Konsisten Membaca bersama RCO

Seharusnya, membaca merupakan hal yang menyenangkan. Tak hanya untuk menambah wawasan kita, membaca juga menjadi ajang dalam melepaskan kepenatan kita selepas beraktivitas. Apalagi yang sedang dilanda rindu, setelah baca Dilan jadi bertambah rindunya. Eaaa...

Kalau bagi saya sendiri, membaca merupakan sarana saya dalam menjaga kewarasan di rumah. Biasanya saya membaca di waktu senggang, saat anak dan suami tidur. Saat itulah saya benar-benar bisa meresapi apa yang ada dalam bacaan, meski yang saya baca adalah buku non fiksi yang bahasanya berat.

Bergabung di RCO (Reading Challenge ODOP) #2

Setelah mempunyai anak, saya agak kesulitan dalam membagi waktu. Biasa saya suka membaca buku, terutama buku-buku fiksi dan buku kuliah. Tapi, sejak punya anak saya khawatir buku-buku yang saya baca akan disobek-sobek. Jadilah saya vakum membaca selama 2 tahun, itupun saya hanya baca buku untuk kelanjutan tesis saya.

Bergabung di RCO, membuat saya menemukan 'ini loh saya yang sebenarnya'. Membaca menjadi asyik karena ada motivasi dari kawan-kawan lainnya. Dan pastinya saya hampir menerapkan 90 hari membacs dengan konsisten, yang semoga akan menjadi deep habit saya ke depan.

Meski terkadang tantangan agak memberatkan buatku. Terutama tantangan membaca buku selain buku berbahasa Indonesia. Yang saat itu, saya pilih buku berbahasa Jawa. Meski saya wong jowo, saya berat sekali baca bukunya. Karena bahasa yang dipakai bahasa yang tidak saya pakai sehari-hari. Dan itu yang membuat saya agak pening, karena untuk tahu isi bacaan harus tanya suami terlebih dahulu.

Apapun tantangan yang diberikan oleh pije-pije cantik RCO, saya paling suka saat dikasih ebook gratisan. Jadi nambah lagi koleksi ebook di hape. Dan juga dari grup ini saya tahu adanya aplikasi i-pusnas, yang koleksi bukunya banyak banget dan bisa diakses dimanapun dan kapanpun, tanpa kita harus repot pergi ke perpustakaan.

Bahwa untuk menulis, kita harus memperbanyak bacaan

Apapun yang ada di RCO, saya suka. Suka dengan tantangannya, suka dengan kawan-kawannya, dan suka dengan atmosfer semangatnya.

#RCO
#tantanganRCO

[Book Review] The Life-Changing Magic of Tidying Up



Judul             : The Life-Changing Magic of Tidying Up
Judul Asli     : Jinsei Ga Tokimeku Katazuke No Maho
Penulis         : Marie Kondo
Penerjemah: Reni Indardini
Penerbit      : PT Bentang Pustaka
Cetakan       : Cetakan Pertama, Agustus 
2016
ISBN              : 978-602-291-245-3

Memiliki rumah dengan kondisi tidak berantakan, rapi, dan sedap dipandang merupakan idaman setiap orang. Seringkali kita terlalu banyak menghabiskan waktu hanya untuk merapikan barang yang semestinya tidak setiap hari kita harus merapikannya.

Mulailah dengan membuang. Kemudian rapikan ruangan anda secara menyeluruh, sekaligus, dan dalam satu waktu.

Buku ini berisi tentang pengalaman Marie
Kondo dalam menemukan metode konmari, metode beberes ala Jepang yang diadaptasi dari namanya sendiri. Dimulai dari kebiasaan Marie Kondo yang suka beberes hingga saat dewasa Marie Kondo menemukan metode unik yang berbeda dari yang lain.

Marie menjelaskan tips dan trik agar beberes menjadi hal yang menyenangkan.
Buku ini berisis tentang:
1. Kenapa kita tidak bisa menjaga kerapihan rumah?
2. Membuang sampai tuntas terlebih dahulu
3. Berbenah berdasarkan kategori ajaibnya bukan main
4. Mencerahkan hidup dengan menyimpan secara apik
5. Keajaiban berbenah mengubah hidup Anda secara dramatis

Detailnya Marie dalam mengulas tiap bab membuat kita paham apa manfaat bebenah dan hal apa yang seharusnya kita lakukan dan tidak kita lakukan saat bebenah. Marie menjelaskan poin per poin berdasarkan kenyataan yang ia temui di lapangan saat membersamai kliennya, sehingga kita dapat menemukan feel saat kita akan mempraktekkannya sendiri di rumah.

Meskipun buku ini merupakan buku terjemahan asal Jepang, tapi membaca buku ini sangatlah nyaman. Penerjemah menterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan sangat jelas dan nyaman dibaca. Tidak ada kata-kata yang kurang kita mengerti, semua pas di lidah orang Indonesia.

Pengalaman-pengalaman Marie dalam mendampingi kliennya dapat kita ambil kesimpulan, karena kalimat yang sarat makna dan paling penting dibuat bold. Sehingga kita gampang mengerti apa inti dari permasalahan klien Marie Kondo.

Meskipun dijelaskan secara detail, dalam buku ini tidak dijelaskan secara menyeluruh apa itu metode konmari, bagaimana menata atau melipat pakaian, buku, bahkan menata perkakas dengan rapi.

Meskipun begitu, over all buku ini rekomen bagi yang ingin tahu lebih lanjut apa itu metode konmari.

Menjadi Ibu Kebangaan Keluarga

Materi pekan kedua di kelas matrikulasi adalah bagaimana kita menjadi ibu profesional, ibu kebanggaan keluarga.

Di sesi ini, peserta matrikulasi kelas SJS (Semarang, Jepara, Salatiga) mulai ramai. Dari mengalirkan rasanya ketika membuat checklist profesiolisme. Terlebih harus menerapkan jurus komunikasi produktif ke pasangan dan anak. Banyak yang sudah berbagi bagaimana caranya membuat list indikator. Bahkan sudah banyak yang menerapkannya di kehidupan sehari-harinya.

Komitmen dan Konsisten
Menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menyusun checklist dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hingga nanti setelah 21 hari sudah konsisten terhadap satu perilaku tertentu akan menjadi habit.

Shallow Work
Aktivitas yang sering menghabiskan waktu kita dengan sia-sia. Terkadang kita tak sadar aktivitas itu hanya membuang energi tanpa ada hasil. Menjadikan aktivitas yang paling sering kita lakukan tiap hari dan justru mengurangi kebersamaan kita bersama keluarga.

Ibu Bekerja
Sejatinya semua ibu berkerja. Hanya saja ada yang memilih bekerja di ranah publik dan bekerja di ranah domestik. Apapun pilihan yang kita pilih, jadikan semuanya sebagai amal. Kerjakan semaksimal mungkin.

Be professional, rezeki will follow


Mengisi dengan Ilmu
Menjadi ibu kebanggaan keluarga yang senantiasa mencari ilmu. Memilah ilmu sesuai dengan kebutuhan dan prioritas ilmu yang kita pilih.

Menarik, tapi tidak tertarik

Tidak semua ilmu dapat kita terima. Memilahnya dan menjadikan kita expert di bidangnya.

Komunikasi dengan Pasangan

Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup manusia. Bukan hanya tentang menyampaikan pesan kepada orang lain, tapi juga untuk menyampaikan perasaan dan informasi. Terlebih jika sudah mempunyai pasangan halal. Komunikasi menjadi kunci agar pernikahan menjadi lebih langgeng dan terwujud keluarga sakinah, mawadah, wa rahmah.

Wanita dengan kebutuhan menghabiskan 20.000 kata dalam sehari mungkin akan kecewa jika pasangan tidak 'enak' diajak ngobrol, atau malah menghindar saat sedang berdua. Karena komunikasi pun merupakan kebutuhan emosional seseorang, tanpa adanya komunikasi maka segalanya menjadi hampa.

Bagaimanapun, kita dan pasangan mempunyai cara pandang yang berbeda, keyakinan yang berbeda, dan pola asuh berbeda yang mungkin akan membuat kita dan pasangan mengalami kendala berkomunikasi. Dan komunikasi ini akan menjadi bermasalah saat kita memaksakan pendapat kepada pasangan, begitu pun sebaliknya.

Berikut prinsip komunikasi dengan orang dewasa:

1. Kaidah 2C: Clear and Clarify
Cara pandang antara kita dan pasangan mungkin berbeda, sehingga bisa membuat komunikasi pun bermasalah.Pahami pasangan dengan berkomunikasi dengan kalimat yang jelas (clear) jika terdapat hal yang harus diklarifikasi (clarify) berikan kesempatan untuknya. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang nyaman dan mudah dipahami bagi keduanya.

2. Choose the right time
Memilih waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan pasangan merupakan hal yang penting. Perhatikan mood pasangan agar tercipta komunikasi produktif antara kita dan pasangan.

3. Kaidah 7-38-59
Albert Mehrabian mengatakan bahwa komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap berupa aspek verbal, 7% akan memberikan dampak pada hasil komunikasi. Selain itu komponen lain yang mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dna bahasa tubuh (59%).

4. Intensity of eye  contact
Kontak mata akan memberikan dampak pada hasil komunikasi. Kita tahu karena mata merupakan jendela hati. Dimana mata akan mencerminkan perasaan seseorang yang sedang berbicara dengan kita.

5. Kaidah : I'm responsible for my communication result
Hasil dari komunikasi merupakan tanggungjawab komunikator. Jadi, saat ada hal-hal yang kurang dipahami komunikan maka merupakan tanggungjawab dari komunikatot. Dengan kata lain, komunikator harus mencari jalan lain agar komunikan mengerti pesan yang sudah disampaikan.

Sumber:
Materi Bunda Sayang IIP-Komunikasi Produktif

Kesan Membaca : 35 Kisah Terbaik Rasulullah dan Sahabat

Sepuluh hari ada ada tantangan menarik dari RCO batch 2, yaitu membaca buku sejarah, buku bahasa selain bahasa Indonesia, dan kumpulan puisi. Awalnya saya memilih buku sejarah kesehatan Indonesia, karena bukunya tebal dan harus dengan konsentrasi penuh saat membaca akhirnya saya putuskan memilih buku anak yang berjudul "35 Kisah Terbaik Rasulullah dan Sahabat".



Buku milik anak saya ini merupakan buku cerita berima dan hard cover. Jadi saya tidak perlu khawatir bagian cover rusak ataupun robek, dengan bagian dalam berupa kisah Rasulullah dan sahabat lengkap dengan ilustrasinya. Bagian dalam buku dominan dengan warna putih, abu-abu, hitam, dan kuning. Meski bukan full colour, tapi tak membosankan untuk membaca buku ini. Ditambah ukuran font yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, buku ini ramah untuk dibaca dewasa atau oleh anak yang baru saja belajar membaca.

Buku yang ditulis oleh Anis SN ini bercerita kisah Rasulullah dan Sahabat Rasul yang syarat akan makna dan ibroh yang bisa diambil bersama anak-anak kita. Bahasanya ringan, dimulai dari pengenalan sahabat Rasul di kisah yang menceritakan sahabat Rasul membuat kita tahu ternyata yang bernama sahabat Ali bin Abi Thalib, anak pertama yang masuk islam. Ataupun kisah Halimatus Sa'diyah, ibu susu dari Rasulullah.

Gaya bahasa yang ditampilkan khas gaya bahasa anak-anak. Ringan dibaca dan isi ceritanya terstruktur dengan baik. Model cerita dengan rima seperti pada buku ini biss untuk dibacakan kepada anak mulai dari 0 tahun. Dengan membacakan nyaring kepada anak sejak dini dapat menstimulasi anak sejak dini dan mengembangkan ketrampilan berbahasa anak.

Buku terbitan Al Kautsar Kids ini tidak terlalu panjang dalam satu kisahnya dan cocok untuk menemani anak ketika hendak tidur.

#tantanganRCO

Adab sebelum ilmu, ilmu sebelum amal



Kejadian di awal bulan ini yang menimpa pak guru Budi sangatlah tragis, dimana ada seorang murid yang tega menghakimi gurunya sendiri hanya lantaran karena kesal pipinya dicoret dengan cat air, hingga guru tersebut meregang nyawa. Potret tragis untuk pendidikan di Indonesia, dimana adab sudah tidak nampak lagi melekat di generasi muda Indonesia.

Adab sebelum ilmu

Seharusnya menjadi hal pertama yang wajib dipahamkan oleh anak. Bahkan sebelum anak tersebut memperoleh ilmu selanjutnya. Saat usia dini, memahamkan pentingnya adab haruslah dimulai. Bisa memulainya dengan tiga kata ajaib, maaf, terima kasih, dan tolong. Sederhana memang. Ketiga hal inilah yang menjadi pondasi anak menjadi generasi yang beradab.

Menginjak usia anak pra sekolah, anak lebih tinggi diajarkan tentang adab. Bagaimana adab menghormati orangtua dan orang yang lebih tua darinya. Karena masa ini merupakan masa dimana anak umumnya lebih banyak bersosialisasi dengan keluarga. Hingga saat anak memasuki bangku pendidikan formal, memjadi sangat penting untuk mengajarkan adab dengan ilmu, pendidik, dan adab diri sendiri ketika akan menuntut ilmu.

Mengikhlaskan Diri

1. Meluruskan niat, bersihkan niat dalam hati kita untuk menuntut suatu ilmu semata2 demi meningkatkan derajat kemuliaan hidup, maka mencari ilmu dengan cara2 yg mulia.

2. Mengosongkan kepala dengan ilmu2 yang telah kita pelajari sehingga memiliki rasa ingin tahu yang besar.

3. Fokus dan percaya diri terhadap ilmu yang sedang kita cari

4. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan

5. Ikhlas dengan menghilangkan dendam dan luka lama sehingga kita bisa tulus dalam ilmu demi kerahmatan semesta bukan untuk kepentingan tertentu.

Cara agar kita bisa ikhlas antara lain : 
Dengan melakukan tazkiyatun nafs dan latih terus menerus. Hilangkan semua dendam yang dirahmati Sang Maha Guru, Pemilik Ilmu.

Hati yang tidak bersih ketika menuntut ilmu bisa diibaratkan dengan orang yang mau makan, tapi tangannya kotor, maka bisa dua-duanya, langsung makan tanpa cuci tangan dengan resiko sakit perut. Atau menunda nafsu makannya dulu, untuk mencuci tangan sebentar, baru makan.
Menuntut ilmu juga sama, ketika pikiran sedang penat, sedang malas, maka lebih baik, switch terlebih dahulu ke pikiran jernih, dan semangat, baru menuntut ilmu.
Jangan sampai menuntut ilmu dijadikan pelampiasan rasa, jadinya kita tidak dapat apa-apa selain rasa yang sesaat hilang.

Bergegas dalam mencari ilmu

Bergegas dalam menuntut ilmu bisa diumpamakan menjadi yang pertama. Dalam sebuah hadist, "berlomba-lombalah dalam kebaikan"

Karena menuntut ilmu merupakan suatu kebaikan. Meskipun berlomba di sini bukan dimaksudkan dengan bersaing dengan yang lain, tetapi berlomba untuk mendapat ilmu. Dan pastikan bahwa semua kewajiban kita sudah tertunaikan dahulu, termasuk meminta ridho dari keluarga.

Menempatkan Sumber Ilmu di Tempat yang Layak

Membiarkan buku berserakan, tidak menempatkan di tempat yang layak merupakan suatu tindakan yang kurang beradab bagi sumber ilmu. Apalagi jika yang ditempatkan dengan kurang layak adalah sebuah kitab suci.

Adab menggandakan sebuah buku untuk literasi belajar antara lain dengan meminta ijin ke penerbit atau penulisnya jika hendak difotokopi atau diperbanyak dan sebaiknya buku yang kita miliki adalah yang asli meskipun bekas. Karena ada penulis buku yang hanya hidup dari royalti buku yang ditulis

Untuk penerbit yang melarang adanya memperbanyak isi buku tanpa izin tertulis, berarti penerbit/penulis tidak mengijinkan diperbanyak secara ilegal. Jika dalam buku tidak tercantum disclaimer, diharapkan untuk menanyakan ke penerbit. Bisa kontak melalui web. Karena bagaimanapun, keberkahan ilmu yang didapat tergantung dari ridha dimana ilmu itu didapat. Dan prinsip dalam melakukan pencarian ilmu itu bertujuan mendapatkan kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yang mulia.

Tidak mempercayai berita 100%

Cara menerima informasi yang belum diketahui kebenarannya apakah itu hoax atau fakta adalah dengan menerapkan prinsip Skeptical thingking yaitu

Tidak mudah percaya 100% berita yang masuk dengan menyetting rasa tidak percaya di otak sebelum menemukan kebenarannya

Menanyakan, bukan mempertanyakan kebenaran dari sumber yang valid dengan menanyakan ke pembuat berita darimana berita tersebut bersumber dan jika berhubungan dengan lembaga sebaiknya dikroscek. Jika ternyata berita tersebut tidak benar atau hoax maka kita boleh menegur tapi bukan di hadapan umum demi menjaga kemuliaan pembawa berita

Sumber:
Materi 1 Matrikulasi IIP batch 5
Diskusi peserta matrikulasi batch 5 SJS

Yang Ibu Butuhkan Saat Musim Penghujan Tiba

Wilayah Indonesia yang terletak di garis katulistiwa membuat Indonesia mengalami dua musim, musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau identik dengan kebingungan para petani padi karena sawah mengering dan butuh ekstra tenaga dan biaya untuk mengalirkan air ke sawahnya. Sedangkan musim penghujan, identik dengan para ibu yang kebingungan karena banyak aktivitas yang menghambat pekerjaan domestiknya.

Berikut hal yang paling ibu butuhkan saat musim penghujan tiba:

1. Suplemen Makanan
Musim penghujan, dimana curah hujan tinggi dan angin bertiup kencang. Berbagai masalah kesehatan pun timbul, mulai dari masuk angin, flu karena seringnya kehujanan, diare saat datang banjir, dan banyak permasalahan lain yang tentu akan menggangu kinerja ibu dalam menjalani pekerjaan domestiknya sehari-hari. Akibatnya, pekerjaan domestik menjadi terbengkalai, bahkan anak suami menjadi tak terurus.

Salah satu cara mencegahnya adalah dengan pemberian suplemen makanan. Tak harus membeli suplemen makanan yang harganya mahal. Bisa menikmati makanan dengan gizi seimbang pun bisa menjadi cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit.

2. Sinar Matahari
Musim penghujan menjadi sangat bermasalah bagi ibu yang mencuci pakaiannya menggunakan tenaga tangannya. Sinar matahari yang intensitasnya tak menentu, ditambah lagi hasil perasan yang tak sempurna membuat cucian menjadi lama kering.

Adanya sinar matahari menjadi salah satu jalan satu-satunya agar cucian lebih cepat kering, tidak berbau apek, dan tidak berjamur.

3. Baju Baru
Karena cucian menumpuk dan tak lekas kering. Salah satu cara untuk bisa memakai baju tanpa kepikiran cucian yang tak kering adalah membeli baju baru. 😁

Karena musim penghujan membutuhkan banyak baju, apalagi saat sering keluar rumah, baju menjadi basah dan harus ada ganti baju yang lain.

4. Stok Makanan
Musim penghujan membuat tubuh enggan keluar rumah. Apalagi di saat hari-hari penuh dengan hujan berintensitas tinggi. Rasanya mager, tak ingin kemana-mana selama musim penghujan.

Padahal selama musim penghujan, tubuh membutuhkan asupan energi agar tubuh tetap hangat dan fit. Sehingga saat musim penghujan dan mager kemana-mana, salah satu yang paling utama dibutuhkan adalah stok makanan dalam jangka waktu yang cukup panjang. 😂

5. Kewarasan
Bagaimanapun seorang ibu paling membutuhkan yang namanya kewarasan. Entah apapun yang dilakukan yang penting happy. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh para ibu, terutama kegiatan yang bisa dilakukan di rumah tanpa harus kehujanan di luar.