Tentang Kucing

Kucing merupakan salah satu jenis hewan peliharaan manusia yang dapat ditemukan di seluruh belahan dunia. Pertama kali dijinakkan sekitar 3500 SM oleh bangsa Mesir Kuno untuk mengusir hama tikus.

Meski kucing sering dianggap sebagai vektor penyebab penyakit, tapi tak menyurutkan minat untuk memelihara kucing di seluruh dunia. Sebagimana telah dikisahkan dalam shirah Nabi Muhammad SAW, beliau pun mempunyai kucing bernama Muezza. Bahkan saat Rasulullah ingin mengambil jubah yang sedang ditiduri Muezza, Rasulullah tidak membangunkannya, tetapi memotong belahan lengan yang sedang ditiduri Muezza.

1. Kucing pun suka rumput
Kucing termasuk salah satu binatang yang berjenis karnivora ataupun binatang pemakan daging. Akan tetapi, dibalik garangnya kucing dan tajamnya gigi taring kucing. Kucing pun ternyata menyukai rerumputan. Bahkan tanaman berjenis Acalypha indica atau sering disebut suweng-suwengan diyakini sebagai jamu untuk para kucing.



2. Lidah kucing untuk membersihkan diri
Pappilae merupakan lapisan dari lidah kucing, yang saat iya menjulurkan lidahnya seperti ada benjolan-benjolan kecil. Salah satu fungsi dari kucing menjilati tubuhnya adalah untuk mmebersihkan diri dari kotoran yang menempel pada tubuh kucing. Sehingga, kalau diperhatikan lebih detail tubuh kucing sebenarnya lebih bersih dibandingkan dengan tubuh binatang lain.

3. Pupil kucing bisa membesar
Salah satu keistimewaan pupil kucing adalah bisa membesar jika berada di tempat yang kekurangan cahaya dan mengecil jika berada di tempat yang banyak cahaya. Ini karena mata kucing memiliki jaringan khusus yang dinamakan tapetum lucidum.

4. Spraying
Kebiasaan aneh yang dimiliki oleh kucing jantan adalah dengan buang air kecil sembarang dengan menyemprotkan sedikit urinnya di tempat-tempat tertentu, yang dinamakan spraying. Hal ini bertujuan untuk menandai wilayah kekuasaannya.

5. Dengkuran kucing
Kucing mendengkur memiliki banyak arti. Pertama, untuk mencari perhatian. Kedua, sarana menenangkan diri. Dan ketiga, bisa saja kucing mendengkur karena kucing tertekan dan sakit

6. Mengeong
Mengeong merupakan tanda komunikasi kucing kepada manusia ataupun sesama kucing. Mengeong kepada manusia salah satu cara kucing untuk mendapat perhatian.

7. Ekor kucing
Ekor kucing identik dengan emosi kucing. Kita dapat mengenali emosi kucing apakah sedang senang, waspada, bahkan marah hanya dengan melihat bentuk ekor kucing.

Sumber:
Buku Panduan Orang Tua Seri Dunia Binatang

Aku dan Ibu Profesional (part matrikulasi)

Bermula dari sebuah postingan seorang teman di salah satu media sosial yang paling sering saya akses. Beliau sering mengupload tugas dan terakhir mengupload sertifikat tanda lulus di kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP).

Seperti oase, karena saat itu saya sudah menyelesaikan tesis saya dan saya tidak mempunyai kegiatan apapun selain mengabdikan diri di rumah. Ada kekosongan hati dan pikiran saat tidak ada yang saya kerjakan lagi selain aktivitas rumah tangga.

Tepat di awal tahun 2017, ketika ada pengumuman pembukaan kelas matrikulasi IIP batch #3, tanpa berpikir panjang dan tanpa diskusi alot kepada suami, saya memutuskan untuk mendaftar matrikulasi IIP. Dan saat mendaftar pun, saya tidak tahu ternyata di kota saya sudah ada komunitas ibu profesional, Jepara.



Dengan tekad dan niat untuk menuntut ilmu, saya masuk ke kelas matrikulasi batch #3 SSJP (Semarang, Salatiga, Jepara, dan Pekalongan). Pertama yang saya rasakan pastinya deg-degan, apalagi ada tugas yang bernama nice homework yang harus diselesaikan tiap minggunya. Berbekal keyakinan diri akan mengerjakan tugas tepat waktu dan lulus, saya meminjam hp suami untuk keperluan mengerjakan tugas.

Karena tak ada yang tak mungkin,
Semua tergantung niat dan usaha

Banyak pelajaran yang saya ambil dari kelas matrikulasi ini:

1. Meluangkan waktu untuk hadir saat materi diberikan
Saat kelas matrikulasi dimulai memang saya tidak sesibuk yang sekarang, sehingga waktu yang saya miliki saya curahkan setiap ada materi ataupun diskusi dengan fasilitator.

2. Berperan aktif dalam kegiatan diskusi terjadwal ataupun diskusi santai dengan peserta lain
Menjadi seorang silent reader mungkin lebih cocok untuk saya, karena saya bertipe introvert yang agak kurang terasah kecerdasan interpersonalnya.
Karena dari awal sudah dijelaskan tentang adab menuntut ilmu, sedikit demi sedikit saya mencoba membuka diri, bersosialisasi, dan sekarang berperan aktif di kegiatan Ibu Profesional Jepara.

3. Publikasi bermartabaat
Materi yang diberikan di kelas matrikulasi sangatlah aplikatif, sangat bagus jika dishare kepada orang lain. Tapi karena saya sudah mempelajari adab menuntut ilmu terlebih dahulu, saya menjadi tahu batasan share artikel dan bagaimana mengolah tulisan yang tidak sepenuhnya mengutip ataupun mengcopy.

4. Apapun peranmu, kembalikan fitrahmu saat berada di rumah
Inilah yang sekarang saya rasakan. Merasakan menjadi working mom, yang kemudian saat di rumah harus memakai jabatan tertinggi sebagai kepala ibu rumah tangga membuat saya harus menyiapkan energi ekstra saat berada di dalam rumah.

#day6
#30harimenulis
#onedayonepost

Dilema Saat Waktunya Menyapih

Menyapih merupakan salah satu proses orang tua dalam hal memandirikan anak. Sebagaimana dalam firman Allah SWT

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan," 
(QS al-Baqarah [2]: 233). 

Perintah menyusui anak adalah selama dua tahun, dan setelah dua tahun anak harus disapih. Bukan perkara mudah dalam menyapih anak. Karena bonding yang sudah melekat kuat antara si anak dan sang ibu. Menyusui menjadi hal terbaper bagi ibu-ibu yang menyempurnakan penyusuannya. Bahkan, ada juga ibu yang tidak rela menyapih anaknya, hingga saat anaknya berumur 5 tahun, anak tersebut masih menyusu sang ibu.


Menyapih dengan Cinta

Bukanlah perkara yang mudah bagi seorang ibu. Dibutuhkan keikhlasan dan kerelaan seorang ibu untuk melepaskan romantisme menyusui dengan si anak.

Bukan pula menyapih anak dengan membawanya ke tempat orang pintar yang kemudian si anak dijampi-jampi agar tak mau menyusu lagi pada sang ibu. Atau mengelabui si anak dengan memberikannya paitan atau obat merah agar si anak merasa jijik dan tidak mau menyusu kembali pada sang ibu.

Beberapa tips yang saya saring dari beberapa rekan yang berhasil menyapih dengan cinta:

1. Niat
Niat untuk menyapih dengan cinta kepada anak hendaknya dimulai sejak anak baru mulai menyusui. Karena tantangan untuk tetap menyusui sangatlah banyak, mulai dari tidak adanya dukungan keluarga hingga iklan susu formula dengan bonus hadiah yang menggiurkan. Pun ketika hendak menyapih. Budaya masyarakat yang kental dengan menyapih dengan jampi-jampi orang pintar ataupun dengan mengelabui anak menjadi tantangan saat hendak menyapih anak dengan cinta. So, tetapkan niatmu untuk menyapih dengan cinta.

2. Menetapkan keikhlasan dan kerelaan kepada anak
Menyapih merupakan bonding terkuat antara anak dengan ibu. Tak jarang banyak ibu yang mengeluhkan anak tak mau disapih karena tidak adanya keikhlasan dan kerelaan dari sang ibu.

3. Sounding sejak dini
Memberikan kata-kata positif ataupun meminta anak untuk tidak menyusui harus dilakukan sejak dini, yaitu jauh sebelum anak berusia 2 tahun. Karena proses menyapih anak dengan cinta bukanlah proses yang instan. Butuh waktu bagi si anak menerima dan mengikhlaskan saat tidak menyusu pada sang ibu.

4. Tidak menyusukan saat anak tak meminta
Inilah hal yang paling sulit dilakukan oleh ibu, apalagi saat anak tantrum dan menangis. Menyusui adalah senjata terampuh untuk menenangkan anak. Sehingga saat sebenarnya anak tak ingin menyusu, tapi sang ibu memaksa untuk menyusui menjadikan anak terus menerus bergantung pada sang ibu.

5. Melatih anak tidak menyusu saat akan tidur
Menyusui sebelum anak tidur merupakan cara ampuh sang ibu agar anak cepat terlelap dan ibu bisa merampungkan pekerjaannya yang tertunda. Tapi apabila anak terus-menerus diberikan umpan menyusu akan menjadikannya tidak mandiri sebelum ia tidur. 

6. Bersabar
Sabar dalam menyapih adalah hal yang paling penting. Karena,


Menyapih merupakan suatu proses yang tak instan




#day6
#30harimenulis
#onedayonepost

Di Saat Aku Lelah Menulis

Menulis, bagiku merupakan sebuah kegiatan mengalirkan apa saja yang sedang aku rasakan tapi susah aku ungkapkan. Menulis merupakan ungkapan jiwa, dimana saat menulis ada rasa yang tak mampu diungkapkan melalui kata-kata. Menulis pula bagi saya adalah sebuah pikiran, pendapat yang tak harus berupa sesuatu yang serius, terkadang menulis pun merupakan salah satu me time yang mewaraskan pikiran saya sebagai emak.

Ada kalanya saat menulis, saya mengalami kebingungan, kehabisan tema untuk menulis, ataupun malas menulis. Padahal saya sudah mentargetkan paling tidak dalam seminggu saya produktif mengolah kata-kata menjadi tulisan. Karena tanpa menulis, maka akan mengulang kembali dari nol untuk mencapai kenikmatan menulis.



Hal-hal yang menjadi motivasi saya dalam menulis:

1. Komitmen
Komitmen saya adalah saya ingin terus menerus belajar menulis. Komitmen ini saya pegang semenjak saya ikut one day one post, yang mana saya sering mengalami rasanya putus asa dan mencoba mundur. Tapi dengan komitmen awal yang saya pegang, bahwa menulis adalah keterbutuhan, bukan sebuah pemaksaan. Aku terus berusaha menulis, meski ide mandeg ataupun rasa malas yang menghampiri. Hingga sekarang aku berada di program #30harimenulis dan menuliskan postingan ini di dalam blog.

2. Berkumpul dengan Komunitas Menulis
Berkumpul dengan orang-orang yang sevisi-misi dengan minat kita bisa menumbuh semangat kita untuk terus mengasah minat kita. Saling memberi semangat, bahkan dengan blogwalking pun kita bisa meningkatkan semangat dalam menulis.

3. Menambah Bacaan
Menambah porsi membaca dapat meningkatkan ide kita dalam menulis, mendapatkan suntikan semangat, dan merupakan me time ketika aku sudah jenuh menghadapi rutinitas sehari-hari.

4. Berlibur
Satu cara ampuh bagikj menghilangkan rasa lelah  ketika menulis adalah dengan liburan. Biasa keluargaku memilih wisata alam sebagai tujuan wisata. Selain untuk menambah jam keluarga, juga untuk menyegarkan pikiran.

#day5
#30harimenulis
#onedayonepost

Matrikulasi IIP, Tonggak Awal No Gaptek

Perkembangan teknologi yang semakin canggih terkadang membuat kita, para perempuan terlebih yang sudah mempunyai anak menjadi tertinggal. Tertinggal di sini adalah tertinggal dalam mengikuti laju perkembangan zaman karena teknologi semakin meningkat. Mulai dari yang dulunya membeli baju harus pergi ke toko atau pasar, sekarang tinggal pencet dan klik, barang sampai di rumah.

Dan sekarang metode belajar ala belajar zaman sekolah pun bisa kita dapatkan melalui aplikasi google classroom.

Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 5

Matrikulasi Institut Ibu Profesional merupakan pintu masuk menuju kelas belajar di Institut Ibu Profesional. Program ini merupakan penyetaraan ilmu sebelum melanjutkan langkah menimba ilmu di kelas selanjutnya. Kelas matrikulasi ini merupakan kelas persiapan bagi ibu dan calon ibu yang ingin bergabung di komunitas ibu profesional.

Program matrikulasi Institut Ibu Profesional dilaksanakan selama kurang lebih 10 minggu. Dengan pemberian 9 materi dan mengerjakan 9 NHW (Nice Home Work). Program ini dilaksanakan melalui pembelajaran online dan pembelajaran offline. Pembelajaran online dilaksanakan melalui whatsapp group yang sudah dibagi per wilayah komunitas ibu profesional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri.

Terdaftar ada 3.500 ibu dan calon ibu pembelajar di seluruh Indonesia dan liar negeri yang mengikuti kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional.

Metode pengumpulan nice home work di batch ini berbeda dengan batch-batch sebelumnya. Sebelumnya pengumpulan nice homework dikirimkan peserta melalui thread yang disediakan di grup facebook. Dan sekarang pengumpulan nice homework dilakukan di sebuah aplikasi atau layanan google yang bernama google classroom.



Google Classroom

Atau ruang kelas google. Merupakan suatu layanan dari google bidang pendidikan yang mengkombinasikan ruangan kelas di dunia maya, dengan sistem ada guru dan ada murid.

Fitur dalam google classroom:
1. Stream (aliran)
Media komunikasi antara peserta dengan fasilitator, yaitu materi, resume, tugas ada di sini plus bisa diskusi di sini juga
2. Teman sekelas
3. Tentang
Deskripsi kelas, daftar guru, daftar tugas, timeline (kalender)

Kelebihan:
1. Mempermudah dalam pengumpulan tugas
2. Tidak menyebabkan badai chat
3. Informasi yang dibutuhkan dapat dicari dengan mudah, karena adanya tread informasi
4. Bisa diakses menggunakan aplikasi smartphone ataupun melalui website
5. Terkoneksi langsung dengan gmail, gdrive, dan gdocs

Untuk saat ini, saya belum mengalami kendala dalam penggunaan google classroom.

#day4
#30harimenulis
#onedayonepost

Si Jago Masak

Beberapa kali adek terlihat agak tantrum dan sering terbangun tengah malam dan menjerit-jerit. Saya mencoba menerka, ada apa gerangan dengan si adek. Lalu saya teringat bahwa ketika adek sedang on, saya tidak boleh melakukan apa-apa selain menemaninya.

Fix, mulai dari memasak bahkan hingga akan beribadah pun saya sangat sulit. Hingga akhirnya saat saya hendak memasak. Saya ajak adek ke dapur. Ada yang bikin saya bangga dengannya adalah ketika saya melihat binar matanya yang selalu ingin tahu tentang bumbu dapur.

Awalnya mata hanya tertuju pada sebuah cobek yang saya letakkan di bawah. Otomatis adek meminta cobek dan kacang. Kacang versi adek adalah ketumbar. Padahal bentuk juga beda dengan kacang. Saya mencoba menjelaskan sambil memberi bau ketumbar pada adek. Selain itu, adek juga merasakan garam itu asin dan gula itu manis.


#day13
#level7
#tantangan10hari
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Kehidupan Wanita yang Penuh Kontroversi

Wanita lebih sering diidentikkan dengan orang yang lemah lembut dan penuh kesabaran. Dengan perasaan yang lebih sensitif dibandingkan dengan akal, terkadang membuat para wanita menjadi salah satu makhluk paling baper dibandingkan yang lain. (Hehehehe)

Apalagi saat si wanita tersebut sudah menjadi milik suaminya dan memiliki anak. Jiwa idealis seorang wanita tentu saja bisa bertahan bisa tidak. Bisa jadi karena kurangnya penguatan dari keluarga, terutama dari suami. Ataupun karena adanya penambahan ilmu yang telah diterima oleh seorang wanita yang berubah peran menjadi seorang ibu. Tentu saja, kondisi tiap wanita itu berbeda dan kewarasan seorang wanita sangatlah penting, karena wanita merupakan jantungnya rumah tangga.

1. Periksa Kehamilan di Bidan vs di Dokter Kandungan

Momen bahagia seorang wanita adalah ketika dirinya mendapatkan tanda garis dua dari sebuah testpack. Dimana akan ada makhluk mungil nan lucu tengah tumbuh bersama di rahimnya.

Pertumbuhan dan perkembangan janin bayi tentu menjadi prioritas utama seorang calon ibu yang tengah mengandung. Memilih tenaga kesehatan yang sesuai dengan kondisi keuangan keluarga dan akses mendapatkan layanan kesehatan tersebut menjadi prioritas utama seorang ibu memeriksakan kehamilannya di tenaga kesehatan. Tentu memenuhi minimal 4 kali kunjungan ke tenaga kesehatan.

Tak perlu adanya kontroversi apakah dengan memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan akan berdampak positif bagi seluruh keluarga dibanding hanya memeriksakan kandungan di bidan desa.

Tentu semua orang punya preferensi masing-masing

2. Melahirkan Normal vs Sesar

Melahirkan menjadi salah satu momen mendebarkan saat penantian sang buah hati. Persiapan kelahiran anak sudah pasti telah dipersiapkan dengan matang. Mulai dari pakaian anak hingga dekor ruangan kamar anak. Terlebih saat penantian anak pertama akan menjadi heboh.

Memilih cara melahirkan memang bukan hal mudah. Karena tidak semua wanita mempunyai riwayat kehamilan yang sehat. Adakalanya keinginan memilih proses persalinan sesuai keinginan terhambat karena kondisi ibu dan bayi yang tidak memungkinkan.

3. ASI vs Sufor

ASI merupakan cairan emas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pastinya jika dibandingkan dengan susu formula. ASI jauh lebih baik.

Tapi adakalanya kondisi ibu tidak memungkinkan untuk memberikan ASI. Seperti ibu dengan HIV-AIDS. Dikhawatirkan dengan memberikan ASI akan menularkan HIV kepada sang anak.

Dan penggunaan sufor ini pun harus dengan indikasi medis. Bukan hanya untuk sekedar mengikuti tren.


4. MPASI Homemade vs MPASI Pabrikan

MPASI merupakan lanjutan dari pemberian nutrisi anak setelah lulus ASI eksklusif. Pemberian makanan dengan gizi seimbang pastinya jauh lebih baik dibanding dengan hanya memberikan makan sekedar untuk penghilang rasa lapar.

#day3
#30harimenulis
#onedayonepost