Tidying - Komono

Menurutku, beberes yang paling butuh tenaga ekstra setelah beberes pakaian adalah beberes komono. Bukan lagi tentang suka-tidak sukanya dengan pernak-pernik. Tapi, karena pernak-pernik di rumah banyak banget. 

Saking banyaknya, terkadang sampai menyatukan dua benda yang berbeda dalam satu wadah. Alhasil saat memerlukan benda tersebut harus mengacak-acak ruang penyimpanannya.

Baca juga: Buku Konmari

Satu-satunya yang harus saya lakukan adalah membereskan pernak-pernik tersebut berdasarkan kategorinya dan menyimpannya di tempat yang berbeda.

Dan dari sekian banyak pernak-pernik yang saya miliki, saya hanya berhasil di empat kategori. Sementara yang lain seperti bros dan VCD alhamdulillah sudah stay di tempatnya.

1. Skincare dan Make Up
Di bagian ini, saya memberikan dua tempat yang berbeda. Karena make up jarang di pakai saya sendirikan dengan produk skincare.



2. Kabel
Kabel ini yang biasanya paling susah rapi,  terutama kabel charger hp yang setiap hari harus dipakai. Meski sudah memiliki rumah sendiri, tetap saja kabel-kabel ini selalu berantakan.



3. Alat Tulis
Alat tulis menjadi momok bagi keluarga saya. Terlebih sering hilangnya pulpen di rumah. Entah ketlingsut ataupun diambil anak dan dilempar entah kemana. Jadi, setiap pagi, suami sering menanyakan dimana pulpennya. Dan sekarang untuk tempat pulpen semuanya saya taruh di kaleng.



4. Piring dan Gelas
Sebenarnya bagian dapur ini yang paling kompleks. Tak hanya dengan piring dan gelas, perkakas memasak, ataupun letak kompor. Tapi bagaimana managemen penyimpanan bumbu dan bahan makanan. Jadi, saya fokus dulu pada bagian piring dan gelas karena digunakan sehari-hari.


Seperti inilah hasil konmari saya di bagian pernak-pernik ini. Ada kalanya malas akan menambah beban tenaga di kemudian harinya, untuk itu jangan tunda pekerjaanmu meski hanya sedikit. 

Ketika Anakku Jatuh Cinta




Jatuh cinta berjuta rasanya..

Fitrah seseorang adalah merasakan ketertarikan dengan lawan jenis atau kata orang gaul namanya jatuh cinta.

Melihat fenomena zaman sekarang dimana anak usia dini sudah berpacaran malah seperti layaknya pasangan sah sangat memprihatinkan. Minimnya pengasuhan dan kasih sayang orangtua menjadi salah satu sebab anak mencari perhatian dan kasih sayang dari lawan jenisnya.


Anak butuh figur dan kasih sayang dari orangtua

Ketika anak berada pada masa pre aqil baligh, anak sudah mengalami masa pubertas. Di masa inilah ana harus didekatkan kepada orangtua yang berlawanan jenis.

Banyaknya kasus anak yang berpacaran dikarenakan anak tidak memiliki idola di lingkungan keluarganya, sehingga anak memerlukan kasih sayang dan perhatian dari orang lain. Di sinilah peran orangtua harus lebih dominan.

Biasakan komunikasi dengan anak. Komunikasi yang baik tentu akan mempererat hubungan antara anak dengan orangtua. Anak menjadi terbuka dengan orangtua dan orangtua bisa mengatasi permasalahan anak.

Orangtua pun harus menanamkan nilai agama sejak dini kepada anak. Sehingga di masa pubertasnya, anak sudah dapat mengenali yang baik dan yang buruk bagi kehidupannya.

Saat Anak Jatuh Cinta

Sebagai orangtua, kita harus peka terhadap segala sesuatu yang berubah karena anak.
1. Anak mulai memperhatikan penampilannya sendiri
2. Anak senyum-senyum sendiri
3. Anak sering melamun

Bagaimanapun, merasakan cinta  kepada lawan jenis merupakan sebuah fitrah seksual. Sebagai orangtua, kita harus mendampingi anak agar tak menyalahi fitrahnya.

Fitrah Seksualitas Anak Laki-Laki

Sejatinya anak laki-laki suka menjadi pahlawan, lebih kompetitif, dan sering mengambil resiko dan coba-coba permainan berbahaya. Hal ini karena oengaruh hormon testosteron. Sehingga saat masa pubertas tiba, hormon ini akan mendominasi dan anak cenderung memilimi ambisi untuk mencapai kekuasaan.



Lalu, bagaimana jika fitrah mereka rusak?

Bisa saja anak menjadi seorang transgender. Transgender ini sebagai ungkapan kebingungan atas gender yang dimiliki. Biasanya diungkapkan dengan dandanan, make up, gaya, tingkah laku, bahkan ada yang sampai dengan menggantu organ reproduksinya.

Mengapa anak bisa menjadi seorang transgender?

Ada dua faktor yang mempengaruhi:
1. Faktor Genetik
Adanya masalah dalam susunan gen/kromosom, ketidakseimbangan hormon, struktur otak, atau kelainan susunan syaraf otak.

2. Faktor Lingkungan
Beberapa faktor yang mempengaruhi:
a. Peran Orangtua
Peran orangtua sangat penting dalam perkembangan anak, terutama dalam tahapan seksualitas anak.

b. Pendidikan Seksual berdasarkan tahapan fitrah seksualitas
Anak dididik sesuai gender yang dimiliki dengan harapan anak tahu peran dan tanggungjawabnya di masa depan.

Prinsip Kebudayaan Laki-Laki
1. Persaingan, prestasi, pengembangan keahlian (keunggulan pribadi)
2. Empati - berbagi tugas
3. Memilih untuk berada di kelompok besar
4. Berusaha mandiri
5. Pengorbanan pribadi dalam pengalaman kolektif
6. Teladan laki-laki/ teladan ayah
7. Menemukan olahraga dalam kehidupan dan kehidupan dalam olahraga

Mengarahkan Orientasi Seksual Anak


Salah satu permasalahan dari seksualitas anak adalah adanya fenomena LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) dan SSA (Same Sex Attraction).

Lalu, apa beda keduanya?

SSA lebih kepada ketertarikan kepada sesama jenis, tetapi belum sampai kepada perilaku seksual. Dengan kata lain, perilaku SSA belum termasuk kepada LGBT.

Bagaimana mengatasinya?

Faktor lingkungan berpengaruh besar pada orientasi seksual anak. Langkahnya:

1. Kenalkan jati diri dan identitas sesuai jenis kelamin anak
Mengenalkan jati diri anak akan berpengaruh pada kehidupan seksualnya yang kenal. Di masa balita lah anak harus bisa membedakan laki-laki dan perempuan, apa cirinya, dan kesukaan dari dalam diri anak. Sehingga saat ada penyimpangan identitas seksual anak sudah dapat diketahui sejak dini.

2.  Batasi penggunaan gadget atau internet
Berikan gadget hour pada anak dan awasi penggunaan aplikasi yang dapat meracuni kehisupan seksual anak.

3. Dampingi anak menonton televisi
Tayangan komedi tentang laki-laki kemayu akan berdampak pada skema anak bahwa hal tersebut lumrah.

4. Awasi lingkungan pertemanan anak, apalagi di masa pubertas
Kenali teman dekat anak dan awasi saat anak berkunjung bahkan menginap di rumah temannya.

5.  Ikuti tuntunan Rasulullah

Tuntunan Rasulullah tentang Pendidikan Seksual Anak

1. Melatih anak meminta ijin masuk rumah atau kamar orangtua
Ada tiga waktu dimana anak harus minta ijin masuk kamar orangtua, yaitu saat istirahat siang, setelah isya, dan sebelum subuh. Ajarkan anak adab mengetuk pintu. Sehingga anak tidak melihat aurat orangtua. 

2. Membiasakan anak menundukkan pandangan dan menutup aurat
Ketika mulai diperintahkan sholat, yaitu umur 7 tahun anak sudah harus bisa menutup aurat secara sempurna.

3. Memisahkan tempat tidur anak
Terutama untuk anak laki-laki dan perempuan agar tak satu ranjang. Dan untuk anak sesama jenis kelamin pun harus dipisah kamarnya dan tidak boleh dalam satu selimut.

4. Menjelaskan beda jenis kelamin dan bahaya zina
Pendidikan seksual dalam rumah menjadi kunci. Orangtua menjelaskan apa saja dampak dari zina dam konsekuensinya jika dilakukan.

5. Mengajarkan kewajiban mandi wajib

Deteksi Dini Orientasi Seksual pada Anak
1. Penampilan menjadi indikator awal
2. Amati bagaimana ia bertema
3. Lebih sering bermain dan memiliki teman kelompok dengan lain jenis




Bali Ratih Body Mist Strawberry

Di saat cuaca sedang terik-teriknya dan keringat lagi lebih suka keluar emang bikin gak pede ketemu banyak orang. Terlebih saat bulan Ramadhan seperti ini, pengennya mandi terus biar seger. 😅

Baca juga: Tips Tampil PeDe

Tapi, bagi yang lagi beraktivitas di luar sih kagak mungkin kalau sering mandi. Salah satu tips jitunya adalah membawa Bali Ratih Body Mist  di pouch kamu.


Bali Ratih Body Mist

Sebenarnya ada banyak varian dari Bali Ratih Body Mist ini. Sekitar 14 varian bisa kamu pilih sesuai aroma yang kamu sukai. Ada almond nut, apple, avocado, chamomile, cherry, chocolate, green tea, lavender, mango, milk, olive, strawberry, white rose, and white musk.



Memiliki isi sebesar 60 ml, body mist ini sangat pas jika dibawa travelling dan tak memakan tempat banyak dalam pouch kamu.

Dikemas dalam botol bening dan dibalut oleh label yang sesuai dengan aroma dalam botol memberikan kesan sederhana tapi elegan untuk sebuah body mist asli Indonesia. Dengan spray yang tak seret, kamu bisa menggunakan body mist ini sesuai dengan kebutuhan kamu.

Alhamdulillah saya dapat kesempatan mencoba Bali Ratih Body Mist Strawberry dari Try and Review Indonesia. Terima kasih banyak try and review 😘



Setelah mencoba, wangi body mist ini sangat lembut, sangat cocok lah buat orang Indonesia yang kalem-kalem 🙊

Tidak terlalu menyengat dan bagi yang tak suka memakai parfum keluar rumah, body mist ini cocok karena wanginya yang tak semerbak tapi tetap menempel lama di pakaian.

Aroma strawberry sangat dominan, memberi kesan lembut dan girly. Hampir mirip juga dengan minyak wangi anak-anak yang varian strawberry. Hanya saja  Bali Ratih Body Mist wanginya gak terlalu kaku dan terkesan manis.

Dengan harga yang sangat terjangkau, tak lebih dari 30 ribuan, kamu mesti coba body mist ini. 

Fitrah Seksualitas Masa Pubertas



Masihkah terbayang masa muda kita saat masih remaja?  Saat merasakan virus merah jambu, pertama kali mengalami menstruasi, atau yang dulunya pernah mendapatkan surat cinta? Hehe

Banyak yang mengatakan bahwa di masa ini hidup seseorang menjadi warna-warni. Benarkah? Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada masa remaja?

Pada masa pubertas alias remaja inilah mulai bekerja kelenjar yang dinamakan kelenjar pituitari. Kelenjar ini hanya berukuran sebesar kacang dan terletak di dasar otak, tepatnya di belakang hidung dan di bawah syaraf optic (syaraf menuju mata). 

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari ini membantu untuk mengatur dan mengendalikan hormon-hormon lain dari kelenjar endokrin yang berfungsi sebagai pertumbuhan, metabolisme, dan pematamgan tubuh.

Tanda-Tanda Pubertas

Di saat anak menginjak masa pubertas inilah mendorong organ-organ anak menjadi lebih aktif. Organ pertama anak yang aktif adalah organ reproduksi, dimana seorang anak perempuan dikatakan sudah puber ketika mengalami menstruasi yang pertama kali dan anak laki-laki mengalami mimpi basah.

Apa yang harus kita lakukan saat anak mengalami menstruasi/mimpi basah?

Jika anak mengalami tanda masa pubertas untuk yang pertama kali, kita sebagai orangtua tak boleh khawatir. Masa ini dimulai saat anak berada pada masa pre aqil baligh, yaitu ketika anak laki-laki berusia antara 10-16 tahun dan anak perempuan berusia 8-15 tahun.

Untuk menjaga kenyamanan anak sendiri, dekatkan anak laki-laki kepada ayahnya dan anak perempuan kepada ibunya. Selain orangtua sendiri yang sudah pernah mengalami menceritakan pengalaman, hal ini juga akan membangun kedekatan antara orangtua dan anak.

Bagaimana kiat mengajarkan pendidikan seksualitas pada anak?

1. Menjelaskan fungsi badan dengan apa adanya, bukan dengan simbol. Jadi untuk penamaan organ reproduksi bukan dengan nama yang lazim digunakan masyarakat.
2. Menjelaskan pembuahan dan konsekuensinya. Sehingga anak paham akan akibat pergaulan bebas
3. Mendampingi anak mencari tahu tentang internet
4. Menjelaskan dengan mimik yang wajar dan sederhana sesuai pemikiran anak
5. Pendidikan seksual dilakukan secara repetitif
6. Perhatian setiap ada perubahan pada diri anak

Toilet Training

Toilet training merupakan salah satu cara memberikan pemahaman kepada anak tentang rasa malu dan adab membuang hajat dengan baik. Bukan hanya belajar tentang adab saja, tetapi juga tentang cara bertanggungjawab atas organ reproduksi yang dimilikinya. Selain untuk menumbuhkan fitrah seksualitas anak, toilet training juga untuk melatih kemandirian anak.

Toilet training bukan berarti dimulai saat anak sudah besar dan diapers yang ada sudah tak muat. Tetapi toilet training bisa dilatihkan dan disoundingkan kepada anak sebelum masa fitrah seksualitasnya tiba. Yaitu, ketika usia anak sudah menginjak 2 tahun.

Di usia 2 tahun, anak mulai mengalami fase anal. Fase ini dimulai dari usia 2-4 tahun. Dimana anak merasa nikmat saat mengeluarkan fases dari anus.

Sebelum usia 2 tahun ini, hendaknya anak sudah disounding terlebih dahulu tentang buang air besar dan buang air kecil di tempatnya, yaitu kamar mandi. 

Membiasakan anak untuk membuang air besar dan buang air kecil juga mengajarkan rasa malu pada anak. Malu karena auratnya terbuka dan juga membiasakan hidup bersih dan sehat dengan tidak buang air sembarangan.

Kontrol anak usia 2 tahun memang belum bisa matang, untuk itu sebelum anak berusia 2 tahun alangkah baiknya anak dibiasakan tidak memakai diapers. Sehingga saat ia buang air sembarang, ia merasa jijik, risih, dan malu hasil kotoran tubuhnya tidak langsung dibuang.

Tidak memarahi saat anak mengompol juga menjadi indikator keberhasilan anak melakukan toilet training. Anak tidak akan ketakutan saat anak hendak buang air. Dan anak akan bersemangat untuk buang air di tempat yang benar.

Sebagian kisah toilet training anak saya ada di buku ini. 😁


#day5
#kuliahbunsayiip
#fitrahseksualitas