kemudian Tiko berlari menuju rumah. Perut yang semula kosong sekarang menjadi kenyang. Ia menjadi tak nafsu makan.

Hari-hari Tiko diisinya dengan kemuraman. Hingga untuk makan pun sekarang ia harus menyelinap ke almari si pemilik rumah dan kemudian mulai mengerat pakaian yang ada di almari untuk bertahan hidup.

Hidup Tiko yang sendu membuatnya semakin kurus dan karena sedikit makanan yang masuk, Tiko pun meninggal dunia.

#kelasmenulisceritaanak
#bullying

Saat Aku Menjadi Fasilitator Matrikulasi IIP SJS #5

Pertama kali melihat namaku lulus sebagai fasilitator rasa nano-nano kembali menyelimuti. Kembali ke training fasilitator yang bagiku masih belum maksimal saat mengikuti hingga ke managemen gawai yang mulai tahun ini aku aplikasikan. Tentu saja agar waktu produktif dan waktu untuk keluarga bisa seimbang.



Menjadi fasilitator kelas matrikulasi IIP ini rasanya seperti saat pertama kali ikut kelas matrikulasi batch #3. Saat itu pertama kalinya aku ikut kelas daring. Dan dari matrikulasi ini baru aku tahu siapa diriku sebenarnya.

Menjadi fasilitator merupakan periode remidi di kelas matrikulasi bagiku. Di sini aku mulai belajar kembali dari nol tentang materi yang ada di kelas matrikulasi. Dan ternyata menjadi fasilitator menjadikanku belajar banyak hal.

Tak Boleh Baper

Aku yang bertipe wanita baper, seringkali baper saat materi matrikulasi dari awal hingga akhir. Terutama saat materi ketiga. Entah mengapa banyak sekali kebaperan dalam hidupku. Terutama tentang inner child yang sampai sekarang masih menggelayuti kehidupanku sehari-hari.

Materi di kelas matrikulasi benar-benar materi paling 'nyess' di hati, apalagi untuk bisa merubah lingkungan, diri sendiri lah yang terlebih dahulu harus dirubah.

For things to change, I must change first

Bertemu dengan perempuan hebat di wilayah Semarang, Jepara, Salatiga

Salah satu hal yang paling istimewa saat menjadi fasilitator adalah saat kita banyak bertemu dengan orang lain di luar sana. Banyak peran unik yang dimiliki tiap orang yang berbeda dengan orang lain.

Melalui program Inspiring Queen of The Day inilah kami mengenal para peserta matrikulasi SJS yang jumlahnya sebanyak 52 orang. Mengenal kehidupan dan kegiatan sehari-harinya yang memberikan banyak inspirasi untuk kita semua. Rasa terima kasih sebesar-besarnya untuk para perangkat kelas yang dengan kerja kerasnya saling bahu membahu berkoordinasi untuk program ini.

Sharing Peserta

Sharing peserta seringkali kami lakukan, yang pakar homeschooling banyak memberikan pengalaman dan pengetahuannya untuk kami. Dan kami pun mengadakan sharing tentang bahasa bakat yang dikomandoi oleh salah satu peserta di kelas matrikulasi SJS ini.



Dan di minggu depan, kami pun mengadakan pertukaran pelajar yang diprakarsai oleh teman-teman dari tim classmeeting.

Awards di Akhir Kelas

Agenda terakhir yang ada di kelas adanya awards dari kami, untuk kami, dan bagi kami.

Karena meskipun kami dari berbagai daerah di wilayah Jawa Tengah, kami sudah merasa sebagai keluarga. Meski tak pernah berjumpa tapi hati kami selalu tertaut.

Racun BBW Sudah di Depan Mata

Bagi pecinta buku, siapa yang tak kenal dengan Big Bad Wolf? Sebuah ajang pameran buku impor yang mulai hari ini hingga tanggal 9 April 2018 akan hadir selama 24 jam nonstop di ICE, BSD City. Dan lebih banyak dikenal dengan nama BBW Jakarta.

Event tahunan ini, tentu saja banyak ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia yang sedang memburu buku impor maupun buku lokal (biasanya terbitan mizan group yang ikut event) untuk diri sendiri maupun untuk anak-anaknya. Dan saya sendiri pun selalu menanti event ini, terlebih untuk buku anak dan novel Indonesia harganya sangat ramah di kantong.

Meski untuk sekarang ini hanya ada di Jakarta, dimanapun kita berada tak perlu ketinggalan untuk bisa merasakan racun yang ada di BBW ini. Tinggal ikut orang/kelompok yang menyediakan jastip, urusan perbukuan yang mungkin bisa menguras kantong ini menjadi mudah.


Beberapa tips dari saya agar tak ikut teracun di event ini:

1. Buat budget pengeluaran maksimal untuk membeli buku
Rencanakan pengeluaran paling maksimal agar tak keblabasan saat membeli buku yang tersedia di event ini.

2. Prioritaskan buku mana yang akan dipilih
Buatlah catatan buku yang akan dipilih dalam event ini.
Misal, untuk pribadi akan membeli buku seputar hobi. Maka belilah dan carilah buku di seputar hobi saja. Jangan terpengaruh untuk melangkah ataupun melihat buku di genre yang lain.

Pun saat membeli buku untuk anak. Tetapkan jenis buku apa yang akan kita pilih. Apakah buku jenis pop up, sound book, buku busa, buku aktivitas, ataupun buku cerita. Dan pastikan juga buku yang kita pilih adalah buku yang sesuai dengan umur anak kita. Karena di bagian buku anak ini, kita lebih banyak tergoda untuk membeli buku, karena buku impor yang tersedia banyak macamnya dan unik.

3. Bawalah bekal yang cukup
Saat berkunjung di BBW bawalah bekal makanan-minuman yang cukup selama kita di sana. Karena uang yang akan kita keluarkan hanya sekedar membeli camilan dan minuman sangat berharga dan bisa terganti dengan buku yang sudah kita incar terlebih dahulu.


Selamat berburu buku incaran kita...

Belajar Kreativitas di Kelas Bunsay Jogja Jateng

Bulan ini merupakan bulan dimana kami tengah belajar tentang kreativitas. Dimana saat akan diaplikasikan untuk anak dan kehidupan sehari-hari kita, tentu saja kita harus paham apa itu kreativitas.

Sebelumnya, kami disuguhkan sebuah materi yang sangat membuat kita tercengang. Dimana saat diri kita hanya terpenjara dalam pikiran yang biasa-biasa saja atau pikiran yang lazim kita temukan di kehidupan kita. Kita lupa bahwa sebenarnya ada ruang dalam otak kita yang sebenarnya bisa membuat kita berpikir out of the box.

Jadi, kreativitas adalah kemampuan dari dalam diri untuk menciptakan sesuatu.

Dalam diskusi kami, memang fssilitator tidak secara gamblang menjelaskan apa itu kreativitas dan juga bagaimana kita menggali kreativitas tersebut. Jadi, kami diajak berpikir kreatif tentang materi kita yang sekarang ini. Bagaimana proses kita berpikir kreatif, hingga kita hanya sempat berucap, "oh, ternyata begitu ya"


Banyak dari kami yang berpikiran tulisan tersebut adalah BE CREATIVE. Padahal sebenarnya potongan tulisan tersebut merupakan tulisan


Selain itu, kami pun diberikan game lagi tentang pemecahan masalah.


Hubungkan 9 titik dengan hanya tiga garis tanpa putus. Banyak dari kami yang mencoba, hasilnya lebih banyak dari 5 garis. Padahal jika kami berpikir kreatif, maka hasilnya hanya seperti ini


Jadi, saat kita menerapkan materi ini, jangan terburu-buru membuat sebuah asumsi kepada anak kita. Seringlah bertanya pada mereka. Karena akan memancing rasa ingin tahu mereka untuk membuat mereka berpikir kreatif.


Menjadi orangtua tentu saja bukan menjadi orangtua rata-rata yang memenjarakan mereka hanya sebatas pada pengalaman dari dalam diri kita. Mereka memiliki dunia mereka sendiri, lingkungan mereka pun berbeda dengan lingkungan kita. So, jangan penjarakan pikiran mereka dengan pikiran kita. Mereka berhak untuk meningkatkan kreativitas mereka sendiri.

Hingga nanti mereka bisa menciptakan benda yang akan membuat kita kagum padanya


Karena proses kreativitas seseorang pun bertahap..


Memang proses kreativitas orang berbeda dengan yang lain:
1. Faktor lingkungan
2. Pola asuh orangtua
3. Cara pandang
4. Pengalaman

Sehingga, sebagai orangtua kita harus menyadari bahwa

Anak-anak secara fitrah sudah lahir kreatif, kitalah yang harus mengubah diri agar layak mendampingi para creator di jamannya nanti (Ratna Palupi)

Sumber:
Materi ke-8 Kelas Bunda Sayang batch 2 IIP
Diskusi materi ke-8

#KelasBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

Mars : Aku dan Kita

Mars, sebuah planet di tata surya yang terkenal dengan sebutan planet merah. Jika dalam bendera Indonesia, merah difilosofikan dengan kata berani.

Di planet inilah, kami menjadi sebuah keluarga, yang selalu berani menerima tantangan one day one post. Yang terkadang bikin pusing karena kehabisan ide, dan kadang pula bikin rindu karena kebersamaan di sana.



Aku dan Mars

Di tahun inilah saya memberanikan diri untuk menjadi salah satu pije kelas pra odop. Sebuah tantangan, amanah, dan pelecut bagi saya agar senantiasa konsisten menulis. Saya yang masih belajar menulis tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk terus belajar. Apalagi banyak teman-teman baru yang selalu bersemangat dalam menorehkan idenya.

Memperoleh kesempatan ini memang tidak saya sia-siakan. Akan tetapi, saya merasa kurang amanah dalam menjalankan tugas pije. Mulai dari terbatasnya jam online saya, karena anak susah me'lampu kuning'kan saat saya sedang memegang gawai. Dan juga amanah di kelas lain yang tidak bisa saya tinggalkan, dan sekarang pun alhamdulillah kelasnya masih ramai juga meski sering saya tinggalkan.

Dari belajar bahasa Arab, puisi, hingga pantun

Tak hanya belajar menulis, kami di sini pun juga pernah kursus bahasa Arab bersama salah satu peserta. Meski saat itu, saya pun juga gak mudeng-mudeng amat tentang bahasa Arab, tapi setidaknya memgobati rasa kangen sewaktu di madrasah dulu. 😁

Puisi dan pantun pun tak luput dari hiasan chat whatsapp di grup mars ini. Hingga dibawalah pantun khas anak Mars menuju grup ODOP 5. Semuanya mastah-mastah puisi dan pantun, kecuali saya yang mendapat tantangan puisi pun hanya bisa menyelesaikan 1 puisi saja. 🙈

Dari anak sekolah, anak kuliahan, pencari jodoh, hingga emak-emak

Dari bagian Indonesia Timur sampai bagian Indonesia Barat, semua bertemu menjadi satu dalam keluarga mars. Dari anak sekolah dan anak kuliah yang sibuk dengan tugas-tugasnya pun bersemangat dalam menulis apa yang dipikirannya, menuangkan idenya, walau mungkin tugas seambrek di belakang sana sudah nelambai-lambai memanggilnya. Pun tak luput para pencari jodoh bersemangat menggoreskan apa yang dirasa dan dengan ikhtiarnya berusaha menjemput jodohnya. Para emak-emak yang dilanda kesibukan rutinnya ditambah yang sambi bekerja pun semangatnya luar biasa dalam menulis apa yang dilihat, dirasakan, dan dialaminya.

Semuanya berkumpul menjadi satu dalam satu keluarga Mars..

Ketika satu per satu peserta tersisihkan

Menjadi sangat berat saat harus meremove peserta yang selama seminggu tidak setor tulisannya sebanyak minimal 3x. Sedih, karena harus kehilangan anggota keluarga lagi. Sedih lagi, karena dari 27 peserta, kini tinggal 11 doang.

Bukan tentang persaingan yang ada di sini, tapi tentang kekeluargaan yang akan selalu mengikat kita seperti terikatnya ide kita melalui tulisan.

Terima kasih semuanya,
Semangat menulis kawan...