Membangun Komunitas, Membangun Peradaban (NHW#10_matriks kordi)

Perkenalkan, saya Alif Kiky Listiyati. Sekarang menjadi member ibu profesional wilayah Jepara.

Sekarang ini saya menjabat sebagai admin WAG ibu profesional wilayah Jepara. WAG IIP Jepara terbagi menjadi dua, yaitu grup member dan grup foundation. Meski wilayahnya ada di kabupaten Jepara tetapi, member dan anggota foundation lain seperti dari Kudus, Pati, dan Rembang kumpul menjadi satu dalam naungan IIP Jepara.

Di dalam komunitas ini, banyak sekali latar belakang member dan anggota Jepara. Hingga saat disatukan pun tidak bisa sepemikiran utuh. Meski begitu, kami tetap menjunjung tinggi CoC IIP dari pusat. Jika terdapat satu anggota yang menyeleweng tetap diberi instruksi dan arahan sesuai dengan CoC.

Karena banyak wilayah jadi satu di IIP Jepara. Otomatis dari kabupaten lain yang terhambat jarak dan waktu untuk mengikuti kegiatan offline, memanfaatkan WAG ini sebagai salah satu media dalam mempererat silaturahim, brainstorming, dan sarana menuntut ilmu. Dengan catatan masih dalam konteks ilmu ibu profesional.

Tantangan sebagai admin WAG banyak yang saya alami. Misalnya, dalam menyapa member dan brainstorming masih terkendala waktu yang kurang pas. Ataupun banyak yang menjadi silent reader sebelum CoC diterapkan. Meski setelah disosialisasikan CoC masih ada beberapa yang silent reader, terkadang kami memaklumi karena kesibukan para member yang berbeda-beda.

Dari hasil temu bakat (st30), potensi saya adalah seorang analis, komunikator, creator, designer, evaluator, jurnalis, dan strategist. Dari potensi bakat yang saya temukan, saya mensyukuri apapun itu pemberian Allah. Memanfaatkan kemampuan saya untuk kebaikan komunitas. Mencoba menggali lebih dalam tentang bakat saya dan memaksimalkan untuk komunitas dan peradaban.

Dari bakat tersebut saya menggali untuk lebih interaktif dan berkomunikasi produktif dengan member WAG. Membuat tulisan penyemangat ataupun hanya membuka grup di pagi hari.

Harapan saya untuk IIP Jepara adalah semakin bertambahnya member, baik member IIP ataupun member foundation. Sehingga, saya dapat lebih banyak mengenali karakter orang.

Untuk ke depan, semoga saya lebih baik lagi dalam menjadi admin WAG. Konsisten, adalah kunci utama membangun komunitas ini. Lebih mengakrabkan dengan member dan membuat hangat WAG.

FOR THINGS TO CHANGE, I MUST CHANGE FIRST



Menstimulasi anak gemar membaca tidak harus menunggu anak bisa membaca. Stimulasi ini bisa dilakukan saat anak masih dalam kandungan. Karena dalam ketrampilan pertama yang harus dimiliki anak adalah kemampuan mendengarkan. Stimulasi ini pun harus dilakukan sampai anak lahir.

Kali ini, tantangan di game level 5 adalah For Things to Change, I Must Change First.
Bahwa untuk bisa mengubah dunia. Ubahlah diri sendiri yaitu dengan banyak-banyak baca. Seperti kita tahu bahwa buku adalah jendela dunia. Dimana banyak hal yang belum mampu kita dapatkan di dunia secara riil, dan dengan membaca kita dapat mengetahuinya.

Meski dalam 17 hari ini agak loyo karena kondisi badan tak fit. Adek mengkhatamkan 26 buku. Dengan pengulangan buku di hari selanjutnya. Terkadang memang untuk membaca buku yang ringan bisa sampai 3 buku sehari. Tapi untuk buku yang berat harus berhari-hari. Apalagi baca bukunya kalau disambi belajar. Harus diulang dan diulang lagi.

Dan ini pohonnya, banyak daun yang berguguran karena kena angin 😀


#aliranrasa
#gamelevel5
#kuliahbunsayiip
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Tahu Bulat Sebabkan Kebakaran SPBU


Rabu malam, 8 November 2017 dikabarkan terjadi sebuah kebakaran di SPBU Atlantis desa Sengonbugel kecamatan Mayong. Namun, hal ini ditepis oleh kapolsek Mayong, AKP Karman. Beliau mengadakan penyidikan kebenaran kabar dari dunia maya tersebut. Menurutnya, memang benar terjadi kebakaran di SPBU Atlantis Mayong, tapi hanya membakar terpal bagian atas mobil penjual tahu bulat.

Kronologisnya, mobil penjual tahu bulat sedang melakukan pengisian bahan bakar berjenis pertalite. Saat bahan bakar diisikan ke mobil, tiba-tiba api menyala membakar terpal atas mobil. Dengan sigap, petugas keamanan berhasil memadamkan api. Diduga, api berasal karena kompor yang digunakan untuk menggoreng tahu bulat masih menyala. Dengan cepat, saat bahan bakar diisikan ke mobil uapnya menyebar membakar terpal mobil.


Mengikat Ilmu dengan Menulis


Menulis merupakan salah satu sarana pengikat ilmu yang telah kita dapat. Ilmu yang yang telah ditulis dapat dikenang dan diwariskan kepada anak dan cucu. Sedangkan ilmu yang didapat tanpa ditulis mudah hilang seketika.

Otak manusia memiliki keterbatasan memori. Seiring bertambahnya umur, kemampuan menyimpan memori dalam otak menjadi semakin berkurang. Untuk mengantisipasi agar ilmu yang didapat saat tua tidak hilang dan lepas dari ingatan adalah dengan menulis.

Menulis ilmu yang telah didapat tidak harus saklek. Boleh ditulis sesuai yang paling mudah kita mengerti. Tak harus dalam bentuk narasi. Menulis ilmu bisa dengan gambar (misal, doodle) ataupun menggunakan diagram. Pilih sekiranya yang menurut kita bisa dan paling mudah kita mengerti, syukur-syukur kalau orang lain pun mudah mengerti apa yang kita tulis.

Tulislah ilmu yang kita dapat dengan rasa bahagia. Menulis dengan rasa bahagia lebih mudah terserap ke dalam otak. Sehingga, ilmu yang kita dapat melalui audio dan kita tuliskan kembali akan jauh lebih tersimpan dalam memori otak dibanding dengan ilmu yang tidak kita tulis.

Menemukan pola menulis sesuai apa yang kita mengerti menjadi sebuah latihan terus menerus. Kita gali apa yang kita miliki dan kita minati. Latih kemampuan menulis kita. Hingga kemampuan menulis kita menjadi semakin lancar.

Tentang Menulis dan ODOP

Menulis bagi saya adalah sebagai keterikatan. Dimana saat ada ilmu baru yang saya dapatkan harus segera ditulis. Karena ilmu tanpa ditulis bagai angin lalu. Terhempas dan hilang, bahkan menimbulkan bahaya.

Seringkali yang saya tulis adalah tulisan untuk melampiaskan emosi, tak memperhatikan tata kalimat, tanda baca, alir, dan aturan dalam menulis. Bahkan seringkali menggunakan kata-kata tak baku.

Mengingat pelajaran Bahasa Indonesia, yang terakhir saya dapatkan sekitar 8 tahun yang lalu. Dimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik harus sesuai aturan, dalam hal ini Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan menggunakan kata baku, seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Baru mulai sekarang ini, saya kembali membuka wawasan saya tentang menulis yang baik. Bukan sekedar menulis untuk melampiaskan emosi. Harus ada kata bermakna dan saya agak kesulitan menemukan ide tulisan setiap harinya.

Dari ODOP, saya belajar kembali bagaimana aturan menulis yang baik, harus tahu kata bakunya. Dan lebih dari itu, ada materi yang belum saya dapatkan sebelumnya, terutama untuk materi fiksi. Dulu kalau diminta menulis cerita fiksi, saya lebih baik angkat tangan. Tapi alhamdulillah, sekarang malah menikmati menulis cerita fiksi.

Bagaimanapun, mempunyai ilmu untuk menulis harus sering-sering dipraktikkan.

Karena kunci menulis adalah latihan, latihan, dan latihan.

Mira W - Dokter Segudang Karya

Percayalah
Hanya diriku yang paling mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih
Dan arti kata kecewamu

(bahasa kalbu, Titi DJ)

Siapa yang masih ingat lirik di atas?

Saya kenal lirik tersebut saat ditayangkannya sinetron Cinta yang dibintangi oleh Desy Ratnasari. Berawal dari sinetron inilah, saya penasaran dengan novel Seandainya Cinta Boleh Memilih yang diadaptasikan ke sinetron ini. Meski dulu saya belum punya akses untuk membacanya. Apalagi kalau dilihat novel-novel karya Mira W ini terkesan novel dewasa yang saya belum berani membacanya karena saya masih SD sewaktu itu.

Baru saat berseragam abu-abu, saya membaca novel-novel karya Mira W ini. Satu per satu dulu saya baca. Lama-lama saya asyik dengan gaya bahasa yang dituliskan beliau. Terkadang ada alur cerita yang sedikit ada konten dewasa, tapi konflik yang disajikan tidak melulu tentang satu permasalahan saja. Meski tetap tema utamanya adalah tentang percintaan.

Mira Widjaja (Wong) dikenal dengan nama pena Mira W ini yang saya tahu novelnya sering berhubungan dengan medis ini adalah seorang dokter. Beliau merupakan lulusan FK Universitas Trisakti, yang lahir di Jakarta tanggal 13 September 1951. Anak kelima dari lima bersaudara ini merupakan putri dari Othniel Widjaja seorang produser film.

source: tabloidbintang.com


Mira W sudah menunjukkan bakat menulisnya sejak SD. Hingga pada tahun 1975, beliau membuat cerpen populer berjudul Benteng Kasih yang dimuat di majalah Femina. Novel pertama yang dibuatnya berjudul Dokter Nona Friska berhasil dimuat sebagai cerita bersambung di majalah Dewi pada tahun 1977, diikuti oleh novel keduanya, Sepolos Cinta Dini. Tahun 1978, beliau menerbitkan Cinta Tak Pernah Berhutang, dimuat sebagai cerita bersambung di Harian Kompas dan dibukukan oleh Penerbit Gramedia. Salah satu karyanya yang menjadi buku best seller legendaris adalah Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, yang diterbitkan Penerbit Gramedia pada tahun 1980.

Sebagian besar karya Mira W berhasil difilmkan dan dijadikan sinema elektronik. Di awali dengan cerita bersambung yang berjudul Dokter Nona Friska yang berhasil difilmkan dengan judul Kemilau Kuning Senja. Dan salah satu novel yang berhasil mendapatkan piala Antemas sebagai film favorit tahun 1988 berjudul Masih Ada Kereta yang Akan Lewat. Sedangkan sinetron Cinta yang diangkat dari novel Seandainya Cinta Boleh Memilih berhasil menyabet sinetron dengan rating tertinggi dekade 90an dan meraih Panasonic Award tahun 1999.

Berikut novel karya Mira W:
1. Sepolos Cinta Dini, 1978 (cerber Kompas, 1977)
2. Cinta Tak Pernah Berhutang, 1978
3. Permainan Bulan Desember, 1979
4. Tatkala Mimpi Berakhir, 1979
5. Matahari di Batas Cakrawala, 1980
6. Kuduslah Cintamu, Dokter, 1980
7. Ketika Cinta Harus Memilih, 1980
8. Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, 1980
9. Kemilau Kemuning Senja , 1981 (dari cerber Dokter Nona Friska, 1977)
10. Benteng Kasih, (Kumpulan Cerpen) , 1981
11. Firdaus yang Hilang, 1981
12. Cinta di Awal Tiga Puluh, 1981
13. Seandainya Aku Boleh Memilih, 1981
14. Masih Ada Kereta yang Akan Lewat, 1982
15. Dari Jendela SMP, 1983
16. Tak Cukup Hanya Cinta, 1983
17. Seruni Berkubang Duka, 1983
18. Mekar Menjelang Malam, (Kumpulan Cerpen), 1983
19. Relung Relung Gelap Hati Sisi, 1983
20. Tak Selamanya Gelap itu Gulita (Kumpulan Novelet), 1984
21. Jangan Pergi Lara, 1984
22. Merpati Tak Pernah Ingkar Janji, 1984
23. Memburu Jodoh (Kumpulan Cerpen), 1984
24. Galau Remaja di SMA, 1984
25. Cinta Cuma Sepenggal Dusta, 1985
26. Kidung Cinta Buat Pak Guru (Sisi Merah Jambu), 1985
27. Di Tepi Jeram Kehancuran, 1986
28. Perisai Kasih yang Terkoyak, 1986
29. Bilur Bilur Penyesalan, 1986
30. Satu Cermin Dua Bayang Bayang, 1987
31. Sematkan Rinduku di Dadamu (Kumpulan Novelet), 1987
32. Luruh Kuncup Sebelum Berbunga, 1987
33. Dakwaan dari Alam Baka, 1988
34. Biarkan Kereta itu Lewat, Arini, 1988
35. Tersuruk dalam Lumpur Cinta, 1988
36. Perempuan Kedua, 1989
37. Cinta Seindah Tatapan Pertama, 1989
38. Trauma Masa Lalu, 1990
39. Di Bahumu Kubagi Dukaku, 1990
40. Sekelam Dendam Marisa, 1991
41. Jangan Biarkan Aku Melangkah Seorang Diri, 1991
42. Kuukir Pelangi Kasih di Hatimu, 1991
43. Mahligai di Atas Pasir, 1991
44. Sampai Maut Memisahkan Kita, 1992
45. Di Ujung Jalan Sunyi, 1993
46. Segurat Bianglala di Pantai Senggigi, 1993
47. Limbah Dosa, 1993
48. Nirwana di Balik Petaka, 1994
49. Perempuan Tanpa Masa lalu (Kumpulan Novelet), 1995
50. Bukan Cinta Sesaat, 1995
51. Deviasi, 1996
52. Delusi, 1998
53. Jangan Ucapkan Cinta, 1998
54. Semburat Lembayung di Bombay, 1998
55. Dunia Tanpa Warna (Kumpulan Novelet), 2007
56. Cinta Menyapa Dalam Badai, 2000
57. Cinta Berkalang Noda, 2000
58. Cinta Tak Melantunkan Sesal, 2001
59. Dan Cinta pun Merekah Lagi, 2001
60. Mekar Menjelang Malam, 2002
61. Titian ke Pintu Hatimu, 2002
62. Semesra Bayanganmu, 2002
63. Jangan Renggut Matahariku, 2002
64. Di Bibirnya Ada Dusta, 2003
65. Dikejar Masa Lalu, 2003
66. Bukan Istri Pengganti, 2003
67. Bila Hatimu Terluka, 2004
68. Pintu Mulai Terbuka, 2005
69. Di Sydney Cintaku Berlabuh, 2005
70. Solandra, 2005
71. Tembang yang Tertunda, 2005
72. Obsesi Sang Narsis, 2007
73. Sentuhan Indah itu Bernama Cinta, 2007
74. Cinta Sepanjang Amazon, 2008
75. Dua Kutub Cinta, 2008
76. Kupinjam Napas Iblis, 2009
77. Suami Pilihan Suamiku, 2009
78. Surat Buat Themis, 2010
79. Serpihan Cinta Bipolar, 2012
80. Birunya Skandal, 2013
81. Nada Tanpa Kata, 2014
82. Sisi Gelap Cinta, 2015

#tantanganonedayonepost

Penyebab Depresi dan Cara Mengatasinya

Depresi seperti bagian sebelumnya muncul dari kurangnya konsentrasi hingga keinginan untuk melukai diri sendiri. Lalu apakah penyebabnya?

Penyebab depresi:
1. Adanya faktor penting pemicu depresi
2. Faktor personal, seperti introvert, sejarah keluarga, penyakit serius, konsumsi obat dan alkohol, perubahan hormon
3. Perubahan dalam otak
4. Kurangnya faktor pendukung sosial

Tanda awal:
1. Faktor perilaku
    a. Susah diajak pergi keluar/ malas
    b. Susah mengerjakan pekerjaan
    c. Menarik diri dari lingkungan
    d. Tidak lagi melakukan aktivitas
    e. Sulit berkonsentrasi
2. Faktor fisik
    a. Mengeluh sakit sepanjang masa
    b. Sakit kepala dan otot
    c. Mual
    d. Masalah tidur
    e. Hilang nafsu makan
    f. Kehilangan berat badan

Cara yang dilakukan saat tahap ringan depresi:
1. Atur pikiran, bicara pada diri sendiri penyebab masalahnya
2. Rencanakan aktivitas yang akan dilakukan, lalu lakukanlah
3. Atur stres dan pola makan
4. Membuat dan mencari solusi dari tiap masalah
5. Bercerita pada Tuhan / orang yang dipercaya