Pesta Baratan Jepara

Ratu Kalinyamat dalam Pesta Baratan

Pesta Baratan merupakan salah satu tradisi masyarakat Jepara untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Pesta Baratan ini sendiri biasa dilaksanakan pada malam tanggal 15 Syaban (nisfu syaban). Akan tetapi, tak hanya pesta baratan saja yang dilaksanakan untuk menyambut bulan Ramadhan di tanggal 15 syaban ini, adanya sholat tasbih berjamaah di masjid dan mushola pun dilaksanakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Karena tanggal 15 Syaban pun bertepatan dengan adanya sholat tasbih berjamaah, biasanya pesta baratan ini dilaksanakan sebelum atau sesudah tanggal 15 syaban.

Baratan ini sendiri berasal dari kata baraah, yang mempunyai arti berkah atau keselamatan.

Acara ini dilaksanakan di desa Kriyan kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara, dimulai dengan doa bersama di masjid Al Makmur desa Kriyan, dilanjutkan dengan arak-arakan keliling kampung. Arak-arakan biasa diikuti oleh ratusan orang, yang terdiri dari pasukan sapu jagat, Ratu Kalinyamat, dayang, pasukan lampion, obor, puli, penabur bunga, tayub, wali kutub, pasukan Ratu Kalinyamat, prajurit Arya Panangsang, dan saka pariwisata.

Prajurit Ratu Kalinyamat

Pada malam nisfu syaban, biasa masyarakat Kalinyamatan membersihkan dan menghias masjid dan mushola dengan menyalakan lampion, yang terkenal dengan nama impes. Tak hanya masjid dan mushola saja yang dihias, rumah-rumah pun dihias dengan menggunakan impes.

Pada malam tanggal 15 syaban ini merupakan pergantian lembar catatan amal manusia  menjelang bulan Ramadhan, dan lembar catatan ini harus diisi lebih baik pada bulan Ramadhan. Maka dari itu, anak-anak dan remaja ikut membawa obor dan impes keliling kampung, dengan harapan seluruh amal catatan warga kampung menjadi lebih baik.

Dalam membawa obor dan impes keliling kampung, biasa anak-anak meneriakkan yel-yel atau sholawatan. Dan ada hal yang paling menarik, yaitu saat impes temannya terbakar, saat itulah keliling kampung dengan impes berakhir dan anak-anak bisa kembali pulang. Yel yang sering dikumandangkan adalah "tong-tong jik..."


Impes


Salah satu ciri khas dari pesta baratan adalah impes. Sejenis lampion sederhana, biasa terbuat dari kertas minyak berwarna-warni dan hanya muncul di pesta baratan saja. Impes dinyalakan memakai lilin dengan  tongkat/kayu untuk pemegangnya.

Penari lampion dengan impes

Puli

Salah satu ciri khas lagi dari pesta baratan adalah adanya makanan khas yang bernama puli. Konon kata puli berasal dari kata af'uli yang berarti maafkanlah.

Puli berasal dari beras ketan yang ditumbuk, dan dimakan bersama kelapa parut.

Para pembawa puli


1 komentar