Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan

Mengenal Binatang di Gembira Loka Zoo

Mengenal dan melihat lebih dekat binatang yang ada merupakan salah satu kegiatan edukatif bagi anak-anak. Selain anak bisa mengucap nama binatang, anak juga mengetahui bentuk, rupa, dan suara binatang. Salah satu kebun binatang yang terjangkau dan ramah di kantong adalah kebun binatang Gembira Loka.

Kebun binatang Gembira Loka terletak di kota Yogyakarta. Tepatnya terletak di Kotagede. Hanya dengan membayar uang Rp 30.000,00 kita bisa menikmati dan belajar macam-macam binatang yang ada di sini. Dan untuk anak di bawah 3 tahun, biaya memasuki Gembira Loka ini gratis.



Fasilitas yang ditawarkan di kebun binatang ini pun lumayan lengkap. Ada mushola, toilet, dan ada food court yang lumayan terjangkau. Selain itu, ada kereta wisata yang akan mengantar kita keliling kebun binatang. Suasana di kebun binatang ini pun sangat asri dan disesuaikan dengan habitat masing-masing binatang.

Di sini kita bisa memasuki kebun binatang melalui 2 pintu, yang masing-masing pintu kita akan diberi stempel lewat pintu mana kita masuk, agar kita tidak tersesat saat akan meninggalkan kebun binatang dan mencari tempat parkir.

Menuju pintu masuk ke dalam kebun binatang, kita akan disuguhkan atraksi bermacam-macam binatang. Selain atraksi, sang pawang binatang akan menjelaskan binatang yang tengah melakukan atraksi selengkap-lengkapnya.



Di kebun binatang ini, binatang pun diklasifikasikan berdasarkan jenisnya. Ikan, reptil, burung, dan satwa lain yang ditempatkan di masing-masing kandangnya. Selain itu, di kandang tiap satwa, kita akan mendapat informasi tentang satwa tersebut.



Pertama kita akan memasuki kawasan ikan. Ada bermacam-macam ikan yang akan kita lihat di sini. Ada yang diletakkan di akuarium, atau yang bisa kita pegang langsung. Dan di sini tidak hanya kita bisa melihat ikan, tapi kita juga bisa menangkao ikan dengan langsung terjun di kolam tangkap dengan hanya membayar uang Rp 10.000,00. Untuk yang ingin merasakan sensasi spa ikan, cukup dengan membayar uang Rp 15.000,00.



Arena kedua kita akan melihat dunia reptil. Ada banyak reptil yang bisa kita lihat dari kandang kaca ataupun dari kandang besar. Dan ada kura-kura besar yang bisa kita ajak selfie bersama.



Di dalam dunia burung, kita akan disuguhkan tempat yang menyerupai habitat burung. Kita bisa masuk ke kandang burung yang terdiri dari banyak spesies burung, memberi makan, dan menyentuhnya. Jangan lupa setelah memegang burung kita cuci tangan dahulu.



Saat mengunjungi Gembira Loka ini kebetulan sedang ada perbaikan. Sehingga wahana untuk menaikki unta pun tidak tersedia.

Secara keseluruhan, kebun binatang ini sangat rekomen bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya berwisata edukatif. Hanya saja tidak semua binatang yang anak sering ketahui, seperti jerapah, singa, ataupun zebra tersedia di tempat ini.

Pantai Panggung, Pantai 1000 Ranting

Seperti namanya, pantai 1000 ranting ini terletak di desa Panggung, kecamatan Kedung, kabupaten Jepara. Dinamakan pantai 1000 ranting, karena di pantai ini dihiasi banyak sekali ranting pohon yang menjadi spot foto menarik di lokasi wisata ini.



Lokasi pantai ini bisa ditempuh dari Jepara kota sekitar 30 menit, melewati jalan Jepara-Kedung Malang. Dan dengan akses jalan yang bagus dan disertai pemandangan pesisir Jepara yang mengasyikkan. Di tambah lagi kita bisa melihat bagaimana pembentukan garam.

baca juga : Jepara Nuansa Bali

Dari jalan Jepara-Kedung Malang ini setibanya di desa Panggung, akan ada papan penunjuk jalan menuju pantai Panggung, untuk mencapai lokasi pantai sekitar 500 meter dari jalan Jepara-Kedung Malang. Di desa Panggung ini banyak warga yang memproduksi ikan asin. Jadi jangan kaget saat melewati perkampungan akan banyak sekali kita temukan ikan asin yang sedang dijemur ataupun warga desa yang sedang mengolah ikan di depan rumahnya



Memasuki pantai ini, kita langsung disuguhkan dengan banyaknya perahu nelayan yang sedang bersandar ataupun diperbaiki. Dan untuk memasuki pantai ini kita tidak dikenakan biaya alias gratis. Untuk parkir pun tidak dikenakan biaya apapun di sini. Tinggal memarkir kendaraan di tempat yang sudah disediakan. Dan dari pantai kita bisa sambil mengawasi kendaraan kita. Hanya saja untuk mencapai pantai ini dengan kendaraan mobil kemungkinan agak kesulitan, karena akses jalan ke dalam pantai agak sempit.




Mungkin dikarenakan saat berkunjung adalah saat musim penghujan, pantai ini terkesan agak kotor dengan air laut yang berwarna coklat. Banyak sampah berada di bibir pantai dan ranting-ranting penghias pantai pun banyak yang berceceran di bibir pantai, sehingga saat musim penghujan seperti ini mandi dan bermain air di pantai sangat tidak rekomen.

Salah satu yang menjadi daya tarik wisata di pantai ini adalah banyaknya spot foto menarik. Meski begitu saya kurang mengeksplor spot foto ini karena saat berkunjung ke sana, pantai sangat ramai wisatawan.

baca juga : Jepara Ourland Park

Ada spot foto yang menjadi favorit yang wajib di pantai ini

Ayunan di bibir pantai

Salah satu spot menarik untuk berfoto di pantai ini. Sambil menikmati deburan ombak, kita bisa melakukan foto ciamik di spot foto ini.



Simbol Love di tengah pantai

Salah satu spot foto yang aman bagi lansia dan anak-anak, serta yang paling favorit. Hingga banyak wisatawan yang rela antri demi mendapatkan foto bagus di tempat ini.



Perahu

Spot ini paling banyak disukai anak-anak. Karena kapal bisa dinaiki dan anak bisa bermain peran di sini.


Saat perut lapar, tak perlu takut akan kelaparan di pantai ini karena ada deretan warung untuk mengganjal perut lapar. Meski fasilitas tak sekomplit pantai-pantai lain di Jepara, di sini pun terdapat toilet dan kamar bilas.



Secara keseluruhan tempat wisata ini kurang rekomen bagi anak-anak yang ingin bermain di pantai, karena fasilitas belum lengkap. Tapi bagi yang suka foto dan mengunggahnya di media sosial, pantai ini bisa jadi view yang ciamik di foto-foto kita.

baca juga: Wana Wisata Sreni

Wisata Keluarga : Sindu Kusuma Edupark (SKE) Jogja

Sindu Kusuma Edupark atau yang lebih populer dengan sebutan SKE merupakan salah satu destinasi wisata yang cocok dikunjungi oleh keluarga yang sedang melancong ke kota gudeg, Yogyakarta. Awal mula saya pun keheranan, karena untuk menuju tempat ini harus masuk gang yang jalanannya lumayan sempit. SKE Jogja ini berada di jalan Jambon, Sinduadi, Mlati, kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Saat memasuki kawasan SKE ini kita akan disuguhkan pada sebagian wahana permainan yang terlihat dari depan, yaitu ferris wheel dan mini waterpark.



Cukup membayar dengan uang Rp 15.000,00 kita bisa memasuki SKE, mendapatkan segelas teh dan bisa menikmati keseruan bermain air di mini water park. Hanya saja untuk bisa menikmati seluruh wahana kita harus mengeluarkan kocek lebih, yaitu dengan membeli tiket terusan seharga Rp 70.000,00. Kalaupun kita tidak membeli tiket terusan dan ingin bermain di sebagian wahana, kita bisa membeli tiket per permainan yang bisa dibeli di dalam SKE.



SKE buka dari pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam, saat malam kita bisa menikmati light festival di dalam SKE yang sangat menarik dan indah.


Fasilitas yang ditawarkan di dalam SKE pun terbilang cukup lengkap. Ada kamar mandi yang jumlahnya cukup lumayan banyak, bahkan sering dipakai untuk mandi bagi wisatawan yang berasal dari luar kota. Ada mushola kecil di dalam dan mushola berukuran sedang yang berada di area parkir. Saat perut lapar di dalam SKE, kita tidak perlu takut kelaparan karena ada food court yang harganya bersahabat yang berada di dalam. Serta jika ingin membeli souvernir oleh-oleh, tersedia toko souvenir yang terletak di area parkir.


Di dalam SKE terdapat banyak wahana permainan. Selain itu kita bisa belajar melalui poster-poster yang berada di jalan masuk menuju wahana permainan. Selain itu ada miniatur berbagai candi dan patung dewa ruci. Salah satu spot menarik bagi yang suka mengabadikan kenangan bersama keluarga melalui foto.


Berbagai wahana tersedia di dalam SKE ini. Mulai dari bianglal atau dalam SKE dinamakan ferriz wheel. Atau yang suka menonton film, bisa menikmati cinema 8G ataupun bagi yang suka dengan hal berbau horor bisa memasuki house of teror.

Berbagai wahana disediakan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk anak di bawah 3 tahun, masuk ke SKE ini gratis dan setiap menaikki wahana harus didampingi oleh orang dewasa. Bagi orangtua yang sedang menemani anak/cucunya saat menikmati wahana di SKE bisa menunggu di kolam ikan, sambil merasakan gelinya dikerumuni ikan.


Secara keseluruhan, SKE recomended bagi kelurga yang ingin menikmati waktunya saat berada di Jogja. Hanya saja untuk menghemat biaya disarankan langsung membeli tiket terusan dibanding dengan membeli tiket per wahana.

Yang Kamu Butuhkan Saat Berwisata Bersama Keluarga

Berwisata bersama keluarga merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu dan mengesankan bagi setiap keluarga. Berwisata bersama bisa menjadi family time yang pas di saat sebagian keluarga banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di luar rumah.


Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum berwisata bersama:

Tentukan Waktu yang Tepat

Waktu yang tepat merupakan kunci dalam melakukan wisata bersama keluarga. Pilihlah waktu yang benar-benar semua anggota keluarga bisa mengikuti tanpa harus memikirkan pekerjaan. Memilih waktu yang tepat akan membuat semua anggota keluarga bisa menikmati liburan.

Rencanakan Jauh-Jauh Hari

Merencanakan jauh hari berhubungan langsung dengan persiapan dan bekal selama wisata. Memastikan kondisi keuangan keluarga stabil dan anggota keluarga berada dalam keadaan sehat.

Siapkan Bekal yang Cukup

Checklist setiap barang yang akan dibawa selama liburan. Catat dan masukkan ke dalam tas ataupun koper yang akan kita bawa. Tandai barang yang sudah masuk dan jangan ambil kembali barang yang sudah masuk ke dalam tas dan ransel.

Beberapa barang yang wajib dibawa selama liburan:

Pakaian

Bawa secukupnya pakaian yang akan kita kenakan selama berlibur. Pastikan tidak ada yang terlewat ataupun tidak cocok saat kita berwisata.

Obat-Obatan

Terutama untuk yang mengkonsumsi obat-obatan secara rutin, jangan lupa membawa obat selama liburan. Dan bawa pula obat-obatan ringan, seperti plaster, betadine, minyak angin, ataupun obat anti mabuk perjalanan.

Keperluan Mandi

Agar perjalanan menjadi nyaman dan tubuh terasa segar, jangan lupa membawa perlengkapan mandi . Bisa membawa yang travel size agar tidak memakan tempat saat dimasukkan ke dalam tas.

Makanan

Membawa makanan membantu kita saat kelaparan sewaktu di jalan. Selain itu menghemat keuangan juga saat berada di tempat wisata.

Dompet

Benda yang satu ini jangan sampai kelupaan ataupun kecopetan, karena jantung dari segala jantung dalam berwisata. Jangan lupa dalam dompet bawa kartu pengenal dan SIM jika membawa kendaraan pribadi. Plus bawa uang secukupnya saja.

Barang Lainnya

Powerbank, botol susu anak, diapers, tisu, make up menjadi barang optional yang boleh dibawa boleh tidak, sesuaikan dengan kondisi pribadi masing-masing ya..

Selamat berlibur....

Ikon Wisata Jepara: Jepara Ourland Park

Jepara Ourland Park atau yang lebih dikenal dengan nama JOP menjadi salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi saat berada di kota ukir, Jepara. Dan JOP ini merupakan wisata bahari terbesar dan terlengkap di Jawa Tengah.

baca juga : Sindu Kusuma Edupark


Jepara Ourland Park


Berdiri di lahan seluas 11 ha, JOP mampu menampung pengunjung sebanyak 20.000 pengunjung. Desain arsitektur yang bertema istana Eropa dan Timur Tengah ini menyedikan berbagai macam wahana permainan, mulai dari anak-anak hingga dewasa dengan jam buka setia

Si Jambul, si icon JOP

Berlokasi di desa Mororejo kecamatan Mlonggo kabupaten Jepara, saat menuju JOP dapat ditempuh kurang dari 10 km dari pusat kota. Meskipun berlokasi di sebuah desa, akses menuju lokasi pun sangat mudah dicapai karena kondisi jalan yang sangat bagus dan sudah ada papan penunjuk jalan menuju lokasi wisata ini.

JOP dibuka saat ulang tahun kota Jepara pada tanggal 10 April 2016. Menyedikan berbagai macam wahana permainan dan water sports. Dan di dalam JOP ini juga tersedia berbagai fasilitas pendukung lain  untuk liburan keluarga.

Peta Lokasi Wahana di JOP

Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 60.000,00 (weekday) dan Rp 75.000,00 (weekend), kita bisa menikmati kolam renang dan fasilitasnya (pelampung dan ban renang), akses masuk ke pantai Mororejo, dan berbagai wahana permaian (flying elephant, kereta mini mall, kora-kora). Sedangkan untuk wahana outbond, wahana air (banana boat, jetski), berkunjung ke pulau Panjang, dan JOP airlines (pesawat terbang JOP) dikenakan biaya tambahan.

Berbagai fasilitas pun disediakan di JOP, ada mushola, tempat bilas, toilet, gazebo, dan loker barang. Untuk gazebo dikenakan biaya sewa sebesar Rp 100.000,00 dan loker dikenakan biaya Rp 10.000,00 per loker. Selain itu disediakan pula restorant, stand mie sedap, dan cafe yang dapat melepaskan lapar dahaga setelah bermain-main di JOP.

JOP Airlines
Dengan uang sebesar Rp 20.000,00 kita dapat masuk ke pesawat yang berada di depan gedung utama di JOP. Terdapat empat buah simulator untuk menerbangkan pesawat terbang yang dapat dimainkan selama 10 menit.

Simulator JOP Airlines

Kolam Renang
Ada tiga jenis kolam renang di JOP ini, yaitu:
1. Kiddy Pool
Kolam renang yang berada paling dekat dengan pintu masuk ini diperuntukkan untuk anak-anak. Dengan kedalaman antara 0-50 cm, anak-anak pun dimanjakkan dengan berbagai perosotan, ember tumpah, dan istana dengan berbagai boneka patungnya. Uyntuk anak di bawah 6 tahun, diharapkan tetap didampingi orangtuanya ya.

Kiddy Pool di Sisi Sebelah Kanan


2. Lazy River
Pintu Masuk Lazy River

Kolam dengan bentuk seperti sungai memutar dan merupakan wahana kolam renang yang paling luas dibanding dengan yang lain. Dengan kedalaman air antara 100-120 cm menjadi kolam renang yang diperuntukkan bagi semua keluarga.

Lazy River


Di sini ada perosotan yang lumayan memacu adrenalin. Cukup dengan menaiki tangan di lantai 2 dan lantai 3, kita bisa menikmati wahana seru pemacu adrenalin di JOP.

baca juga : Air Terjun Dong Paso

Yang Seru di JOP


3. Olympic Pool
Kolam dengan kedalaman 150 cm ini diperuntukkan bagi yang sudah mahir berenang. Terletak di belakang lazy river dan di dekat pantai, membuat kolam renang ini terlihat sangat tenang dan patut dicoba bagi yang ingin berlatih menghadapi perlombaan renang.

Olympic Pool


Wahana Permainan Anak
Banyak wahana permainan anak yang ditawarkan. Ada gokart, flying elephant, kora-kora, kereta api mini.

Flying elephant


Pantai Mororejo
Kondisi pantai yang tenang dan ada berbagai wahana air yang ditawarkan seperti berlayar ke pulau Panjang, banan boat, jetski. Untuk bisa menikmati wahana air tersebut dikenakan biaya mulai dari 20 ribu hingga 110 ribu.

Kondisi pantai saat ombak besar


Fasilitas Pendukung Lainnya
Ada berbagai macam fasilitas yang ditawarkan di JOP ini. Ada resto, cafe, stand mie sedap, minimarket yang akan memanjakan lidah pengunjung saat lapar dan dahaga menyerang setelah berenang.

Restoran di JOP


Selain itu, ada toko oleh-oleh souvenir sebagai buah tangan setelah berkunjung di sini. Bagi ibu menyusui tak perlu khawatir karena sudah disediakan ruang menyusui yang terletak di bawah tangga masuk JOP.

Ruang Menyusui


 Fasilitas lain seperti gazebo, loker, dan sepeda disediakan dengan tarif yang sudah tersedia.

Secara keseluruhan, JOP termasuk tempat wisata yang recomended saat kita berkunjung di Jepara. Bisa untuk wisata bersama anak. Lokasi yang masih asri, dengan banyaknya persawahan dan dekat dengan pantai membuat kita bisa melepaskan penat setelah lama beraktivitas.

Untuk masuk tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari luar. Jadi siap-siap merogoh kocek lebih untuk bisa berlama-lama di JOP. Selain itu, untuk biaya sewa gazebo yang lumayan mahal, bagi yang membawa keluarga besar harap siap dengan uang tambahan.


Melihat Kerbau Lebih Dekat di Guwosobokerto

Binatang peliharaan merupakan binatang yang lebih sering berinteraksi dengan kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari memberinya makanan, minuman, tempat yang layak, hingga pada pemeliharaan dan perawatan binatang.

Kerbau, merupakan salah satu binatang peliharaan yang lebih sering dimanfaatkan di kehidupan manusia. Kerbau mulai diternakkan manusia sejak tahun 4000 SM di Lembah Sungai Hindus dan pertama kali dijinakkan sekitar 3000 tahun yang lalu.

Beberapa keunikan kerbau:
1. Kerbau bukanlah hewan pengembara. Walaupun ditinggalkan penggembala, kerbau tidak akan lari
2. Tanduk kerbau berbentuk bulan sabit melengkung panjang ke belakang. Tanduknya berguna untuk pertahanan diri apabila diserang pemangsa atau merasa terganggu
3. Kerbau sangat patuh kepada siapa saja yang membawanya, asalkan hidungnya dicocok dahulu
4. Kerbau termasuk binatang yang sangat disiplin, tertib, dan teratur
5. Di Tana Toraja, kerbau menjadi penentu status sosial masyarakat dan simbol kemakmuran
6  Kerbau bule sering digunakan dalam upacara adat, terutama dalam upacara pemakaman raja-raja
7. Berat badan kerbau akan terus bertambah seiring dengan pertambahan umurnya, sampai masa pertumbuhan berhenti (puncak)

Di kabupaten Jepara ada sebuah desa yang sebagian warganya memelihara kerbau. Warga di desa Guwosobokerto, yang terletak di kecamatan Welahan ini mempunyai kebiasaan unik untuk membawa kerbaunya di aliran sungai.



Setiap hari secara bergiliran, warga mengajak kerbau peliharaannya untuk berkubang dan mandi di sungai ataupun untuk mengantarkan kerbaunya agar buang air besar di sekitar aliran sungai. Terkadang sebelum si kerbau mandi, kerbau--kerbau milik warga diajak ke tanggul sungai untuk memakan rumput-rumput yang ada di sungai.



Sekitar 2-3 kali warga mengajak kerbau-kerbau peliharaannya untuk mandi, berkubang, dan buang air besar di aliran sungai. Seperti sudah ada jadwalnya, di sungai ini tidak pernah sepi dengan kedatangan kerbau-kerbau milik warga. Untuk warga sekitar yang ingin melihat, bisa melihat dari atas jembatan. Dan dari atas jembatan ini setiap sore ramai dengan anak-anak kecil yang diajak orang tuanya ataupun ramai anak-anak muda.



Bisa juga melihat kerbau lebih dekat dengan turun ke sungai. Kerbau-kerbau di sini sudah jinak dan biasanya sudah ada pemiliknya yang siap sedia.

Di sekitar sungai, terdapat banyak rumah kerbau. Rumah kerbau ini sengaja dibuatkan jauh dari rumah pemiliknya dan menjadi satu dengan rumah-rumah kerbau yang lain.

Rumah kerbau


Yang menjadi menarik dari kerbau-kerbau di desa Guwosobokerto ini, meskipun tubuh kerbau memang berbau khas tetapi kebersihan tubuh kerbau sangat terjaga. Terlihat dengan tidak adanya lalat yang menempel di tubuh kerbau. Dan rumah yang ditempati kerbau sangatlah bersih.

So, jangan takut memperkenalkan dan melihat kerbau lebih dekat kepada anak-anak kita

Karena kerbau itu jinak

Spot Foto Ciamik di Wana Wisata Sreni



Kata 'wana' dalam bahasa Jawa berarti hutan. Ya, hutan wisata Sreni. Terletak di jalan Sreni Indah desa Bategede kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara. Berada di lereng gunung Muria, wana wisata Sreni merupakan tempat yang sejuk dan nyaman untuk berekreasi.

Wana Wisata Sreni, merupakan hutan lindung yang didominasi oleh pohon pinus yang usianya cukup tua. Terlihat saat angin berhembus, pohon akan ikut bergoyang. Dan wisatawan diharapkan untuk berwaspada karena dimungkinkan adanya pohon yang runtuh.

Akses menuju Sreni sangatlah mudah. Bisa melewati Perempatan Mayong menuju desa Datar-desa Bandung-desa Bategede. Melewati jalur ini sangatnya nyaman, jalan sudah beraspal dengan baik. Dan panorama yang disajikan sangatlah indah. Sebagian besar di kedua sisi jalan merupakan rumah warga, yang kemudian ada ladang dan pepohonan, sehingga tampak sedang berada di suatu bukit.



 Yang kedua adalah melewati perempatan Nalumsari, tinggal mengikuti papan penunjuk jalan sampailah di Sreni. Untuk jalur ini pun sudah beraspal dengan baik. Hanya saja untuk menikmati panorama bukit dan pegunungan kurang didapatkan saat melewati jalur ini.

Memasuki gerbang wana wisata Sreni dikenakan retribusi sebesar lima ribu rupiah. Menurut saya, cukup mahal dibanding wisata alam pegunungan lain yang berada di Jepara yang hanya dibandrol per motor 3-5 ribu rupiah. Ini kali kedua saya berwisata ke Sreni dalam setahun ini, berbeda dengan yang kali pertama tidak dikenakan retribusi.

Retribusi dikenakan karena tempat wisata ini sudah diperbaiki, ada beberapa rumah pohon dan beberapa spot foto yang instagramable. Selain itu, di sini kita bisa berkemah, ada pemandian  Sendang Joyo Kusumo dan ada tempat berziarah ke makam Mbah Surgi Wali. Sayangnya, kali ini saya tidak sampai ke Sendang Joyo Kusumo karena jalan licin dan lumayan jauh.

Beberapa spot foto yang di Wana Wisata Sreni:

1. Bukit Cinta

Spot ini ada di sebelah kiri saat memasuki gerbang masuk. Spot foto yang instagramable dan bisa digunakan untuk foto keluarga.


2. Rumah Pohon
Ada beberapa rumah pohon di sini. Sekitar 5 rumah pohon yang tangga menuju ke atas cukup tinggi menurut saya. Untuk yang membawa anak pun harus ekstra hati-hati karena sebagian tidak ada pegangan tangan. Dan di rumah pohon harus ekstra waspada untuk yang mengajak anak ke atas, karena penghalang hanya di atasnya saja dan tidak bisa digunakan bersandar untuk anak. Kesemua rumah pohon ini ada batas maksimal yang diperbolehkan naik, yaitu untuk tiga orang saja.



3. Gardu Cinta


Spot ini yang paling banyak dicari. Bertuliskan I (heart) U merupakan spot foto paling menarik, apalagi di belakangnya nampak sebuah bukit dan lereng yang pemandangannya TOP.




4. Tulisan di pohon
Berada di gerbang masuk, banyak tulisan kayu yang ditempel di pohon-pohon pinus yang isinya tentang anak muda masa kini. Bisa digunakan untuk berfoto, tulisannya terlihat jelas dan colorful.

#onedayonepost
#nonfiksi

Keliling Semarang dengan Bis Trans Semarang

Berkunjung ke Semarang tidak lengkap tanpa mencoba transportasi publik yang bernama "trans Semarang". Diresmikan tahun 2009, bis trans Semarang ini berbasis BRT (Bus Rapid Transit), yang bertujuan untuk mengurai kemacetan, terutama saat jam berangkat dan pulang kerja.

Sumber: semarangkota.go.id


Awalnya bis ini hanya beroperasi dalam satu koridor, yaitu koridor 1 terminal Mangkang-terminal Penggaron. Dan sekarang sudah beroperasi 6 koridor lain yang menjangkau wilayah kota Semarang.
Koridor I: terminal Mangkang-terminal Penggaron
Koridor II: terminal Terboyo-Sisemut
Koridor III: pelabuhan Tanjung Mas - Akademi Kepolisian
Koridor IV : terminal Cangkiran - Bandara Ahmad Yani-stasiun Tawang
Koridor V: Meteseh - PRPP
Koridor VI: Universitas Diponegoro Tembalang - Universitas Negeri Semarang Sekaran

Konsep BRT trans Semarang ini hampir sama dengan bis trans Jakarta. Berbeda hanya dalam ukuran saja. Bis trans Semarang berukuran kecil dengan tempat duduk tidak lebih dari 25 orang, hanya koridor I saja yang termasuk bis besar. Dengan adanya halte atau shelter di titik strategis memudahkan penumpang untuk menjelajah kota Semarang.

Saya sendiri baru menjadi penikmat bis trans Semarang sekitar tahun 2014, dimana sudah ada koridor II yang telah dibuka tahun 2012 memudahkan saya untuk menjangkau Universitas Diponegoro yang berada di Tembalang dan yang berada di Pleburan. Untuk akses pun termasuk strategis dalam menjelajah kota Semarang. Dan biaya yang cukup terjangkau untuk sekali perjalanan meski harus berpindah koridor menjadi poin plus dari bis trans Semarang. Untuk umum hanya dikenakan biaya Rp 3.500,00 dan untuk pelajar dan anak dikenakan biaya Rp 1.000,00. Selain itu, sekarang pun sudah tersedia e-ticket. Dimana dalam satu kartu terdapat saldo dan untuk pengguna rutin bis trans Semarang, memakai kartu semacam ini merupakan salah satu upaya untuk menekan biaya. Karena setiap perjalanan 10x, mendapat 1x gratis.

Untuk ruang tunggu di setiap halte/shelter ada sebuah bangku panjang, sedangkan untuk tenpat transit, halte dijaga oleh petugas yang mengarahkan penumpang agar tak salah pilih dalam mengambil koridor yang hendak dinaikinya. Dalam sebuah halte juga terdapat peta lokasi halte yang tersebar di seluruh kota Semarang. Hanya saja ada kondisi peta yang tak terawat dan rusak. Tak perlu menunggu lama di halte untuk menunggu bis trans Semarang berikutnya, cukup menunggu 5-15 menit, maka bis trans Semarang berikutnya akan segera tiba.

Saat masuk ke dalam bis, dinginnya AC lumayan menusuk. Apalagi kalau naik bis trans Semarang ini saat di pagi hari. Lumayan membuat kaca jendela bis mengembun. Deretan kursi dan cantolan untuk berdiri lumayan nyaman untuk perjalanan. Dan ada larangan untuk membawa binatang ataupun barang dengan bau yang menyengat, seperti bawang merah.

Untuk tempat duduk pun sudah disedikan tempat duduk prioritas khusus lansia, ibu hamil, ibu dengan balita, dan penyandang disabilitas. Meski sudah ada tempat duduk prioritas, penumpang bis trans Semarang sudah sadar jika ada orang yang membutuhkan tempat duduk langsung diberikan. Petugas pun terkadang juga mengambil alih dan meminta bantuan penumpang, terutama anak sekolah agar memberikan tempat duduk. Akan tetapi, saat saya hamil saya sering tidak mendapatkan kursi prioritas tersebut. Mungkin karena saat itu, perut saya tidak terlihat besar dan tertutup jilbab.

Secara keseluruhan, untuk transportasi publik di daerah Semarang. Bis trans Semarang sangat rekomen untuk segala usia, dan pengguna awal jasa transportasi di Semarang.

#onedayonepost
#nonfiksi
#reviewtransportasi

Air Terjun Dong Paso, Wisata Alam yang Memukau

Jepara, salah satu kota yang terletak di pantai utara pulau Jawa memiliki daerah yang sebagian berada di pegunungan Muria. Banyaknya obyek wisata yang bernuansa bahari, ternyata tak menyurutkan masyarakat daerah pegunungan untuk mengeksplore daerahnya sendiri. Tak jarang sekarang sudah di buka hutan wisata, wisata air terjun, dan gardu pandang yang berada di sebagian daerah yang berada di pegunungan Muria.

Bulan lalu, saya dan keluarga saya mencoba mengeksplore wilayah kecamatan Batealit yang salah satu desanya berada di pegunungan Muria. Desa tersebut bernama desa Sumosari. Awalnya kami berniat untuk mencari air terjun yang bernama air terjun Dong Paso. Sebelumnya kami mengetahui nama Dong Paso berada di desa Batealit, ternyata yang berada di desa Batealit hanyalah sebuah sungai besar yang biasanya dipakai untuk mandi wisatawan.

Sebelum berangkat menuju air terjun Dong Paso, kami mencari referensi apakah akses jalannya mudah dan aman mengajak balita. Berdasarkan referensi memang akses menuju air terjun lumayan jauh. Tapi, hal tersebut tak menyurutkan niat kami untuk mengunjungi air terjun Dong Paso. Kami hanya diberikan akses menuju air terjun Dong Paso ini dari perempatan Mayong lurus sampai tak menemukan jalan. Dan di saat jalan sudah sampai ujung. Kami dibingungkan oleh dua jalur, yang pertama ke arah Batealit dan yang kedua ke arah desa Sumosari. Kami ingatnya desa Sumosari berada di selatan desa Batealit. Dan kami melanjutkan perjalanan ke arah Batealit. Karena jalan yang kami lewati semakin menurun, kami curiga akan salah jalan. Kemudian kami balik ke tempat semula dan bertanya kepada warga sekitar. Ternyata jalan menuju air terjun Dong Paso belok kanan, bukan belok kiri menuju arah Batealit.

Kami melanjutkan perjalanan ke arah air terjun Dong Paso. Tampak banyak truk yang melewati jalanan ini, sehingga akses jalan yang kami lewati termasuk jalan dengan kondisi yang rusak. Truk yang sering lalu-lalang di jalan ini membawa sejumlah material batu dan tanah yang di tambang di wilayah tersebut. Setelah melewati jalan yang agak rusak tersebut, kami melewati hutan dan saya kaget di tengah-tengah hutan tersebut, hanya ada satu rumah. Kami memantapkan diri untuk terus memacu sepeda motor kami dengan jalan yang menajak. Hingga tibalah kami di desa Sumosari, yang kami tahu desa ini pernah kami lewati saat kami berkunjung ke air terjun Setatah. Betapa luasnya desa ini, hingga setiap ada gapura dari bambu, kami kira sudah melewati desa tersebut, ternyata gapura tersebut hanyalah pembatas antar dusun.

Sampai di sebuah dusun, ada jalan yang cukup menanjak. Dan di situ ada spanduk bertuliskan, "selamat datang di wisata desa Sumosari". Dan banyak rumah yang menyediakan jasa parkir. Di sana kami menanyakan apakah bisa mengendarai sepeda motor sampai ke dekat air terjun. Ternyata dari penuturan masyarakat harus dititipkan dan berjalan kaki dengan jarak tempuh 2 km. Karena sudah terlanjur sampai di tempat, kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Dan ternyata banyak juga wisatawan yang berkunjung ke sini, terutama kalangan muda-mudi.

Menuju air terjun Dong Paso kami disuguhkan pemandangan yang indah khas pegunungan, dengan akses jalan yang lebar dengan air sungai kecil yang mengalir di sisi kanan menciptakan harmoni suara yang menenangkan. Sedangkan di sisi lain berupa ladang milik masyarakat desa. Hingga tak jarang kami sering berpapasan dengan warga desa yang mengambil hasil ladang ataupun mengambil kayu. Sampai di sini, perjalanan masih bisa ditembus menggunakan sepeda motor. Hingga jalan mulai menanjak dan menurun. Dan ada sebuah jembatan bambu yang melewati sungai. Kawasan ini lumayan ramai dan cukup padat saat banyak wisatawan karena termasuk spot yang instagramable. Dan di tempat ini ada seperti air terjun mini, yang sayangnya tidak saya abadikan karena saat mencapai tempat ini tenaga sudah terkuras karena menggendong anak yang sudah kelelahan.

Jembatan Bambu


Sampai di spot ini, apakah jalan semakin bersahabat buat kami?
Ternyata jembatan ini seperti salah satu pembatas antara jalan yang ramah dilewati dengan jalan yang menantang untuk dilewati.
Kami harus menaiki sebuah dataran tinggi yang cukup menguras saya yang menggendong anak. Hingga saya pun harus berganti menggendong anak dengan suami karena beratnya medan. Hingga menuju jarak yang cukup dekat, ada sebuah oase untuk para wisatawan, adanya warung yang menjual minuman, makanan ringan, dan mie instan. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, pop mie ukuran besar hanya dijual 6 ribu rupiah dan tinggal santap. Sungguh, sebuah oase untuk mengembalikan tenaga menuju air terjun Dong Paso ini.

Hingga dalam jarak yang cukup dekat. Sudah tidak ada akses jalan, hanya ada sungai dengan batu-batu besar yang bisa digunakan untuk menapak. Bagi yang memakai kaos kaki, tak perlu khawatir kaos kakinya basah.

Sungai menuju air terjun

Kondisi air terjun Dong Paso ini seperti dikelilingi oleh bukit yang sangat hijau. Dengan air yang jatuh dan kolam di bawah yang bisa dipakai untuk berenang. Dan di air terjun ini bisa dipakai untuk yang suka terjun ke air.

Kondisi air terjun Dong Paso

Kondisi alam yang cantik, mirip seperti yang sering ditayangkan di acara "My Trip, My Adventure"

Karena ada perjuangan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan

Kesimpulan yang saya ambil setelah berkunjung ke air terjun Dong Paso:
1. Jarak tempuh dengan berjalan kaki lumayan jauh sekitar 2 km, ditambah jalan yang menanjak. Butuh bawa bekal yang cukup selama perjalanan.
2. Untuk yang mengajak anak, terutama balita harus ekstra kerja keras karena semakin ke dalam, jalan tidak lagi ramah dan aman untuk balita.
3. Warung yang buka sebelum sampai di air terjun kemungkinan hanya buka saat hari libur. Untuk yang ingin berwisata saat weekday, harap membawa bekal yang cukup.
4. Tempat yang ditawarkan sangat indah. Dari beberapa air terjun yang ada di Jepara, air terjun Dong Paso, saya beri peringkat 1 untuk air terjun terindah.


SALAM MBOLANG...

#onedayonepost
#nonfiksi
#reviewtempatwisata

Menuju Air Terjun Jurang Nganten, Wisata Alam Pegunungan Asri di Jepara

Jepara sebagai kota yang dikenal wisata baharinya yang eksotis, kini menyimpan banyak wisata alam pegunungan yang tak kalah indahnya. Meski hanya wisata bahari yang secara langsung dikelola pemerintah daerah dan munculnya desa-desa wisata di pesisir pantai utara Jawa ini  tak lantas membuat daerah yang berada di pegunungan Muria kehilangan pesona wisatanya.

Seperti biasanya, saya dan keluarga kecil saya mencoba untuk mengeksplore keindahan Jepara di sisi wisata alam pegunungan. Kemarin (10 Desember 2017), pilihan kami jatuh ke sebuah desa di kecamatan Pakis Aji yang bernama desa Tanjung. Memang bukan termasuk salah satu desa wisata seperti desa Tempur di kecamatan Keling. Tapi di desa Tanjung ini ada sebuah air terjun yang masih sangat asri, bernama air terjun Jurang Nganten.

Menuju air terjun Jurang Nganten ini, banyak akses yang bisa dipilih. Saya sendiri memilih akses melalui rute alternatif menuju kecamatan Bangsri. Bisa juga dengan menuju kota dan belok dari taman Kerang (SMIK) menuju desa Lebak. Akses jalan menuju desa Tanjung ini tergolong sudah baik, tidak ada jalan berlubang. Dari rute jalur alternatif ini sudah ada papan penunjuk jalan menuju arah desa Tanjung. Sekitar 3km dari rute jalur alternatif ini (lebih dikenal dengan pertigaan desa Bringin), kami dapat menikmati asrinya desa Tanjung. Mungkin karena bukan jalur masuk utama, tidak ada plang pembatas desa.

Desa Tanjung ini berbeda dengan desa-desa lain yang ada di kabupaten Jepara. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari hutan dan perkebunan. Rumah warga pun bukan rumah yang saling berdekatan dan sebagian masih bertembok kayu. Akses jalan di desa ini pun bukan terbilang akses jalan yang mulus. Sebagian sudah diaspal dan sebagian besar jalan yang lain masih berupa bebatuan dan tanah.

Menuju air terjun Jurang Nganten ini kami sempat tersesat karena tidak adanya papan penunjuk jalan. Berbekal insting, kami mencari jalan yang sekiranya menuju puncak bukit dan mencari warga untuk bertanya arah menuju air terjun. Jalan yang tergolong sepi dan rumah warga yang jarang menjadi kesulitan kami untuk menemukan sang primadona di desa ini.



Melewati jalan berbatu, kami menemukan sebuah rumah dan menanyakan arah menuju air terjun. Cukup mudah arahnya, hanya saja untuk mencapai air terjun dibutuhkan usaha ekstra karena jalan yang dilewati seperti jalan yang baru saja dibuka oleh warga. Perjalanan berlanjut menuju pintu masuk air terjun, kami disuguhkan pemandangan yang cantik. Di bawah terlihat sebuah desa dan yang paling menakjubkan buat kami adalah hutan di sini sangatlah lebat, tak ada yang gundul ataupun bekas dibakar warga untuk membuka lahan baru. Jalan berbatu dan lumayan licin saat musim penghujan ini membuat kami harus tetap waspada. Apalagi jalanan tergolong jalan sepi yang jarang sekali warga yang lewat.

Suasana di desa Tanjung


Di pintu masuk menuju air terjun Jurang Nganten ini, kami disambut oleh bapak-bapak yang umurnya sudah tidak lagi muda. Kami menanyakan apakah bisa melewati jalanan dengan menggunakan sepeda motor apakah harus parkir di sini. Kata bapaknya bisa memakai sepeda motor. Dengan membayar tiket sebesar tiga ribu rupiah saja untuk kami bertiga sangatlah terjangkau, apalagi sepeda motor bisa masuk ke dalam menuju air terjun yang lebih dekat. Serasa mendapat air sejuk karena kami tidak perlu repot-repot berjalan kaki ditambah kalau anak sudah capek harus menggendongnya.

Perjalanan sekitar 1 kilometer dari pintu masuk menuju air terjun. Jalan yang berasal dari tanah plus licin karena hujan membuat kami harus ekstra hati-hati. Ditambah jalan yang sempit yang disampingnya hanya ada tebing dan jurang membuat perjalanan harus waspada, apalagi kalau ada sepeda motor lain yang papasan. Bagi saya yang membonceng, perjalanan seperti ini cukup membuat adrenalin saya berpacu cukup kencang. Di tengah hutan yang tidak berpenghuni dan tidak ditemukannya pengunjung lain di tempat ini membuat kami selalu waspada terhadap ular. Meski panorama yang disajikan sangatlah indah. Sayangnya, saya tidak mengabadikan moment ini karena kewaspadaan kami.

Perjalanan kami terhenti karena sudah tidak ada lagi jalan yang harus kami tempuh. Hanya ada jalan berbatu menanjak menuju air terjun Jurang Nganten. Sekitar 100 meter jalan yang ditempuh. Cukup ringan untuk bisa mencapai air terjun yang lokasinya menurut kami sangatlah tersembunyi.

Air terjun Jurang Nganten

Air terjun Jurang Nganten ini seperti air terjun bertingkat, kita bisa berfoto di tengah-tengah air terjun ini. Aliran airnya tidak terlalu deras dan dibagian dasarnya bisa dipakai untuk bermain air ataupun berenang. Ada juga spot untuk selfie ataupun wefie yang terbuat dari kayu dan akar tanaman.

Salam mbolang dari keluarga kecil kami

Yang dapat kami simpulkan dari perjalanan menuju air terjun Jurang Nganten:
1. Rekomen bagi keluarga yang ingin mengajak batitanya. Tak perlu jalan jauh dan tak perlu gendong menggendong
2. Jalan lumayan sempit dan licin saat musim penghujan. Bagi yang ingin membawa sepeda motor harap hati-hati
3. Salah satu wisata yang tak banyak mengeluarkan uang dan hasil yang didapatkan so beautiful

#onedayonepost
#nonfiksi

Es Gempol Plered : Kesegaran di Siang Hari

Siang yang terik, apalagi saat setelah beraktivitas membuat tenggorokan menjadi kering. Meski banyak minuman segar praktis yang bisa melepas dahaga, tapi minuman khas satu ini patut untuk dicoba.

Es Gempol Plered

Es gempol plered, minuman segar dari santan yang dicampur sirup ditambah dengan bulatan putih kecil bernama gempol, dan kotak-kotak warna warni bernama plered. Biasa disajikan dalam keadaan dingin. Cocok sekali dikonsumsi selepas aktivitas dan saat berbuka puasa.

Cara membuatnya pun tak terlalu rumit. Gempol yang terbuat dari tepung beras dan Plered yang terbuat dari tepung ketan. Untuk yang suka memasak, bisa dijadikan salah satu resep simpel yang patut dicoba.

Cara Membuat Gempol
Bahan:
200gr tepung beras
Santan (bisa pakai satu bungkus santan kara)
Garam secukupnya

Cara membuat:
- masukkan semua bahan, uleni
- bentuk bulatan-bulatan kecil
- kukus kurang lebih 1 jam

Bulatan kecil putih bernama gempol


Cara Membuat Plered
Bahan
100 gr tepung ketan
Air hangat
Garam
Pewarna makanan
Cara membuat:
- uleni tepung ketan, air hangat, dan garam
- untuk warna yang berbeda, ambil sedikit adonan, beri warna sesuai selera
- masukkan ke dalam daun pisang, bentuk pipih
- kukus hingga matang
- setelah matang, potong kotak-kotak
Plered

Cara Penyajian
- masukkan gempol dan plered ke dalam wadah/mangkok
- beri santan yang sudah dimasak dengan daun pandan dan diberi sedikit garam
- masukkan sirup sesuai selera
- beri es batu
- sajikan