Perempuan dan Kekerasan Seksual

 


Di masyarakat, perempuan cenderung lebih diberikan stigma sebagai manusia yang lemah. Inilah yang kemudian memicu terjadinya kekerasan pada perempuan. Padahal, sejatinya perempuan butuh perlindungan.

Meskipun sudah ada lembaga khusus perlindungan perempuan, ternyata kekerasan pada perempuan terus-menerus terjadi. Tak hanya kekerasan fisik dan verbal saja, kekerasan seksual pun kerap menimpa para kaum hawa.

Apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual?

Secara tidak langsung, kekerasan seksual adalah perilaku yang menyasar dengan sesuatu yang berhubungan seksual tanpa persetujuan dari yang bersangkutan. Jadi, hal ini bisa disimpulkan bahwa kekerasan seksual tidak hanya berkaitan denfan pemerkosaan saja.

Bagi yang mengikuti infotaiment tentunya tahu kasus yang menimpa selebriti GA. Meskipun hal tersebut memang salah untuk dilakukan, ternyata menyebarkan video tersebut juga termasuk kekerasan seksual, apalagi yang bersangkutan bukanlah yang menyebarkan. Ini hanya segelintir contoh kasusnya saja, bahkan jenis kekerasan seksual sangat beragam.

Apa saja jenis-jenis kekerasan seksual?

Jika lebih banyak orang yang hanya mengetahui pelecehan seksual  hanyalah bentuk dari kekerasan seksual, ternyata hal ini tidaklah tepat. Jenis kekerasan seksual yang bisa dialami perempuan sangatlah beragam. Bahkan, kekerasan seksual juga banyak dialami oleh anak perempuan, seperti inses. 

Perencanaan pelecehan seksual pun juga bisa dikategorikan sebagai kekerasan seksual.

Mirisnya, beberapa orang masih mempercayai adanya tradisi yang mengharuskan bayi perempuan dilakukan sunat. Padahal secara medis tidak akan memberikan dampak positif ke bayi.

Mengapa terjadi kekerasan seksual pada perempuan?

Hal ini tentunya harus menjadi hal perlu diketahui oleh kita bersama. Selain untuk menjaga diri, setidaknya paradigma yang  menerima kekerasan seksual hanya pada perempuan perlu dihapuskan

1. Marginalisasi

Perempuan masih banyak yang menganggap sebagai makhluk yang rendah. bahkan dalam urusan pekerjaan pun perempuan dianggap tidak cocok memegang pekerjaan dengan prestise tinggi 

2. Subordinasi

Biasanya dalam lembaga perempuan cenderung memperoleh jabatan yang rendah. Jabatan tinggi hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki saja.

3. Kekerasan

Banyak anggapan perempuan itu lemah dan laki-laki merupakan superior. Inilah yang kemudian memicu terjadinya kekerasan seksual pada perempuan.

4. Label negatif

Beberapa masyarakat masih memberikan label negatif pada perempuan. Seperti hanya sebagai kanca wingking ataupun tidak diperbolehkan bekerja di ranah publik.

5. Beban ganda

Meskipun perempuan juga bekerja di luar. Di dalam rumah pun perempuan juga harus mengerjakan pekerjaan rumah.

Kekerasan seksual pada perempuan memang tidak bisa dielakkan. Meski begitu, diri sendiri perlu membentengi diri agar terhindar dari berbagai jenis kekerasan seksual yang meresahkan ini.


1 komentar

  1. kekerasaan seksual banyak macam juga ya mbak, tapi intinya satu. satu bungkus dengan kasus Rape ya mbak, becareful untuk semua wanita.

    BalasHapus