Mewaspadai Penyakit di Musim Penghujan

Musim penghujan, dimana saat tubuh lebih banyak bencana alam yang terjadi. Seperti, banjir dan tanah longsor. Di musim ini pula, penyakit lebih banyak menjangkiti masyarakat, tidak hanya yang terkena dampak bencana alam. Mulai dari penyakit yang ringan, seperti flu hingga penyakit yang setiap tahun m3njangkiti daerah-daerah endemik, seperti penyakit demam berdarah.

Lalu, apa yang harus kita siapkan untuk mencegah berbagai penyakit di musim penghujan?
1. Konsumsi Makanan dengan Gizi Seimbang
Seseorang memiliki kecenderungan malas keluar rumah saat musim penghujan tiba. Sehingga, makanan yang dikonsumsi cenderung makanan instan dan siap saji. Kondisi tubuh dengan mengkonsumsi gizi yang kurang seimbang menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan mudah terserang berbagai penyakit.

2. Lakukan Aktivitas Fisik
Meski pada musim penghujan aktivitas fisik di luar rumah cenderung menurun, tetap lakukan aktivitas fisik dan olahraga yang bisa dilakukan di luar rumah. Seperti, senam ataupun push up dan sit up

3. Pola Tidur yang Teratur
Pola tidur yang baik dan teratur serta menghindari begadang di malam hari akan membuat tubuh kita semakin bugar, sehingga untuk melakukan aktivitas fisik masih bisa dilakukan dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

4. Hindari Stres
Pikiran yang kurang terkontrol karena berbagai harapan tidak terpenuhi bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan penyakit mudah masuk ke dalam tubuh.

5. Menjaga Sanitasi Lingkungan
Di musim penghujan kemungkinan banyak air yang tergenang dan genangan air tersebut dapat memicu jentik nyamuk, sehingga bisa menularkan penyakit demam berdarah.

Tembakau dan Rokok

Tembakau, salah satu hasil perkebunan yang dimanfaatkan daunnya menjadi bahan baku utama dalam pembuatan rokok di Indonesia. Tanaman dengan nama ilmiah Nicotina tabacum ini merupakan tanaman dengan kadar nikotin tertinggi dibanding dengan tanaman yang lain.



Di Indonesia sudah banyak daerah penghasil tembakau. Sebagai contoh, Temanggung sebagai daerah penghasil tembakau terbaik. Dan sekarang pun saya lihat di daerah Demak juga terdapat ladang tembakau.

Dalam proses penjualan tembakau, daun tembakau yang akan dijual harus dikeringkan dengan sinar matahari terlebih dahulu kemudian dirajang kecil-kecil baru kemudian dijual. Apakah petani tembakau di Indonesia memiliki tingkat kemakmuran yang tinggi?

Meski di Indonesia rokok dijual tidak semahal harga rokok di negara-negara maju. Tapi harga rokok di Indonesia cukup membuat ekonomi keluarga menjadi kalang kabut. Rokok dengan harga paling murah Rp 15.000,00 per bungkus cukup untuk membeli lauk bergizi dalam sehari. Untuk masyarakat kalangan atas, mungkin tak masalah dengan harga rokok yang makin melambung. Tapi untuk masyarakat kelas bawah, berhenti merokok adalah salah satu jalan menyelamatkan keadaan ekonomi keluarga.

Tembakau sebagai bahan baku rokok pun tak lantas dibeli dengan harga tinggi. Dimana rokok sebagai salah satu penyumbang pajak terbesar di Indonesia hanya dibeli dengan harga ala kadarnya. Hingga petani-petani tembakau pun tak mampu mencicipi nikmatnya kemakmuran.

Tembakau sebagai bahan utama pembuatan rokok dan cerutu ini memiliki banyak pecandu. Indonesia terkenal dengan perokok dengan jumlah terbanyak di dunia. Prevalensi perokok yang terus meningkat setiap tahun ini menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga dari jumlah penduduk di Indonesia merupakan perokok aktif. Dimana prevalensi perokok dewasa (lebih dari umur 15 tahun) merupakan terbesar di dunia.

Seperti yang kita ketahui bahwa merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar adanya penyakit-penyakit tidak menular. Seperti kanker paru,  jantung, impotensi, bahkan bisa menyebabkan kematian. Bukan hanya perokok aktif saja yang menanggung dampaknya. Perokok pasif malah lebih besar harus menanggung dampak dari menghirup asap rokok.
Bayi dan balita yang berada dalam lingkungan keluarga dengan asap rokok pun memiliki risiko tinggi terkena penyakit saluran pernapasan. Selain karena masih berkembangnya sistem imunitas tubuhnya, benda di rumah yang terpapar oleh asap rokok (third hand smoke) pun turut andil dalam hal ini.

Jangan ngaku keren, jika Anda adalah perokok

Dampak merokok selain membahayakan kesehatan pun seringkali dianggap sebagai kerugian finansial terbesar. Penyakit akibat merokok sudah terlalu banyak. Bahkan wacana jaminan kesehatan di Indonesia sudah tidak lagi menerima penyakit akibat merokok, sehingga pasien harus membayar menggunakan uang pribadinya sendiri. Pun jumlah uang yang telah dikeluarkan untuk membeli rokok dalam sebulan, anggap saja harga rokok yang dibeli seharga Rp 15.000,00
Selama sebulan : 30 x Rp 15.000,00 = Rp 450.000,00
Selama setahun : 12 x Rp 450.000,00 = Rp 5.400.000,00
Lumayan kan, jika tiap tahun bisa save uang sebanyak 5,4 juta. Dana yang digunakan untuk merokok bisa dialokasikan ke dalam hal lain. Seperti peningkatan gizi keluarga ataupun untuk investasi pendidikan anak. Cukup dengan membeli protein hewani setiap hari dan untuk jatah bayar SPP anak tiap bulan. Hingga tiap ada uang yang terbuang sia-sia. Dan semua itu belum termasuk biaya pengobatan akibat dampak rokok. Sungguh luar biasa kerugian yang akan kita alami.



Jadi, tinggal kita pilih mau hidup lebih sehat dan sejahtera atau membuang uang demi kenikmatan sesaat?

#onedayonepost
#nonfiksi

Wardah Aloe Vera Gel : Satu Gel untuk Semua Kebutuhan

Siapa menyangka lidah buaya atau yang sering dinamakan dengan aloe vera mempunyai banyak manfaat. Dahulu, tanaman ini lebih sering digunakan sebagai penyubur rambut atau sebagai penyembuh luka. Sekarang ternyata tanaman yang tumbuh subur di iklim tropis ini memiliki banyak manfaat lain.

Bagi yang sering mengalami keluhan kulit kering, berjerawat, bahkan terbakar sinar matahari bisa mencoba menguranginya dengan menggunakan lidah buaya.

Baca juga : Masker Murah Lokal

Ribet karena harus menanam lidah buaya dan memotong lidah buaya, sekarang tak perlu risau lagi. Karena ada..


Wardah aloe vera gel yang berwarna hijau ada kemasan baru dengan nama "Wardah Nature Daily Aloe Hydramild Multifunction Gel". Sedangkan yang warna tosca adalah kemasan lama dengan nama "Wardah Hydrating Aloe Vera Gel".


Meskipun mempunyai nama yang berbeda, tetapi aloe vera gel ini mempunyai fungsi yang sama, yaitu sebagai soothing, moisturising, dan cooling.

Dan yang membedakan antara kemasan yang lama dengan kemasan yang baru:
1. Ingredients
Melihat dari komposisi bahannya. Kemasan lama lebih banyak kandungan aloe vera dibanding kemasan yang baru. Terlihat kandungan aloe vera di kemasan lama ditulis di nomor 2 dan di kemasan baru dicantumkan di nomor 5.

2. Cara pakai
Untuk kemasan lama tertulis hanya untuk tangan, kaki, dan badan. Meski begitu saya pun menggunakannya untuk wajah. Meski saat pertama kali ada reaksi cekit-cekit yang lumayan lama di kulit saya. Dan lumayan lama waktu meresapnya. Tapi lama kelamaan saat dipakai di wajah sudah tidak ada reaksi cekit-cekit dan meresap lebih cepat.
Untuk kemasan yang baru, tercantum bisa dipakai untuk seluruh tubuh yang terasa kering dan membutuhkan kelembaban. Dan yang saya rasakan meresap lebih cepat dan tidak timbul rasa cekit-cekit.

Meski berbeda di ingredients dan cara pakai, saya tetap memakai wardah aloe vera ini setiap hari. Ada banyak sekali fungsi dari gel aloe vera ini. Yang saya dapatkan dari Wardah aloe vera gel ini adalah:
1. Obat jerawat
Tak perlu lagi pusing-pusing mencari obat jerawat yang manjur. Apalagi saat kondisi hamil, tidak oleskan gel aloe vera dan paginya jerawat mulai mengering.
2. Moisturizer
Bisa dipakai untuk krim pagi ataupun krim malam. Setelah dipakai kulit terasa lebih lembab dan tidak dehidrasi.
3. Hand and Body
Kulit kering dan  mengelupas tidak oles gel aloe vera. Kulit terasa lembab dan segar.
4. Sleeping Mask
5. Dioles ke rambut yang kering
6. Obat penyakit kulit

Banyak sekali manfaat dari Wardah aloe vera gel ini. Harganya yang terjangkau, sekitar 30 ribu rupiah dan isi 100 ml tak akan menguras kantongmu.

Baca juga: Smartphone Keren

Repurchase: Yes
Rate: 4,7/5

#reviewproduk
#nonfiksi
#onedayonepost

Mengenalkan Buku Sejak Dini

"Masih kecil kok sudah diberi buku". Ungkapan seperti itu seringkali terlontar oleh orang-orang ataupun kakek-nenek anak kita sendiri saat kita memberikannya sebuah buku.

Bukankah perintah pertama dari Sang Pencipta adalah "iqro'( bacalah)". Maka, sebagai emak jaman now, tak usahlah gundah gulana. Karena akan ada pelangi setelah turunnya hujan.

Membuat bisa lebih mudah dibanding dengan membuatnya suka

Quote ini yang menjadi landasan saya kenapa saya memperkenalkan buku kepada anak saya sebelum anak belajar huruf. Anak saya termasuk telat untuk saya kenalkan buku, yang seharusnya bisa dikenalkan sejak dalam kandungan, tapi saya mengenalkan buku saat anak berusia 4 bulan. Saat saya sedang sibuk-sibuknya kembali ke rutinitas perkuliahan saya.

Di sisi lain, karena keterbatasan saya dalam mengenalkan buku, ternyata ilmu saya untuk mendidik anak masih cetek. Alhasil buku pertama yang saya berikan sukses di sobek. Padahal baru dibeli sehari yang lalu. Tapi semua itu, tak menghambat saya untuk terus mengenalkan buku kepada anak. Hingga saya bergabung menjadi book advisor dan saya menemukan 'aha' untuk membuat anak suka kepada buku.

Sebelum membuat anak suka buku, kita harus mengetahui jenis buku yang ramah untuk anak:
1. Buku bantal
Buku ini teksturnya seperti bantal, halus permukaannya, dan ringan saat dibawa. Buku ini bisa diberikan kepada bayi berusia 0 bulan.



2. Boardbook
Jenis buku seperti ini termasuk jenis buku tebal. Kertasnya biasa terbuat dari duplek. Dengan bahan seperti ini, buku berjenis boardbook bisa 4x lebih berat dibanding buku berjenis buku bantal.



3. Buku busa
Buku yang terbuat dari busa salah satu buku aman untuk diberikan kepada bayi mulai dari 0 bulan. Buku berjenis ini ringan dan cocok diberikan kepada anak mulai usia 0 bulan.




Bagaimana cara memilih buku untuk anak?
1. Untuk bayi 0-3 bulan, pilih buku highcontrast. Biasanya buku seperti ini berjenis buku bantal ataupun softbook. Buku dengan warna hitam putih dengan gambar sebagai dominan utama pengisi halaman buku menstimulus indera penglihatan anak. Sedangkan untuk menstimulus  pendengarannya, kita mau tidak mau harus membacakannya. Hal ini pun berguna untuk melatih kemampuan berbahasanya kelak.

Sumber: Rabbitholeid


2. Untuk anak di atas 3 bulan sudah bisa dikenalkan dengan bermacam jenis buku, tentu yang paling direkomendasikan adalah buku berjenis buku bantal dan boardbook. Karena usia di atas 3 bulan perkembangan motorik kasar anak berkembang dengan cepat. Terlalu cepat mengenalkan anak dengan buku kertas membuat anak hanya menyobek dan meremas-remas buku.
Untuk usia anak di atas 3 bulan kenalkan buku dengan jenis:
1. Gambar lebih dominan dibanding tulisan
2. Cover buku menarik
3. Bahan buku aman, untuk boardbook pilih yang ujungnya tumpul agar tidak melukai anak.

Selain mengenalkan anak kepada buku, kita sebagai orangtuanya pun harus tetap aktif membacakan buku kepada anak. Karena dengan membacakan buku banyak manfaat yang akan diperoleh anak. Manfaat membacakan buku:
1. Media efektif bonding antara orangtua dan anak
2. Sebagai media untuk menyampaikan sesuatu untuk anak ( misal: nasehat, mengenalkan Sang Pencipta)
3. Melatih imajinasi anak
4. Melatih emosi anak
5. Sebagai sarana hiburan keluarga
6. Meningkatkan rentang konsentrasi anak

Keliling Semarang dengan Bis Trans Semarang

Berkunjung ke Semarang tidak lengkap tanpa mencoba transportasi publik yang bernama "trans Semarang". Diresmikan tahun 2009, bis trans Semarang ini berbasis BRT (Bus Rapid Transit), yang bertujuan untuk mengurai kemacetan, terutama saat jam berangkat dan pulang kerja.

Sumber: semarangkota.go.id


Awalnya bis ini hanya beroperasi dalam satu koridor, yaitu koridor 1 terminal Mangkang-terminal Penggaron. Dan sekarang sudah beroperasi 6 koridor lain yang menjangkau wilayah kota Semarang.
Koridor I: terminal Mangkang-terminal Penggaron
Koridor II: terminal Terboyo-Sisemut
Koridor III: pelabuhan Tanjung Mas - Akademi Kepolisian
Koridor IV : terminal Cangkiran - Bandara Ahmad Yani-stasiun Tawang
Koridor V: Meteseh - PRPP
Koridor VI: Universitas Diponegoro Tembalang - Universitas Negeri Semarang Sekaran

Konsep BRT trans Semarang ini hampir sama dengan bis trans Jakarta. Berbeda hanya dalam ukuran saja. Bis trans Semarang berukuran kecil dengan tempat duduk tidak lebih dari 25 orang, hanya koridor I saja yang termasuk bis besar. Dengan adanya halte atau shelter di titik strategis memudahkan penumpang untuk menjelajah kota Semarang.

Saya sendiri baru menjadi penikmat bis trans Semarang sekitar tahun 2014, dimana sudah ada koridor II yang telah dibuka tahun 2012 memudahkan saya untuk menjangkau Universitas Diponegoro yang berada di Tembalang dan yang berada di Pleburan. Untuk akses pun termasuk strategis dalam menjelajah kota Semarang. Dan biaya yang cukup terjangkau untuk sekali perjalanan meski harus berpindah koridor menjadi poin plus dari bis trans Semarang. Untuk umum hanya dikenakan biaya Rp 3.500,00 dan untuk pelajar dan anak dikenakan biaya Rp 1.000,00. Selain itu, sekarang pun sudah tersedia e-ticket. Dimana dalam satu kartu terdapat saldo dan untuk pengguna rutin bis trans Semarang, memakai kartu semacam ini merupakan salah satu upaya untuk menekan biaya. Karena setiap perjalanan 10x, mendapat 1x gratis.

Untuk ruang tunggu di setiap halte/shelter ada sebuah bangku panjang, sedangkan untuk tenpat transit, halte dijaga oleh petugas yang mengarahkan penumpang agar tak salah pilih dalam mengambil koridor yang hendak dinaikinya. Dalam sebuah halte juga terdapat peta lokasi halte yang tersebar di seluruh kota Semarang. Hanya saja ada kondisi peta yang tak terawat dan rusak. Tak perlu menunggu lama di halte untuk menunggu bis trans Semarang berikutnya, cukup menunggu 5-15 menit, maka bis trans Semarang berikutnya akan segera tiba.

Saat masuk ke dalam bis, dinginnya AC lumayan menusuk. Apalagi kalau naik bis trans Semarang ini saat di pagi hari. Lumayan membuat kaca jendela bis mengembun. Deretan kursi dan cantolan untuk berdiri lumayan nyaman untuk perjalanan. Dan ada larangan untuk membawa binatang ataupun barang dengan bau yang menyengat, seperti bawang merah.

Untuk tempat duduk pun sudah disedikan tempat duduk prioritas khusus lansia, ibu hamil, ibu dengan balita, dan penyandang disabilitas. Meski sudah ada tempat duduk prioritas, penumpang bis trans Semarang sudah sadar jika ada orang yang membutuhkan tempat duduk langsung diberikan. Petugas pun terkadang juga mengambil alih dan meminta bantuan penumpang, terutama anak sekolah agar memberikan tempat duduk. Akan tetapi, saat saya hamil saya sering tidak mendapatkan kursi prioritas tersebut. Mungkin karena saat itu, perut saya tidak terlihat besar dan tertutup jilbab.

Secara keseluruhan, untuk transportasi publik di daerah Semarang. Bis trans Semarang sangat rekomen untuk segala usia, dan pengguna awal jasa transportasi di Semarang.

#onedayonepost
#nonfiksi
#reviewtransportasi

Air Terjun Dong Paso, Wisata Alam yang Memukau

Jepara, salah satu kota yang terletak di pantai utara pulau Jawa memiliki daerah yang sebagian berada di pegunungan Muria. Banyaknya obyek wisata yang bernuansa bahari, ternyata tak menyurutkan masyarakat daerah pegunungan untuk mengeksplore daerahnya sendiri. Tak jarang sekarang sudah di buka hutan wisata, wisata air terjun, dan gardu pandang yang berada di sebagian daerah yang berada di pegunungan Muria.

Bulan lalu, saya dan keluarga saya mencoba mengeksplore wilayah kecamatan Batealit yang salah satu desanya berada di pegunungan Muria. Desa tersebut bernama desa Sumosari. Awalnya kami berniat untuk mencari air terjun yang bernama air terjun Dong Paso. Sebelumnya kami mengetahui nama Dong Paso berada di desa Batealit, ternyata yang berada di desa Batealit hanyalah sebuah sungai besar yang biasanya dipakai untuk mandi wisatawan.

Sebelum berangkat menuju air terjun Dong Paso, kami mencari referensi apakah akses jalannya mudah dan aman mengajak balita. Berdasarkan referensi memang akses menuju air terjun lumayan jauh. Tapi, hal tersebut tak menyurutkan niat kami untuk mengunjungi air terjun Dong Paso. Kami hanya diberikan akses menuju air terjun Dong Paso ini dari perempatan Mayong lurus sampai tak menemukan jalan. Dan di saat jalan sudah sampai ujung. Kami dibingungkan oleh dua jalur, yang pertama ke arah Batealit dan yang kedua ke arah desa Sumosari. Kami ingatnya desa Sumosari berada di selatan desa Batealit. Dan kami melanjutkan perjalanan ke arah Batealit. Karena jalan yang kami lewati semakin menurun, kami curiga akan salah jalan. Kemudian kami balik ke tempat semula dan bertanya kepada warga sekitar. Ternyata jalan menuju air terjun Dong Paso belok kanan, bukan belok kiri menuju arah Batealit.

Kami melanjutkan perjalanan ke arah air terjun Dong Paso. Tampak banyak truk yang melewati jalanan ini, sehingga akses jalan yang kami lewati termasuk jalan dengan kondisi yang rusak. Truk yang sering lalu-lalang di jalan ini membawa sejumlah material batu dan tanah yang di tambang di wilayah tersebut. Setelah melewati jalan yang agak rusak tersebut, kami melewati hutan dan saya kaget di tengah-tengah hutan tersebut, hanya ada satu rumah. Kami memantapkan diri untuk terus memacu sepeda motor kami dengan jalan yang menajak. Hingga tibalah kami di desa Sumosari, yang kami tahu desa ini pernah kami lewati saat kami berkunjung ke air terjun Setatah. Betapa luasnya desa ini, hingga setiap ada gapura dari bambu, kami kira sudah melewati desa tersebut, ternyata gapura tersebut hanyalah pembatas antar dusun.

Sampai di sebuah dusun, ada jalan yang cukup menanjak. Dan di situ ada spanduk bertuliskan, "selamat datang di wisata desa Sumosari". Dan banyak rumah yang menyediakan jasa parkir. Di sana kami menanyakan apakah bisa mengendarai sepeda motor sampai ke dekat air terjun. Ternyata dari penuturan masyarakat harus dititipkan dan berjalan kaki dengan jarak tempuh 2 km. Karena sudah terlanjur sampai di tempat, kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Dan ternyata banyak juga wisatawan yang berkunjung ke sini, terutama kalangan muda-mudi.

Menuju air terjun Dong Paso kami disuguhkan pemandangan yang indah khas pegunungan, dengan akses jalan yang lebar dengan air sungai kecil yang mengalir di sisi kanan menciptakan harmoni suara yang menenangkan. Sedangkan di sisi lain berupa ladang milik masyarakat desa. Hingga tak jarang kami sering berpapasan dengan warga desa yang mengambil hasil ladang ataupun mengambil kayu. Sampai di sini, perjalanan masih bisa ditembus menggunakan sepeda motor. Hingga jalan mulai menanjak dan menurun. Dan ada sebuah jembatan bambu yang melewati sungai. Kawasan ini lumayan ramai dan cukup padat saat banyak wisatawan karena termasuk spot yang instagramable. Dan di tempat ini ada seperti air terjun mini, yang sayangnya tidak saya abadikan karena saat mencapai tempat ini tenaga sudah terkuras karena menggendong anak yang sudah kelelahan.

Jembatan Bambu


Sampai di spot ini, apakah jalan semakin bersahabat buat kami?
Ternyata jembatan ini seperti salah satu pembatas antara jalan yang ramah dilewati dengan jalan yang menantang untuk dilewati.
Kami harus menaiki sebuah dataran tinggi yang cukup menguras saya yang menggendong anak. Hingga saya pun harus berganti menggendong anak dengan suami karena beratnya medan. Hingga menuju jarak yang cukup dekat, ada sebuah oase untuk para wisatawan, adanya warung yang menjual minuman, makanan ringan, dan mie instan. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, pop mie ukuran besar hanya dijual 6 ribu rupiah dan tinggal santap. Sungguh, sebuah oase untuk mengembalikan tenaga menuju air terjun Dong Paso ini.

Hingga dalam jarak yang cukup dekat. Sudah tidak ada akses jalan, hanya ada sungai dengan batu-batu besar yang bisa digunakan untuk menapak. Bagi yang memakai kaos kaki, tak perlu khawatir kaos kakinya basah.

Sungai menuju air terjun

Kondisi air terjun Dong Paso ini seperti dikelilingi oleh bukit yang sangat hijau. Dengan air yang jatuh dan kolam di bawah yang bisa dipakai untuk berenang. Dan di air terjun ini bisa dipakai untuk yang suka terjun ke air.

Kondisi air terjun Dong Paso

Kondisi alam yang cantik, mirip seperti yang sering ditayangkan di acara "My Trip, My Adventure"

Karena ada perjuangan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan

Kesimpulan yang saya ambil setelah berkunjung ke air terjun Dong Paso:
1. Jarak tempuh dengan berjalan kaki lumayan jauh sekitar 2 km, ditambah jalan yang menanjak. Butuh bawa bekal yang cukup selama perjalanan.
2. Untuk yang mengajak anak, terutama balita harus ekstra kerja keras karena semakin ke dalam, jalan tidak lagi ramah dan aman untuk balita.
3. Warung yang buka sebelum sampai di air terjun kemungkinan hanya buka saat hari libur. Untuk yang ingin berwisata saat weekday, harap membawa bekal yang cukup.
4. Tempat yang ditawarkan sangat indah. Dari beberapa air terjun yang ada di Jepara, air terjun Dong Paso, saya beri peringkat 1 untuk air terjun terindah.


SALAM MBOLANG...

#onedayonepost
#nonfiksi
#reviewtempatwisata

Pendidikan Anak Usia Dini

Sekarang ini sudah banyak ilmu parenting dan ilmu mendidik anak melalui homeschooling. Bukan berarti hal yang dilakukan sendiri berdampak lebih baik dibandingkan dengan mendelegasikan kepada orang lain. Setiap orang punya kemampuan dan keterbatasan masing-masing. Dan hal tersebut tidak perlu menjadi perdebatan.

Source: radarcirebon.com


Karena sedang marak-maraknya pendidikan homeschooling di Indonesia, saya tertarik untuk menerapkan metode homeschooling sendiri untuk anak saya. Alhasil ternyata metode ini tak berhasil di anak saya. Alhamdulillahnya anak saya memiliki kecerdasan interpersonal, dimana anak yang memiliki tipe kecerdasan interpersonal ini mempunyai ciri:
a. Mempunyai banyak teman
b. Banyak bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan rumah
c. Terlibat dalam kegiatan kelompok di luar jam sekolah
d. Berperan sebagai penengah keluarga ketika terjadi pertikaian
e. Menikmati permainan kelompok
f. Tampak sangat mengenal lingkungannya dan berempati besar terhadap perasaan orang lain
g. Menikmati mengajari orang lain
h. Selalu mempunyai bahan obrolan dengan orang baru dan terbuka

Saya mengamati dan menganalisis potensi, minat, dan bakat anak sejak dini. Karena ini berguna untuk pendidikan yang akan ditempuh di masa depannya.

Setelah saya terombang-ambing dengan metode pendidikan anak mana yang tepat untuk anak saya. Saya memilih untuk menyekolahkannya di PAUD yang ada di dekat tempat tinggal, yang sebenarnya belum seharusnya anak saya menempuh kurikulum yang ada di sekolah tersebut. Karena syarat awal masuk ke sekolah tersebut minimal 3 tahun karena kurikulum yang digunakan adalah kurikulum TK.

Alasan mengapa saya lebih memilih menyekolahkan dini anak:
1. Anak saya meminta untuk bersekolah
Ada kalanya tidak setiap keinginan anak dipenuhi. Tapi karena keterbatasan saya dalam mengatur pola belajar anak dan keinginan anak untuk ikut berangkat kerja ayahnya, saya lebih memilih untuk menyekolahkan anak saya.
2. Menjaga kewarasan saya
Setidaknya selama kurang lebih 2 jam beban emosi saya sedikit terkurangi karena aktivitas anak.
3. Mengurangi beban ayahnya yang selama ini bolak-balik dari sekolah menuju rumah, hanya karena akan mengajar dan memulangkan anak.

Homeschooling ataukah pendidikan anak usia dini?
Tentunya ini diserahkan kepada masing-masing keluarga. Setiap keluarga mempunyai value dalam mengatur pendidikan anggota keluarga. Dan tak lupa, ketahui potensi, bakat, dan minat anak juga dalam memilih pendidikan mana yang seharusnya dipilih anak.
Homeschooling merupakan pendidikan berbasis keluarga, dimana keluarga bertanggungjawab penuh terhadap pendidikan anak. Sedangkan untuk pendidikan anak berbasis sekolah, guru sebagai penanggungjawab pendidikan anak. Dengan kata lain, orang tua menitipkan pendidikan anak kepada lembaga sekolah. Dan meskipun begitu, orang tua merupakan kendali terbesar bagi pendidikan anak. Karena rumah adalah pendidikan pertama bagi anak.
Untuk orang tua yang lebih memilih sekolah sebagai sarana pendidikan anak tergantung kepada kesiapan anak untuk sekolah.
Untuk anak usia pra sekolah:
a. Anak sudah lepas dari orang tua minimal 1 jam
b. Anak sudah siap bermain dengan teman sebaya
c. Anak sudah siap menerima pelajaran di sekolah

Bagaimana pun, mendidik anak adalah tanggung jawab orang tua. Meskipun orang tua menyerahkan pendidikan anak ke lembaga pendidikan, bukan berarti orang tua menjadi lepas kendali dalam mendidik anak.

Sumber:
Wening. Menjadi Orang Tua yang Asyik. 2017. Tinta Medina. Solo
Kuliah whatsapp bersama Fauzia Chafitsa