Review : Trip to Forgive

Mendidik anak bukanlah masalah yang sepele. Terlebih karena asuhan orang tua yang akan membentuk karakter anak. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan anak hingga kelak anak dewasa.

Sebagai orang tua tentunya kita ingin sekali mendidik anak menjadi versi terbaik untuk dirinya. Untuk itulah, perlu memantaskan diri menjadi orang tua yang baik.

Proses memantaskan diri tentunya membutuhkan sebuah proses yang tak singkat. Apalagi sekarang sudah banyak sekolah parenting ataupun buku parenting untuk diakses.

Hanya saja, meskipun banyak ilmu parenting yang sudah kita dapatkan, tetapi masih juga kadang kita kelepasan saat mendampingi anak. Frustasi, mungkin akan dialami. Tetapi, jika tidak segera diselesaikan akan memperburuk keadaan dan bisa juga membuat anak menjadi semakin tertekan.

Banyak yang tidak mengira jika kenangan di masa lalu tidak akan berpengaruh pada pola asuh di masa sekarang. Nah, inilah yang perlu diperbaiki agar pola asuh yang diterima tidak diteruskan ke anak.

Inner child, menjadi salah satu momok dalam mengasuh anak. Hal ini sering kali tidak disadari dan kerap sekali diabaikan, padahal memiliki dampak negatif yang besar ke anak. Jika tidak diputus, maka hal ini menjadi hal yang tidak berkesudahan dalam generasi yang berbeda.

Dari hal tersebut, maka ada satu buku yang bisa membuka mata dan memberikan motivasi untuk berdamai dengan masa lalu. Apalagi buku ini merupakan kisah nyata yang ditulis langsung oleh yang mengalami inner child dan berusaha bangkit untuk bisa mendidik anak dengan baik.


Review : Trip to Forgive



Judul buku: Trip to Forgive, Perjalanan Perempuan Menemukan Cahaya di Balik Luka

Penulis: Diah Mahmudah & MLP Support Group

Penerbit : Zenawa Media Giditama

Jumlah halaman : 260

ISBN : 978-623-7306-70-2


Buku ini disusun oleh PJ project antologi yang berisi aliran rasa untuk menemukan seberkas cahaya. Berawal dari kegundahan hati dalam proses mendidik anak yang ternyata ketika disadari masih terdapat luka masa kecil.

Dengan ditemani oleh Teh Diah dan Pak Dandi, para kontributor ini berjuang dslam menyembuhkan dan membebaskan diri dari luka masa kecil. Di buku inilah kita bisa melihat bagaimana daya juang mereka hingga kemudian kini bisa berbahagia saat mendidik anak.

Beberapa kontributor dari buku Trip to Forgive adalah  Diah Mahmudah, Violin Novelia, Runny, Inara, Rena Puspa Laksmi Anggraeni, A. Rahmah, Julie Rostina, Esti Wulansari, R.A Lestari, Dewu Brend, Andia Riana, Diyan Suratman, Dewi, Ainun Jauzah, Renty Anggraeni, Bunda DIS, Siti, DP Hanifah, YHN Astuti, dan Mahdiya.

Selain itu, pada buku ini juga terdapat review buku Membasuh Luka Pengasuhan dari Teh Kiki Barkiah. Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan buku Trip to Forgive untuk memaafkan masa lalu.

Tak hanya itu, Teh Diah Mahmudah juga menuliskan refleksi ilmu yang akan membantu pembaca untuk lebih mengenal dirinya sendiri. Selain itu juga memperbaiki gaya pengasuhan agar siklus pengasuhan yang pernah dialami menjadi terputus dengan memaafkan orang tua.

Buku yang ditulis dengan gaya bercerita ini mampu membuat hidup suasana. Bahkan pembaca bisa ikut merasakan bagaimana berjuang untuk bisa terbebas dari inner child ini.

Dengan membaca buku ini kita bisa mendalami banyak hal tentang inner child. Kemudian bentuk inner child yang dialami kontributor dan bagaimana cara menyelesaikannya. 

Menariknya, dalam buku tak hanya diulas satu sisi dari masalah luka pengasuhan yang membuat pola asuh berantakan. Tetapi juga sebagai writing healing bagi kontributor untuk bisa melepaskan dari luka pengasuhan yang pernah dialaminya.

Apa saja isi dari buku ini?

Buku ini memiliki beragam kisah nyata kontributor yang dikemas dengan storytelling yang mampu membuat emosi pembaca menjadi tergugah.

Buku Trip to Forgive ini sendiri juga berisi materi dari buku Membasuh Luka Pengasuhan, dimana terdapat 7 tema luka pengasuhan, yaitu:

1. Unwanted child

2. Bullying : berawal dari rumah

3. Sibling rivalry

4. Buah helikopter parenting : anak lumpuh

5. Parent way

6. Anak broken home

7. Anak terlantar di rumah mewah

Jadi, ada kesinambungan antara buku Membasuh Luka Pengasuhan dan Trip to Forgive ini. Dengan membaca buku Trip to Forgive, pembaca juga bisa langsung mengenali permasalahan mengenai luka di masa lalu.

Memang hal tersebut pastinya sulit untuk dilupakan, apalagi ketika hal tersebut berimbas ke pola pengasuhan anak. Terkadang keinginan untuk menjadi orang tua terbaik menjadi sebuah impian. Tak jarang pula banyak yang mengikuti kelas parenting hingga khatam. Tapi nyatanya, ketika berhadapan dengan anak hanya emosi yang tersalurkan.

Sudah mengikuti banyak seminar ataupun kuliah online tapi ternyata masih belum bisa mengontrol emosi pasti menjadi beban tersendiri bagi orang tua. Apalagi jika masih belum mengenali diri sendiri dan ternyata penyebabnya hanyalah luka di masa lalu.

Melalui buku ini tentunya bisa menjadi refleksi pembaca, apalagi jika ada kondisi serupa yang dialami. Buku ini bisa menjadi rujukan bagaimana menyikapi diri sendiri ketika tiba-tiba terbayang luka masa lalu. Kontributor antologi ini menuliskannya dengan apik, runut, dan berdasarkan atas apa yang dirasakannya.

Pesan yang disampaikan dari buku Trip to Forgive

Buku ini mengajarkan banyak hal untuk mempersiapkan diri agar mampu mendidik anak tanpa terbayang masa lalu. Memang tidak semua masa kecil menyakitkan untuk dikenang, bahkan ketika sulit melupakan masa lalu juga bisa mengakibatkan sulitnya diri untuk melupakannya.

Trip to Forgive memberikan kita banyak insight tentang bagaimana memurnikan hati yang tulus saat mendidik anak. Meski luka di masa lalu masih menganga, menyalahkan orang tua bukanlah langkah yang tepat.

Buku ini tak hanya mengajarkan bagaimana memaafkan orang tua yang sudah menorehkan luka pengasuhan, tetapi juga bagaimana tetap bisa berbuat baik pada orang tua (birrul walidain).

Terlihat mudah memang, tetapi bagi sebagian orang yang sudah terlanjur memiliki luka di masa kecil tentu bukan hal mudah untuk memaafkan dan melupakan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk me-reset pola pengasuhan kepada anak.

Kesimpulan

Buku Trip to Forgive ini sangat cocok dibaca oleh para orang tua ataupun calon orang tua yang ingin lebih rileks lagi dalam mendidik anak. Tak hanya bisa menyentuh hati, buku ini juga sarat akan ilmu penyucian jiwa yang bisa mengubah pribadi menjadi lebih baik.

Jika ingin mendapatkan buku ini bisa langsung menghubungi tim MLP Support Gruop. Selain itu, ada juga program MLP lain, seperti seminar, workshop, trainer for trainer, dan konsultasi pribadi.



11 komentar

  1. Wah ada penulis pavoritku juga teh Kiki, kalau teh Kiki aja bilang bagus, berarti perlu di Baca nih Bukunya. Ini bukunya udah dijual bebas kan kak?

    BalasHapus
  2. Waduh sepertinya buku wajib baca nih. Jadi penasaran saya tuh.

    BalasHapus
  3. tos teh kiky, kemaren aku juga namatin buku ini rasanya pengen distabiloin semua ya teh...aku kemarin akhirnya langsung daftar workshop membasuh luka pengasuhan, insyaAllah aku juga mau buat reviewnya teh.

    BalasHapus
  4. Cerita ceritanya pasti deep banget nih. Meski tanpa sadar memberi luka pada anak atau mrasa guilty dlm pengasuhan sbg ortu tp bisa jadi pelajaran juga ya Mbak.

    BalasHapus
  5. Baru tau ada buku ini, pasti akan sangat membantu para orangtua dengan inner child ya

    BalasHapus
  6. Wihh jadi pengin ikut baca bukunya mba alif. Ini dijual di toko buku ngga yaaa. Btw soal inner child ini emang perlu penanganan serius, dan yg terpenting emang harus kemauan dan kesadaran dari diri sendiri dlu mau keluar dari sana apa engga gitu ya

    BalasHapus
  7. Baca reviewnya bagus banget mbak, aq pengen order langsung buku ini soalnya isinya lengkap banget

    BalasHapus
  8. Menarik nih bukunya mbak. Karena memang kita bayang-bayang masa lalu cukup di ingat ya, dan jangan sampai kejadian lagi di masa sekarang ketika kita sudah punya anak.

    BalasHapus
  9. Harga bukunya berapaan nih mba? Kira2 udah ada di ipusnas belum ya?

    BalasHapus
  10. Membaca ini, udah lama sekali saya nggak ikut projek buku antologi, kok jadi pingin bikin buku antologi lagi ya.


    Btw bukunya inspiratif sekali tentang dunia parenting



    (Alya)

    BalasHapus
  11. Memaafkan masa lalu sepertinya memang tidak cukup sekali. Kadang kita sudah merasa menerima innerchild dengan lapang, namun ketika dihadapkan lagi dengan masalah yang sama atau yg berbeda, dia suka tiba2 muncul lagi. Proses yang panjang untuk membasuh luka masa lalu itu.. dan sepetinya dengan buku ini bisa membantu lebih untuk secara total memafkan masa lalu. jadi pengen baca buku ini jugaa.. mau kepo ah

    BalasHapus