Cara Mengatasi Stretctmark Pada Tubuh



Setiap wanita yang pernah hamil, pastinya memiliki masalah stretchmark. Beberapa orang mungkin tidak terlalu mempermasalahkan stretchmark, tetapi beberapa yang lain mungkin cukup mempermasalahkan stretchmark, karena membuat kepercayaan dirinya menjadi berkurang.

Stretctmark

Stretctmark merupakan guratan atau garis halus yang muncul di beberapa bagian tubuh, seperti paha, perut, pinggul, bokong, ataupun payudara. Stretctmark ini mengandung lemak dan biasanya disertai juga dengan rasa gatal.

Untuk tampilan stretctmark sendiri berupa guratan yang melekuk ke dalam atau ke luar tubuh. Sedangkan untuk warna stretctmark sendiri beragam, mulai dari merah, merah muda, merah keunguan, dan putih atau kelabu.

Untuk stretctmark berwarna merah disebut juga dengan striae rubra. Stretctmark jenis ini merupakan stretctmark yang baru muncul. Biasanya disebabkan karena kenaikan cepat pasa berat badan yang menyebabkan adanya peregangan kulit yang cepat, sehingga menunjukkan tampilan pembuluh darah yang ada dalam kulit.

Sedangkan stretctmark yang berwarna putih disebut juga dengan striae distensae alba. Stretctmark ini terjadi karena pembuluh darah di bawah kulit menyempit, karena sudah terlalu lama. Stretctmark jenis ini yang paling sulit untuk diatasi dan membutuhkan treatment yang cukup lama.

Tanda-tanda stretctmark muncul saat ada goresan atau garis halus yang berisi lemak membentang di beberapa bagian tubuh. Awalnya berwarna merah, kemudian berubah menjadi merah muda, dan kemudian berubah menjadi merah keunguan. Warna garis-garis tersebut lama kelamaan memudar menjadi putih atau kelabu dan menjadi semakin meluas ke area tubuh.

Penyebab Stretctmark 

Pada dasarnya, stretctmark yang muncul adalah hal yang wajar. Terutama untuk ibu hamil yang mengalami peregangan kulit selama hamil. Hanya saja, setiap orang berbeda untuk tingkat keparahannya. Ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan stretctmark pada setiap orang mengalami tingkat keparahan yang berbeda.

- kehamilan

- wanita cenderung lebih banyak mengalami strectmark daripada pria.

- berat badan yang baik atau turun secara drastis

- meningkatnya kadar hormon kortisol

- rendahnya kolagen pada tubuh

- menurunnya elastisitas kulit

- gangguan kesehatan tertentu, seperti sindrom Marfan ataupun sindrom cushing

- riwayat anggota keluarga lain yang memiliki stretctmark 

- penggunaan obat-obatan kortikosteroid tanpa anjuran dokter

- riwayat operasi pembesaran payudara atau bokong

Cara Mengurangi Risiko Stretctmark Lebih Parah

Meskipun stretctmark normal dialami oleh setiap wanita, mencegah stretctmark tetap bisa dilakukan untuk tidak semakin bertambah parah. Ada beberapa cara seperti berikut ini yang bisa mengurangi stretctmark agar tidak bertambah lebih parah

1. Menjaga berat badan

Hal pertama yang perlu dilakukan pastinya adalah selalu menjaga berat badan agar tetap ideal. Selain menjaga agar tidak naik drastis, ketika menjalani diet juga usahakan berat badan turun perlahan. Untuk yang sedang diet, usahakan untuk menurunkan berat badan setidaknya setengah kilo setiap minggunya.

Ibu hamil juga perlu dijaga berat badannya. Usahakan untuk tidak mengalami kenaikan berat badan terlalu drastis. Selain memberikan efek bagi kesehatan dan janin, kenaikan berat badan yang terlalu drastis juga bisa meningkatkan risiko strectmark pada bagian tubuh. Untuk ibu hamil usahakan mengalami kenaikan berat badan sekitar 10 - 12.5 kg

Untuk ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan menu gizi seimbang. Hindari untuk melakukan diet, karena juga akan berpengaruh pada perkembangan janin.

2. Terapkan pola hidup sehat

Konsumsi makanan yang sehat juga perlu dilakukan untuk mengurangi risiko munculnya stretctmark. Mengonsumsi menu dengan gizi seimbang akan mencukupi kebutuhan gizi harian tubuh. Selain itu, tambahkan pula makanan dengan kandungan yang tinggi kolagen. Jangan lupa untuk konsumsi makanan tinggi zinc, vitamin E, vitamin C, dan protein yang juga akan membantu meningkatkan kadar kolagen pada tubuh.

3. Konsumsi cukup air putih 

Konsumsi air putih yang cukup tidak hanya untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, juga bisa menjaga kelembapan kulit. Ketika kelembapan kulit terjaga, maka kulit juga terhidrasi dengan baik. Kulit yang lembap memiliki risiko lebih rendah mengalami stretctmark dibandingkan dengan kulit yang kering.

Cara Mengatasi Stretctmark 

Jika ternyata sudah mulai muncul stretctmark, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar strectmark tidak bertambah parah. Selain bisa melakukan treatment untuk mengurangi strectmark, juga bisa melakukan dengan cara-cara alami.

Untuk treatment mengurangi stretctmark sendiri pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Pilih treatment yang sesuai dengan kondisi kulit.

Sedangkan untuk cara alami, bisa dilakukan dengan memastikan kulit tetap lembap. Bisa dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti minyak zaitun ataupun lidah buaya.

Selain itu, juga bisa menggunakan krim tropikal yang mengandung asam hialuronat dan juga retinoid. Hanya saja retinoid tidak disarankan digunakan untuk ibu hamil maupun ibu menyusui, karena bisa menyebabkan risiko negatif pada janin.

Bagi ibu hamil ataupun ibu menyusui yang ingin mengurangi tampilan strectmark, bisa menggunakan MOMAMA STRETCTMARK CREAM.



Momama Stretctmark Cream merupakan krim penghilang stretchmark dari Opsimom yang aman digunakan untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Dikemas dalam botol tube berukuran 100 ml, krim ini bisa diperoleh dengan harga berkisar antara 60 - 90 ribu rupiah. 

Krim ini mengandung bahan-bahan alami yang diformulasikan secara khusus untuk melembapkan kulit dan memudarkan strectmark selama kurang lebih 28 hari. Dengan kandungan Shea butter, sunflower seed oil, grape seed oil, soybean oil, rice brand oil, dan collagen mampu membantu merawat keremajaan dan kelembapan kulit. Selain itu juga membantu merawat kekencangan dan elastisitas kulit. Krim ini juga mengandung apple steam cell yang mampu mengurangi tampilan strectmark dan garis-garis halus pada kulit.

- apple steam cell : menyembuhkan atau meregenerasi kulit

- grape seed oil : menghidrasi dan melembapkan kulit

- rice brand oil : mencegah munculnya tanda penuaan dini

- sunflower seed oil : mencerahkan kulit, memperbaiki skin barrier dan anti iritasi

- Shea butter : melembutkan dan melembapkan kulit kering

- soybean oil : membuat kulit lebih kenyal dan lentur

Tekstur dari krim ini sendiri lembut dan tidak lengket saat diaplikasikan ke kulit. Ada aroma floral alami yang lembut dan tidak terlalu menyengat. Untuk warna dari krim ini sendiri putih susu.


Tidak ada bahan tambahan berbahaya yang terkandung pada krim ini. Jadi, krim ini aman digunakan untuk semua jenis kulit, termasuk yang memiliki kulit sensitif. Selain itu, krim ini juga sudah terdaftar di BPOM, jadi aman digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Untuk penggunaannya sendiri bisa dioleskan ke bagian tubuh yang mengalami stretctmark. Oleskan sebanyak 2 kali sehari di pagi dan malam hari untuk hasil lebih maksimal. Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengimbanginya dengan pola hidup sehat.

Kesimpulan

Risiko munculnya stretctmark bisa dialami oleh setiap wanita. Dengan menjaga kulit tetap lembap dan terhidrasi akan membantu elastisitas kulit tetap terjaga. Dengan begitu, risiko stretctmark bertambah parah ataupun untuk pencegahan stretctmark bisa diatasi.

Tidak ada komentar