#JumatKulwapODOP : Ibuku adalah Sekolah Terbaikku

Di kulwap yang ketiga ini saya tergugah sekali untuk kembali menerapkan home education untuk anak saya. Sudah lama tak melihat panduan perkembangan anak dan mempelajari kembali fitrah based education. Bagai terkena siraman air hujan di kala panas menyerang, #JumatKulwapODOP ini menjadi oase menyejukkan bagi saya yang terlalu sibuk sendiri dengan aktivitas sehari-hari.



Bersama mbak Dian Kusumawardani, seorang wanita pembelajar asala Surabaya dengan segudang aktivitas. Seorang home educator di Omah Rame, penulis, pengajar, konselor laktasi, dan manager online IP Surabaya Raya.

Home Education

Home education merupakan kewajiban kita kepada anak, dimana rumah merupakan sekolah pertama bagi anak dan ibu adalah guru pertama dan guru terbaik bagi anak. Apapun peran ibu di ranah publik, tetap ibu adalah guru bagi anaknya saat berada di rumah. Dan melalaikan tugas sebagai home educator adalah kesalahan terbesar.

Bagaimana pun home education ini berbeda dengan home schooling. Saat home education langkah pertama untuk memulainya adalah dengan tazkiyatun nafs (pembersihan jiwa), menundukkan segala ego, dan menyadari bahwa anak adalah anak yang akan dipertanggungjawabkan kelak.

Dengan prinsip, iqro' dan tholabul ilmi. Dengan dasar melihat fitrah anak, kemampuan orangtua, dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Yang terpenting adalah dalam menjalankan home education ini perlu bersinergi dengan pasangan. Melakukan evaluasi bersama, dan kuncinya amati, terlibat, lihat, dengar, dan catat.

Buku Ibuku adalah Sekolah Terbaikku

Mbak Dian menyelesaikan buku "Ibuku adalah sekolah Terbaikku" ini selama 6 bulan. Wow banget...

Selain itu, mbak Dian pun termasuk dalam kontributor beberapa buku, diantaranya:
1. Jibaku Post Power Syndrom Fulltime Mom
2. 33 Kisah Me Time Perjalanan Ibu Bahagia
3. My Long Distance Relationship
4. Jurnal Ibu Pembelajar
5. Ibuku adalah Sekolah Terbaikku

1 komentar

  1. Ibu adalah guru pertama dan guru terbaik bagi anak (setuju banget nih)
    Wuah ... bukunya keren-keren ya mbak.

    BalasHapus