Latihan Kemandirian - Toilet Training

Perjuangan untuk bebas dari ompol anak dan bebas diapers bukanlah hasil yang instan. Ada proses yang harus dilewati anak dan ibu dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Setahun yang lalu, saya masih berkutat dengan bagaimana si anak bisa lepas diapers dan mau bilang "pipis", sehingga saya tidak perlu repot-repot membersihkan najis tempat anak saya mengompol.

Bukan perjalanan yang singkat

Singkatnya, saat anak berumur 18 bulan, saya sounding untuk mau bilang "pipis". Tapi apa daya karena kosakatanya belum banyak saya harus bersabar dengan mentaturnya. Sebelum mentatur, anak tidak saya pakaikan diapers/popok kain, saya biarkan dia mengompol, sambil saya amati jam-jam dia buang air kecil.

Seminggu berlalu, saya mulai mentatur di jam-jam biasa dia buang air kecil. Seminggu berselang, dia pun mau bilang kalau ingin buang air kecil.

Tak hanya untuk buang air kecil, untuk buang air besar anak sudah mempunyi tanda sendiri saat anak ingin melakukan hajat. Dengan segera saya mengajaknya ke kamar mandi untuk menunaikan hajat si anak.

Mengenalkan dengan kamar mandi

Toilet training bukan hanya tentang anak sudah mau/mampu bilang ," pipis ataupun eek". Toilet training merupakan suatu proses, termasuk dalam mengenalkan kamar mandi kepada anak.

Bukan perkara yang mudah dalam mengenalkan kamar mandi atau toilet kepada anak. Terutama saat anak melakukan buang air besar. Kloset yang nyaman menjadi saksi kunci anak bisa dengan mudah dan tanpa rasa takut membuang hajatnya di kamar mandi.

Untuk yang mempunyai kloset duduk memang mudah, tinggal beli toilet training set anak dengan nyaman bisa duduk dan buang air besar tanpa rasa takut.

Bagaimana dengan kloset jongkok? Awal mula saya membelikan sebuah tempat untuk anak melalukan buang air besar. Tapi apa daya ternyata anak tidak nyaman menggunakannya. Lanjut dengan perlahan, saya mengenalkannya pada kloset jongkok. Baru sekarang berumur 2,5 tahun, anak sudah mau menggunakan kloset jongkok. Meski saat membuang hajat harus saya temani sampai tuntas.

Melatih Kemandirian
Toilet training, bukan hanya perkara anak mau dan sadar ingin melakukan buang air kecil ataupun buang air besar. Tapi anak juga mampu membuka dan memakai celananya sendiri, serta bersuci dengan air bersih nan mensucikan. Sehingga butuh proses dan tidak dilakukan dengan hasil instan.



#KelasMenulisCeritaAnak
#KelasMCA

6 komentar

  1. menarik nih, bisa jadi referensi dalam parenting anak. Saya dulu sih gak ngalamin, karena yang ngurus memang full sama istri, saya cuma sesekali membantu. Duh, ternyata lumayan ribet juga ya ...

    BalasHapus
  2. Halo mbak Kiki, Fasilku yang cantik. Blogwalking ke rumah mayanya mbak kiki nih, semoga tulisannya masuk kategori 3 besar. semangat menulis mbak.Toilet training itu memang uwow banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mbak Naila, terima kasih sudah berkunjung 😁 semangat menulis mbak

      Hapus
  3. Yup, toilet training bermanfaat untuk anak, ortu, juga guru di sekolah.. Semua memang perlu latihan dan kesabaran

    BalasHapus