Menyapih dengan Cinta

Bagi seorang ibu yang tengah menikmati romantisme di kala menyusui kadang menjadi dilema saat anak sudah saatnya untuk disapih. Terkadang ibu merasa tidak rela waktu intim bersama anak menjadi terbuang karena anak harus disapih karena anak sudah berumur lebih.


Di saat umur anak mendekati 2 tahun, banyak ibu yang ragu saat akan menyapih anak. Selain karena sudah nyaman, ibu terkadang tidak tega saat anak tidak lagi menyusu kepada ibu. Karena ketidaktegaan inilah timbul keraguan akan menyapih anak, sehingga anak disapih di saat umur anak sudah lebih bahkan saat anak mendapat gelar kakak.

baca juga : Menyusui dan Menyapih 

Menyapih, bukan hanya perkara untuk mentaati perintah Rabb. Menyapih juga akan mengajarkan banyak hal kepada anak kita dan bermanfaat bagi ibu.

1. Menyapih Mengajarkan Kemandirian

Saat anak mulai disapih, secara tidak langsung anak akan belajar tentang kemandirian. Selain anak sudah tidak lagi tergantung pada ibu saat hatinya tidak tenang, dengan disapih anak akan mulai beradaptasi dengan lingkungan luar saat tidak di dekat dengan ibu. Sehingga, anak akan mudah beradaptasi dan survive di lingkungan luarnya.

Dengan anak disapih, anak juga akan belajar tentang kemandirian terhadap beberapa hal sesuai tahapan perkembangan anak.

2. Menyapih Merupakan Bentuk Cinta Ibu dan Anak

Menyapih dengan cinta bukan berarti anak kehilangan cinta dari ibunya. Menyapih merupakan landasan utama bonding antara ibu dan anak. Sehingga meskipun anak berada jauh dari ibunya, anak akan memiliki kedekatan dengan ibunya.

3. Menyapih Mengajarkan Anak untuk tidak Memaksa

Menyapih dengan cinta merupakan suatu kerelaan ibu dan anak dalam menyudahi romantisme berdua. Menyapih akan melepaskan satu dengan yang lain tanpa paksaan. Dengan menyapih inilah anak belajar tentang kerelaan tanpa paksaan dan keikhlasan. Sehingga di masa usianya yang terus bertambah, anak akan memahami tentang makna cinta adalah sebuah keikhlasan dan ketulusan, bukan sebuah paksaan.

4. Menyapih Merupakan Bukti Ketaatan pada Rabb 

Menyusui merupakan sebuah syariat dari Rabb kepada setiap ibu yang telah melahirkan anaknya. Seperti menyusui, menyapih merupakan sebuah proses ketaatan kepada Rabb. Dengan menyapih inilah anak akan diajarkan tentang aqidah berdasarkan pemahaman sesuai usianya. Dengan menyapih inilah diharapkan anak mulai berkembang fitrah keimanannya.

5. Menyapih Menghindarkan Ibu dari Mastitis

Mastitis merupakan satu hal yang paling ditakutkan seorang ibu ketika menyusui. Dimana saat produksi ASI melimpah dan pengeluaran ASI kurang optimal, menyebabkan kondisi ibu berada pada kondisi yang kurang fit.

Menyapih dengan cinta akan menghindarkan seorang ibu dari sakitnya mastitis, sehingga saat proses menyapih berhasil ibu tak perlu khawatir akan merasakan sakit karena mastitis.



Bagaimanapun, menyapih bukan keberhasilan salah satu individu saja, tetapi menyapih merupakan hasil kerjasama dari ibu dan anak selama proses menyusui.

1 komentar

  1. Aku setuju bahwa menyapih yang sukses itu merupakan wujud cinta. ^^

    BalasHapus