Wisata Keluarga : Sindu Kusuma Edupark (SKE) Jogja

Sindu Kusuma Edupark atau yang lebih populer dengan sebutan SKE merupakan salah satu destinasi wisata yang cocok dikunjungi oleh keluarga yang sedang melancong ke kota gudeg, Yogyakarta. Awal mula saya pun keheranan, karena untuk menuju tempat ini harus masuk gang yang jalanannya lumayan sempit. SKE Jogja ini berada di jalan Jambon, Sinduadi, Mlati, kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Saat memasuki kawasan SKE ini kita akan disuguhkan pada sebagian wahana permainan yang terlihat dari depan, yaitu ferris wheel dan mini waterpark.



Cukup membayar dengan uang Rp 15.000,00 kita bisa memasuki SKE, mendapatkan segelas teh dan bisa menikmati keseruan bermain air di mini water park. Hanya saja untuk bisa menikmati seluruh wahana kita harus mengeluarkan kocek lebih, yaitu dengan membeli tiket terusan seharga Rp 70.000,00. Kalaupun kita tidak membeli tiket terusan dan ingin bermain di sebagian wahana, kita bisa membeli tiket per permainan yang bisa dibeli di dalam SKE.



SKE buka dari pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam, saat malam kita bisa menikmati light festival di dalam SKE yang sangat menarik dan indah.


Fasilitas yang ditawarkan di dalam SKE pun terbilang cukup lengkap. Ada kamar mandi yang jumlahnya cukup lumayan banyak, bahkan sering dipakai untuk mandi bagi wisatawan yang berasal dari luar kota. Ada mushola kecil di dalam dan mushola berukuran sedang yang berada di area parkir. Saat perut lapar di dalam SKE, kita tidak perlu takut kelaparan karena ada food court yang harganya bersahabat yang berada di dalam. Serta jika ingin membeli souvernir oleh-oleh, tersedia toko souvenir yang terletak di area parkir.


Di dalam SKE terdapat banyak wahana permainan. Selain itu kita bisa belajar melalui poster-poster yang berada di jalan masuk menuju wahana permainan. Selain itu ada miniatur berbagai candi dan patung dewa ruci. Salah satu spot menarik bagi yang suka mengabadikan kenangan bersama keluarga melalui foto.


Berbagai wahana tersedia di dalam SKE ini. Mulai dari bianglal atau dalam SKE dinamakan ferriz wheel. Atau yang suka menonton film, bisa menikmati cinema 8G ataupun bagi yang suka dengan hal berbau horor bisa memasuki house of teror.

Berbagai wahana disediakan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk anak di bawah 3 tahun, masuk ke SKE ini gratis dan setiap menaikki wahana harus didampingi oleh orang dewasa. Bagi orangtua yang sedang menemani anak/cucunya saat menikmati wahana di SKE bisa menunggu di kolam ikan, sambil merasakan gelinya dikerumuni ikan.


Secara keseluruhan, SKE recomended bagi kelurga yang ingin menikmati waktunya saat berada di Jogja. Hanya saja untuk menghemat biaya disarankan langsung membeli tiket terusan dibanding dengan membeli tiket per wahana.

Belajar Bagaimana Caranya Belajar

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda, ada yang bertipe visual, auditory, ataupun kinestetik. Di pekan kelima ini, kami belajar tentang design pembelajaran ala kita sendiri. Bagaimana keefektifan pembelajaran kita selama ini, hingga kemudian akan mengantarkan kita sebagai si ahli di bidangnya. Tentu saja setelah melewati beberapa milestone yang sudah kita buat sebelumnya.

Mendalami Passion 

Sebelum mendalami passion anak, terlebih dahulu kita harus tahu passion kita. Apa yang membuat kita berbinar-binar dan mungkin bisa jadi itulah misi kehidupan kita.

Membuat BISA itu mudah, tapi membuat SUKA baru tantangan.

Menetapkan milestone yang sudah kita susun akan mempermudah kita dalam menapaki ilmu-ilmu yang akan kita pelajari. Tentu saja agar tidak terjadi tsunami informasi yang akan membuat kita tidak menjadi sang ahli di bidangnya. Alih-alih mengerti segala informasi, tetapi kita akan kebingungan dengan informasi yang masuk, sehingga kita pun bingung dengan kegiatan yang membuat kita berbinar-binar.

Melakukan sesuatu dengan mudah dan hasilnya maksimal, meski tenaga yang dikeluarkan hanya sedikit, dan apalagi saat kita bisa mendulang rezeki dari aktivitas kita. Bisa saja itu merupakan passion kita.

Be professional, Rezeki will follow

Meskipun banyak tools yang dapat memahami minat bakat kita, tapi tidak semuanya akurat 100% itu merupakan sesuatu yang gue banget. Hanya dengan pengamatan dari diri kita sendirilah, kita dapat mengerti apa sebenarnya yang menjadi passion kita.

Meninggikan gunung, bukan meratakan lembah

Dalam pembelajaran kita, terutama untuk anak-anak, kita cenderung meratakan lembah. Anak kita tak suka matematika, karema tuntutan harus lulus sekolah dengan mata pelajaran tersebut. Mau tidak mau, terkadang kita malah menambah jam terbang anak agar lulus dalam pelajaran tersebut. Meski terkadang kita terlalu memaksa anak, bukan anak menjadi anak dengan keunikan menonjol, tapi anak kita menjadi anak rata-rata. Kalaupun anak tidak menyukai pelajaran tersebut dan si anak mendapatkan nilai maksimal, itu hanyalah sebuah bonus.

Bukan hasil yang maksimal yang kita dapatkan, tapi proses yang tak instan yang senantiasa kita nikmati.

Antisipasi Saat Berganti Haluan

Adakalanya kita berganti haluan metode ataupun ilmu yang sedang kita pelajari. Maka saat membuat design pembelajaran kita sendiri, kita harus menyiapkan exit procedure sebagai alternatif kita. Bagaimana strategi kita dan apa resiko yang akan kita ambil karena kita pindah haluan tersebut.


Karena bagaimanapun, saat kita berada ditingkat paling teratas dari segala ilmu, kita selalu merasa haus akan ilmu dan menjadi orang yang tidak tahu apa-apa.

Sumber:
Materi dan Review NHW sesi 6 Matrikulasi IIP batch 5
Diskusi Materi dan Review NHW MIIP#5 SJS

Yang Kamu Butuhkan Saat Berwisata Bersama Keluarga

Berwisata bersama keluarga merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu dan mengesankan bagi setiap keluarga. Berwisata bersama bisa menjadi family time yang pas di saat sebagian keluarga banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di luar rumah.


Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum berwisata bersama:

Tentukan Waktu yang Tepat

Waktu yang tepat merupakan kunci dalam melakukan wisata bersama keluarga. Pilihlah waktu yang benar-benar semua anggota keluarga bisa mengikuti tanpa harus memikirkan pekerjaan. Memilih waktu yang tepat akan membuat semua anggota keluarga bisa menikmati liburan.

Rencanakan Jauh-Jauh Hari

Merencanakan jauh hari berhubungan langsung dengan persiapan dan bekal selama wisata. Memastikan kondisi keuangan keluarga stabil dan anggota keluarga berada dalam keadaan sehat.

Siapkan Bekal yang Cukup

Checklist setiap barang yang akan dibawa selama liburan. Catat dan masukkan ke dalam tas ataupun koper yang akan kita bawa. Tandai barang yang sudah masuk dan jangan ambil kembali barang yang sudah masuk ke dalam tas dan ransel.

Beberapa barang yang wajib dibawa selama liburan:

Pakaian

Bawa secukupnya pakaian yang akan kita kenakan selama berlibur. Pastikan tidak ada yang terlewat ataupun tidak cocok saat kita berwisata.

Obat-Obatan

Terutama untuk yang mengkonsumsi obat-obatan secara rutin, jangan lupa membawa obat selama liburan. Dan bawa pula obat-obatan ringan, seperti plaster, betadine, minyak angin, ataupun obat anti mabuk perjalanan.

Keperluan Mandi

Agar perjalanan menjadi nyaman dan tubuh terasa segar, jangan lupa membawa perlengkapan mandi . Bisa membawa yang travel size agar tidak memakan tempat saat dimasukkan ke dalam tas.

Makanan

Membawa makanan membantu kita saat kelaparan sewaktu di jalan. Selain itu menghemat keuangan juga saat berada di tempat wisata.

Dompet

Benda yang satu ini jangan sampai kelupaan ataupun kecopetan, karena jantung dari segala jantung dalam berwisata. Jangan lupa dalam dompet bawa kartu pengenal dan SIM jika membawa kendaraan pribadi. Plus bawa uang secukupnya saja.

Barang Lainnya

Powerbank, botol susu anak, diapers, tisu, make up menjadi barang optional yang boleh dibawa boleh tidak, sesuaikan dengan kondisi pribadi masing-masing ya..

Selamat berlibur....

Melatih Kecerdasan Finansial Sejak Dini

Kecerdasan finansial merupakan kemampuan mendapatkan dan mengelola keuangannya sendiri. Kemampuan ini baiknya dilatihkan sejak dini, karena ada beberapa hal yang musti dipahamkan terlebih dahulu oleh anak-anak.

Rezeki kita berasal dari Allah

Hal pertama yang saya pahamkan kepada anak adalah tentang rezeki kita. Bahwa rezeki tidak selalu tentang uang, rezeki bisa berupa kemudahan kita melakukan sesuatu, ataupun rezeki yang melalui tangan orang lain.

Untuk melatihkan hal ini bukan berarti kita langsung memahamkan bahwa rezeki kita berasal dari Allah. Tapi kita harus melatih terlebih dahulu konsep diri pada anak. Siapa Tuhan si anak? Bukan hal yang singkat memahamkan hal ini kepada anak. Biasanya saya menggunakan kejadian alam ataupun buku sebagai medianya. Dengan harapan anak paham dan untuk memulai memahamkan anak pada rezeki pun tidak mengalami kendala.

Kebutuhan vs Keinginan

Hal ini tidak hanya dipahamkan kepada anak, diri kita sendiri pun harus mengaca diri bahwa kebutuhan dan keinginan adalah sesuatu yang berbeda. Yang harus ditekan ego kita agar kita tidak keblabasan dalam memuaskan keinginan diri sendiri. Karena terkadang, anak pun kurang bisa memilah antara kebutuhan dan keinginan, karena orangtua beranggapan bahwa semua keinginan anak merupakan kebutuhan anak juga.

Membuat Mini Budget

Untuk anak yang sudah mengenal dan mengerti jumlah nominal uang sudah bisa diajarkan kepada anak. Tetapi untuk anak saya yang belum mengenal nominal uang, hal ini menjadi tugas saya membuat mini budget untuknya. Berapa uang sakunya? Untuk apa saja dan dihabiskan apa saja? Dan tentunya hal ini masih berkaitan dengan kebutuhan vs keinginan.

Mengelola Pendapatan berdasarkan Ketentuan yang Diyakini Keluarga Kita

Hal ini belum saya latihkan dalam game level 8 kepada anak. Karena untuk memahamkan rezeki masih menjadi proses dan membuat mini budget masih dalam bimbingan saya, orangtuanya.



Karena bagaimanapun, kemuliaanlah yang kami cari. 

Rezeki itu pasti, kemuliaanlah yang dicari

Sumber:
Materi ke-8 Bunda Sayang Institut Ibu Profesional batch 2

Mendidik dengan Kekuatan Fitrah

Memasuki pekan keempat kelas matrikulasi Insitut Ibu Profesional, kami mendapat kejutan dengan belajar lebih lanjut tentang mendidik dengan kekuatan fitrah. Setelah kita tahu misi hidup kita, terkait dengan ilmu yang harus kita pelajari ditahap awal, kemudian dijalankan. Sehingga tidak ada tsunami informasi dalam kehidupan, yang merupakan kekhawatiran kita akan keteringgalan ilmu yang semakin baru. Padahal tidak ada satupun ilmu yang membekas menjadi jejak sejarah hidup kita.

Menentukan KM 0 Perjalanan Kita

Menentukan ilmu apa yang harus dipelajari bukanlah hal yang mudah. Terlebih dahulu kita harus mengetahui apa passion kita dan potensi kita, baru kita memulai memprioritaskan ilmu yang akan kita pelajari, sehingga kita menjadi maestro ilmu di bidangnya.

Ilmu yang akan kita pelajari ke depan, kemudian kita buat milestonenya. Bidang ilmu mana yang akan kita mulai di KM 0. Dengan catatan kita harus fokus dan konsisten.

Kita pun bisa melakukan akselerasi ilmu, dengan memperbanyak jam terbang kita. Bisa dengan menambah jam terbang ataupun dengan membeli jam terbang. Membeli jam terbang, di sini dengan mendatangi ahli atau seorang mentor.

Pendidikan Berbasis Fitrah

Mendidik anak bukan hanya menemaninya secara fisik. Tetapi juga untuk bersyukur, menerima, dan bersabar atas segala proses kita bersama dan dengan anak.

Pendidikan bukan hanya tentang mendidik, tapi juga membangkitkan, menyadarkan, dan menguatkan fitrah anak. Sejatinya setiap orangtua sudah memiliki kemampuan alami dan syar'i dalam mendidik anak, karena Allah sudah menanamkan kepercayaan di tiap orangtua untuk menjaga amanah dariNYA.

Tugas mendidik bukanlah menjejali (outside in), tetapi inside out, yaitu menemani anak menggali dan menemukan fitrah-fitrah baiknya, sehingga mereka menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) tepat ketika usianya mencapai usia aqil baligh.

Fitrah anak terlihat dengan sendirinya, namun perlu juga interaksi antara anak dengan orangtua, alam, dan kehidupan sesuai dengan tahapannya agar tumbu menjadi semakin baik. Fitrah ini tumbuh beriringan, sepanjang fitrahnya tidak ada intervensi ataupun tidak ada yang mencederai.

Fokus, Konsisten, dan Lakukan

Melakukan dari KM 0 harus dilandasi dengan fokus pada ilmu yang dipelajari, agar kita tidak dilanda tsunami informasi yang sering menjadi kegalauan dalam kehidupan kita.

Konsistenlah dalam mempelajari ilmu yang sudah kita prioritaskan. Jangan mudah tergoda dengan ilmu yang sebenarnya 'menarik, tapi kita tidak tertarik', karena akan membuang-buang waktu kita dan tidak ada ilmu yang terserap sempurna di dalam diri kita.

Kemudian, praktekkan setiap ilmu yang sudah kita terima.

Sumber:
Materi Sesi 4 MIIP batch #5
Review NHW sesi 4 MIIP batch #5
Matrikulasi HEBaT
Diskusi Sesi 4 Kelas MIIP batch #5 SJS

Membangun Peradaban dari dalam Rumah

Pekan ketiga dari matrikulasi IIP merupakan pekan paling romantis. Karena pada pekan ini, peserta mulai mrmbangkitkan rasa cintanya lagi kepada pasangan melalui goresan pena yang tertuang dalan surat cinta kepada pasangan. Bukan isi surat yang dikritisi, tapi respon pasangan saat mendapatkan surat cinta yang membuat hati meleleh. Memang tidak semua suami bertipe romantis dengan banyak mengeluarkan kata-kata, tapi mereka mengungkapkan cintanya dengan cara mereka sendiri.

Memang bukan perkara mudah untuk membangun peradaban dari dalam rumah, karena butuh 1 wanita untuk membangun sebuah tatanan masyarakat yang beradab. Dan hal tersebut dimulai dari diri sendiri.

Tidak Menyimpan Luka Masa Lalu

Meskipun kita sering mengikuti seminar parenting, membaca buku parenting tidak akan cukup dalam mendidik anak sebelum kita selesai dengan masa lalu kita. Memang tidak semua orang memiliki masa lalu yang menyenangkan. Banyak dari kita yang mempunyai masa lalu kelam, yang membuat kita trauma dan terbawa saat mendidik anak.

Inner child yang negatif, merupakan hantu yang terus menerus menghantui setiap orangtua yang belum selesai dengan masa lalunya. Bukan perkara mudah dalam menghapusnya, butuh waktu dan kekuatan tekad saat kita melakukan self healing.


Menumbuhkan Benih Cinta kepada Pasangan

Membuat surat cinta, menjadi salah satu NHW yang paling berkesan di kelas matrikulasi IIP kali ini. Tidak hanya sekedar membuat, peserta pun harus melihat respon pasangan. Responnya pun bermacam-macam, ada yang mendapat balasan surat, ada yang dengan kata-kata, dan ada yang dengan perbuatan. Apapun respon suami, membuat jatuh cinta lagi menjadi istimewa walau hanya dengan surat cinta.

Mengenali Potensi Diri

Mengenali diri sendiri, mencari apa kelebihan dan kekurangan diri, hingga menjawab apa misi hidup kita bukanlah PR yang mudah bagi kita.

Mengenali Potensi Anak

Setiap anak dilahirkan dengan potensinya masing-masing. Tugas orangtua hanya menemani, mengamati setiap tumbuh kembangnya. Hingga mendidiknya agar menjadi maestro di bidangnya.

Sumber:
Diskusi peserta MIIP #5 SJS di pekan ketiga

Gajah dan Burung Hantu



Alkisah di sebuah hutan, tinggal sekumpulan gajah yang hidup makmur. Setiap mereka ingin makan, maka habislah seluruh rumput dan dedaunan yang ada di sekeliling mereka. Hingga hewan-hewan yang berada di sekelilingnya menjadi kelaparan.

"Aku lapar, harus kemana lagi kita sa?" Tanya jerapah kepada rusa.
"Aku pun tak tahu pah, yang pasti jangan mengikuti jejak-jejak ini. Kita akan kehabisan makanan karena didahului oleh para gajah," jawab rusa

Kabar ini pun sampai juga di telinga sang raja hutan. Sang raja hutan pun memerintahkan ajudannya, si monyet. Si monyet diperintahkan oleh raja hutan untuk memanggil kepala suku gajah. Dengan sigap, si monyet pun mengayun-ayunkan ranting pohon agar cepat bertemu dengan gerombolan gajah.

Tak berselang lama, dari kejauhan monyet dapat melihat gerombolan gajah tersebut, sambil berteriak, "gajah.."

Gajah yang berjalan paling belakang pun menoleh sambil mengisyaratkan kepada temannya sambil berteriak, "kawan, ada yang memanggil,". Dan gerombolan gajah tersebut berhenti.

Di sisi lain, sang raja hutan memanggil kakek burung hantu yang terkenal bijaksana dan pintar. Kakek burung hantu dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan di hutan ini.

Setibanya di tempat sang raja hutan, rombongan gajah yang diwakili kepala suku gajah berdiri di sebelah kiri sang raja hutan, sedangkan kakek burung hantu berdiri di sebelah kanan sang raja hutan.

Tanya jawab yang dilakukan kakek burung hantu ke gajah sangat alot. Hingga sang gajah mulai bercerita bahwa di tempat asalnya hutan sudah habis ditebang oleh manusia. Tak ada lagi pohon dan rumput, semua rata dengan tanah, sehingga rombongan gajah harus mencari tempat mencari makan. Sedangkan zebra dan kuda nil yang berusaha mempertahankan wilayah mereka harus tersingkir dan dibawa entah kemana oleh para manusia. "Mau tidak mau, kami harus mencari tempat baru untuk mempertahankan hidup," jelas si gajah.

#KelasMenulisCeritaAnak
#KelasMCA