Menstimulasi Kreativitas Anak Sejak Dini

Seperti pada materi kelas Bunda Sayang bulan ini adalah tentang stimulasi kreativitas anak. Mulanya saya pun agak tercengang materi ini. Ya, karena saya kurang kreatif dalam menghadapi hidup. 🙈



Mencoba agak sedikit kreatif pun, saya takutnya bukan malah menstimulasi kreativitas anak tapi malah menstimulasi kreativitas sendiri. Maka dari itu, sebelum saya menstimulasi kreativitas anak saya yang masih 32 bulan, saya harus mengasah kreativitas saya sendiri. Dan cara tersingkat yang saya tempuh adalah dengan memperbanyak membaca buku. Dengan harapan, saat anak sudah banyak pertanyaan, saya agak sedikit kreatif dalam menjawab.

Mengenali Gaya Belajar Anak dan Tipe Kecerdasannya

Game level ini sungguh membuat saya harus kalang kabut dalam mereview materi sebelumnya. Karena gaya belajar anak yang bertipe kinestetik, maka dalam mengasah kreativitasnya saya harus berpikir berkali-kali dalam mencontohkannya.

Misalnya, saat anak kesulitan meniup lilin yang dinyalakan di luar rumah. Maka saya pun harus banyak membaca buku dan akhirnya saya menemukan cara jitu sekaligus eksperimen kecil bidang fisika.



Pun saat anak sangat tertarik dengan kertas dan pulpen. Saya hanya menyediakannya, dan saya biarkan ia berkreasi semampunya.

Meski untuk tipe kecerdasannya anak mungkin ada yang paling dominan. Saya hanya menstimulasinya dengan hanya menggunakan bahan yang tersedia saja.

Karena saya yakin bahwa kreativitas anak sudah ada sejak lahir. Kita hanya bertugas memupuk agar semakin subur, bukan malah memotong kreativitasnya.

4 komentar