Versiku: Gaya Hidup di Tahun 2018

Gaya hidup seseorang menjadi salah satu cara menilik kepribadian dan karakter seseorang. Bukan berarti gaya hidup seseorang yang buruk, maka orang tersebut merupakan orang yang jahat. Tetapi gaya hidup ini mencerminkan karakter dan sifat seseorang, misalnya orang yang hidupnya bermewah-mewahan sering dianggap orang tersebut boros.

Di tahun depan, ada banyak sekali resolusi saya dalam bergaya hidup:
1. Gaya Hidup Sehat
Meskipun sudah saya paparkan dalam resolusi kesehatan di tahun depan. Gaya hidup sehat ini paling penting bagi saya. Usia saya yang sudah 26 tahun, bukan usia yang muda lagi. Keinginan untuk selalu leyeh-leyeh membuat aktivitas dan kebiasaan berolahraga saya menjadi berkurang. Untuk metabolisme pun, saya merasa metabolisme tubuh saya semakin melambat. Sehingga usia saat ini saya rentan mengalami berat badan berlebih. Selain itu, pola makan yang kurang seimbang membuat badan kurang fit.



Untuk itu, saya butuh aktivitas yang membuat badan semakin sehat dan bugar
a. Makan dengan gizi seimbang
b. Minum air putih min 2 liter sehari
c. Mengurangi makan gorengan
d. Mengurangi konsumsi snack yang tidak membuat perut kenyang tetapi tinggi kalori
e. Berolahraga secara teratur.

2. Mempunyai kulit yang sehat
Semenjak hamil hingga menyusui, saya kurang telaten dalam merawat kulit. Alhasil kulit saya menjadi kusam, terutama untuk kulit wajah. Banyak masalah yang terjadi pada kulit wajah saya, mulai dari komedo menumpuk, jerawat, kusam, dan mulai muncul tanda penuaan. Sedangkan untuk kulit badan saya mulai kusam dan kasar. Sebagai wanita pasti ingin memiliki kulit yang sehat dan bersih. Untuk kulit wajah pasti ingin memiliki kulit yang glowing dan awet muda seperti artis-artis Korea.

Mulai merutinkan lagi memakai skincare, selain untuk merawat wajah juga untuk menyenangkan hati suami. Karena menyenangkan hati suami besar pahalanya.

“Sebaik-baik isteri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.” (HR Ath Thabrani).

3. Berhemat
Berbelanja menjadi salah satu godaan wanita, apalagi saat barang yang diinginkannya sedang mendapat diskon. Berbelanja sesuai keinginan menjadi tidak realistis, apalagi barang yang diinginkan bukanlah barang yang sebenarnya dibutuhkan.



Entah, bagian ini sangat susah saya kendalikan. Apalagi saat ada diskon besar-besaran ataupun saat harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) tiap ada penawaran dan jaminan ongkos kirim gratis selalu menggiurkan naluri berbelanja saya. Uang yang semestinya untuk keperluan yang lain, habis terkuras saat berbelanja online. Memang untuk berbelanja offline saya masih bisa mngerem, apalagi untuk makan sehari-hari, yang penting menu gizi seimbang sudah ada di meja makan.

Pengeluaran kedua yang harus saya kendalikan adalah masalah jajan. Karena saya tidak kreatif dalam menyajikan camilan untuk keluarga, kami lebih sering jajan camilan. Entah siomay ataupun cilok. Memang tidak setiap hari kami jajan camilan, tetapi yang paling menguras adalah tiap kami jajan untuk camilan ataupun untuk suguhan tamu yang berkunjung. Rasanya uang yang bisa untuk beli cilok segerobak langsung ludes hari itu juga.
Pencatatan keuangan harus lebih rapi lagi di tahun depan. Setiap pengeluaran yang dikeluarkan harus lebih sedikit dibanding jumlah yang masuk. Sisa pemasukan bisa digunakan untuk tabungan kendaraan, karena kendaraan yang kami punya hanya sebuah sepeda motor dan sebuah sepeda kayuh.
Yang akan saya lakukan untuk berhemat sesuai kebutuhan:
1. Membuat pos-pos pengeluaran. Seperti pos untuk makan sehari-hari, tabungan, dan yang lebih penting lagi sedekah.
2. Mencatat setiap pengeluaran yang keluar
3. Tidak berbelanja apa yang diinginkan, tetapi berbelanja apa yang dibutuhkan

Resolusi ini dibuat karena masalah di atas termasuk masalah penting dalam kehidupan rumah tangga saya. Sekaligus cara untuk menjaga kewarasan saya di rumah.

#resolusi2018
#nonfiksi
#onedayonepost

3 komentar

  1. Harbolnas, selalu menjadi poin utama yg harus dipikirkan. Antara kebutuhan atau hanya mencari diskonan... heheh

    BalasHapus
  2. Kita harus bersikap bijak dalam setiap pemenuhan kebutuhan :)

    BalasHapus
  3. Setiap ada Harbolnas ... Aku selalu pura-pura cuek. Ngintip iya, tapi perhatian langsung kualihkan. Kalo mupeng bisa berabe hehe

    BalasHapus