Penggunaan Skincare untuk Ibu Hamil


Saat hamil akan terjadi perubahan hormon tubuh. Meningkatnya hormon progesteron dan hormon estrogen. Kedua hormon ini mempengaruhi kelenjar minyak yang akan membuat produksi minyak di kulit menjadi berlebih. Jika tidak dirawat dengan baik, produksi minyak berlebih di wajah akan meningkatkan risiko munculnya jerawat.

Selain itu, adanya perubahan hormon yang cepat juga mempengaruhi siklus regenerasi kulit yang semakin melambat. Hal ini menyebabkan adanya penumpukan sel kulit mati yang membuat kulit terlihat lebih kusam.

Permasalahan kulit pada ibu hamil sangat lumrah terjadi. Meskipun begitu, tetap diperlukan perawatan kulit pada ibu hamil agar tetap sehat.

Cara Merawat Kulit Saat Hamil

Merawat kulit saat hamil sangat diperlukan agar kulit tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam permasalahan kulit. Untuk itu, diperlukan beberapa cara seperti berikut agar kulit tetap sehat.

1. Perbanyak minum air putih

Konsumsi air putih yang cukup tak hanya membuat tubuh lebih sehat, kulit juga akan terhidrasi dengan baik. Saat kulit memiliki kecukupan hidrasi, akan membuat lebih lembap dan glowing.

2. Konsumsi makanan gizi seimbang

Makanan dengan gizi seimbang juga diperlukan kulit tetap sehat. Konsumsi makanan yang kaya akan kandungan vitamin C, E, dan antioksidan akan membuat kulit lebih glowing. Vitamin C akan membantu produksi kolagen, sehingga kulit lebih kenyal. Sedangkan vitamin E akan membantu kulit dalam melawan radikal bebas.

3. Jaga pola tidur

Menjaga pola tidur juga mempengaruhi kesehatan kulit. Saat tidur, kulit akan mempercepat proses regenerasinya. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas akan membantu kulit beregenerasi dengan cepat dan mengurangi risiko kusam pada kulit.

4. Hindari stres berlebihan

Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol. Hormon kortisol ini akan memicu masalah jerawat dan kulit kusam. Untuk itu, perlu manajemen stres, bisa dengan meditasi atau berolahraga ringan, agar stres bisa terkelola dengan baik.

5. Gunakan produk skincare yang aman

Hal penting yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan produk skincare secara rutin. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa tidak semua kandungan skincare aman untuk ibu hamil.

Bahan Skincare yang Dihindari Saat Hamil

Meskipun banyak sekali produk skincare yang dijual bebas di pasaran, jika tubuh dalam kondisi hamil harus tetap selektif dalam memiliki produk perawatan wajah. Hal ini karena ada beberapa kandungan bahan aktif yang perlu dihindari oleh ibu hamil, karena memiliki dampak negatif bagi janin.

1. Vitamin A dan turunannya

Vitamin A atau retinoid banyak sekali digunakan sebagai skincare anti aging. Retinoid mampu mengangkat sel-sel kulit mati dan meningkatkan produksi kolagen yang dapat mengurangi garis-garis halus pada wajah, mencerahkan, dan juga membantu mengurangi jerawat.

Beberapa jenis vitamin A dan turunannya adalah retinol, retinal, asam retinoat, adapalene, tretinoin, dan isotretinoin.

Ibu hamil disarankan untuk tidak menggunakan vitamin A dalam dosis yang tinggi. Hal ini karena dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin, karena sifat vitamin A dapat masuk melalui kulit.

2. Merkuri dan hydroquinone 

Kedua jenis bahan aktif skincare ini harus dihindari oleh ibu hamil. Meskipun dapat mencerahkan wajah dengan cepat, 35 - 45% dari bahan aktif ini dapat masuk secara sistemik ke tubuh dan dapat mengganggu perkembangan janin.

3. BHA

BHA atau Beta Hydroxy Acid atau juga bisa disebut dengan asam salisilat adalah salah satu eksfoliator yang biasanya digunakan pada skincare anti acne. Bahan aktif ini dapat membantu pengelupasan sel kulit mati dan jerawat dengan efektif. Hanya saja, penggunaannya pada ibu hamil perlu dihindari untuk mencegah kecacatan ataupun risiko keguguran janin.

4. Paraben

Paraben merupakan salah satu bahan skincare yang biasanya digunakan sebagai pengawet skincare atau untuk memperpanjang umur skincare. Penggunaannya pada ibu hamil dapat merusak sistem endokrin dan juga dapat mengganggu perkembangan janin.

5. Chemical sunscreen 

Meskipun sunscreen tetap perlu digunakan selama hamil, tapi perlu dihindari untuk menggunakan chemical sunscreen. Hal ini karena cara kerja chemical sunscreen yang masuk terlebih dahulu ke dalam kulit, sebelum memantulkan sinar UVnya. 

Sunscreen jenis ini akan masuk ke aliran darah. Jika digunakan secara terus-menerus akan berpengaruh ke hormon dan berpotensi meningkatkan risiko kecacatan pada janin.

6. Bahan lain yang membahayakan janin

Tak hanya bahan-bahan skincare di atas saja yang bisa membahayakan janin. Ada beberapa bahan lain juga yang bisa berpengaruh pada perkembangan janin, seperti :

- Formaldehida, terdapat pada cat kuku, produk perawatan rambut keratin

- Ftalat, terdapat pada parfum, semprotan rambut

- Bisphenol A (BPA), terdapat pada botol tempat skincare

Rekomendasi Skincare Aman untuk Ibu Hamil

Agar kehamilan tidak mengalami kendala dan janin berkembang dengan baik, memilih produk skincare harus lebih cermat. Ada beberapa bahan aktif skincare yang aman digunakan saat hamil, seperti :

- physical sunscreen (zinc oxide, titanium dioxide)

- exfoliator (jenis AHA dan PHA)

- vitamin C dan vitamin E

- bakuchiol

Nah, ada satu rekomendasi produk yang secara khusus diformulasikan untuk ibu hamil dan juga ibu menyusui, yaitu Mama's Choice Daily Protection Face Moisturizer.


Produk dari Mama's Choice ini diformulasikan aman untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Tak hanya itu, kandungan bahannya juga aman untuk semua jenis kulit, termasuk jenis kulit sensitif.

Produknya sendiri dikemas dalam box berwarna dominan putih, dimana terdapat logo Mama's Choice di huruf O yang bergambar ibu dan bayi. Hal ini menandakan jika produk ini diklaim aman untuk ibu dan janin yang dikandung/ ketika bayi dalam masa menyusui.

Dikemas dalam botol tube kemasan 30 ml, produknya cukup travel friendly. Warna kemasannya juga eye catching perpaduan antara putih dan pink.

Produk Mama's Choice ini sendiri merupakan 2 in 1, yaitu moisturizer dan sunscreen jadi satu, dimana terdapat 3 bahan utama dari produk ini:

- Rice extract : melembapkan kulit secara mendalam dan membuat kulit lebih glowing

- Mineral sunscreen dengan SPF 20 PA++ yang melindungi kulit dari paparan sinar UV A dan UV B, sehingga dapat mencegah kulit kusam

- Hyaluronic acid : untuk menghidrasi kulit

Dengan kombinasi ketiga bahan tersebut, dapat merawat kulit dari sejak hamil hingga menyusui. Selain itu, produk ini juga tidak mengandung fragrance dan juga alkohol. Jadi gak bikin kulit iritasi dan aman untuk kulit yang sedang sensitif saat hamil.

Untuk teksturnya sendiri cukup thick dan berwarna putih susu. Meskipun begitu, produk ini tetap ringan saat digunakan dan tidak lengket di kulit. Untuk pengaplikasian di kulit juga tidak menimbulkan whitecast, meskipun ada kandungan mineral sunscreen/ physical sunscreen pada produk ini.


Untuk produk ini ada batas PAO (Period After Opening) selama 12 bulan. Jadi meski belum masuk tanggal kadaluarsa, jika produk sudah dibuka dan belum habis dalam waktu 12 bulan, produk sudah tidak efektif lagi saat digunakan.

Selain itu, jika akan menggunakan produk ini dan beraktivitas di luar, sebaiknya untuk menggunakannya 15 menit sebelum keluar rumah. Meski begitu, kandungan SPF pada produk ini cukup rendah. Jadi jangan sampai lupa untuk re-apply atau menggunakan kembali setidaknya 2 jam sekali.

Kesimpulan

Meski banyak produk yang dijual bebas di pasaran, memilih produk skincare saat hamil harus tetap selektif. Selain karena ada perubahan hormon saat hamil, skincare dengan bahan kurang aman untuk ibu hamil juga bisa mengganggu perkembangan janin.

Tidak ada komentar