Rahtawu - Desa di Lereng Muria

Menikmati udara sejuk dan bebas polusi merupakan salah satu cara untuk menjadi diri dari penuaan dan salah satu tips agar awet muda. Udara yang sejuk pun bisa menjadi cara kita untuk menghilangkan kepenatan setelah melakukan aktivitas rutin sehari-hari.

Salah satu desa di kabupaten Kudus, tepatnya di kecamatan Gebog, kita disuguhkan oleh sebuah desa wisata yang bernama desa Rahtawu. Berada sekitar 7 km dari pusat kecamatan Rahtawu atau sekitar 17 km dari pusat kota, kita akan menikmati sejuknya udara di desa yang terletak di lereng gunung Muria ini. Akses jalan yang lumayan bagus, meski saat memasuki desa Rahtawu kita harus sedikit bersabar karena jalanan mulai berlubang dapat tergantikan dengan pemandangan yang serba hijau.



Dan saat memasuki desa Rahtawu ini, sebaiknya kita berhati-hati, terutama bagi yang memakai kendaraan roda empat, karena akses jalan yang lumayan tidak lebar dengan tebing dan jurang sebagai pemisahnya. Meski jalan berkelok-kelok, jangan khawatir karena ada cermin pengintai di setiap belokannya.

Di desa Rahtawu yang dinobatkan sebagai desa wisata di kabupaten Kudus tidak hanya wisata alam yang menjadi primadonanya, ada wisata religi yang biasanya ramai saat bulan Suro (bulan Muharram). Banyak petilasan dan pertapaan para sesepuh desa ini, mungkin tak seramai para wali, tapi banyak masyarakat yang menghormatinya.



Sedangkan untuk wisata alamnya, sungai di Rahtawu ini sangat menggoda mata, airnya yang jernih dan derasnya aliran sungai sangat memanjakan mata, apalagi saat terlihat di atas bukit. Meski berbahaya bagi siapa saja yang ingin mandi, ada beberapa spot sungai yang bisa kita gunakan untuk mandi dan bermain air. Selain sungai, kita pun bisa mendaki gunung Muria dengan mengakses jalur pendakian puncak 29. Dan juga ada air terjun yang membuat kita selalu bertafakur kepada Allah di air terjun Kalibanteng dan air terjun Pentung.

Pecel Pakis, menjadi kuliner khas yang harus dicicipi setiap kita bertualang di sekitar gunung Muria. Selain rasanya yang lezat, harganya pun ramah di kantong. Tak hanya pecel pakis, kita pun bisa menikmati ayam goreng bahkan gorengan yang rasa dan suasananya membuat kita tak berhenti memakannya.

Hanya saja, saat musim kemarau, desa Rahtawu mengalami kekeringan sehingga semua aliran sungai pun ikut mengering dan air terjun tidak dapat menampakkan keindahannya

Menyusuri Pantai di Kawasan Undip Teluk Awur

Universitas Diponegoro yang biasa kita kenal memang berada di wilayah kota Semarang, tapi sebagian kampus, terutama kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berada di daerah Jepara.

Teluk Awur, sebuah desa di kabupaten Jepara, tepatnya di kecamatan Tahunan merupakan sebuah desa di pesisir selatan kota Jepara. Di desa inilah sebagian kampus FPIK Undip terletak.


Sebagian kampus Undip ini memang langsung berbatasan dengan Laut Jawa. Dan di sebuah gerbang Undip, kita dapat mengakses pantai sekaligus tempat masyarakat desa menghabiskan waktunya untuk mencari ikan di laut.

Akses menuju pantai ini pun terbilang cukup mudah, jalan yang cukup bagus dan suasana yang rindang meski dekat dengan pantai. Hanya dengan menempuh jarak kurang dari 15 menit kita akan sampai di pantai Undip Teluk Awur ini.


Meski terbilang sepi pengunjung, lokasi pantai ini cukup rindang karena banyaknya pepohonan di sekitar pantai. Tak perlu mengeluarkan biaya untuk masuk dan parkir, berwisata ke pantai ini cocok bagi pengunjung yang ingin rekreasi dengan dana minim.

Meski tak ada wahana permainan, kita bisa duduk santai di sekitar pantai. Dan saat perut kosong jangan khawatir karena banyak warung yang buka di sepanjang pantai.

Untuk menikmati laut sambil berendam di air laut mungkin kita harus hati-hati karena banyak karang yang berada di pantai. Meski begitu, di pantai ini kita bisa mengenalkan anak pada profesi nelayan. Karena banyak nelayan yang mencari ikan, baik dengan menggunakan perahu ataupun langsung terjun ke laut dengan memakai kail (beranjang).

Di musim penghujan seperti ini, menurut saya pantai ini cukup bersih dari sampah ataupun kayu-kayu di sepanjang pantai dibandingkan dengan pantai-pantai di sekitarnya.


Mengenali Potensi Diri

Sesuai hastag Ruang Berkarya Ibu Jilid 2 ini, Kenali Potensimu Ciptakan Ruang Berkaryamu. Saya mencoba untuk lebih mengenali potensi yang ada dalam diri saya saat ini. Meskipun passion saya saat ini adalah menulis, memungkinkan pula saya memiliki potensi lain selain menulis. Hehe

Pertama, saya berada dalam kelas matrikulasi Institut Ibu Profesional batch 3, setahun yang lalu. Saya berkenalan dengan sebuah tools assesment tentang pemetaan bakat yang bernama ST30. Dimana dalam assesment tersebut kita harus menjawab pertanyaan yang paling sesuai dengan diri kita. Dan setelah saya bandingkan dengan hasil yang sekarang memang beda. Hanya saja tetap ada potensi yang benar-benar dari dahulu tidak berubah, yaitu communicator, creator, dan journalist.

Berikut saya tampilkan hasil ST30 saya yang terbaru.



Arranger

Berdasarkan deskripsi di lembar ST30

Arranger : mengatur orang untuk bekerjasama dalam melaksanakan suatu tugas.

Awal mula tipologi arranger saya berada di warna putih. Setelah saya mulai memberanikan diri mengambil peran di komunitas ibu profesional Jepara. Kolom arranger saya berubah menjadi merah. Dan sesuai dengan kemampuan saya yang membuat saya berbinar-binar adalah saat saya mengatur jadwal Sabun Wangi (Sapa Bunda, Wajah Minggu Ini) yang menjadi program favorit di WaG IP Jepara. Dimana saya jadi lebih kenal sesama member IP Jepara. Dan yang terbaru adalah saat saya mengajak member ibu profesional dari daerah lain untuk menjadi narasumber di Kuliah Whatsapp. Dan seperti diberikan kemudahan, saya selalu berbinar-binar saat mengajak kerjasama orang lain.


Communicator

Communicator: menyampaikan informasi secara lisan dengan cara yang mudah dimengerti.

Dengan peran saya sebagai dosen di sebuah stikes, saya menyadari bahwa potensi ini harus saya miliki. Entah saya sudah berhasil atau belum, karena di sana, saya hanya sebagai dosen tidak tetap. Meski angka bertanya saat sesi pertama saya mengajar tidak terlalu banyak, mungkin bisa dikategorikan ucapan saya bisa dimengerti oleh para mahasiswa. Meski saya tidak mengevalusi secara pribadi, saya hanya menanyakan kata kunci yang telah saya berikan, dan Alhamdulillah mahasiswanya dapat menjawab.

Creator

Creator : menggunakan suatu imajinasi untuk menemukan suatu rancangan, produk, atau layanan terbaru.

Saat menjadi mahasiswa saya memang suka dan selalu berbinar-binar saat ada program inovasi untuk mahasiswa. Saat itu, memang saat ada pengajuan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) saya ikut andil mengikutinya. Meski hanya sampai tahap pendanaan, tapi saya bersyukur atas pencapaian saya.

Educator

Educator : mengajar, menyampaikan, melatih ilmu dan atau ketrampilan agar bisa dipahami oleh orang lain.

Ini sama seperti peran saya di ranah publik, yaitu sebagai dosen, yang harus mendidik para mahasiswa agar memiliki ilmu pengetahuan dan pastinya memiliki adab dan akhlak yang baik.

Journalist

Journalist: menulis artikel, ide, dokumen, cerita, atau alat bantu pendidikan.

Entah, dari semua kekuatan yang saya miliki berdasarkan hasil ST30, ini yang paling 'gue banget'. Meski belum sampai ke earn. Tapi setidaknya setelah melewati KM 0, saya jadi mempunyai mental untuk melewati tahap earn. Sekarang masih proses dalam pembuatan beberapa antologi yang semoga tahun ini bisa terbit.

Selector

Selector : memilih dan merekrut seseorang menjadi pekerja atau anggota

Potensi ini belum jalani secara langsung, tapi saya yakin saya mempunyai potensi ini.

Mengenali bakat diri sendiri pun tidak lepas dari mengobservasi diri sendiri.

Kedua, saya mencoba mengobservasi 34 tema bakat yang ada di pandu 45.



Dari ke-34 tema bakat, saya mencoba
Mengobservasi bahasa bakat saya:
1. Activator
Seseorang yang tak sabar menunggu, ingin segera bertindak, dan melompat dulu sebelum melihat.
2. Analitycal
Seseorang yang hanya percaya dan suka apabila ada data dan angka yang diberikan.
3. Input
Seseorang yang suka mengumpulkan berbagai informasi atau koleksi barang.
4. Focus
Seseorang yang memerlukan sasaran sebelum bekerja dan tidak mau diganggu selama itu.
5. Connectedness
Seseorang yang yakin segala sesuatu ada sebabnya, karena adanya saling berkaitan.
6. Harmony
Seseorang yang tidak menyukai konflik dan tidak suka berkonfrontasi.
7. Ideation
Seseorang yang selalu memiliki ide baru

Dari ke-7 bahasa bakat saya, maka yang paling dominan adalah ranah thinking, dimana saya termasuk tipe orang yang senang berpikir.

#RuangBerkaryaIbu
#Proyek2
#TugasMateriSatu
#KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu

Apa Bakat Saya?

Di pekan ketujuh, kami belajar tentang Rezeki itu Pasti, Kemuliaanlah yang harus dicari.

Tentang bagaimana kita menempuh langkah menjadi bunda produktif. Dimana kita akan menemukan maksud dari penciptaan kita di bumi. Tentang bagaimana diri kita dan apa kelebihan yang ada pada diri kita ini. Sehingga ada sebuah ikhtiar dalam kita menjemput rezeki.

Di pekan ketujuh memang sudah tak banyak lagi pertanyaan yang masuk, sehingga saya agak bisa selonjoran kaki sambil minum teh. Hehe. Akan tetapi, saat pengerjaan NHW banyak sekali waprian tentang ST30, sehingga saya pun memberanikan diri untuk menjelaskan sekilas tentanh ST30, sebelum salah satu member yang pernah belajar talents mapping bersama kang Firman menjelaskan. Oke, saya jelaskan sekilas tentang ST30. Meski masih ada yang bingung dengan bakatnya, ternyata ada pula yang sudah mengenali bakat dalam dirinya.

Rezeki, bukan hanya soal materi

Bahwa rezeki yang kita peroleh tidak melulu tentang jumlah uang yang kita terima. Sebagaimana kata bu Septi, bahwa bunda produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses menemukan 'misi penciptaan' dirinya di muka bumi ini. Dan saat kita berbinar-binar dalam melakukan aktivitas dan muncul semangat luar biasa dalam menjalani peran kita sebagai istri dan ibu. Bunda produktif tidak selalu dikaitkan dengan mencari pekerjaan di luar rumah, produktif itu yang mampu meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak, dan keluarga.

Pemetaan Bakat dengan ST30



ST30 hanyalah sebuah assesment yang belum tentu 100% sesuai dengan potensi yang ada dalam diri kita.  Memulainya dengan mengunjungi www.temubakat.com dan mengisi assesment yang paling sesuai dengan diri kita. Memang yang paling tahu tentang potensi diri adalah diri kita sendiri. Dan harus dikembangkan berdasarkan milestone yang kita buat, dan tentu saja aktivitas ini cenderung berada di kuadran suka dan bisa.

Memperbanyak macam-macam aktivitas yang kita jalani akan mempermudah kita menemukan aktivitas yang membuat kita berbinar-binar.

Sumber:
Materi dan Review NHW sesi ketujuh matrikulasi IIP batch 5
Diskusi kelas matrikulasi IIP batch 5 SJS

#JumatKulwapODOP : Ibuku adalah Sekolah Terbaikku

Di kulwap yang ketiga ini saya tergugah sekali untuk kembali menerapkan home education untuk anak saya. Sudah lama tak melihat panduan perkembangan anak dan mempelajari kembali fitrah based education. Bagai terkena siraman air hujan di kala panas menyerang, #JumatKulwapODOP ini menjadi oase menyejukkan bagi saya yang terlalu sibuk sendiri dengan aktivitas sehari-hari.



Bersama mbak Dian Kusumawardani, seorang wanita pembelajar asala Surabaya dengan segudang aktivitas. Seorang home educator di Omah Rame, penulis, pengajar, konselor laktasi, dan manager online IP Surabaya Raya.

Home Education

Home education merupakan kewajiban kita kepada anak, dimana rumah merupakan sekolah pertama bagi anak dan ibu adalah guru pertama dan guru terbaik bagi anak. Apapun peran ibu di ranah publik, tetap ibu adalah guru bagi anaknya saat berada di rumah. Dan melalaikan tugas sebagai home educator adalah kesalahan terbesar.

Bagaimana pun home education ini berbeda dengan home schooling. Saat home education langkah pertama untuk memulainya adalah dengan tazkiyatun nafs (pembersihan jiwa), menundukkan segala ego, dan menyadari bahwa anak adalah anak yang akan dipertanggungjawabkan kelak.

Dengan prinsip, iqro' dan tholabul ilmi. Dengan dasar melihat fitrah anak, kemampuan orangtua, dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Yang terpenting adalah dalam menjalankan home education ini perlu bersinergi dengan pasangan. Melakukan evaluasi bersama, dan kuncinya amati, terlibat, lihat, dengar, dan catat.

Buku Ibuku adalah Sekolah Terbaikku

Mbak Dian menyelesaikan buku "Ibuku adalah sekolah Terbaikku" ini selama 6 bulan. Wow banget...

Selain itu, mbak Dian pun termasuk dalam kontributor beberapa buku, diantaranya:
1. Jibaku Post Power Syndrom Fulltime Mom
2. 33 Kisah Me Time Perjalanan Ibu Bahagia
3. My Long Distance Relationship
4. Jurnal Ibu Pembelajar
5. Ibuku adalah Sekolah Terbaikku

Sekilas Tentang Metode Konmari

Siapa yang tak kenal konmari? Metode yang mendunia karena keunikannya dalam hal beberes rumah.

Metode konmari ini dicetuskan oleh seorang wanita asal Jepang yang bernama Marie Kondo.

Beberes rumah pada dasarnya adalah membereskan urusan di masa lalu. Beberes haruslah menggunakan metode yang tepat yaitu dengan mencurahkan apa-apa untuk mengeyahkan barang masa lalu kita. Beberes merupakan sarana untuk menciptakan kenyaman, kerapihan, dan juga keindahan. Beberes bukanlah sebuah tujuan akhir menciptakan suasana yang bersih.

Metode ini mempunyai beberapa prinsip:

1. Dilakukan per kategori
Lazimnya orang melakukan beberes rumah dengan membersihkan per ruangan. Tetapi metode ini justru malah membuat proses beres-beres rumah menjadi semakin lama. Karena terkadang kita menyimpan barang tidak pada tempatnya, sehingga waktu beberes menjadi semakin lama dan terkesan tidak selesai-selesai.

Untuk itu, di metode konmari, beberes dilakukan dengan urutan:
1. Pakaian
2. Buku
3. Kertas
4. Komono atau pernak-pernik
5. Memorabilia

2. Decluttering
Prinsip mendasar dari metode konmari ini adalah decluttering, yaitu mengurangi jumlah barang yang tidak membuat kesenangan bagi kita. Sehingga joy (kesenangan atau kebahagiaan) menjadi parameter utama di metode konmari.

Mengikhlaskan lebih penting daripada menambah

3. Cara menyimpan dengan berdiri, bukan disusun (ditumpuk)
Menyimpan barang dilakukan dengan berdiri. Seperti baju disimpan dengan cara berdiri. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kekusutan baju akibat terlalu banyak tumpukan. Dan juga baju yang diberdirikan akan lebih rapi saar diambil dibandingkan disimpan dengan cara disusun.

4. Setiap benda harus punya rumah (tempat)
Banyak orang yang menghabiskan waktunya mencari barang, seperti kunci motor ataupun handphone. Di metode konmari, setiap benda harus memiliki tempat tersendiri. Dan kita pun harus segera meletakkan benda tersebut langsung pada tempatnya.

Spark joy..

Mengenal Binatang di Gembira Loka Zoo

Mengenal dan melihat lebih dekat binatang yang ada merupakan salah satu kegiatan edukatif bagi anak-anak. Selain anak bisa mengucap nama binatang, anak juga mengetahui bentuk, rupa, dan suara binatang. Salah satu kebun binatang yang terjangkau dan ramah di kantong adalah kebun binatang Gembira Loka.

Kebun binatang Gembira Loka terletak di kota Yogyakarta. Tepatnya terletak di Kotagede. Hanya dengan membayar uang Rp 30.000,00 kita bisa menikmati dan belajar macam-macam binatang yang ada di sini. Dan untuk anak di bawah 3 tahun, biaya memasuki Gembira Loka ini gratis.



Fasilitas yang ditawarkan di kebun binatang ini pun lumayan lengkap. Ada mushola, toilet, dan ada food court yang lumayan terjangkau. Selain itu, ada kereta wisata yang akan mengantar kita keliling kebun binatang. Suasana di kebun binatang ini pun sangat asri dan disesuaikan dengan habitat masing-masing binatang.

Di sini kita bisa memasuki kebun binatang melalui 2 pintu, yang masing-masing pintu kita akan diberi stempel lewat pintu mana kita masuk, agar kita tidak tersesat saat akan meninggalkan kebun binatang dan mencari tempat parkir.

Menuju pintu masuk ke dalam kebun binatang, kita akan disuguhkan atraksi bermacam-macam binatang. Selain atraksi, sang pawang binatang akan menjelaskan binatang yang tengah melakukan atraksi selengkap-lengkapnya.



Di kebun binatang ini, binatang pun diklasifikasikan berdasarkan jenisnya. Ikan, reptil, burung, dan satwa lain yang ditempatkan di masing-masing kandangnya. Selain itu, di kandang tiap satwa, kita akan mendapat informasi tentang satwa tersebut.



Pertama kita akan memasuki kawasan ikan. Ada bermacam-macam ikan yang akan kita lihat di sini. Ada yang diletakkan di akuarium, atau yang bisa kita pegang langsung. Dan di sini tidak hanya kita bisa melihat ikan, tapi kita juga bisa menangkao ikan dengan langsung terjun di kolam tangkap dengan hanya membayar uang Rp 10.000,00. Untuk yang ingin merasakan sensasi spa ikan, cukup dengan membayar uang Rp 15.000,00.



Arena kedua kita akan melihat dunia reptil. Ada banyak reptil yang bisa kita lihat dari kandang kaca ataupun dari kandang besar. Dan ada kura-kura besar yang bisa kita ajak selfie bersama.



Di dalam dunia burung, kita akan disuguhkan tempat yang menyerupai habitat burung. Kita bisa masuk ke kandang burung yang terdiri dari banyak spesies burung, memberi makan, dan menyentuhnya. Jangan lupa setelah memegang burung kita cuci tangan dahulu.



Saat mengunjungi Gembira Loka ini kebetulan sedang ada perbaikan. Sehingga wahana untuk menaikki unta pun tidak tersedia.

Secara keseluruhan, kebun binatang ini sangat rekomen bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya berwisata edukatif. Hanya saja tidak semua binatang yang anak sering ketahui, seperti jerapah, singa, ataupun zebra tersedia di tempat ini.