Jurnal Fasilitator : Menstimulasi Anak Suka Membaca



Masuk ke materi lima, kami belajar mengenai cara menstimulasi untuk suka membaca. Banyak hal yang kami pelajari di materi ini dan meskipun sudah diterapkan ke anak sehari-hari belum tentu melekat menjadi kebiasaan untuk anggota keluarga yang lain.

Tidak Hanya untuk Anak

Melatih kebiasaan membaca tidak hanya untuk anak-anak. Orang tua pun juga harus membiasakan membaca. Jika orang tua rajin membaca, maka anak pun akan meniru kebiasaan orang tua. Meskipun begitu orang tua juga harus membiasakan anak untuk suka dengan buku. Karena bagaimana pun, membuat BISA lebih mudah dibandingkan dengan membuat SUKA

Hampir sama dengan para calon ibu yang sudah mempersiapkan ilmu sebelum kelahiran anaknya. Dengan membaca, maka ilmu sebelum lahiran anak pun didapat dan ibu lebih siap menjalani persiapan kelahiran dan saat anak lahir.

Nah, di kelas Banyumas Raya ada beberapa calon ibu yang sedang mempersiapkan ilmu sebelum kelahiran anak pertama. Tak hanya ibu yang harus mempersiapkan ilmu, ayah pun harus mempersiapkan ilmu dengan membaca buku. Salah satu mahasiswi Banyumas Raya sudah mempersiapkan beragam buku yang dibacanya bersama suami. Dan sekarang sudah mulai mempersiapkan buku untuk sang anak kelak. Di level ini, beliau sangat antusias karena buku menjadi salah satu benda favorit beliau. Banyak teman yang mengapresiasi dan tuntas secara berturut-turut 15 hari setor tantangan (padahal bulan ini sudah harus persiapan kelahiran).



Asah Kreativitas dengan Membuat Pohon Literasi

Tak hanya mempersiapkan buku yang akan dibaca. Hal pertama yang menjadi PR adalah latihan kreativitas membuat pohon literasi keluarga. Selain melatih kreatifitas, ibu juga menerapkan komunikasi produktif dengan anak mau membuat pohon literasi seperti apa, hingga family project dengan anggota keluarga lain dalam pembuatan pohon literasi.

Salah satu pohon literasi yang baru dibuat


Terkendala Sinyal

Hujan sudah mulai mengguyur seluruh wilayah Indonesia. Salah satu tantangan saat musim penghujan adalah sinyal yang terhambat. Tetapi ternyata sinyal tak menjadi alasan untuk tidak mensetorkan tantangan. Dan di level ini menjadi salah satu level yang paling banyak lolos dan paling banyak mendapatkan badge tambahan.


Alhamdulillah, di level ini banyak yang lolos. Selain sudah dipraktekkan sehari-hari, peran peer group juga aktif untuk menyemangati teman-temannya yang lain.


Dengan keaktifan trman-temannya, ternyata banyak yang bisa nambah badge baru (outstanding performance) yang belum pernah didapat di materi yang lalu. Nah, berikut mahasiswi teraktif di tantangan 5


Begitu pula dengan saya, Alhamdulillah level ini mengembalikan semangat saya untuk terus membaca. Lumayan bisa khatam dua buku. Salah satu buku yang saya baca ini.

Hanya saja, saya sempat kelupaan untuk membuat assignment apresiasi postingan teman. Tapi Alhamdulillah meski hanya dalam waktu singkat, sudah ada beberapa yang membuat, meski ada yang terlewat waktunya dan berikut yang turn in tepat waktu


Apapun tantangannya, setiap ibu memiliki cara yang unik yang tidak bisa disamakan dengan ibu yang lainnya.

Tidak ada komentar