KATAKAN APA YANG DIINGINKAN

Sore tadi, saat Aan bermain dengan sepupunya terdengar suara adzan ashar.

Aan aku sounding untuk nanti setelah ashar ikut TPQ di mushola dekat tempat tinggal.

"Adek mangke nderek ngaji ten pondok nggih"
(Adek, nanti ikut ngaji di mushola ya)

Setelah shalat jamaah ashar selesai Aan saya beritahu bahwa TPQ akan segera dimulai

Dan ternyata, dia sudah berlari menuju mushola
Alhamdulillah..

****

Malam ini, malam kedua shalat tarawih bareng anak di mushola dekat rumah. Karna sebelum-sebelumnya Aan sudah terlelap dulu saat adzan isya berkumandang

Sebelumnya Aan main ke tempat tetangga. Berhubung dia masih punya kekuatan ekstra, aku sounding dia
"Adek mangke nderek terawih bareng mamah yok"
(Adek nanti ikut terawih bareng mamah ya)

Alhamdulillah
Untuk kedua kalinya, Aan masih kuat untuk terawih di mushola, meski gak sampe full. Tapi di sana dia mempunyai pengalaman menakjubkan bagi kami, orangtuanya

Aan berani bilang ke mbak-mbak yang tidak ikut terawih
"Sholat, sholat. Kene, kene (sambil menunjuk sajadah)"

****

Mengatakan yang sebenarnya kita inginkan secara tidak langsung akan dibawa ke bawah alam sadar anak. Sehingga kata positif yang telah didengar oleh si anak dengan gampang dan tanpa paksaan akan dilaksanakan anak. Dengan begitu anak akan terangsang dalam bawah sadarnya secara tidak langsung.

#day4
#level1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

KELOLA EMOSI YUK

Emosi yang merupakan kumpulan perasaan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Dimana emosi ini terkadang berkonotasi ke arah yang lebih negatif

Dimana dalam mendidik anak pun kita harus pandai-pandai mengelola emosi. Mengelola pikiran dan perasaan kita agar saat terjadi pemicu, tingkah laku kita menjadi semakin adaptif.

****

Seharian ini berusaha menerapkan tahapan komunikasi produktif dengan pengelolaan emosi.

Berusaha legowo saat si anak bertindak tidak sesuai dengan harapan.

Apalagi di saat Ramadhan seperti ini, mengelola emosi dengan baik akan menjadi salah satu diterimanya amal ibadah puasa kita, jika kita bisa mengelola kemarahan kita.

Adakalanya suara kita meninggi, pukulan ke arah anak kita melayang, ataupun sikap kasar kita kepada anak. Benar-benar harus dikelola dengan baik

Saat emosi sudah terkelola dengan baik. Tak jarang banyak keuntungan yang dapat kita petik dari kesabaran kita dalam mengelola emosi.

Memang praktik pengelolaan emosi yang bisa menghasilkan komunikasi produktif dengan anak tidak bisa dilakukan dengan instan.



Saya memulainya dari kemarin. Alhamdulillah banyak sekali buah dari praktik pengelolaan emosi yang bisa saya petik hari.

1. Proses toilet training anak berjalan semakin lancar
Yang semula anak selalu bermain air saat ditatur menjadi lebih konsen dengan proses taturnya.
Tak butuh waktu lama untuk mentatur. Dan alhamdulillah tak lagi kecolongan lagi seharian ini.

2. Anak menjadi semakin lengket
Dimana saat emosi terkelola dengan baik, anak tidak takut untuk melakukan sesuatu. Apalagi saat dia melakukan sesuatu tidak ada bayangan anak akan dimarahi. Anak menjadi bebas mengeksplor lingkungannya. Hingga proses bermain kami seharian ini pun menjadi semakin menyenangkan

3. Nafsu makan anak menjadi semakin baik
Terkadang ada perasaan marah, sebel saat anak tidak makan dengan lahap. Dengan emosi yang terkelola dengan baik, anak menjadi makan lahap, adab makan anak menjadi semakin baik. Tak ada lagi acara kejar-kejaran saat waktu makan tiba. Anak menjadi anteng saat disuapin.

4. Dan yang paling WOW dari proses mengelola emosi adalah tidak ada lagi tantrum yang melandamu nak

#day3
#level1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

AYO BANTU MAMAH NAK

Salah satu indikator perkembangan anak usia 1-2 tahun adalah melaksanakan beberapa perintah sederhana

****

Pagi ini Aan sarapan sendiri setelah beberapa suap harus dibantu

"Wewe, wewe" (sendiri, sendiri) begitu katanya

Meski ada nasi dan lauk yang tumpah. Itu tak apa untuk melatih kemandiriannya

Kemudian saya pun mensiasatinya dengan meminta bantuannya

"Adek, disapu nggih, kotor"
Kemudian mengambil sapu dan disapulah itu lantai yang terkena ceceran nasi

"Dek, ana eek cicak iki, disapu nggih"

"Endi?" (mana) jawabnya

Sambil ditunjukkan kotoran cicak dan kemudian di sapu

Done, urusan sapu menyapu selesai

Tinggal botol minumnya yang gelundung

"Dek, botole pundhut nggih"

Dan kemudian botol minumnya pun diambil



****

Setelah adek bangun tidur pagi

Saya bersiap menyiapkan snack camilan pagi ini. Mulai menggoreng, dan Aan minta minum. Saya ambilkan susu UHT di gelasnya. Gelas diletakkan di lantai tepat di dekat saya.

Tak sengaja saya menumpahkan isinya

"Adek, tulung mamah dipundhutke lap niku nggih"
(Adek, mamah minta tolong diambilke lap)

Si anak pun berlalu sambil mengambil lap pel di depan

"Adek dipel nggih, lah mboten dirubung semut"
(Adek dipel ya biar gak dikerubuti semut)

Dan yes, si anak pun menglap lantai yang terkena ceceran susu UHT

****

Ya, tiga pekerjaan untuk si anak lanang terselesaikan dengan baik hari ini.

Menggunakan kata sederhana yang mudah dipahami dengan intonasi yang jelas dan tidak menunjukkan kemarahan menjadi poin utama komunikasi efektif untuk anak

Memerintah, menyalahkan anak karna berbuat yang tidak sesuai dengan kehendak kita malah akan membuat anak tidak percaya dengan emosi dan perasaannya sendiri.

#day2
#level1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

APA PILIHANMU NAK?



Boleh jadi saat ada keinginan anak tak tersampaikan, sehingga saat muncul menjadi meledak-ledak

Tantrum..
Saat dimana seorang ibu diminta lebih bersabar dalam menghadapi anaknya
Saat dimana seorang ibu dituntut tidak terpancing emosinya

****

Seperti kemarin (31/5), saat dimana sang ayah hendak berangkat bekerja. Saat itupula Aan (22m) meraung-raung ingin ikut ayahnya. Mungkin jika saat itu ayah tak sedang mengawasi ujian semester, aku akan mengijinkannya untuk ikut bersama ayahnya.

 Karna ayah tak mungkin mengajaknya ke sekolah. Aku mendiamkannya hingga tangisannya mereda. Saat seperti inilah kesabaran seorang ibu diuji, tak boleh kepancing emosi 🙅

Setelah lumayan mereda, aku ajak ngobrol. Aku beri pilihan, mau makan apa mau liat ikan. Jawabnya, "lok iwak" (liat ikan)

Ok, aku turuti kemauan si anak, sambil iseng juga menyuapinya (sambil menyelam minum air) 🙈

Ternyata makanan yang dimakan cuma sedikit, di situ saya merasa sedih 😢

Aku tanya lagi, "adek pengen pakpung?" (adek mau mandi?)
Jawabnya, "nggih" (sambil berlalu menuju kamar mandi)

Mandi seperti biasanya, pakai sabun, sampo, sikat gigi, belajar membilas sendiri. Sampai akhirnya dia lupa, dan setelah ganti baju pun minta nenen dan tertidur

Ah, di situ lega. Satu urusan selesai

Di saat si anak terbangun, bermain, makan camilan. Lalu, teringat lagi dengan ayahnya, sambil berlari memanggil ayahnya dan bilang, "ayah, nderek" (ayah, ikut). Menyusuri jalanan seperti yang dilalui ayahnya. Aku pun mengikutinya dan menggendongnya kembali ke rumah

Sambil menangis, aku kasih pilihan, "adek pengen dr nelfon ayah nopo maem jajan?"
Anak menjawab, "bel ayah"

Sambil menelfon ayah dan video call ayahnya si anak nampak lega



Kembali selepas maghrib, sebelum isya

Si anak sudah berada di kamar tidur, memintaku untuk menemaninya sambil nenen. Si ayah yang berada di sampingnya aku kode untuk memasukkan sepeda motornya ke rumah.

Mendengar si ayah buka pintu, si anak langsung memanggil, "ayah nderek"

Ayah yang sedang memasukkan motor terpaksa mengajak anak memasukkan motor bersama

Tapi ternyata, si anak malah nangis, meraung-raung. Meminta agar motornya dikeluarkan dan sang ayah mengajaknya jalan-jalan

Di situ aku merasa tertantang kembali. Mengendalikan emosi yang terkadang meledak-ledak saat anak meraung-raung

Si anak aku ajak ke luar rumah, menikmati malam hanya berdua. Bercerita tentang bintang dan memberikannya pilihan maunya apa.

Rada alot memang, dan ternyata saat itu anak sedang capek, pengen nenen, pengen tidur.

Ok, ayo kita bobo nang

Di kamar ada ayahnya juga, sambil berbaring dia memintaku untuk mengelus-elus punggungnya dan meminta ayahnya untuk mengipasinya

Hanya 5 menit dan si anak pun tertidur

****

Tak hanya saat dia sadar, saat berada dalam tidurnya pun si anak kembali mengigau, "ayah nderek" begitu terus

****

Hingga keesokan paginya (1/6) si anak ikut bangun saat si ayah menonton acara Hafiz Indonesia dan hendak sahur. Si anak berkata, "ngaji, ngaji". Sambil keluar menuju ayahnya

Ingatannya masih saja kuat. Dalam dinginnya dan gelapnya waktu fajar. Si anak minta keluar untuk jalan-jalan. Akhirnya aku beri alternatif, mau jalan-jalan apa mau bantu mamah njemur baju?
Lah, ternyata si anak milih njemur baju. Alhamdulillah ☺

****

Karna untuk berkomunikasi dengan anak butuh konsisten.

Aturan yang jelas dari orangtua tidak akan membuat anak bingung.

Batasi apa yang dibolehkan dan apa yang tidak dibolehkan.

Dan yang terpenting selalu komunikasikan dengan anggota keluarga yang lain.

#day1
#level1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

YANG MUDA, SAATNYA BERWIRAUSAHA, SAATNYA BERAMAL


Sembilan dari pintu rezeki yang dibukakan Allah kepada umatNya adalah melalui bidang perniagaan. Maka tak salah jika seseorang yang melakakan kegiatan perniagaan ini atau lebih bisa disebut dengan pedagang memiliki rezeki yang lebih daripada seseorang yang bekerja di sektor lain.
Akan tetapi, rezeki yang kita peroleh dari bidang perniagaan ini bukanlah rezeki yang diperoleh dari cara yang menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain karena laba yang diinginkan besar. Tetapi rezeki yang diperoleh adalah rezeki yang halal.
Dalam suatu Hadist disebutkan:
Pedagang yang jujur amanatnya kelak di hari kiamat bersama-sama para Nabi, Shiddiqin & Syuhada”. (HR.Tirmidzi&Ibnu Majah)
Dalam sejarah para shahabat terdahulu sarat akan peran para pengusaha muslim yang dengan hartanya membantu perjuangan dan dakwah Islam. Bahkan bukan sesuatu yang aneh bila seorang pengusaha sukses di kalangan muslim, ia juga seorang ulama yang faqih dalam urusan agama dan politisi ulung yang piawai dalam mengurusi umat, seperti Abdurahman bin Auf r.a atau Utsman bin Affan r.a.
Bukan hanya Shahabat Nabi saja yang bergelut dibidang perniagaan. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun piawai dalam menggeluti bidang ini. Bahkan beliau termasuk pengusaha sukses yang dikenang sepanjang zaman.
Usaha Rasulullah ini bahkan dimulai saat usia beliau masih sangat belia, saat beliau diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Di usia yang masih sangat belia inilah beliau diajarkan segala macam cara berdagang yang baik. Tentunya dengan menggunakan cara yang halal.
Dari pengalaman Rasulullah inilah yang menjadikan pribadi Rasulullah tangguh, bermental juang yang tinggi. Mental-mental inilah yang kita perlukan untuk menjadikan diri kita bermental pejuang yang tinggi seperti Rasulullah. Tentu saja mental seperti ini diperlukan jika kita ingin menjadikan diri kita sebagai pengusaha yang tangguh. Karena jika mental seperti ini tidak dimiliki oleh seorang pengusaha muda seperti kita ini, maka jika kita mendirikan sebuah usaha, maka usaha yang kita jalankan akan seperti mental kita. Mudah hancur dan akhirnya pailit. Jika mental kita tidak kuat seperti baja, maka untuk memulai usaha yang kesekian kalinya pun akan susah. Karena mindset kita sudah lemah, sehingga untuk memulainya ada perasaan takut gagal untuk usaha ini.
Padahal….
Dengan berwirausaha seperti ini, maka sebagian harta yang kita punya dapat kita infakkan untuk umat kita. Dengan berwirausaha, maka uang hasil usaha kita menjadi lebih. Apalagi usaha dengan omset yang besar. Penghasilan yang kita punyai inilah yang sebagian bisa kita infakkan untuk kemajuan umat kita agar bertambah lebih baik. Sehingga Islam di mata dunia ini kokoh dan maju dengan kebangkitan pengusaha mudanya yang dari sekarang melai bangkit.
Umat kita sungguh merindukan kehadiran pengusaha muda muslim yang berani menyuarakan perubahan. Perubahan menuju kehidupan dimana seluruh tatanannaya dibangun diatas fondasi yang selalu mengajak umat pada ketaatan kepada Sang Khaliq. Kehidupan dimana setiap orang bisa hidup layak dan sejahtera. Kehidupan yang memberikan peluang setiap orang untuk mengembangkan diri di berbagai bidang. Dan kehidupan yang akan membebaskan kita dari berhala kapitalisme-materialisme-sekulerisme yang kini menjerat kita.
Kita tahu bahwa sekarang, zaman sudah menuju zaman akhir. Banyak kondisi-kondisi umat Islam yang perlu kita ubah. Ghozwul Fikr atau yang biasa kita sebut dengan perang pemikiran. Perang pemikiran inilah yang obyeknya lebih ditujukan kepada kaum muslim muda, yang tentu jika muslim mudanya sudah terimbas pengaruh Ghozwul Fikr ini, maka akan berakibat pada kelanjutan muslim di masa mendatang.
Seperti kata Bung Karno, “Berikan saya sepuluh pemuda, maka saya bisa merubah dunia”.
Hal ini sama jika para muslim mudanya sudah terjangkiti virus-virus akibat Ghozwul Fikr, maka untuk berubah pun menjadi hal yang sulit. Hal pertama yang perlu kita wujudkan adalah merubah mindset para muslim muda untuk tetap berjuang di agama Allah.
Perjuangan ini tentu saja bukan perjuangan yang mudah. Butuh banyak bekal untuk menangkal hal ini. Salah satunya adalah dengan dana yang kita punya. Mustahil, jika kita mengadakan suatu kajian besar yang bisa menarik masa kaum muda muslim yang banyak dengan dana nol rupiah. Tentu saja kegiatan kajian ini tidak akan jalan dengan dana yang hanya nol rupiah. Berbeda dengan kajian yang berdana besar dan mengundang ustadz ternama, tentu kajian yang seperti ini, akan mengundang banyak orang yang ingin ikut mengaji di dalamnya.
Dana yang banyak, tidak bisa didapatkan jika tidak ada seseorang yang mempunyai penghasilan dan jiwa sosial yang tinggi untuk menyumbangkan sebagian uangnya tersebut.
Paling tidak jika seseorang sudah mulai berwirausaha, maka sebagian uang yang kita peroleh wajib kita zakatkan. dan untuk memenuhi sunnah Rasul pun harus kita infakkan. Infak yang biasa disumbangkan kepada lembaga yang mengurusi masalah infak ini pasti akan diserahkan kepada obyek yang tepat, misalnya untuk membantu membangun masjid atau mushola, ataupun untuk menyelenggarakan pengajian. Hal ini tentunya berguna untuk memajukan Islam di masa depan. Masa depan tidak ditentukan pada saat masa depan itu datang. Akan tetapi, masa depan ditentukan, pada saat sekarang juga. Kita pun juga, untuk meraih surga Allah tidak bisa ditempuh dengan cara yang instan, butuh perjuangan dan tenaga ekstra keras untuk mewujudkannya. Perjuangan untuk merubah kaum muslim menjadi yang lebih baik pun tidak bisa ditempuh dengan cara yang instan. Butuh perngorbanan yang dibutuhkan. Salah satunya adalah dengan uang yang kita punya. Jika kita memiliki banyak uang, maka kita tidak tanggung-tanggung untuk menginfakkan sebagian dana kita demi kemajuan Islam di masa mendatang. Memperoleh uang pun bukan perkara yang mudah dan cepat, karena tidak semua pekerjaan memperoleh hasil yang bisa digunakan untuk infak.
Untuk itulah, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan “Fastabiqul Khoirot”.

Kerja Keras itu Ibadah

Bekerja keras, sejatinya adalah bagian dari ibadah kepadaNya. Bekerja keras merupakan salah satu sunnah Nabi. Orang yang bekerja keras demi kelangsungan hidup diri sendiri dan keluarga, bukan semata-mata mengais pundi-pundi uang, tapi juga tengah melakoni titah Ilahi dan saran Rasul yang mulia. Dan hal tersebut tentunya bernilai pahala.
            Dan setiap mereka mendapatkan derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tidak dirugikan”(QS. Al Ahqaaf(46):19)
            Dan tiap-tiap orang memperoleh derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” (Al An’aam”132)
            Maka tak aneh, bila Nabi dan istrinya, Khadijah, kelak menjadi pengusaha yang sukses. Semua itu bukan semata-mata bekerja. Tapi diniatkan sebagai ibadah. Mereka berdua bahu-membahu menjalin kerjasama bisnis yang apik. Mereka berdua bekerja keras dalam berbisnis. Hal inilah yang kemudian ditiru dan digugu para sahabat Nabi.
            Sejarah mencatat banyak sekali sahabat Rasullulah yang kemudian terkenal sukses sebagai pengusaha muslim. Abu Bakar, Abdurrahman bin Auf, Ustman bin Affan, dan lain-lainnya adalah nama-nama yang lekat dengan kesuksesan.
            Tips Bekerja keras:
1.      Niatkan yang Kuat dan Lurus
Tanamkanlah di dalam lubuk hati bahwa bekerja keras bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri saja, tapi juga untuk orang lain, keluarga, dan lain-lainnya. Niat yang baik adalah separuh dari keberhasilan dari kerja keras yang telah kita lakukan. Niatkan kerja keras kita sebagai implementasi mengikuti titahNya.
2.      Mulailah dari Hal-Hal Kecil yang Kita Sukai
3.      “Ibda binafsik” (Mulailah dari diri sendiri)
Demikian kata pepatah bijak Arab. Karena itulah segala hal yang kita lakukan, mulailah dari diri sendiri. Bukan dari orang lain. Misalnya, jika kita seorang pimpinan perusahaan, kita mesti mencontohkan kerja yang baik kepada bawahan dari diri sendiri, bukan sekadar memerintah.
4.      Carilah Sumber-Sumber Rezeki yang Baik dan Halal
Yakni sumber rezeki yang tidak diharamkan syariat.
5.      Pantang Menyerah
Bila kegagalan menerpa diri kita sendiri, anggaplah itu sebagai salah satu ujian yang menguatkan diri kita menjadi pribadi yang kain kuat. Yang akan menjadikan pribadi yang tahan banting dan tidak cengeng. Sebab, suatu saat, kegagalan tersebut akan menjadi ilmu yang berharga bagi diri kita sendiri.
6.      Rajin Ibadah dan Berdoa
Semua yang kita cari adalah milikNya. Semua atas kehendak dan kekuasaanNya. Sukses atau tidaknya itu tergantung yang di atas. Karen aitulah, selepas bekerja keras, berdoalah kepadaNya. Mintalah secuil rahmatNya.
             Selama kerja keras yang kita lakukan itu baik dan bermanfaat, niscaya reward yang kita dapatkan bukanlah sekadar prestasi duniawi semata, tapi kelak akan memperoleh prestasi di akhirat yang dipertimbangkan Allah sebagai catatan amal baik. Sebab, kerja keras itu adalah ibadah. Dan kerja keras adalah salah satu tugas kita sebagai khalifah di bumi.

“PUASA”, GAYA HIDUP SEHAT UNTUK MENJAGA KEBUGARAN JASMANI


Seringkali olahraga dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. Dengan olahraga, maka aktivitas fisik manusia akan meningkat. Hal inilah yang dapat meningkatkan status kekebalan tubuh seseorang yang berakibat pada meningkatnya kebugaran jasmani seseorang. Sehingga, produktivitas kerjanya pun akan meningkat. Aktivitas fisik seseorang yang meningkat ini disebabkan karena VO2 maks (kemampuan aerobik) seseorang meningkat.
Kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani. Ibaratnya, kekebalan tubuh kita itu bekerja seperti polisi. Saat kita diam, kekebalan tubuh pun ikut diam di posnya yaitu di jaringan limpa. Dalam hitungan menit kita memulai olahraga, dan beberapa jam setelahnya, tim kekebalan tubuh ini akan meninggalkan posnya dan berpatroli dalam tubuh. Dalam suatu survey didapatkan dari 150 orang yang rajin melakukan olah raga jalan selama 12 minggu, mereka jarang yang terkena flu dan radang tenggorokan dibanding mereka yang tidak olahraga.
Namun demikian, perlu diperhatikan, olahraga terlalu keras atau terlalu cepat dapat membuat tubuh lemah dan justru dapat menurunkan daya tahan tubuh dan membuat kebugaran tubuh menjadi melemah, sehingga penyakit akan mudah masuk dan berkembang di dalam tubuh. Begitu pula dengan rutinitas, semakin rutin dan teratur kita berolahraga maka akan membuat sistem kekebalan tubuh disiplin dan sigap seperti polisi di atas tadi, sehingga dapat menjaga tubuh dari berbagai penyakit dengan lebih baik.
Tidak hanya olahraga
            Hemoglobin mempunyai peranan penting dalam proses pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh. Pengangkutan oksigen ini dimaksudkan untuk menunjang proses metabolisme aerobik yang terjadi di dalam mitokondria. Energi yang terjadi inilah yang akan dipakai dalam siklus Krebs. Energi ini akan digunakan untuk kerja eksternal jantung, energy ini yang menyebabkan jantung dapat berkontraksi dan berelaksasi. Oksigen yang terdapat dalam jantung inilah yang menjadikan kerja jantung menjadi semakin kuat.
Anemia menjadi salah satu tolok ukur penurunan kebugaran jasmani seseorang. Kekurangan kadar hemoglobin dalam darah ini yang akan menghambat pengiriman oksigen ke dalam jaringan tubuh, sehingga mengganggu proses metabolik jaringan dan VO2 maks menjadi berkurang dan pada akhirnya terjadi penurunan kebugaran jasmani.
Kebiasaan hidup sehat tanpa rokok menjadi dasar peningkatan kebugaran jasmani seseorang.  Rokok yang dihisap akan meningkatkan karbonmonoksida dalam tubuh. Karbonmonoksida ini akan mengalahkan oksigen untuk mengikat hemoglobin, kemudian karbonmonoksida akan menyingkirkan hemoglobin yang digunakan untuk mengangkut oksigen ke dalam jaringan. Konsentrasi hemoglobin yang rendah dapat mengurangi angka maksimal pengiriman oksigen ke jaringan, sehingga akan mengurangi VO2 maks dan mengganggu kapasitas kebugaran jasmani seseorang.
            Alkohol pun ikut berperan aktif dalam penurunan kadar hemoglobin di dalam tubuh seseorang. Alkohol dapat mencegah hemoglobin melepaskan oksigen setelah sampai di jaringan. Hal ini disebabkan karena alkohol melumpuhkan enzim sitokrom oksidase yang fungsinya membantu melepaskan oksigen agar dapat masuk ke dalam jaringan, dan kemudian diantarkan oleh mioglobin. Dapat disimpulkan bahwa alkohol dapat merusak sistem syaraf dan membuat tubuh menjadi lelah. Sehingga dapat menurunkan tingkat kebugaran jasmani seseorang.

Status gizi juga harus ditingkatkan
Energi yang diperlukan oleh tubuh berasal dari asupan makanan yang telah dimakan. Energi tersebut didapat dari pembakaran karbohidrat, lemak, dan protein dengan oksigen. Hal ini pun ada hubungannya dengan aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang. Aktivitas fisik yang baik dapat membantu menyediakan oksigen dalam jumlah cukup. Sehingga pembakaran zat-zat gizi dapat berlangsung secara optimal. Jika seseorang kelebihan asupan gizi tetapi aktivitas fisiknya menurun, maka akan terjadi keseimbangan positif (gizi lebih). Sebaliknya, jika asupan gizinya kurang tetapi aktivitas fisiknya baik, maka akan terjadi keseimbangan negatif (gizi kurang). Kedua hal ini tentu saja tidak baik untuk kesehatan manusia. Jika ingin sehat, maka aktivitas fisik dan asupan gizi harus seimbang.
 Agar keduanya seimbang
Penyakit dalam perut adalah penyakit yang banyak diderita orang-orang dari segala jenis penyakit yang ada. Ibaratnya, perut adalah stasiun. Stasiun merupakan tempat orang yang akan berpergian dan datang melalui kereta. Jika kereta yang datang sama seperti biasanya, sedangkan penumpang yang ingin naik kereta melampaui batas, maka banyak penumpang yang tidak akan mendapatkan kereta sesuai dengan jam yang inginkan, sehingga terjadi masalah dalam stasiun. Sama seperti makanan yang kita makan. Dalam sistem pencernaan, kereta diibaratkan sebagai perut, sedangkan penumpang adalah makanan yang kita makan. Jika makanan yang dimakan terlalu banyak, maka akan menimbulkan permasalahan dalam perut kita.
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa, “Lakukanlah puasa, niscaya kamu akan memperoleh manfaatnya”. Kajian ilmiah tentang puasa telah banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Hasilnya sungguh mengejutkan, bahwa puasa merupakan salah satu unsur gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat yang diperoleh dari puasa ini dapat memperpanjang umur dan memelihara daya tahan tubuh agar tetap prima. Disamping itu puasa akan menambah kebugaran jasmani maupun rohani seseorang, menunda dan menghambat munculnya berbagai penyakit degeneratif, serta meringankan berbagai penyakit terkait gizi.
Puasa sangat berbeda dengan diet. Puasa tidak akan mengurangi asupan gizi dan kalori dalam tubuh, akan tetapi hanya mengurangi kadarnya sedikit lebih rendah dari kebutuhan nutrisi yang normal. Berpuasa pun masih bisa menyantap berbagai jenis makanan. Lain halnya dengan diet yang membatasi jenis makanan tertentu saja yang dikonsumsi.
            Dengan berpuasa, maka kerja alat pencernaan pun ikut diistirahatkan. Pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan. Hal ini dimaksudkan untuk memproses makanan agar tidak berlebihan. Seperti halnya dengan fungsi kerja mesin, maka fungsi kerja alat pencernaan pun sama. Jika digunakan secara terus-menerus tanpa istirahat, maka lama-kelamaan akan rusak.
Pada dasarnya, orang berpuasa itu tidak makan dan minum selama 8 sampai 10 jam dalam 24 jam/hari. Hal ini tentu saja tidak akan membahayakan tubuh dan tidak akan menyebabkan dehidrasi hingga manusia dapat meninggal. Berpuasa juga tidak akan mengakibatkan kebugaran jasmani menjadi menurun. Malah sebaliknya, kebugaran jasmani akan semakin meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat. Berpuasa berarti menggunakan energi dalam jumlah yang besar untuk mencerna makanan. Dengan berpuasa, tubuh akan memakai energi tersebut untuk proses penyembuhan dan regenerasi. Puasa juga dapat mencegah lebih banyak racun yang masuk ke dalam tubuh, sehingga hati dapat beristirahat dalam menawarkan dan mengolah zat racun tersebut. Selain itu, sistem kekebalan juga dapat beristirahat dalam malawan racun yang berasal dari makanan, air, dan lingkungan.
Selama hari pertama, tubuh membakar gula yang tersimpan, yang disebut dengan glycosen. Setelah itu,tubuh mulai membakar lemak sebagai bahan bakarnya. Namun otak membutuhkan gula darah untuk bekerja. Oleh karena itu, selama hari kedua puasa, beberapa jaringan otot akan pecah menjadi asam amino, yang diubah oleh hati menjadi glukosa untuk memberi asupan makanan pada otak. Selama hari kedua dan ketiga puasa, tubuh mengalami ketosis. Dalam keadaan ini, hati mengubah lemak yang tersimpan menjadi bahan kimia yang disebut sebagai ketones, yang dapat digunakan oleh otak, jantung, dan otot sebagai energi. Umumnya, selama periode waktu ini, orang sudah tidak merasakan lapar dan dapat meningkatkan energi serta kesadaran, termasuk kejernihan otak dan jiwa.
Menurut Dr Kunkun K. Wiramihardja Ms (Fakultas Kedokteran UNPAD), puasa itu menyehatkan tubuh seseorang. Dengan berpuasa, maka zat-zat kotoran serta cadangan yang berlebihan yang bersifat toksik atau racun, mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk dibuang. Melalui kegiatan puasa, seseorang makan secara teratur, sehingga dapat menurunkan kolesterol, lemak, triglisirida, asam urat dll., yang pada akhirnya dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, antara lain penyakit jantung.  
Dr Theodor B. Van Itallie, ahli gizi dan penasehat pada Direktorat Jenderal Kesehatan Amerika Serikat , mengungkapkan hikmah puasa bulan Romadhon: Pada puasa hari pertama, seseorang akan merasa agak lemah. Ini karena tubuh memperkecil jumlah pemakaian bahan bakar, tapi juga protein yang terdapat pada otot organ vital seperti limpa dan ginjal. Pada hari-hari selanjutnya barulah tubuh orang yang  erpuasa mulai bekerja efisien. Pada hari ketiga misalnya otak –organ yang paling banyak membutuhkan enerji- mulai bisa memanfaatkan katone yaitu sisa-sisa pembakaran lemak. Setelah otak menggunakan katone, orang yang berpuasa mulai merasa terasing atau kadang merasa gembira.
Puasa mencegah penyakit degeneratif
            Berbagai macam penyakit degeneratif  banyak menyerang manusia. Mulai dari hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, bahkan kanker. Puasa dapat mencegah berbagai penyakit tersebut. Dengan berpuasa, maka sensitivitas kerja insulin dalam  menormalkan gula darah akan meningkat. Pengontrolan suhu tubuh yang baik akan mencegah seseorang terjangkit penyakit diabetes tipe II, yaitu peningkatan kadar gula dalam darah karena hormone insulin yang sudah lagi tidak sensitive dalam mengontrol gula darah.
Selain itu, dengan berpuasa, maka kadar kolesterol tubuh akan menurun. Puasa dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL ( sehat ) di 25 titik dan menurunkan lemak trigliserol sekitar 20 titik. Trigliserol merupakan pembentukan kolosterol LDL ( kolesterol jahat ) yang dapat menyumbat pembuluh darah. Jika konsentrasi LDL dalam tubuh meningkat, maka pembuluh darah dalam tubuh akan tersumbat. Hal inilah yang dapat memunculkan terjadinya penyakit jantung koroner yang dapat memicu seseorang terkena kanker.
Puasa untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Puasa ternyata juga meningkatkan daya tahan tubuh. Mekanismenya antara lain, bahwa pengurangan konsumsi kalori akan berdampak pada menurunnya laju metabolisme energi. Hal itu dapat dirasakan ketika orang yang berpuasa suhu tubuhnya turun. Dan ini menunjukkan terjadinya pengurangan konsumsi oksigen. Puasa akan mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat racun ( radikal bebas okseigen). Dilaporkan sekitar tiga persen dari oksigen yang digunakan sel akan menghasilkan radikal bebas oksigen dan itu akan menambah tumpukan oksigen racun seperti anio superoksida (O2) dan hidrogen peroksida ( H2O2 ) yang secara alami selalu terjadi.
Kelebihan radikal bebas oksigen tersebut akan mengurangi aktivitas kerja enzim. Hal ini akan menyebabkan terjadinya mutasi dan kerusakan dinding-dinding sel. Dilaporkan bahwa lebih dari 50 macam penyakit degeneratif dicetuskan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. Dengan demikian, berarti puasa akan meningkatkan daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh meningkat, maka kebugaran jasmani seseorang pun akan meningkat pula.