Pentingnya Menstimulasi Motorik Anak

 


Tak hanya perkembangan kognitif anak yang perlu distimulasi, tetapi perkembangan motorik anak juga perlu untuk distimulasi ya Moms? Hal ini dikarenakan perkembangan motorik anak akan membuat anak lebih mudah dalam bergerak dan beraktivitas. 

Pada dasarnya, ada 2 jenis aspek motorik yang perlu distimulasi. Pertama, aspek motorik kasar, yang merupakan kemampuan kemampuan gerak anak yang melibatkan kinerja dari otot besar yang ada di tangan, kaki, dan seluruh bagian tubuh anak. Contohnya, berjalan, berlari, ataupun melempar bola. Kedua, aspek motorik halus, yang merupakan kemampuan gerak anak yang melibatkan gerak otot kecil, seperti jari. Contohnya, menggunting, meremas, dan mengaduk. 

Secara alamiah, anak akan mengalami kemajuan motorik sesuai tahapan usianya. Hanya saja, sebagai orangtua tentunya harus tetap menstimulasi perkembangan motorik anak, agar tidak terjadi keterlambatan perkembangan motorik. Hal ini dikarenakan, kurangnya kemampuan motorik anak (terutama motorik halus) akan mempengaruhi perkembangan bahasa dan sosial anak. 

Tahapan Perkembangan Motorik Anak dan Cara Menstimulasinya 

Seiring bertambahnya usia anak, perkembangan motorik anak juga terus berkembang. Berikut perkembangan motorik anak sesuai dengan usianya yang perlu Moms ketahui. 

1. Usia 0-3 bulan

Di usia anak yang memasuki 3 bulan, anak akan belajar untuk mengangkat kepalanya. Selain itu, anak juga masih menggenggam erat jarinya. 

Di usia ini, Moms bisa menstimulasi anak dengan memberikan mainan yang bisa dipegang anak. Pastikan pula mainan tersebut berbahan yang lembut ya Moms. 

Selain itu, Moms juga bisa memberikan jari Moms untuk dipegang anak ataupun menstimulasi tangan anak dengan cara menyilangkannya. Cara ini akan memperkuat motorik halus anak. 

2. Usia 4-6 bulan

Saat anak berusia 4-6 bulan, anak sudah bisa memiringkan badan ke kanan maupun ke kiri. Selain itu, anak juga sudah bisa tengkurap maupun berguling. Otot tangan anak juga sudah mulai kuat, sehingga anak sudah bisa menggunakan tangannya untuk menyangga tubuh saat duduk. 

Di usia ini Moms bisa memberikan mainan untuk digenggam anak. Moms juga bisa memberikan mainan yang digantung, agar anak bisa berusaha untuk meraihnya. 

Mainan kerincingan bisa Moms berikan ke anak. Mainan jenis ini akan membantu stimulasi penglihatan dan pendengaran anak. Anak bisa mengeksplorasi tangannya dan mendengar suara mainan tersebut. Mainan kerincingan juga menstimulasi perkembangan kognitif anak. Anak akan mengamati, ketika mainan dimainkan, maka akan timbul bunyi. Secara tidak langsung, anak akan belajar konsep sebab-akibat. 

3. Usia 7-9 tahun

Otot tangan anak sudah mulai kuat di usia ini. Anak sudah bisa meraih mainannya sendiri tanpa jatuh. Selain itu, anak juga sudah bisa merangkak dan duduk tanpa bantuan. 

Moms bisa menstimulasi dengan cara meletakkan mainan di depan anak, agar anak mau meraihnya. Selain itu, Moms juga bisa menstimulasi motorik halus anak dengan memberikan benda kecil, seperti biji-bijian untuk dijimpit menggunakan jari-jari anak. 

4. Usia 10-12 bulan

Perkembangan motorik kasar dan halus anak sangat berkembangan di usia ini. Anak sudah mampu untuk berdiri dan mulai belajar untuk berjalan. Selain itu, anak juga sudah mampu duduk tanpa harus menyangga tubuhnya menggunakan tangan. 

Di usia ini, Moms bisa menstimulasi anak dengan mengajarinya bertepuk tangan. Moms juga bisa mengajari anak untuk melempar bola, agar otot tangannya menjadi semakin kuat. 

5. Usia 1-2 tahun

Anak sudah mulai berjalan dan berlari. Kemampuan motorik halus anak juga berkembang lebih pesat. Anak sudah mampu menyusun balok, mencoret kertas, maupun meremas kertas. 

Moms bisa memberikan mainan edukatif untuk melatih motorik halus anak sekaligus kognitifnya. Bisa memberikan ring donat, agar anak mampu menyusun ring, sekaligus untuk belajar warna dan ukuran. 

6. Usia 2-3 tahun

Anak sudah mampu menaiki tangga, berlari, hingga menendang bola. Motorik halus anak juga semakin berkembang. Anak sudah mampu makan sendiri menggunakan sendok dan mulai bisa menulis menggunakan pola. 

Moms bisa menstimulasi anak dengan memberikan kertas dan pensil ataupun belajar mewarnai. Selain itu, Moms juga bisa mengajarkan anak untuk menggunting kertas. 

7. Usia 3-4 tahun

Di usia ini, anak sudah mampu melompat dengan 2 kaki, mengikuti gerakan, berdiri dengan 1 kaki, dan memanjat. Perkembangan motorik halus anak juga berkembang, anak sudah mampu menulis mengikuti pola, menuang benda cair, meronce, dan menyusun puzzle. 

Stimulasi motorik anak di usia ini sangat diperlukan. Moms bisa memberikan puzzle untuk disusun anak. 

Manfaat Menstimulasi Perkembangan Motorik Anak. 

Menstimulasi motorik anak sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Moms perlu memperhatikan setiap perkembangan anak, apakah sudah sesuai dengan tahapan usianya ataupun justru malah mengalami keterlambatan. 

Keterlambatan perkembangan motorik anak inilah yang perlu dicegah. Selain dengan memberikan asupan nutrisi, menstimulasi perkembangan anak sesuai dengan usianya juga harus Moms berikan. Pasalnya, perkembangan motorik anak juga erat kaitannya dengan perkembangan kognitif anak. Kedua hal ini tentunya sangat penting dan perlu diperhatikan. 

Untuk itulah, penting dalam menstimulasi perkembangan anak dan jika terjadi keterlambatan perkembangan, ada baiknya Moms segera berkonsultasi dengan dokter anak. 





Tidak ada komentar