Stop Pneumonia untuk Indonesia Sehat

 


Kesehatan menjadi pilar utama untuk kehidupan yang lebih baik. Sayangnya, tidak semua masyarakat menyadari pentingnya kesehatan. 


Kesadaran individu menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan derajat kesehatan. Jika individu memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap suatu masalah kesehatan akan menjadi dasar dirinya dalam berperilaku lebih sehat.




Pneumonia,


Siapa yang tak mengenal salah satu masalah kesehatan ini? Penyebab utama kematian balita di dunia ini membunuh 1,4 juta balita di dunia tiap tahunnya. Angka ini sangatlah besar, mengingat pneumonia tidak hanya ditemukan kasusnya di negara berkembang saja.


Parahnya lagi, setiap menit ditemukan balita dengan kasus pneumonia baru. Jika tidak diatasi diperkirakan pada tahun 2030 kasus pneumonia di dunia menjadi bisa menjangkiti 11 juta balita di dunia.


Tentunya, hal ini harus menjadi perhatian bagi kita. Apalagi penyakit ini menyebabkan 15% dari seluruh kematian balita. 


Apakah yang dimaksud dengan pneumonia?


Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Steptococcus pneumoniae. Bakteri ini menjadi penyebab utama terjadinya pneumonia pada manusia. Selain itu, pneumonia juga disebabkan oleh virus Haemophilus influenzae tipe B (Hib) dan virus syncytial pernapasan.


Pneumonia menyebabkan jaringan paru-paru terinfeksi. Hal ini dikarenakan alveoli atau kantong udara paru-paru terisi nanah atau cairan yang menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Karena tidak adanya oksigen yang masuk inilah yang menyebabkan sel darah kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian.


Bagaimana penularan pneumonia?


Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang bisa ditularkan melalui udara atau airborne disease. Penyakit ini ditularkan melalui droplet ataupun benda yang terkena percikan droplet. Secara tidak langsung, penularannya terkadang tidak disadari oleh masyarakat awam.


Apa saja penyebab pneumonia?


Pada dasarnya, penyebab utama dari kasus pneumonia adalah kondisi lingkungan. Beberapa penyebab terjadinya pneumonia pada balita diantaranya:


  • Lingkungan kumuh


Lingkungan yang kumuh menjadi salah satu penyebab terjadinya pneumonia pada balita. Selain itu, lingkungan yang kumuh juga bisa menyebabkan berbagai penyakit menular lainnya.


  • Imunitas tubuh anak


Pada dasarnya, imunitas anak akan meningkat seiring bertambahnya usia. Inilah mengapa bayi atau balita rentan sekali tertular penyakit. 


Inilah mengapa imunisasi penting dilakukan untuk melindungi anak dari ancaman penyakit. Tak hanya untuk melindungi dirinya sendiri, program imunisasi juga penting untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan kelompok.


  • Perilaku pengasuhan


Ternyata perilaku pengasuhan juga menjadi penyebab anak bisa terinfeksi bakteri pneumonia. Anak yang tidak diasuh dengan baik, terlebih jika anak terus dibiarkan bermain di luar juga menjadi salah satu risiko anak bisa terpapar penyebab penyakit pneumonia.


  • Asap rokok


Jangan disepelekan tentang kebiasaan merokok. Selain bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada diri perokok, orang di sekitar juga akan menerima risikonya.


Pernah mendengar bahwa perokok pasif lebih berisiko dibandingkan perokok aktif bukan? Nah, ternyata risiko asap rokok tidak hanya yang masuk ke paru-paru perokok sendiri, tetapi juga asap rokok yang masuk ke pernapasan orang lain. 


Hal ini tidak hanya berlaku pada asap yang terhirup langsung ke pernapasan, tetapi residu dari asap rokok ternyata bisa menempel ke berbagai perabot yang ada di sekitar, termasuk tembok. Inilah yang sering dinamakan dengan third hand smoke. Kondisi ini juga bisa memicu risiko berbagai masalah kesehatan.


Asap rokok tak hanya berbahaya bagi orang dewasa saja. Bayi dan balita juga menjadi salah satu kelompok berisiko dari bahaya asap rokok. Salah satunya menjadi penyebab terpaparnya mikroorganisme penyebab pneumonia.


Bagaimana cara pencegahannya?


Berdasarkan data Riskesdas 2018, Indonesia mengalami kenaikan angka pneumonia yang ada di masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari angka prevalensi pneumonia yang meningkatkan dari tahun 2013 ke tahun 2018, sebesar 2.0


Data Riskesdas 2018


Tentunya, kondisi ini tidak bisa disepelekan. Meskipun pneumonia menjadi penyebab utama kematian balita, angka kejadian pneumonia di Indonesia bisa dicegah.


Pencegahan pneumonia yang paling tepat dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Tentunya harus diimbangi dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk makan makanan bergizi seimbang, olahraga, hingga menjaga lingkungan di sekitar rumah.


Seluruh anggota keluarga tentunya harus kompak agar kesehatan seluruh keluarga bisa terjaga. Apalagi jika dalam satu rumah terdapat bayi, balita, ataupun lansia yang masih rentan terpapar penyakit. Tentunya upaya ini harus ditingkatkan agar kesehatan seluruh anggota keluarga bisa terjaga.


Selain menjalankan PHBS, beberapa cara pencegahan lain juga perlu ditingkatkan. Hal ini tak hanya dapat bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat untuk seluruh anggota keluarga dan sekitarnya. Agar pneumonia bisa dicegah, berikut beberapa langkah tambahan yang perlu untuk dilakukan.


  • Vaksinasi


Vaksinasi pneumokokus menjadi salah satu cara untuk mencegah pneumonia. Vaksinasi ini sudah bisa dilakukan sejak bayi hingga dewasa. Ada baiknya sebelum melakukan vaksinasi ini berkonsultasi dengan dokter untuk waktu yang tepat.


Dengan melakukan vaksinasi, maka kekebalan tubuh terhadap penyakit pneumonia menjadi lebih baik. Hal ini menjadi salah satu upaya pencegahan primer yang cukup efektif untuk menekan risiko terjangkitnya pneumonia.


Meski begitu, cara pencegahan pneumonia ini hanya bisa dilakukan untuk masyarakat yang memiliki cukup biaya dalam mengakses pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan vaksinasi pneumokokus tidak dicover oleh pemerintah.


  • Pemberian informasi kesehatan 


Peningkatan pengetahuan masyarakat perlu diupayakan agar masyarakat menjadi lebih sadar tentang bahaya pneumonia pada balita. Caranya adalah dengan adanya promosi kesehatan.


Upaya promosi kesehatan bisa dilakukan dengan banyak hal. Terlebih sekarang sudah banyak media yang bisa diakses masyarakat. Tak hanya dengan penyuluhan kesehatan saja pencegahan pneumonia bisa dilakukan. 


Penggunaan media sosial untuk kampanye perlindungan anak dan pencegahan pneumonia bisa dilakukan. Misalnya saja dengan membuat poster, infografis, ataupun video yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai pneumonia.


  • Perubahan perilaku


Cara terbaik untuk mencegah pneumonia pada anak adalah dengan mengubah perilaku menjadi lebih sehat. Cara ini memang tidak bisa dilakukan dengan singkat. Setidaknya masyarakat memerlukan waktu 3 bulan untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik.


Berhenti merokok, menjadi salah satu perilaku yang perlu diubah karena menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Proses untuk tidak merokok memang sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, jika hal tersebut dilakukan dengan sadar dan dukungan sekitar, maka bukan tak mungkin mengubah perilaku untuk tidak lagi merokok bisa dilakukan.


Dengan melakukan beragam upaya pencegahan pneumonia bisa menurunkan angka kematian balita yang ada di dunia. Yuk, bersama-sama lindungi anak Indonesia agar tetap sehat.



10 komentar

  1. Masih sedikit banget orang diIndonesia yang aware sama penyakit ini. Informasi yang bunda berikan sangat membantu. Terimakasih

    BalasHapus
  2. stop merokok memang PR sekali nampaknya. apalagi jika lingkungan terdekat masih belum berhenti untuk merokok huhu

    BalasHapus
  3. Hal yang sulit di lakukan di lingkungan memang stop meroko,karena sudah kebiasaan lama,,kadang saya juga kesel kalau ada yg meroko dekat anak"

    BalasHapus
  4. Informasi nya bagus dan bermanfaat banget mom, karna banyak banget diluar sana yang gak tau ttg penyakit ini. Pentingnya berhenti merokok demi kebaikan semua huhuhu

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah suami dan keluarga inti ga ada yg merokok, tapi pas ke taman ada aja pasti orang yg merokok. Kesel tapi ya gimana lagi. Anakkujg kelewat jadwal vaksin PCV. Semoga anak2 kita selalu dalam penjagaan Allah ya mom. Sehat sehat sehat

    BalasHapus
  6. Mungkin penyebab terbezaterb karena asap rokok ya mba. Alhamdulillah dirumah sterill karena suami gak merokok. Cuma kakeknya merokok. Agak worry sih


    Tapi kalau mau vaksin gitu ngomongnya vaksin apa mba ? Soalnya dari 2 anakku blm pernah ditawari vaksin ini di rumah sakit. Paling meningitis dan influenza

    BalasHapus
  7. Vaksinasi itu penting ya mbak. AKu itu pas anak ke dua ada yang beberapa kelupaan Vaksinasi. Semoga tumbuh sehat dan baik. Bismillah

    BalasHapus
  8. Harus bisa dan wajib orangtua menjaga kesehatan anak. Kan kebayang ngerinya ya kalau si kecil mengidap penyakit pneumonia.

    BalasHapus
  9. terima kasih untuk informasinya mom untuk penyebab dari pneumonia ini. Krn masih banyak orang yang tidak tau penyakit apa itu dan apa hal2 yg harus dihindari agar tidak kena penyakit tersebut

    BalasHapus
  10. Ya Allah, prevalensinya semakin naik ya. Sedih banget apalagi yang diserang anak-anak. Semoga kita semua sehat-sehat. Anak Indonesia juga semakin sehat-sehat aamiin

    BalasHapus