Anime Review: Digimon Adventure




Judul                    : Digimon Adventure
Jumlah episode: 54

Digimon adventure, salah satu anime yang berasal dari Jepang dan pernah ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia. Menceritakan tentang petualangan tujuh anak terpilih bernama Taichi, Yamato, Sora, Koushiro, Mimi, Joe, dan Takeru. Kisah berawal saat liburan musim panas. Mereka menemukan digivice, yang kemudian mengantarkannya ke dunia digital.

Di dunia digital, mereka bertemu oleh bermacam-macam digimon. Digimon atau digital monster merupakan monster yang terdiri dari data-data dari komputer. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan partnernya masing-masing. Taichi mendapatkan agumon, Yamato dengan gabumon, Sora dengan piyomon, Koushiro dengan tentomon, Mimi dengan palmon, Joe dengan gomamon, dan Takeru dengan patamon.

Tak semua digimon yang hidup di dunia digital berkarakter baik. Ada digimon yang suka menyerang ataupun yang menyerang jika diganggu. Adapula digimon yang ingin menguasai dunia digital. Salah satunya bernama devimon yang kemudian berhasil dikalahkan oleh patamon yang melakukan shinka menjadi wujud angemon.

Digimon milik anak-anak terpilih lama kelamaan menjadi semakin kuat karena terus berlatih dan melawan musuh-musuhnya. Hingga mereka melakukan shinka atau evolusi ke bentuk yang lebih kuat dan bisa sampai melakukan chou shinka atau super evolusi ke bentuk yang lebih sempurna. Ada pula perubahan yang tidak terkendali yang bernama dark evolution, yaitu saat berubahnya greymoon (bentuk shinka dari agumon) ke bentuk skullgreymon, yang mana menjadi bentuk yang menakutkan, tidak terkendali, dan menyerang siapa saja termasuk tidak mendengarkan partnernya, Taichi.

Suatu ketika ada kesempatan dimana Taichi bisa kembali ke dunia nyata, kembali ke Jepang. Dan baru ia ketahui bahwa adanya perbedaan waktu antara di Jepang dan di dunia digital. Yang mana waktu yang ia tempuh berhari-hari di dunia digital hanya beberapa menit saja di Jepang. Taichi dan agumon kembali ke dunia digital untuk bertemu dengan teman-temannya dan melanjutkan misi petualangan di dunia digital.


Hingga saat vandemon menyerang dan ingin pula mengusai bumi, ketujuh anak terpilih kembali ke Jepang untuk mengalahkan vandemon. Hingga Hikari, adik Taichi pun bertemu dengan partner digimonnya di Jepang yang bernama Tailmon. Vandemon bisa dikalahkan oleh shinka dari tailmon yang berwujud angewomen. Dan kemudian mereka harus kembali ke dunia digital untuk mengalahkan musuh selanjutnya.

Anime ini diperuntukkan untuk anak-anak. Jalan cerita yang membuat semangat anak membara mungkin banyak yang setelah menontonnya membuat anak ingin seperti salah satu tokoh yang ada di dalam anime. Semangat dari para tujuh anak terpilih bisa membangkitkan semangat berpetualang dari para penonton anak-anak. Tak jarang kemudian bermunculan mainan digivice yang dijual di pasaran.

Kisah petualangan yang selalu mendebarkan ini kaya akan filosofi. Dimana adakalanya sesuatu yang kita inginkan tidak selalu berhasil dengan sempurna, seperti adanya dark shinka yang merupakan pemaksaan Taichi agar greymon bisa berubah menjadi bentuk sempurna. Ataupun saat angemon harus mengakhiri nyawanya saat melawan devimon dan kembali menjadi telur digimon pun harus diikhlaskan oleh Takeru, partnernya.

Selain itu, pesan moral untuk selalu berteman baik dan menjaga apa yang dimiliki tertanam dalam pribadi para tokoh anime. Hanya saja dalam anime tersampaikan pesan yang kurang baik, yaitu menyelesaikan masalah dengan cara berkelahi.

Meskipun anime ini khusus dibuat untuk ditonton oleh anak-anak, orang tua harus tetap mendampingi anak agar anak juga bisa mengambil hikmah dari anime yang ditonton.

#onedayonepost
#nonfiksi
#tantanganresensifilm

Si Jago Menyanyi

Mengamati kecerdasan anak dari perilakunya sehari-hari menjadi salah satu cara agar kita tahu bahwa 'semua anak itu pintar'. Tak ada anak yang bodoh, karena semua ciptaan Allah tidak ada yang gagal. Bodoh hanyalah suatu kiasan, labelling yang akan terpatri dalam kehidupan anak kita. Sehingga kesadaran alam bawah sadarnya mengatakan bahwa dirinya adalah orang bodoh dan kemudian terlihat dari cara berpikir dan cara bertindaknya.

Sebagai orang tua, tentu kita tak menginginkan anak bodoh. Kita menginginkan anak pintar. Pintar di sini tak hanya berarti pintar secara akademik saja.

Semua anak adalah bintang

Ya, anak saya adalah mutiara yang masih tersimpan dalam cangkang. Tugas saya menyelami lautan untuk menemukan mutiara tersebut.




Hari ini, saya membiarkan adek bereksplorasi dengan apa yang disuka. Pertama saat ia ingin mandi sendiri. Saya hanya bantu melepaskan pakaiannya, setelah itu adek sendiri yang mengeksekusi untuk mandi sendiri. Sambil memasak, saya ikut mendengarkan apa yang dinyanyikan adek di kamar mandi. Adek memang tak bisa diam tanpa melakukan apapun, di samping juga harus mandi.

Selain itu, saat bermain pun adek tetap bernyanyi. Tentunya dengan caranya sendiri.

Dari menyanyi ini sendiri adek belajar banyak hal:
1. Kemampuan kosakata yang meningkat
2. Kemampuan daya ingat yang baik

#day2
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Dilan



Judul       : Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990)
Penulis   : Pidi Baiq
Penerbit: DAR! Mizan
ISBN        : 978-602-7870-41-3

Novel ini mengisahkan tentang seseorang yang bernama Milea Adnan Husein, yang biasa dipanggil Milea atau Lia. Menceritakan tentang kisahnya di tahun 1990 saat ia mengenang kisah cintanya bersama Dilan.

Milea, seorang gadis kelas 2 SMA mulai mengenal Dilan setelah dua minggu ia pindah sekolah di Bandung. Dilan, pemuda yang selalu membuat Milea penasaran akan asal usul Dilan yang selalu membuat Milea bertanya-tanya siapa gerangan dirinya. Hingga suatu hari Dilan dihukum oleh seorang guru BP dan saat itu Milea tahu bahwa orang yang ia maksud bernama Dilan.

Meskipun Milea sedang menjalin hubungan jarak jauh dengan Beni, teman Milea di Jakarta. Milea seperti mendapatkan angin sejuk yang selalu dihadirkan Dilan kepada Milea. Kejutan-kejutan dari Dilan selalu membuat Milea terkenang dan tak mampu sedikit pun tidak berhenti memikirkan Dilan.

Dilan seorang anak geng motor tetapi berprestasi di sekolah, seringkali mendapat panggilan bahkan skorsing dari guru BP. Baginya mempertahankan harga diri adalah harga mati. Meskipun yang ia hadapi adalah seorang pendidik di sekolahnya.

Milea mulai jatuh hati karena kejutan-kejutan dari Dilan. Menurutnya, kejutan Dilan memang sederhana tapi memberi makna terdalam di kehidupan Milea. Baginya, Dilan mampu menyuguhkan cinta yang tulus dengan caranya sendiri.

Novel ini menceritakan kisah asmara antara Milea dan Dilan dari sudut pandang Milea. Penulis menyajikan kisah ini dengan sangat menarik. Latar tempat di kota Bandung  tahun 1990 disajikan dengan cara menarik. Seakan-akan membuat nostalgia bagi pembaca untuk lebih mengenang Bandung di tahun 1990.

Meskipun kisah yang diceritakan adalah pada tahun silam. Tetapi juga sedikit memberikan ulasan di tahun-tahun berikutnya. Dan yang menarik, penulis seperti bercerita tentang dirinya sendiri. Seolah-olah dia adalah Milea, tokoh utama dalam novel.

Sudut pandang 'aku' dalam novel ini, membuat pembaca seakan-akan membaca kisah nyata penulis di masa silam. Penyajian yang khas anak remaja tempo dulu masih relevan dengan remaja zaman sekarang, dimana kisah cinta yang dialami tokoh dalam novel saat menginjak di bangku kelas dua SMA. Masa dimana gejolak muda dan ketertarikan terhadap lawan jenis terjadi di masa ini. Seragam putih abu-abu menjadi saksi kisah asmara antara dua insan manusia di masanya dan terkenang sampai masa dewasa.

Konten yang sederhana, dibuat dengan gaya bahasa remaja menjadikan hal yang unik dari novel ini. Membaca novel ini seakan-akan kita merasa 'kepo' akan kehidupan tokoh di masa silam. Tapi penulis menyajikannya dengan sangat 'apik', sehingga pembaca merasa harus segera menuntaskan bacaannya karena ada kejutan-kejutan menarik yang disuguhkan di setiap bagian bukunya.

Konten yang sederhana inilah juga membuat percakapan antar tokoh dalam film terkesan singkat. Dan beberapa percakapan singkat tapi dengan durasi yang lumayan membuat pembaca harus berkali-kali membaca untuk mengerti, siapa yang mengucapkan ini, dan siapa yang mengungkapkan percakapan selanjutnya.

Selain itu, sudah majunya teknologi di tahun 1990 membuat saya pun bertanya-tanya dan mungkin tokoh yang ada dalam novel ini termasuk tokoh yang berada karena sudah menggunakan telefon rumah sebagai sarana berkomunikasi, meski terkadang ada bagian cerita yang mengisahkan tokoh menggunakan telefon umum.

Meskipun begitu, kisah dalam novel ini sangat rekomen dibaca oleh para remaja yang sedang dilanda gelombang asmara.

Orangtua Cermat, Anak Sehat (Book Review)



Judul Buku : Orangtua Cermat Anak Sehat
Penulis: dr Arifianto, SpA
Penerbit: Gagas Media
Tahun Terbit: 2016, cetakan kedua
Tebal Buku: xvii + 224 hlm, 15 x 23 cm
ISBN: 979-780-612-X


Di saat anak sedang mengalami gangguan kesehatan, sebagai orang tua terutama orang tua baru pasti memiliki kegelisahan dan kepanikan  akan anaknya. Ingin anaknya segera pulih dan bisa beraktivitas seperti biasa. Ada juga yang orang tuanya tipe orang tua santai tapi karena mendengar orang lain berkata ini dan itu, apalagi disertai dengan pengalaman serupa tapi berbeda pun bisa menambah daftar kepanikan seorang orang tua yang dilanda kegalauan karena kesehatan anaknya.

dr Arifianto SpA, atau yang biasa dikenal dengan dr Apin melahirkan suatu buku, yang bisa dibilang kitab oleh orang tua zaman sekarang sebelum membawa anaknya ke dokter atau fasilitas kesehatan yang lainnya.

Meskipun seorang dokter, dr Apin membahas apa saja yang bisa dilakukan orang tua sebelum membawa anaknya ke dokter ataupun ke fasilitas kesehatan. Ya, karena tidak semua gangguan kesehatan anak harus memerlukan tenaga medis. Karena yang diperlukan anak saat sakit hanyalah kehadiran orang tua

So, apa saja yang bisa kita simak dari buku ini?
1. Seputar penanganan bayi baru lahir: tangan kebiruan, menangis tanpa henti, bayi kuning, gumoh, nafas berbunyi, dan lain-lain
2. Seputar menyusui: apakah sudah menyusui dengan benar? Apa yang dilakukan saat puting luka?
3. Imunisasi: jadwal imunisasi dari IDAI, imunisasi wajib, mitos dan fakta seputar imunisasi
4. Demam
5. Batuk pilek
6. Alergi
7. Sakit perut pada anak, sembelit, kembung
8. Flek paru atau tuberkulosis?
9. Diare dan muntas
10. Masalah telinga pada anak
11. Terlambat bicara atau autis
12. Susah makan pada anak
13. Sirkumsisi anak
14. Pertolongan pertama pada anak: cedera kepala, gigitan hewan, gigitan dan sengatan serangga, patah tulang, luka bakar, tersedak, luka tersayat, trauma mata, mimisan, baby walker
15. Situs informasi kesehatan yang sahih

Buku ini sangat lengkap seperti sebuah kitab yang wajib dimiliki oleh setiap orang tua. Dalam buku ini kita sebagai orang tua diberikan ilmu yang cukup dalam menjaga kesehatan anak, terlebih di aaat anak sakit dan memerlukan pertolongan tenaga medis.

Disajikan dengan lengkap. Tidak hanya hal-hal dasar tentang kesehatan anak. Tetapi juga seputar fakta dan mitos yang ada di masyarakat. Apa saja yang harus orang tua lakukan saat kesehatan anak terganggu? Bagaimana merawat anak yang sakit di rumah? Hingga apa saja obat yang diperlukan saat anak sakit. Semua tersaji lengkap dalam sebuah buku.

Bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam, bukan dari kalangan medis, bisa dijadikan salah satu buku rujukan orang tua dalam merawat kesehatan anak. Selain itu, tata letak halaman yang mudah dicari saat keadaan darurat membutuhkan informasi tentang kesehatan anak memudahkan orang tua yang tak sempat baca isi keseluruhan ataupun ingin merefresh apa yang diperlukan saat anak dalam keadaan sakit.

Karena bagaimana pun orang tua lah dokter terbaik untuk anaknya masing-masing

Meski tak semua gangguan kesehatan anak membutuhkan seorang dokter ataupun tenaga media yang lainnya. Sebagai orang tua kita pun perlu ilmu agar tak salah jalan. Apalagi dengan yang ada kaitannya dengan kesehatan anak.

So, saya merekomendasikan buku ini untuk wajib dimiliki oleh para orang tua.

#onedayonepost
#nonfiksi
#resensibuku

Bintang Memasak

Semua anak adalah bintang. Tugas kita sebagai orang tua hanyalah mendampingi dan mendidik anak-anak kita sesuai dengan fitrahnya.

Mendampingi perkembangan anak menjadi salah satu kewajiban orang tua. Tak mau anak kita terlambat perkembangannya, kita sebagai orang tua pun harus memberikan stimulasi sesuai dengan umurnya.

Menjadikan anak bak seorang bintang pun tak lantas kita harus berleha-leha hanya menikmati hasilnya saja. Butuh usaha yang membuatnya berbinar-binar.


Hari ini saya melihat adek berbinar-binar ketika saya memintanya untuk membantu membuat roti bakar. Sederhana, karena saya hanya berniat untuk membuat camilan menunggu waktu sore sambil bercengkerama dengan adek. Karena hanya ada aku dan adek di rumah, otomatis saya meminta adek untuk membantu saya.

Adek mengambil roti yang tinggal tiga lembar dari dalam kulkas. Sembari menyiapkan teflon untuk memanggangnya. Saya mengambil sendok dan mentega. Saya beri mentega dan adek yang mengolesinya. Lalu, saya lanjutkan memanaskan teflon dengan mentega sembari mengambil meses. Adek pun mencoba membantu mengambil meses. Tapi apa daya meses banyak yang berceceran.

Sayangnya, saya lupa mengabadikan dalam bentuk foto.

Setelah roti bakar matang, saya dan adek menikmatinya sambil santai menonton tv. Dan kata adek, enak


Meski sederhana, tapi konsep mengenal dirinya sendiri sudah terbentuk. Sudah mulai penasaran dengan kegiatan apa yang saya lakukan dan mencoba mempraktekkannya sesuai dengan kemampuannya sendiri.

#day1
#tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Ketika Cinta dalam Kemustahilan


Judul Buku    : Pelangi Musim Semi
Penulis           : Rizki Affiat
Penerbit         : Bunyan (PT Bentang Pustaka)
Tahun Terbit: 2013
Tebal Buku    : vi + 378 hlm
ISBN                : 978-602-7888-69-2

Omar Khaled, begitu panggilannya saat ia tengah menyelesaikan studi program masternya di Universitas Harvard, USA. Memilih fokus ke masalah politik di timur tengah mengantarkannya bertemu pujaan hatinya, Anais. Seorang katolik yang mempunyai passion di bidang agama islam.  Sayang, keyakinan mereka berdua berbeda. Sehingga, hanya ada cinta dalam diam.

Dalam pertemuannya dengan Anais, Omar mendapatkan motivasi dan catatan tentang Palestina. Lewat Anais, Omar menjadi semakin larut dalam cintanya bersama Anais. Hingga Omar pun teringat akan suatu wasiat dari neneknya tentang perjodohannya bersama wanita yang sempurna.

Omar lulus dari Universitas Harvard dan kembali ke Indonesia. Melanjutkan perjalanan kariernya dan menikah dengan Rana, wanita yang menjadi wasiat neneknya. Tak adanya cinta kepada Rana membuat Omar bersungguh-sungguh belajar mencintai Rana dan melupakan Anais. Hingga suatu hari saat Omar diundang ke Amerika Serikat mereka bertemu kembali.

Buku ini ditulis dengan setting tempat yang memukau, dimana saat setting tempat berada di Boston saya merasa benar-benar sedang menikmati suasananya dan bahkan saat penggambaran di musim dingin membuat pembava ikut merasakan dinginnya salju di Boston. Pun ketika setting tempat berada di atas kapal Navy Marmara ataupun saat berada di tanah Palestina membuat darah berdesir dan merinding, seakan-akan pembacaa pun ikut merasakan kekejaman orang Israel.

Selain itu, adegan yang ditonjolkan dalam novel sangat apik. Seperti saat penembakan Omar saat berada di Amerika Serikat, dimana ia harus berjuang sendiri menghadapi kematian. Ataupun saat pertemuan antara Anais dan Omar.

Cerita yang disajikan begitu mengena pembaca, gaya tulisannya yang detail menampilkan setting tempat dan penokohan yang kuat seakan-akan memberikan imajinasi yang tinggi bagi siapa saja yang membaca. Sebagian besar alur cerita dibuat alur maju. Hanya sesekali menampilkan alur mundur. Sehingga pembaca akan terus berimajinasi liar tentang apa yang akan terjadi pada bab selanjutnya.

Untuk pembaca novel pemula mungkin awal cerita dari novel ini agak sedikit  membosankan. Setting tempat yang berada di luar negeri disertai dengan bahasa-bahasa novel yang sedikit berbau politik mungkin agak terasa berbeda dengan karakteristik novel bertema romance yang lainnya.

Konflik yang disajikan kurang begitu greget. Hanya konflik seperti orang kebanyakan. Akan tetapi konflik yang kurang begitu menarik imajinasi pembaca tertutup oleh adegan lain yang memacu imajinasi pembaca agar semakin membuatnya bertambah liar.

Tetapi hati Omar tak berhenti memanggil Anais, 
Sebagaimana hatinya tak berhenti memanggil Palestina


Novel yang menceritakan tentang kehidupan asmara yang penuh lika-liku antara sang tokoh akan membuat pembaca selalu penasaran akan akhir ceritanya. Ditambah dengan suasana Palestina yang membuat kita seakan-akan ikut berjuang bersama rakyat Palestina.

Gaya bahasa yang mudah dicerna membuat novel ini bisa dinikmati oleh para remaja. Tak adanya adegan yang kurang pantas bisa menjadikan novel ini sebagai rekomendasi pembaca agar terus belajar dan menggapai cita-cita setinggi mungkin. Tentu kalau dalam bahasa remaja, bumbu asmara tak akan memudarkan langkah semangat mengapai asa hingga terbang tinggi.

Menetapkan tujuan dari kehidupan dan merencanakannya sebaik mungkin untuk hasil yang maksimal tidak akan terlaksana jika itu semua bertentangan dengan jalan dari Sang Pencipta. Terus belajar dan jadilah pribadi dengan ciri khas yang akan membedakanmu di saat kau berada di negeri seberang

#onedayonepost
#nonfiksi
#resensifiksi

Semua Anak Adalah Bintang

Sungguh, Kami telah Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At-Tin 4)

Sejatinya Allah sudah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya dengan segala kelebihan-kelebihan yang Allah berikan. Dan kelebihan dari semua manusia yang diciptakan Allah itu tak sama.

Anak adalah amanah yang Allah berikan kepada kita, orang tuanya. Sebagaimana amanah lain di muka bumi, anak pun wajib kita jaga dan kita didik sesuai dengan fitrahnya. Menjaganya berarti kita melaksanakan kewajiban kita sebagai orang tua.

Allah Tidak Pernah Membuat Produk Gagal


Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS Al-Mukminun 14)

Allah merupakan sebaik-baiknya pencipta. Bahkan manusia pun tak bisa membuat lalat dengan bentuk yang sangat sederhana melebihi ciptaan Allah.



Lalu, mengapa ada anak bodoh dan pintar di dunia ini? Bukankah Allah menciptakan manusia dengan sempurna?
Tidak ada anak yang bodoh. Sejatinya semua anak itu pintar. Kata 'bodoh' hanyalah labelling saja kepada sang anak. Labelling, suatu tindakan memberi cap atau label kepada seseorang. Anak dengan otak yang masih terus berkembang akan mudah mengingat apa yang pernah didengarnya. Kata 'bodoh' ataupun kata negatif lainnya akan terus diingat oleh sang anak dan akan menjadi satu dengan dirinya bahwa dirinya adalah seseorang yang 'bodoh'.

Menjadi orang tua, tentu kita harus berusaha semaksimal mungkin mendidik anak. Menjadikan anak sebagai bintang kejora kita. Bukan hanya anak kita yang terus belajar menjadi bintang kejora bagi orang tuanya. Kita, sebagai orang tua pun harus terus menuntut ilmu. Mengamati gaya belajar anak dan menstimulasi anak sesuai dengan gaya belajar yang anak miliki.

Setiap anak memiliki ciri khas, tugas orang tua hanya mendampingi dan menemukan ciri khas anak

Bandingkan Anak Kita dengan Dirinya Sendiri, Bukan dengan Orang Lain
Sebagai orang tua terkadang merasa 'baper' saat anak orang lain sudah memiliki kemampuan melebihi anak sendiri. Memperlakukan mereka layaknya anak yang serba bisa tanpa memperhatikan kelebihan yang anak miliki. Bukan lagi menyalahkan anak karena kemampuannya yang lebih rendah dibandingkan anak lain. Tapi kita sebagai orang tua mengevaluasi dan menanyakan apakah anak sudah memiliki perubahan dibanding dengan masa lalu.

Membuat Gunung, bukan Meratakan Lembah
Menjadikan anak si jago semuanya, mungkin banyak dilakukan orang tua. Mulai dari mengikutkan les ini dan les itu untuk si anak demi menunjang prestasi akademik anak atau malah sebatas menghilangkan gengsi orang tua.
Menjadikan anak maestro baru, dengan orang tua tahu apa yang disukai dan anak terampil di dalamnya, membebaskan anak untuk menyelami dunianya. Maka kita akan melahirkan sang maestro baru. Dimana kita akan membuat gunung. Bukan meratakannya menjadi lembah.

Enjoy, Easy, Excellent, Earn (4E)
Inilah yang dinamakan bakat. Dimana anak yang melakukan sesuatu tanpa enjoy dinamakan kompeten/hebat/terampil. Dan anak yang melakukan sesuatu dengan enjoy, easy, dan excellent dinamakan hobi.

Ya, karena bakat adalah fitrah manusia dari Sang Pencipta. Dan tugas orang tua dan anak adalag menggali kemampuan dan menemukan bakat. Karena dengan bakat inilah kita menemukan misi hidup kita sebagai khalifah di muka bumi.

Bakat merupakan sesuatu yang dibawa dari lahir dan bakat ini tidak bisa dipengaruhi orang lain. Maka dari itu, kenali bakat anak, dukung, dan tingkatkan agar anak mampu memahami misi hidupnya.

Sumber:
Materi ke tujuh, Kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesional