[REVIEW] H2 Health and Happiness Firm Skin

Memiliki kulit sehat merupakan dambaan setiap wanita. Kulit yang sehat akan terlihat bercahaya dan tanpa masalah. Inilah tipe kulit idaman saya, memiliki kulit bercahaya dan tak bermasalah. Mungkin karena faktor usia yang lama kelamaan terjadi penuaan kulit.
Dari awal saya memiliki kulit kombinasi yang cenderung kering. Hampir semua bagian tubuh saya merupakan kulit yang bertipe kering, kecuali pada bagian T-zone wajah yang sedikit berminyak. Kulit yang cenderung kering ini menyebabkan berbagai masalah, terkadang mengelupas, bersisik, dan saat disentuh terkadang terasa perih. Terlebih lagi sekarang kulit saya agak sensitif, jika salah menggunakan produk untuk wajah bisa menyebabkan jerawat, dan saat menggunakan produk untuk badan bisa menyebabkan gatal-gatal yang tiada berhenti. 
Biasanya untuk mengatasi permasalahan tersebut, saya memperbanyak konsumsi air putih dan konsumsi buah sayur. Kalau setiap hari saya berada di rumah lebih terjamin pola konsumsinya. Tapi ketika harus berkegiatan di luar, saya mengalami kendala dan harus mengulang terapinya dari awal lagi.
Alhamdulillah, saya berkesempatan mendapatkan produk H2 Firm Skin dari H2 Health and Happiness. Benar-benar membuat saya bahagia dengan kulit sehat saya. Terima kasih yukcoba.in dan H2 Health and Happiness.
H2 Health and Happiness Firm Skin ini merupakan produk dari Kalbe yang bersifat suplemen untuk membantu memelihara kesehatan kulit. Kemasan berupa box kecil dengan warna dominan putih dan diselingi warna hijau muda yang cantik dilihat. Di dalam box terdapat 1 botol suplemen yang berisi 30 kaplet salut selaput.



Gambar buah zaitun (olive) dan Alga H. Pluvialis berada di bawah box yang merupakan bahan pembuat suplemen ini selain collative yang merupakan kompleks kolagen dan elastin peptida yang berasal dari ikan serta vitamin C dan E. Dari bahan yang digunakan kita tahu bahwa olive oil dan vitamin C, E merupakan kandungan alami yang baik untuk menjaga kesehatan kulit. Astaxanthin bahan alam dari Alga H. Pluvinalis merupakan antioksidan alami yang baik untuk mencegah penuaan.
Cara mengkonsumsi, disarankan mengkonsumsi 1 kaplet salut selaput setiap hari. Biasanya saya mengkonsumsi suplemen ini sebelum tidur. Selain itu untuk menyimpannya, harus disimpan di bawah suhu 30°C.
Kulit saya sebelum memakai produk H2 Health & Happiness Firm Skin cenderung kering dan pecah, mungkin karena dehidrasi. Setelah 2 minggu mengkonsumsi produk ini, kulit saya terasa lembab meski tanpa memakai lotion secara rutin.



Secara keseluruhan, produk H2 Health & Happiness Firm Skin aku rekomendasikan untuk digunakan, terutama bagi yang memiliki kulit kering agar terasa lembab dan tidak cepat mengalami penuaan. Hanya saja, bagi yang mengalami alergi seafood diharapkan berhati-hati karena suplemen ini mengandung kolagen dan elastin peptida yang terbuat dari ikan.

#H2LembabkanKulitKering
#H2KembalikanKulitNormal
#YukCobainChallenge

Latihan Kemandirian - Toilet Training

Perjuangan untuk bebas dari ompol anak dan bebas diapers bukanlah hasil yang instan. Ada proses yang harus dilewati anak dan ibu dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Setahun yang lalu, saya masih berkutat dengan bagaimana si anak bisa lepas diapers dan mau bilang "pipis", sehingga saya tidak perlu repot-repot membersihkan najis tempat anak saya mengompol.

Bukan perjalanan yang singkat

Singkatnya, saat anak berumur 18 bulan, saya sounding untuk mau bilang "pipis". Tapi apa daya karena kosakatanya belum banyak saya harus bersabar dengan mentaturnya. Sebelum mentatur, anak tidak saya pakaikan diapers/popok kain, saya biarkan dia mengompol, sambil saya amati jam-jam dia buang air kecil.

Seminggu berlalu, saya mulai mentatur di jam-jam biasa dia buang air kecil. Seminggu berselang, dia pun mau bilang kalau ingin buang air kecil.

Tak hanya untuk buang air kecil, untuk buang air besar anak sudah mempunyi tanda sendiri saat anak ingin melakukan hajat. Dengan segera saya mengajaknya ke kamar mandi untuk menunaikan hajat si anak.

Mengenalkan dengan kamar mandi

Toilet training bukan hanya tentang anak sudah mau/mampu bilang ," pipis ataupun eek". Toilet training merupakan suatu proses, termasuk dalam mengenalkan kamar mandi kepada anak.

Bukan perkara yang mudah dalam mengenalkan kamar mandi atau toilet kepada anak. Terutama saat anak melakukan buang air besar. Kloset yang nyaman menjadi saksi kunci anak bisa dengan mudah dan tanpa rasa takut membuang hajatnya di kamar mandi.

Untuk yang mempunyai kloset duduk memang mudah, tinggal beli toilet training set anak dengan nyaman bisa duduk dan buang air besar tanpa rasa takut.

Bagaimana dengan kloset jongkok? Awal mula saya membelikan sebuah tempat untuk anak melalukan buang air besar. Tapi apa daya ternyata anak tidak nyaman menggunakannya. Lanjut dengan perlahan, saya mengenalkannya pada kloset jongkok. Baru sekarang berumur 2,5 tahun, anak sudah mau menggunakan kloset jongkok. Meski saat membuang hajat harus saya temani sampai tuntas.

Melatih Kemandirian
Toilet training, bukan hanya perkara anak mau dan sadar ingin melakukan buang air kecil ataupun buang air besar. Tapi anak juga mampu membuka dan memakai celananya sendiri, serta bersuci dengan air bersih nan mensucikan. Sehingga butuh proses dan tidak dilakukan dengan hasil instan.



#KelasMenulisCeritaAnak
#KelasMCA

#JumatKulwapODOP bersama Monika Puri Oktora

Jumat, 9 Februari 2018. Untuk pertama kalinya saya mengikuti #JumatKulwapODOP yang diselenggarakan oleh #odopfor99days. Di bulan ini memang saya baru pertama kali mengikuti grup #odopfor99days yang ada di grup whatsapp, dan saya seperti mendapat kejutan ketika di minggu pertama saya berkesempatan mendapatkan ilmu menulis dan menerbitkan buku di penerbit mayor bersama mbak Monika Puri Oktora.



Seperti seorang anak yang mendapat buku baru dari orangtuanya, banyak hal yang ingin saya kulik dari mbak Monika hari ini. Bagaimana tidak? Menulis menjadi satu hal yang sangat menyenangkan bagi saya, saat menulis banyak ribuan kata yang ingin ditorehkan meski hanya bermodalkan keyboard hp. Dan goal saya mempunyai karya yang bisa dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang. Dan dari #jumatkulwap ini saya seperti mendapat oase kesejukan dari mbak Monika.

Mbak Monika berhasil menyita perhatian saya dengan bukunya yang berjudul "Groningen Mom's Jurnal" diterbitkan oleh Elex Media dan berhasil menjadi buku bestseller di toko buku Gramedia. Dalam kuliah whatsapp ini selain kita tahu bagaimana perjalanan mbak Monika menulis hingga menerbitkan buku, kita pun tahu bagaimana cara mbak Monika mengatasi writer's block.


Dari #JumatKulwapODOP ada beberapa kesimpulan yang saya dapatkan dari sesi tanya jawab bersama mbak Monika:

1. Jangan malas dan konsistenlah dalam menulis

Malas menulis dan membuang waktu kerap sekali kita lakukan di saat waktu luang. Pergunakan dalam menulis dan konsistenlah.
Kuncinya menulis, menulis, menulis dan membaca, membaca, membaca.

2. Motivasi dalam menerbitkan sebuah karya

Mbak Monika memaparkan bahwa motivasinya dalam menerbitkan sebuah karya adalah kelak anak-anak dan cucu-cucunya bisa tetap menikmati karyanya. Selain itu, sebagai amal jariyah yang semoga pahalanya tak akan putus.

3. Menerbitkan buku ke penerbit mayor

Memang bukan dalam waktu singkat kita bisa menerbitkan sebuah buku, apalagi menerbitkan buku ke penerbit mayor dan menjadi buku bestseller. Membutuhkan ketekunan dan perjuangan yang tidak instan. Butuh waktu dalam menulis dan butuh waktu pula dalam mencari penerbit hingga melakukan editing.

#ODOPfor99Days
#JumatKulwap
#GroningenMomsJurnal
#MonikaPuriOktora
#GiveawayGMJ

Konsisten Membaca bersama RCO

Seharusnya, membaca merupakan hal yang menyenangkan. Tak hanya untuk menambah wawasan kita, membaca juga menjadi ajang dalam melepaskan kepenatan kita selepas beraktivitas. Apalagi yang sedang dilanda rindu, setelah baca Dilan jadi bertambah rindunya. Eaaa...

Kalau bagi saya sendiri, membaca merupakan sarana saya dalam menjaga kewarasan di rumah. Biasanya saya membaca di waktu senggang, saat anak dan suami tidur. Saat itulah saya benar-benar bisa meresapi apa yang ada dalam bacaan, meski yang saya baca adalah buku non fiksi yang bahasanya berat.

Bergabung di RCO (Reading Challenge ODOP) #2

Setelah mempunyai anak, saya agak kesulitan dalam membagi waktu. Biasa saya suka membaca buku, terutama buku-buku fiksi dan buku kuliah. Tapi, sejak punya anak saya khawatir buku-buku yang saya baca akan disobek-sobek. Jadilah saya vakum membaca selama 2 tahun, itupun saya hanya baca buku untuk kelanjutan tesis saya.

Bergabung di RCO, membuat saya menemukan 'ini loh saya yang sebenarnya'. Membaca menjadi asyik karena ada motivasi dari kawan-kawan lainnya. Dan pastinya saya hampir menerapkan 90 hari membacs dengan konsisten, yang semoga akan menjadi deep habit saya ke depan.

Meski terkadang tantangan agak memberatkan buatku. Terutama tantangan membaca buku selain buku berbahasa Indonesia. Yang saat itu, saya pilih buku berbahasa Jawa. Meski saya wong jowo, saya berat sekali baca bukunya. Karena bahasa yang dipakai bahasa yang tidak saya pakai sehari-hari. Dan itu yang membuat saya agak pening, karena untuk tahu isi bacaan harus tanya suami terlebih dahulu.

Apapun tantangan yang diberikan oleh pije-pije cantik RCO, saya paling suka saat dikasih ebook gratisan. Jadi nambah lagi koleksi ebook di hape. Dan juga dari grup ini saya tahu adanya aplikasi i-pusnas, yang koleksi bukunya banyak banget dan bisa diakses dimanapun dan kapanpun, tanpa kita harus repot pergi ke perpustakaan.

Bahwa untuk menulis, kita harus memperbanyak bacaan

Apapun yang ada di RCO, saya suka. Suka dengan tantangannya, suka dengan kawan-kawannya, dan suka dengan atmosfer semangatnya.

#RCO
#tantanganRCO

[Book Review] The Life-Changing Magic of Tidying Up



Judul             : The Life-Changing Magic of Tidying Up
Judul Asli     : Jinsei Ga Tokimeku Katazuke No Maho
Penulis         : Marie Kondo
Penerjemah: Reni Indardini
Penerbit      : PT Bentang Pustaka
Cetakan       : Cetakan Pertama, Agustus 
2016
ISBN              : 978-602-291-245-3

Memiliki rumah dengan kondisi tidak berantakan, rapi, dan sedap dipandang merupakan idaman setiap orang. Seringkali kita terlalu banyak menghabiskan waktu hanya untuk merapikan barang yang semestinya tidak setiap hari kita harus merapikannya.

Mulailah dengan membuang. Kemudian rapikan ruangan anda secara menyeluruh, sekaligus, dan dalam satu waktu.

Buku ini berisi tentang pengalaman Marie
Kondo dalam menemukan metode konmari, metode beberes ala Jepang yang diadaptasi dari namanya sendiri. Dimulai dari kebiasaan Marie Kondo yang suka beberes hingga saat dewasa Marie Kondo menemukan metode unik yang berbeda dari yang lain.

Marie menjelaskan tips dan trik agar beberes menjadi hal yang menyenangkan.
Buku ini berisis tentang:
1. Kenapa kita tidak bisa menjaga kerapihan rumah?
2. Membuang sampai tuntas terlebih dahulu
3. Berbenah berdasarkan kategori ajaibnya bukan main
4. Mencerahkan hidup dengan menyimpan secara apik
5. Keajaiban berbenah mengubah hidup Anda secara dramatis

Detailnya Marie dalam mengulas tiap bab membuat kita paham apa manfaat bebenah dan hal apa yang seharusnya kita lakukan dan tidak kita lakukan saat bebenah. Marie menjelaskan poin per poin berdasarkan kenyataan yang ia temui di lapangan saat membersamai kliennya, sehingga kita dapat menemukan feel saat kita akan mempraktekkannya sendiri di rumah.

Meskipun buku ini merupakan buku terjemahan asal Jepang, tapi membaca buku ini sangatlah nyaman. Penerjemah menterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan sangat jelas dan nyaman dibaca. Tidak ada kata-kata yang kurang kita mengerti, semua pas di lidah orang Indonesia.

Pengalaman-pengalaman Marie dalam mendampingi kliennya dapat kita ambil kesimpulan, karena kalimat yang sarat makna dan paling penting dibuat bold. Sehingga kita gampang mengerti apa inti dari permasalahan klien Marie Kondo.

Meskipun dijelaskan secara detail, dalam buku ini tidak dijelaskan secara menyeluruh apa itu metode konmari, bagaimana menata atau melipat pakaian, buku, bahkan menata perkakas dengan rapi.

Meskipun begitu, over all buku ini rekomen bagi yang ingin tahu lebih lanjut apa itu metode konmari.

Menjadi Ibu Kebangaan Keluarga

Materi pekan kedua di kelas matrikulasi adalah bagaimana kita menjadi ibu profesional, ibu kebanggaan keluarga.

Di sesi ini, peserta matrikulasi kelas SJS (Semarang, Jepara, Salatiga) mulai ramai. Dari mengalirkan rasanya ketika membuat checklist profesiolisme. Terlebih harus menerapkan jurus komunikasi produktif ke pasangan dan anak. Banyak yang sudah berbagi bagaimana caranya membuat list indikator. Bahkan sudah banyak yang menerapkannya di kehidupan sehari-harinya.

Komitmen dan Konsisten
Menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menyusun checklist dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hingga nanti setelah 21 hari sudah konsisten terhadap satu perilaku tertentu akan menjadi habit.

Shallow Work
Aktivitas yang sering menghabiskan waktu kita dengan sia-sia. Terkadang kita tak sadar aktivitas itu hanya membuang energi tanpa ada hasil. Menjadikan aktivitas yang paling sering kita lakukan tiap hari dan justru mengurangi kebersamaan kita bersama keluarga.

Ibu Bekerja
Sejatinya semua ibu berkerja. Hanya saja ada yang memilih bekerja di ranah publik dan bekerja di ranah domestik. Apapun pilihan yang kita pilih, jadikan semuanya sebagai amal. Kerjakan semaksimal mungkin.

Be professional, rezeki will follow


Mengisi dengan Ilmu
Menjadi ibu kebanggaan keluarga yang senantiasa mencari ilmu. Memilah ilmu sesuai dengan kebutuhan dan prioritas ilmu yang kita pilih.

Menarik, tapi tidak tertarik

Tidak semua ilmu dapat kita terima. Memilahnya dan menjadikan kita expert di bidangnya.

Komunikasi dengan Pasangan

Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup manusia. Bukan hanya tentang menyampaikan pesan kepada orang lain, tapi juga untuk menyampaikan perasaan dan informasi. Terlebih jika sudah mempunyai pasangan halal. Komunikasi menjadi kunci agar pernikahan menjadi lebih langgeng dan terwujud keluarga sakinah, mawadah, wa rahmah.

Wanita dengan kebutuhan menghabiskan 20.000 kata dalam sehari mungkin akan kecewa jika pasangan tidak 'enak' diajak ngobrol, atau malah menghindar saat sedang berdua. Karena komunikasi pun merupakan kebutuhan emosional seseorang, tanpa adanya komunikasi maka segalanya menjadi hampa.

Bagaimanapun, kita dan pasangan mempunyai cara pandang yang berbeda, keyakinan yang berbeda, dan pola asuh berbeda yang mungkin akan membuat kita dan pasangan mengalami kendala berkomunikasi. Dan komunikasi ini akan menjadi bermasalah saat kita memaksakan pendapat kepada pasangan, begitu pun sebaliknya.

Berikut prinsip komunikasi dengan orang dewasa:

1. Kaidah 2C: Clear and Clarify
Cara pandang antara kita dan pasangan mungkin berbeda, sehingga bisa membuat komunikasi pun bermasalah.Pahami pasangan dengan berkomunikasi dengan kalimat yang jelas (clear) jika terdapat hal yang harus diklarifikasi (clarify) berikan kesempatan untuknya. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang nyaman dan mudah dipahami bagi keduanya.

2. Choose the right time
Memilih waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan pasangan merupakan hal yang penting. Perhatikan mood pasangan agar tercipta komunikasi produktif antara kita dan pasangan.

3. Kaidah 7-38-59
Albert Mehrabian mengatakan bahwa komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap berupa aspek verbal, 7% akan memberikan dampak pada hasil komunikasi. Selain itu komponen lain yang mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dna bahasa tubuh (59%).

4. Intensity of eye  contact
Kontak mata akan memberikan dampak pada hasil komunikasi. Kita tahu karena mata merupakan jendela hati. Dimana mata akan mencerminkan perasaan seseorang yang sedang berbicara dengan kita.

5. Kaidah : I'm responsible for my communication result
Hasil dari komunikasi merupakan tanggungjawab komunikator. Jadi, saat ada hal-hal yang kurang dipahami komunikan maka merupakan tanggungjawab dari komunikatot. Dengan kata lain, komunikator harus mencari jalan lain agar komunikan mengerti pesan yang sudah disampaikan.

Sumber:
Materi Bunda Sayang IIP-Komunikasi Produktif