Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan

Pilihan Wisata Pantai Gratis di Jepara



Jepara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di pesisir utara Jawa. Letaknya inilah yang membuat Jepara memilomi banyak wisata bahari yang bisa dikunjungi.

Di tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Jepara memiliki aturan baru mengenai retribusi wisata pantai. Sekarang jika ingin mengunjungi pantai di weekday tidak perlu membayar biaya retribusi alias gratis. Meskipun begitu, jika mengunjungi pantai di akhir pekan atau hari libur nasional akan dikenakan retribusi sesuai dengan yang sudah ditetapkan.

Tetapi, jika Anda ingin menikmati pantai lain tanpa harus dipungut biaya retribusi, ada beberapa pilihan pantai di Jepara yang bisa dikunjungi.

1. Pantai Semat

Pantai Semat menjadi salah satu obyek wisata bahari yang ramai dikunjungi di sore hari. Pantai ini membentang di sepanjang jalan dan biasanya juga banyak pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan. Untuk melengkapi keseruan bermain pasir di pantai ini, Pemerintah Desa Semat juga sudah menyediakan aneka mainan di bibir pantai.

2. Pantai Undip

Berada di kawasan kampus Universitas Diponegoro Teluk Awur, pantai ini bisa dikunjungi secara gratis. Hanya saja, di pantai ini banyak karangnya, sehingga sangat tidak nyaman untuk dibuat berenang. Meski begitu, di pantai ini kita bisa menikmati sunset sambil menikmati beragam jajanan yang dijajakan di beberapa warung sekitar pantai. 

Tak hanya digunakan untuk tempat wisata, beberapa warga desa juga banyak yang mencari ikan di pantai ini. Inilah yang membuat pantai ini sangat ramai dan tidak pernah sepi.

3. Pantai Teluk Awur

Pantai ini cukup populer dan banyak dikunjungi oleh wisatawan dari daerah lain. Terletak di Desa Teluk Awur, pantai ini memiliki ombak yang tenang dan sangat cocok untuk berenang. Selain itu, di pantai ini juga terdapat perahu wisata yang akan mengajak berkeliling pantai menggunakan perahu. Tak hanya itu, ada juga warung di tepi pantai yang menyediakan beragam kuliner dengan harga yang terjangkau.

4. Pantai Bondo

Pantai ini termasuk pantai pasir putih di Jepara. Tak hanya bersih, lokasi pantai ini kini juga dilengkapi dengan spot foto yang instagramable.

5. Pantai Pungkruk

Pantai Pungkruk terletak di Desa Mororejo, Mlonggo. Pantai ini tak hanya menampilkan keindahan alam saja, tetapi juga terkenal dengan wisata kuliner yang akan membuat lidah bergoyang.

6. Pantai Blebak

Pantai Blebek terletak di Desa Sekuro, Mlonggo. Pantai ini termasuk pantai berombak tenang dengan pasir putih yang menghampar sepanjang pantai. Meskipun terlihat sepi, keindahan pantai ini sering dijadikan sebagai pelepas penat masyarajat sekitar.

7. Pantai Ombak Mati

Pantai ini terletak di Desa Bondo yang masih terlihat bersih dan alami. Meski sama-sama berada di Desa Bondo dengan Pantai Bondo, ternyata jarak antara kedua pantai ini sejauh 1km. Pantai ini masih belun memiliki banyak fasilitas dan hanya terdapat sebuah gazebo.

8. Pantai Pailus

Terletak di Desa Karanggondang, Pantai Pailus juga termasuk pantai perawan di Jepara. Pantai ini sangat bersih dan terlihat alami dengan hamparan pasir putih.

9. Pantai Seribu Ranting

Dinamakan seribu ranting karena di pantai ini dihias oleh masyarakat sebagai hiasan di sepanjang pantai. Banyak spot foto instagramable yang menarik untuk diabadikan. Hanya saja, pantai ini cukup gersang dan tidak rekomen untuk digunakan aktivitas berenang.

10. Pantai Punuk Sapi

Pantai Punuk Sapi atau Pantai Lemah Abang merupakan pantai yang terletak di Desa Balong, Kembang. Pantai ini memiliki pasir berwarna hitam dengan tebing yang membuat pantai ini terlihat eksotis. Di pantai ini juga terdapat Petilasan Syekh Siti Jenar yang banyak dikunjungi masyarakat sekitar.

Nah, itulah beberapa pantai gratis di Jepara yang masih alami dan sebagian dikelola oleh Pemerintah Desa. Jangan lupa mampir dan nikmati wisata kulinernya ya


Kuliner Khas Jepara yang Wajib Dicicipi



Berada di kawasan pantai utara Jawa, Kabupaten Jepara tak hanya memiliki pemandangan alam yang indah. Di samping banyaknya wisata bahari yang bisa dikunjungi, beragam kuliner khasnya juga wajib untuk dicicipi ketika berkunjungi ke bumi Kartini.

Pada dasarnya, kuliner khas Jepara tidak jauh-jauh dari rasa khas laut. Tentunya hal ini sangat menarik untuk dicicipi, terutama bagi yang pertama kali datang ke Jepara.

1. Pindang Serani

Kuliner khas laut ini sekilas mirip dengan sup ikan laut. Biasanya pindang serani terbuat dari ikan bandeng ataupun ikan kerapu. Bisa juga diganti dengan ikan air tawar, seperti ikan nila atau ikan bawal.

Yang menjadi spesial dari pindang serani adalah bumbunya yang kuat ditambah dengan cita rasa pedas asam yang membuat ketagihan. Dengan bumbu kuning dan ditambah dengan bumbu aromatik, seperti serai membuat kuliner ini berbeda dengan sup ikan lainnya. 

2. Latoh

Latoh (Caulerpa lentillifera) merupakan sejenis rumput laut yang banyak terdapat di Perairan Jepara. Latoh sendiri biasanya digunakan sebagai salah satu bahan pecel yang menambah cita rasa khas laut dari pecel sendiri.

Dinamakan juga dengan anggur laut, tekstur dari latoh sendiri sangat renyah dan tetap crunchy saat dinikmati. Selain itu, latoh juga biasa dibuat urap yang menambah rasa gurih saat dinikmati.

3. Tempong/blenyik

Bagi yang suka ikan asin, blenyik atau tempong bisa menjadi pilihannya. Makanan ini terbuat dari ikan teri yang dikeringkan dan memiliki bentuk bulat, karena dalam satu tempong ini terdiri dari banyak ikan teri kecil.

Hampir sama dengan ikan asin lainnya, tempong memiliki rasa asin yang gurih. Biasanya dimasak dengan cara dikukus ataupun ditumis pedas.

4. Opor panggang

Jika biasanya dalam membuat opor ayam dimasak hanya satu kali, berbeda dengan opor panggang khas Jepara. Kuliner khas Jepara ini terbuat dari ayam kampung yang terlebih dahulu dipanggang sebelum disiram dengan kuah opor.

Biasanya penyajian opor panggang adalah satu ekor ayam utuh atau biasa dinamakan dengan ingkung ayam. Kuliner ini biasanya disajikan ketika ada syukuran di masyarakat.

5. Horog-horog

Kuliner khas Jepara ini tidak ditemukan di tempat lain. Horog-horog biasanya terbuat dari tepung pohon aren yang diolah dan berwarna putih. Biasanya horog-horog lebih sering disajikan bersama bakso ataupun pecel.

Memiliki tekstur yang kenyal dan tidak memiliki rasa, horog-horog cenderung digunakan sebagai sumber karbohidrat yang sangat mengenyangkan.

6. Adon-adon coro

Adon-adon coro atau terkadang dinamakan dengan wedang blung merupakan minuman khas Jepara yang juga berfungsi sebagai jamu. Minuman ini sangat cocok dinikmati saat malam hari atau ketika cuaca sedang dingin.

Terdiri dari campuran beragam rempah, santan, dan gula merah membuat rasa dari minuman ini sangat nikmat. Menariknya, dalam penyajiannya biasa ditambah dengan potongan kelapa yang diiris kecil-kecil berbentuk kotak.

7. Es gempol pleret

Jika malam hari paling cocok menikmati adon-adon coro, siang hari bisa menikmati es gempol pleret yang sangat segar. Terdiri dari gempol, pleret, dan kuah santan yang manis membuat minuman ini digemari oleh seluruh usia.

Nah, 7 kuliner khas Jepara di atas bisa dinikmati di berbagai pujasera, tempat makan, hingga tersedia di beberapa pedagang kaki lima. Ada kuliner yang menjadi favoritmu?


Virtual Tour Nusa Penida

Selama masa pandemi, liburan menjadi hal yang paling dinantikan. Apalagi sudah 10 bulan ini beberapa lokasi wisata dibatasi pengunjung dan perlu menerapkan protokol kesehatan.

Tentunya hal ini tidak membuat diri menjadi lebih bebas. Apalagi jika dalam kondisi hamil ataupun sedang memiliki balita. Untuk liburan tentunya harus ditunda hingga pandemi berakhir.

Di tanggal 28 November 2020 kemarin saya berkesempatan mengikuti virtual tour di Nusa Penida dari Komunitas ISB. Ini merupakan virtual tour pertama yang saya ikuti dan saya sangat excited dengan pengalaman mengunjungi Nusa Penida meski secara virtual. Untuk virtual tour ini dipandu oleh Mbak Dama Vara dan Pak I Wajan Supiana pemilik Supi Tour and Snorkeling.

Nusa Penida merupakan salah satu pulau yang berada di sebelah tenggara Pulau Bali yang dipisahkan oleh Selat Badung. Meski terpisah dari Pulau Bali, ternyata di Pulau Nusa Penida ini banyak lokasi wisata alam yang tak boleh terlewat saat berkunjung di Pulau Bali.

Nah, di kesempatan ini, saya diajak untuk virtual tour ke 3 destinasi wisata menarik yang ada di Nusa Penida, yaitu Kelingking Beach, Broken Beach, dan Crystal Bay.




Akses ke Nusa Penida


Untuk menuju Nusa Penida bisa diakses melalui Pantai Sanur. Pada virtual tour kali ini diarahkan untuk naik speed boat dari Warung Mak Beng.

Untuk aksesnya cukup mudah menuju Warung Mak Beng ini dan di spot ini kita bisa naik speed boat menuju Nusa Penida. Biaya speed boat ini juga cukup terjangkau, sekitar 70 hingga 100 ribu rupiah per orang. Tentunya, selama perjalanan menuju Nusa Penida akan disuguhkan pemandangan laut yang menarik sekitar 1 jam perjalanan.


Wisata di Nusa Penida


Ketika sampai di Nusa Penida, tentunya kita membutuhkan alat transportasi untuk menjangkau lokasi wisata yang ada di Nusa Penida. Nah, disarankan untuk menyewa motor atau mobil untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Nusa Penida.

1. Kelingking Beach

Pantai ini berada di bagian barat daya dari Nusa Penida. Untuk menjangkaunya perlu naik sepeda motor dan jangan khawatir karena akses jalan cukup baik menuju tempat ini.

Di pantai ini akan disuguhkan pemandangan Samudera Indonesia yang sangat bersih dengan deburan ombak yang indah. Berbeda dengan pantai di Jawa, Pantai Kelingking ini memiliki tebing yang curam. Yang paling menarik dari pantai ini adalah adanya dinosaurus atau Cap de T-Rex yang bisa dilihat di atas tebing.

Nah, bagi yang ingin main di bibir pantai, perjuangan untuk bisa menuju bibir pantai ini lumayan menantang. Kita harus menuruni tebing dengan menggunakan anakan tangga yang tersedia. Pastikan memiliki energi yang cukup agar tidak berhenti di tengah jalan ya?

Sebelum ke Pantai Kelingking ini ada beberapa tips agar liburan menjadi lebih menyenangkan.

1. Gunakan alas kaki yang aman

2. Siapkan tenaga dan stamina yang baik

3. Bawa bekal dan air minum

2. Broken Beach

Selain tempatnya yang indah, Broken Beach juga memiliki legenda yang menarik untuk diceritakan kepada generasi muda. Legenda Pasih Uug menjadi legenda yang cukup terkenal, karena memiliki ibrah untuk selalu menjaga keharmonisan alam.

Konon, di tempat Broken Beach ini dulunya merupakan sebuah perkampungan yang cukup padat. Suatu ketika penduduk kampung menemukan seekor ular yang besar. Kemudian ular tersebut dibunuh dan dimaka untuk dimakan bersama-sama satu kampung.

Tiba-tiba ada seorang anak yang menanyakan kepada warga kampung apakah melihat sapi gembalaannya yang hilang. Sontak, tak ada satu pun warga kampung yang melihat sapi tersebut.

Anak tersebut yakin jika sapi tersebut ada di kampung itu. Untuk menguji kejujuran warga kampung, anak kecil tersebut menancapkan lidi ke tanah dan meminta warga kampung untuk mencabutnya.

Meski terlihat mudah, ternyata tidak ada satu pun warga kampung yang berhasil mencabut lidi tersebut. Hingga kemudian anak kecil tersebut mencabut lidi dan keluarlah air hingga menggenangi seluruh kampung.

Di pantai ini sangat menarik pemandangannya. Tak hanya bisa menikmati angin dan keindahan laut yang biru saja, Broken Beach ini memiliki bentuk pantai yang unik, karena terdapat bolongan seperti jembatan yang membuat air laut bisa masuk ke dalam.

Hanya saja, wisata di pantai ini kita tidak bisa turun ke bibir pantai, karena tebingnya tinggi dan tidak ada tangga menuju bawah. Yang perlu diperhatikan adalah di sekitar tebing tidak ada pembatas. Jadi perlu hati-hati saat mengajak anak berkeliling di sekitar tebing pantai.

3. Crystal Bay

Nah, bagi yang suka snorkeling, Crystal Bay menjadi surga untuk bisa menikmati keindahan pantai dan bawah laut Nusa Penida. Seperti namanya, pantai ini memiliki air yang sebening kristal. Inilah yang membuat pantai ini menjadi primadona wisatawan domestik dan wisatawan asing.


Nah, menarik bukan wisata ke Nusa Penida? Meski hanya jalan-jalan secara virtual saja, saya jadi pengen merasakan langsung wisata ke Nusa Penida langsung. Jika ingin menikmati wisata Nusa Penida dengan nyaman, bisa nih menghubungi @supitournusapenida untuk pengalaman berkeliling Nusa Penida yang mengasyikkan.


Sumber foto diambil saat Virtual Tour Nusa Penida Komunitas ISB

Kampung Wisata Arifa: Wisata Hits Jepara

Bagi yang ingin menghabiskan liburan akhir tahun, bisa nih ke Kampung Wisata Arifa, Jepara. 😁

Kampung Wisata Arifa terletak di desa Ngasem kecamatan Batealit kabupaten Jepara. Rutenya cukup mudah, bagi yang melaju dari arah Kudus, Jepara, atau Semarang bisa masuk ke gang Cemoro Cilik (Abella). Di gang ini sudah ada papan penunjuk jalannya, cukup jalan lurus nanti akan ada papan petunjuk yang menandakan sudah sampai di lokasi.

Nah,berhubung lokasi wisata ini berada di kampung warga. Jadi setelah bayar parkir, kita akan melewati beberapa rumah warga sebelum sampai di lokasi parkir sepeda motor. Jika menggunakan mobil, parkir yang disediakan cukup jauh dari pintu masuk ke lokasi.

Bagi yang ke lokasi ini saat musim penghujan, sebaiknya disesuaikan baju dan alas kaki yang dipakai. Karena sebagian jalan masih berupa tanah merah yang agak licin saat dalam kondisi basah.

Nah, masuk ke lokasi cukup murah karcisnya. Cukup membayar 5 ribu rupiah untuk orang dewasa dan gratis bagi anak. 😁 Dan di wisata ini menyediakan promo door prize yang akan diundi pada bulan Februari 2019. Lumayan kalau menang bisa dapat heater atau sepeda. 😀

Sebelum masuk ke lokasi, ada dua buah spot foto yang bisa dipakai pepotoan.




Ada berbagai macam wahana yang menarik di sini. Terutama di saat liburan, ada tambahan kejutan dari pengelola yang disediakan untuk pengunjung. Saat berkunjung ke sana, ada foto dengan ular Sanca dan foto bareng baja hitam. Berhubung anak saya ketakutan, kami tidak jadi foto dengan tambahan fasilitas tersebut.

Yang menarik dari wisata ini, di sini tidak hanya anak muda atau anak SD saja yang berkunjung. Ada beberapa keluarga yang menghabiskan liburan di sini dan juga para ibu-ibu yang asyik bersama teman-temannya foto selfie di berbagai spot yang tersedia.

Wahana yang Tersedia

Berada di tanah milik pribadi, ada berbagai macam wahana yang tersedia di sini. 

1. Kebun Bunga Matahari
Di sini terdapat kebun bunga matahari yang cukup banyak ditanami bunga matahari. Hanya saja karena baru ditanam, kebun di sini belum terlalu rimbun dan masih banyak pohon bunga yang mati.



2. Rumah Kelinci
Rumah Kelinci menjadi wahana yang cukup ramai di Kampung Wisata Arifa. Terdapat beberapa rumah Kelinci dan terowongan lengkap dengan kelinci yang dilepas dan mudah ditangkap. Bagi yang ingin memberi makan kelinci bisa membeli pakan di penjaga rumah Kelinci ini.


3. Terapi Ikan
Bagi yang ingin bersantai, bisa ngobrol sambil memasukkan kaki ke dalam kolam yang berisi ikan. Tapi karena ikan tidak terlalu banyak, ikan tidak mau memakan kotoran yang ada di kaki. 😑


4. Cafe
Bagi yang kelaparan dan tak bawa bekal bisa menikmati beberapa makanan dan minuman yang tersedia. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau dan cocok dikantong para anak muda.


5. Gazebo
Beberapa gazebo disediakan bagi yang ingin bersantai bersama keluarga. Selain itu, untuk yang lapar bisa sambil memesan makanan di cafe dan pelayan dengan sigap mengantarkan ke gazebo.


6. Wahana Permainan
Untuk wahana permainan, seperti bianglala, mandi bola, dan wahana bermain lain ditarik lagi uang sebesar 10 ribu rupiah.




7. Melukis
Bagi yang anaknya suka melukis, bisa mencoba mewarnai di kanvas yang sudah disediakan. Hanya saja untuk wahana ini juga harus membayar. 



8. Kamar Mandi
Tersedia dua kamar mandi di kampung wisata ini. Cukup bersih dan nyaman. 

Karena masih dibuka, wahana lain sedang dalam pembangunan. Mungkin di tahun depan, wahana yang disediakan semakin banyak dan semakin bagus.

Spot Foto Wisata Kampung Arifa

Keunggulan di kampung wisata ini adalah banyaknya spot foto yang tersedia. Selain gratis, kita bisa berfoto ria bersama keluarga maupun teman.

1. Balon Udara
Bagi yang ingin berfoto seperti sedang menaiki balon udara, di sini tersedia dua balon udara yang bisa digunakan. Pertama yang ada di kebun bunga matahari dan kedua berada di depan cafe.



2. Spot Instagram
Nah, yang menarik lagi di sini disediakan spot foto ala background Instagram. Hanya saja karena letaknya di kebun bunga matahari, untuk memotret dengan baik dan full agak susah karena tertutup dengan beberapa pohon bunga matahari.



3. Kursi Single
Bagi yang ingin berfoto sendiri bisa memanfaatkan kursi Single warna putih yang ada di rumah Kelinci.





4. Sepeda
Ada beberapa sepeda yang tersedia di rumah Kelinci. Di sini kita bisa foto sepuasnya di beberapa sepeda yang telah disediakan.



5. Jalan Antara Kebun Bunga dan Rumah Kelinci
Bagi yang suka foto dengan background payung warna-warni di atas bisa foto di sini. Hanya saja karena sangat ramai untuk mendapat gambar yang eksklusif agak susah 😐



6. Ayunan
Bagi yang pengen foto ekstrem, bisa foto di ayunan ini. Mungkin karena kurang pengaman yang memilih foto di sini agak kurang.

7. Gubug Penantian
Bagi para jomlo, bisa berfoto sepuasnya di sini. Ada dua gubug kecil ala rumah adat Papua dan disediakan bunga plastik untuk berfoto.


8. Dokar
Yang pengen foto ala tempo jaman dulu bisa foto di Dokar. Ditambah background sawah khas pedesaan yang cukup apik.

Ini nih, sawah di Kampung Wisata Arifa.


Overall, Kampung Wisata Arifa cocok untuk liburan bersama keluarga maupun teman. Selain temannya yang cukup bagus dan luas, pelayanannya juga cukup ramah dari para karyawan di sini.

Spot Foto Kekinian di Selam Semliro

Memiliki foto yang apik dengan latar menarik kini menjadi sudah menjadi tren. Terlebih bagi para anak muda yang ingin tampil eksis tapi tak ketinggalan jaman. Berada di spot foto ciamik akan membuat foto di media sosial lebih cetar dan keren.

Berfoto di alam terbuka yang menakjubkan menjadi tren foto anak muda jaman sekarang. Adanya berbagai aplikasi media sosial seperti facebook, instagram, ataupun path menjadi ajang keeksisan anak muda sekarang ini. 


Kini banyak wisata yang menawarkan fasilitas lengkap sekaligus spot foto yang menarik dan kekinian. Salah satu yang ada di kabupaten Kudus, Jawa Tengah adalah Selam Semliro.



Selam Semliro, Wisata Spot Foto

Selam Semliro merupakan sebuah wisata yang menawarkan perpaduan antara seni dengan alam pegunungan Muria. Berada di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Yang mana kita tahu, desa Rahtawu merupakan sebuah desa di lereng gunung Muria. Selain masih asri, desa Rahtawu menawarkan pemandangan alam yang sangat indah.


Rute yang ditempuh lumayan dekat dari kota Kudus, sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota menuju arah kecamatan Gebog. Dan Desa Rahtawu sendiri merupakan desa di ujung kecamatan Gebog, jalannya berliku dan berasa menaiki dan menuruni beberapa bukit. Selam Semliro sendiri terletak di ujung Desa Rahtawu, letaknya berada di kanan jalan sebelum air terjun pentung.



Selam Semliro menawarkan wisata spot foto yang menggabungkan antara seni yang dituangkan dalam bentuk hasil karya dan alam sebagai background pendukungnya.

Hanya dengan Rp5.000,- per orang, kita bisa memasuki area spot foto yang berpuas diri foto yang menghasikan foto keren dan sedap dipandang. 😁 Bagi yang ingin menikmati sajian di Selam Semliro, tak perlu membayar biaya masuk. Sedangkan untuk biaya parkir sendiri Rp3.000,- per motor, dan area parkir lumayan luas dan jangan takut motor bakal kepanasan atau kehujanan karena motor berada di lantai bawah wisata Selam Semliro ini. 

Meskipun berada di lantai 2 sebuah rumah. Pemandangan yang ditawarkan begitu istimewa. Deretan pegunungan terlihat tinggi menjulang, ditambah perpaduan seni yang aduhai, bikin foto kita tambah keren.

Selam Semliro ini buka dari jam 8 pagi hingga sore hari. Jadi yang ingin kualitas fotonya menarik, datanglah di pagi hari ataupun sore hari.

Fasilitas Selam Semliro

Ada beberapa gazebo yang disediakan di sini. Selain gazebo, ada juga bangku meja yang bisa digunakan untuk melepas lelah setelah menempuh perjalanan. Gazebo yang disediakan lumayan luas dan bisa digunakan pula untuk acara keluarga (jika tidak rame 😁). Di gazebo juga tersedia beberapa colokan listrik. Jadi jangan takut kehabisan baterai hape ataupun kamera.

Jika lelah mendera, beberapa minuman pelepas dahaga tersedia di sini. Ada juga kopi khas Rahtawu yang dijual dengan harga Rp8.000,- per gelas. 

Spot Foto di Selam Semliro

Beberapa spot foto di sini sangat jempolan. Meski tempat wisata berukuran tak terlalu luas, tapi spot foto yang ditawarkan tak akan ketinggalan jaman. Setiap harinya, tempat wisata ini ramai dikunjungi anak muda yang ingin tampil eksis di media sosial maupun para pecinta kopi yang sengaja datang untuk menikmati kopi sambil bersantai.

1. Jembatan Prutul



Jembatan prutul merupakan salah satu spot foto yang paling diburu di sini. Terlihat seperti jembatan yang menyambung ke arah gunung. Jembatan ini lumayan aman untuk dibuat foto. Meski harus tetap hati-hati karena penyangganya hanya berupa bambu.


Dengan background sebuah gunung di pegunungan Muria, menjadikan jembaran prutul ini paling banyak diminati para pengunjung. Dan kalau tidak salah ini adalah salah satu gunung Muria yang letaknya di Jepara. 😁

2. Kelopak Bunga 



Bagi yang membawa anak, spot ini menjadi salah satu spot favorit. Bagi yang tak suka foto berdiri, foto di sini serasa menjadi putri kembang. 😁 Tapi hati-hati dengan kelopak bunganya ya..


Di sini selain bisa mengambil angle foto dengan background gunung, juga bisa mengambil angle dengan background lain yang gak kalah menariknya. Selain bisa duduk, pose foto lain di sini juga tak kalah bagusnya.

3. Mawar


Jika ingin foto ramai-ramai bisa berfoto di spot bunga-bunga di sini. Selain bisa digunakan untuk foto keroyokan, ada lagi sebuah spot foto bunga yang tak kalah bagusnya.


Keliatan romantis jika foto di sini. Selain bisa foto berdiri, bagi yang ingin foto duduk pun bisa. Dan jika ingin selfie bareng keluarga, di spot foto kedua bunga ini sangat rekomen.


4. Kursi

Ada dua jenis spot foto kursi yang disediakan di sini. Hanya saja spot foto di sini hanya bisa digunakan untuk foto sendiri saja. 


Di spot foto ini bisa diambil angle foto yang beragam. Bahkan bisa terlihat seperti di tempat ketinggian menuju puncak gunung.


Yang pengen foto bak seorang raja ataupun ratu bisa mengambil gaya di sini. Tak hanya untuk orang dewasa, anak juga bisa diajak foto di sini karena tak terlalu berbahaya untuk seorang anak, terutama balita.

5. Sayap Malaikat

Bagi yang ingin menjadi seorang angel bisa berfoto di sini. Selain sayapnya yang menarik, background alam yang tersaji juga mendukung bagi kamu yang ingin menjadi malaikat hatinya. (eaaaa....)




6. Spot di Luar Tempat Foto

Bagi yang ingin foto gratisan, bisa foto di daerah tempat parkir. Ada sebuah bangku panjang dan sebuah patung seni artistik khas pegunungan. Meskipun tanpa background pegunungan, foto di sini lumayan kekinian jika diuplod di media sosial.



Lumayan banget kan berwisata di sini sambil foto yang bikin kekinian banget. Maaf jika fotonya banyak yang burem karena kamera yang digunakan beresolusi rendah.

Selamat Berlibur....

Udara Yoga, Jepara Nuansa Bali



Menjadi viral, ketika ada sebuah tempat wisata di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang menyajikan wisata keluarga bernuansa Bali. Tak jarang banyak wisatawan, baik dari Jepara maupun luar kota yang berbondong-bondong menuju lokasi ini.



Lokasi Wisata

Bertempat di Desa Ngabul Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Tempat wisata hits ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Rute menuju tempat wisata ini bisa dicapai melalui dua jalur. Pertama, melalui bundaran Ngabul menuju arah Mantingan. Gang pertama sebelah kiri masuk terus ke aeah Desa Ngeling. Ada Masjid nanti belok ke kanan mengikuti jalan. Arah kedua, bisa dicapai dengan masuk gang pom bensin Ngabul, ikuti jalan lurus dan nanti akan ketemu tempat wisata ini.

Fasilitas

Di lokasi wisata ini terdapat beberapa gazebo yang bisa ditempati secara gratis. Ada gazebo yang berukuran kecil, adapula yang berukuran sedang untuk sekeluarga. 



Selain gazebo, ada juga kursi taman besar yang bisa ditempati sambil menikmati pemandangan sekitar.



Bagi yang ingin menunaikan sholat, terdapat mushola yang cukup besar. Sehingga bisa digunakan untuk sholat berjamaah bagi yang membawa rombongan. Toilet yang digunakan cukup tradisional, menambah kesan khas Bali di wisata ini.

Yang menarik, pusat informasi di tempat ini ada di rumah bukan RT yang langsung dikelola oleh pemilik tempat wisata ini. Dari sini berbagai informasi bisa kita dapatkan seputar tempat wisata bernuansa Bali.

Pusat oleh-oleh yang disediakan pun bertema Bali. Berbagai busana dan kerajinan khas Bali dijual di tempat ini. Dan letaknya sangat strategis ada di tengah-tengah kawasan wisata ini.

Wahana Bermain Anak dan Aneka Fauna

Tempat ini sangat ramah anak. Selain anak dapat bermain di tempat ini, tempat ini juga bisa menjadi sarana belajar bagi anak.

Berbagai wahana permainan dan outbond mini tersedia di tempat ini. Ada perosotan, jungkitan, tempat mendaki dan merayap anak. Dan jumlah yang tersedia juga lumayan banyak.



Selain anak dapat bermain. Anak juga bisa mengenal binatang lebih dekat. Ada monyet, kalkun, kuda, ayam, burung, dan binatang-binatang lainnya.



Yang menarik, ada sebuah sungai buatan yang bisa digunakan anak bermain. Anak bisa berenang dan menyelam. Dan seluruh perlengkapan bermain air anak sudah disediakan di tempat ini.

Kuliner

Ada beberapa penjual di kawasan wisata inim Pertama ada di sebuah bangunan, dan di sini kita bisa menikmati seluruh kawasan dari atas. Dan kuliner yang dijajakan dengan sebuah meja panjang. 

Berbagai macam snack ringan tersedia di sini. Ada juga gorengan dan pecel yang bisa kita santap di sini. Harga yang ditawarkan pun lumayan terjangkau. Pas bagi yang ingin berwisata tapi dengan budget terbatas.

baca juga : Kuliner Murah Jepara

Salah satu kuliner khas Bali yang dijajakan di sini adalah kopi Bali. Hanya dengan Rp3.000,- saja kita bisa menikmati kopi Bali tanpa harus terbang menuju Pulau Bali.



Tiket Masuk

Tiket masuk menuju tempat ini hanya sebesar Rp5.000,- per orang. Sedangkan untuk balita masuk ke lokasi tidak dipungut uang sepeser pun alias gratis.

Review Ala Saya

Tempat wisata ini sangat cocok untuk wisata keluarga. Selain ekonomis, tempat wisata ini juga sangat edukatif. Jadi sekali merekuh dayung, selain rekreasi juga sambil belajar.

Hanya saja, karena lokasi termasuk lokasi yang cukup sempit. Saya dan keluarga tidak cukup leluasa saat memasuki kawasan ini, terlebih saat musim liburan, banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang ke lokasi ini.

Tempat parkir pun masih di halaman milik warga. Karena lokasi ini tak menyediakan lokasi parkir, dan di sekitar banyak warga yang berjualan snack maupun minuman. Jadi lokasi ini semacam tempat untuk menambah penghasilan masyarakat sekitar.

Yang saya sayangkan, tempat untuk berjualan pecel dan menggoreng gorengan sangat berdekatan dengan kandang kuda. Mungkin sebagian orang tak bermasalah, tapi saya sangat menyayangkan higienitas penjual, karena tak jarang penjual pun memegang dan mengelus kuda.

Selain itu, monyet yang berada di sebuah kandang belum jinak. Saat anak saya hendak mendekati kandang. Tanpa disadari monyet menyerang dan hampir menggigit anak saya.

Meskipun dari sisi keamanan dan kenyamanan bagi saya tidak terlalu baik. Tetapi tempat wisata ini banyak menyuguhkan spot foto menarik yang instagramable dan khas Bali banget.



Penasaran.. Yuk datang sendiri ke lokasi 😁

Wisata Alam : Air Terjun Montel Kudus

Saat berkunjung ke gunung Muria tak lengkap rasanya jika tak berkunjung ke salah satu wisata alamnya yang ngehits banget sejak zaman dulu. Yup, namanya AIR TERJUN MONTEL.

Air terjun Montel ini berada di kecamatan Dawe kabupaten Kudus, tepatnya berada di desa Colo. Daerah ini lebih terkenal dengan wisata religinya, yaitu makam Sunan Muria atau Raden Umar Said.

Karena letaknya di daerah gunung Muria dan akses jalan terbatas, berliku, dan sedikit menanjak. Jadi, saat hari libur biasanya area jalan menuju Colo agak macet karena rombongan bis para peziarah. Meski jalan agak menanjak, tetapi akses jalan amat nyaman, tak ada lubang jalan, dan pemandangan di kanan kiri jalan tak sepi karena banyak pemukiman penduduk.

Berada di gerbang masuk, akan ada petugas dari dinas pariwisata yang akan menarik retribusi biaya masuk menuju lokasi wisata. Meski lebih terkenal wisata religinya, yang ingin menikmati wisata alam juga dikenakan biaya. Tak terlalu mahal, cukup merogoh kocek sebesar 5 ribu rupiah saja, kita bisa masuk ke kawasan wisata desa Colo ini.

Menuju Air Terjun Montel

Ada dua jalur menuju air terjun montel. Pertama melalui jalan setapak yang berada di samping tempat pemancingan. Dan kedua berada di terusan jalan dari makam Sunan Muria.

Kali ini, saya dan keluarga memilih jalan pertama. Melewati jalanan milik warga desa, akses menuju air terjun cukup aman dan nyaman. Ada jalan setapak yang cukup luas dan jika membawa anak, anak cukup aman saat berjalan atau berlari.  Di sisi sebelah ada tebing dan jurang dan banyak pipa air yang tersambung. Jadi harus ekstra hati-hati saat berjalan, jangan sampai menginjak pipa, karena sambungan pipa bisa terputus dan airnya muncrat. Di sisi jurang pun sudah ada pembatas, meski terbuat dari bambu, tapi lumayan aman buat berjalan bersama-sama. 

Melalui jalan pertama ini, jarak tempuh menuju air terjun tak terlalu jauh, tak sampai 1 kilometer, kita akan menemukan air terjun yang cukup asri. Sambil berjalan menikmati pemandangan alam gunung Muria, saat capek mulai menyerang sudah tersedia bangku pelepas lelah sekaligus bisa dijadikan tempat berfoto yang ciamik. Sayang, di kesempatan kali ini saya tak mengabadikan jalanan dan tempat istirahatnya.

Oya, saat berada di akses menuju air terjun, kita akan ditarik retribusi sebesar tujuh ribh lima ratus rupiah per orang. Dan tiketnya tidak boleh langsung dibuang karena akan diperiksa petugas saat memasuki kawasan air terjun. Meski terbilang lebih mahal dibanding wisata air terjun lainnya di sekitar Kudus, tiket ini juga berfungsi sebagai asuransi keselamatan jiwa saat berkunjung di air terjun Montel.



Mitos Air Terjun Montel

Sejak aku kecil dulu ada mitos yang berkembang jika berkunjung dengan mengajak pasangan (a.ka pacar). Menurut mitos yang berkembang saat itu, jika mengunjungi air terjun montel bersama pasangan, maka setelah berkunjung ke montel akan berpisah (a.ka putus dengan sang pacar). Jadi, dulu di tempat ini jarang dijadikan tempat pacaran oleh para kawula muda yang sedang dilanda virus merah jambu. Mungkin karena perkembangan zaman sekarang, mitos ini lama kelamaan mulai luntur dan sudah banyak para pasangan muda belum halal berkunjung berduaan di tempat ini. 

Air Terjun Montel

Keindahan air terjun ini sudah tak diragukan lagi. Tinggi air terjun yang lumayan dan kolam yang tak terlalu dalam cukup membuat lelah selepas perjalanan terobati. Meski cukup ramai pengunjung yang berasal dari berbagai daerah, suasana asri khas pegunungan tak pernah hilang dari tempat ini.

Bagi yang lapar dan haus selepas perjalanan, banyak warung yang buka di kawasan air terjun ini. Mulai dari mie instan hingga kuliner khas Muria, sate pentol Muria yang harganya murah meriah dan rasanya yang lezat.



Hanya saja di tempat ini tidak tersedia spot foto khas yang menggambarkan air terjun ini ataupun spot foto kekinian dari bambu yanh dihiasi bunga-bunga. Meski begitu, di sini kita bisa berfoto dengan background air terjun yang memanjakan mata.




Kampung Es Podomoro, Kuliner Murah di Jepara

Menikmati kesegaran es teler di siang hari yang terik menjadi surga bagi sebagian orang penyuka es. Ketika dahaga sudah tak tertahankan, maka minum es menjadi kenikmatan tersendiri yang tak terkira.

Sore kemarin rencana kami mau berkunjung ke dokter gigi untuk kontrol kesehatan gigi. Ternyata, sampai di tempat praktik dokter pendaftaran sudah ditutup karena kuota di hari tersebut sudah habis. Dengan langkah gontai kami meninggalkan tempat praktik dokter untuk jalan-jalan keliling pasar.

Karena masih terlalu sore dan matahari masih menyengat kulit, kami pun kehausan. Dan kami memilih Kampung Es Podomoro untuk melepaskan dahaga kami.

Kampung es Podomoro, terletak di desa Tiga Juru kecamatan Mayong kabupaten Jepara. Akses menuju tempat ini lumayan mudah. Dari perempatan Mayong jalan menuju japur alternatif ke desa Kalipucang, tepat di seberang masjid Tiga Juru akan kita jumpai papan penunjuk Kampung Es Podomoro.


Menuju lokasi, kita disambut dengan payung warna-warni


Meski namanya kampung es, tetapi yang dijual di sini tak hanya es. Ada bakso, mie ayam, dan beberapa camilan seperti sosis bakar. Dan sekarang menu yang ditawarkan pun semakin beragam, ada es krim toping, nugget pisang, dan nugget (sayang, karena saya tak tahu adanya menu baru, jadi belum mencoba satupun menu barunya).

Harga yang ditawarkan pun sangatlah ramah dikantong, untuk satu porsi es teler juara dihargai Rp 6.000,00.


Es teler yang sudah dinikmati


Dengan ukuran yang lumayan, satu porsi bisa dinikmati untuk dua orang (saking hematnya). Tak hanya es teler saja yang harganya ramah kantong, es campur dan berbagai aneka jus bisa dibeli hanya dengan membayar Rp 5.000,00 saja.


Sosis bakar, 4 tusuk hanya 5 ribuan


Untuk camilan seperti sosis pun hanya seharga Rp 5.000,00 dan mie ayam/mie bakso bisa kita dinikmati dengan menukarnya dengan uang Rp 5.000,00. Karena belum tahu adanya menu baru, saya perkirakan camilan lain seharga Rp 5.000,00.


Mie ayam, yang terkadang mangkoknya pakai batok kelapa


Tempat yang disediakan pun beraneka. Ada lesehan, ada yang hanya 2/3 kursi ataupun yang ingin duduk ramai-ramai pun ada. Karena tempat ini ramai dengan anak muda, terutama anak sekolahan. Di jam-jam pulang sekolah ataupun hari libur, untuk bisa menikmati kuliner di sini, kita harus siap-siap menahan dahaga dan menahan ludah karena harus antri menunggu pesanan.


Tempat duduk 


Hanya saja, tidak adanya toilet di sini membuat kita untuk tidak bisa berlama-lama di tempat ini, selain harus bergantian tempat dengan pengunjung yang lain.

Untuk yang suka foto-foto, tempat ini juga cocok bagi mereka yang doyan selfie ataupun wefie.


Bangku dari ban bekas

Secara keseluruhan, tempat ini rekomen bagi segala kalangan dan umur. Selain harga yang ditawarkan hemat di kantong, rasa yang ditawarkan pun bisa menggoyang lidah.

Rahtawu - Desa di Lereng Muria

Menikmati udara sejuk dan bebas polusi merupakan salah satu cara untuk menjadi diri dari penuaan dan salah satu tips agar awet muda. Udara yang sejuk pun bisa menjadi cara kita untuk menghilangkan kepenatan setelah melakukan aktivitas rutin sehari-hari.

Salah satu desa di kabupaten Kudus, tepatnya di kecamatan Gebog, kita disuguhkan oleh sebuah desa wisata yang bernama desa Rahtawu. Berada sekitar 7 km dari pusat kecamatan Rahtawu atau sekitar 17 km dari pusat kota, kita akan menikmati sejuknya udara di desa yang terletak di lereng gunung Muria ini. Akses jalan yang lumayan bagus, meski saat memasuki desa Rahtawu kita harus sedikit bersabar karena jalanan mulai berlubang dapat tergantikan dengan pemandangan yang serba hijau.



Dan saat memasuki desa Rahtawu ini, sebaiknya kita berhati-hati, terutama bagi yang memakai kendaraan roda empat, karena akses jalan yang lumayan tidak lebar dengan tebing dan jurang sebagai pemisahnya. Meski jalan berkelok-kelok, jangan khawatir karena ada cermin pengintai di setiap belokannya.

Di desa Rahtawu yang dinobatkan sebagai desa wisata di kabupaten Kudus tidak hanya wisata alam yang menjadi primadonanya, ada wisata religi yang biasanya ramai saat bulan Suro (bulan Muharram). Banyak petilasan dan pertapaan para sesepuh desa ini, mungkin tak seramai para wali, tapi banyak masyarakat yang menghormatinya.



Sedangkan untuk wisata alamnya, sungai di Rahtawu ini sangat menggoda mata, airnya yang jernih dan derasnya aliran sungai sangat memanjakan mata, apalagi saat terlihat di atas bukit. Meski berbahaya bagi siapa saja yang ingin mandi, ada beberapa spot sungai yang bisa kita gunakan untuk mandi dan bermain air. Selain sungai, kita pun bisa mendaki gunung Muria dengan mengakses jalur pendakian puncak 29. Dan juga ada air terjun yang membuat kita selalu bertafakur kepada Allah di air terjun Kalibanteng dan air terjun Pentung.

Pecel Pakis, menjadi kuliner khas yang harus dicicipi setiap kita bertualang di sekitar gunung Muria. Selain rasanya yang lezat, harganya pun ramah di kantong. Tak hanya pecel pakis, kita pun bisa menikmati ayam goreng bahkan gorengan yang rasa dan suasananya membuat kita tak berhenti memakannya.

Hanya saja, saat musim kemarau, desa Rahtawu mengalami kekeringan sehingga semua aliran sungai pun ikut mengering dan air terjun tidak dapat menampakkan keindahannya