Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Selektif Memilih Produk Pangan Lebih Sehat



Makan dan minum tidak hanya bertujuan menghilangkan rasa lapar dan haus saja. Aktivitas ini juga menjadi penentu status kesehatan seseorang. Untuk sebabnya, ketika menyediakan sebuah hidangan juga perlu memperhatikan kandungan gizinya.

Peran Pemerintah Mewujudkan Ketersediaan Pangan Sehat

Agar tubuh tetap sehat dan bugar, nutrisi makanan sangatlah diperlukan, selain harus menjaga pola hidup sehat tentunya. Inilah mengapa pola konsumsi makanan bergizi harus diketahui oleh setiap orang.

Pemerintah memberikan suatu kebijakan untuk mempromosikan pola pangan sehat untuk mendukung status kesehatan masyarakat. Kebijakan ini selaras dengan UU Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi tinggi.

Untuk itulah penting adanya edukasi mengenai pola pangan sehat untuk mengurangi faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular di masyarakat. Beberapa kebijakan yang diterapkan untuk mewujudkan pangan sehat seperti berikut.

1. Mengembangkan pedoman yang mendorong masyarakat untuk mengurangi asupan garam, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mengganti asupan asam lemak dengan asam lemak tak jenuh, mengurangi asupan gula, dan membatasi kalori yang masuk.

2. Mempromosikan ketersediaan pangan sehat kepada institusi publik.

3. Mempertimbangkan alat ekonomi (pajak, subsidi, atau pemberian insentif) terkait perilaku yang mendukung pada pangan sehat.

4. Melakukan kampanye publik yang mendorong masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat.

5. Mengembangkan pelabelan gizi untuk pangan olahan

Untuk mengatur ketersediaan pangan sehat, BPOM memiliki kebijakan Promosi Pola Pangan Sehat dan GGL (Gula, Garam, Lemak) pada keterangan kandungan gizi pada label pangan olahan.

Dalam pencantuman informasi nilai gizi bagi para pelaku usaha bidang pangan perlu memperhatikan beberapa hal seperti berikut.

1. Takaran saji : jumlah pangan olahan dalam satu kali makan

2. Jumlah sajian per kemasan

3. Jenis dan kandungan zat gizi maupun nongizi. Dimana, zat gizi wajib terdiri dari energi total, lemak total, lemak jenuh, protein, karbohidrat total, dan natrium (gula, garam).

4. Persentase AKG : persentase zat gizi per sajian makanan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan zat gizi dalam sehari.

5. Catatan kaki, berisi tentang informasi persentase AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal untuk kelompok umum.

Selain itu, dalam suatu kemasan pangan juga perlu tertera informasi nilai gizi pada bagian depan kemasan. Informasi nilai gizi ini terdiri dari informasi energi, lemak total, lemak jenuh, gula, dan garam.

Penerapan Logo 'Pilihan Lebih Sehat'

Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pangan yang sehat, kini sudah ada kebijakan mengenai pemberian logo 'Pilihan Lebih Sehat'. Dengan adanya logo ini dapat membantu konsumen mendapatkan pangan olahan yang sudah didasarkan pada kebutuhan gizi. Saat ini, penerapan logo ini digunakan untuk jenis minuman siap saji dan produk pasta/mie instan.

Produk pangan yang diberi logo 'Pilihan Lebih Sehat' ini memberikan pembatasan zat gizi tertentu agar prevalensi penyakit tidak menular dapat ditekan. Selain itu, juga untuk mengatur zat gizi positif pada produk pangan.

Dengan adanya logo ini diharapkan menjadi edukasi kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam menentukan jenis produk makanan. Selain itu juga untuk menciptakan persaingan sehat di kalangan industri untuk menyediakan produk pangan yang lebih sehat.

Mindfull Eating, Wujudkan Pribadi Lebih Cermat Memilih Produk Pangan

Konsep mindfull eating ini lebih menekankan pada orientasi proses, seperti rasa yang enak ataupun kenyang dibandingkan berorientasi pada hasil (kurus, langsing). Selain itu, konsep ini juga menekankan pada cara makan dengan kesadaran penuh.

Bisa disimpulkan jika konsep mindfull eating ini perlu memperhatikan :

1. Apakah merasa lapar atau haus?

2. Menikmati rasa makanan

3. Mengenali emosi saat makan

4. Tidak melakukan hal lain saat makan

5. Meningkatkan awareness

Konsep ini juga menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh. Untuk itu penting menerapkan beberapa pertimbangan seperti berikut.

1. Pengetahuan tentang makanan bergizi seimbang

Jika dulunya konsep makanan sehat mengacu pada slogan '4 Sehat 5 Sempurna', kini makanan sehat sudah mengacu pada konsep gizi seimbang. Hal ini bisa diwujudkan dengan menerapkan pedoman gizi sehat dalam piring makan sehari-hari.

Selain itu, batasi pula konsumsi gula, garam, dan minyak harian, minum air putih 8 gelas, mencuci tangan menggunakan sabun, dan melakukan aktivitas fisik.

2. Cermat memilah produk makanan yang tepat

Sebagai konsumen tentunya harus selektif dalam memilih produk makanan yang sehat. Untuk mempermudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

  • Informasi nilai gizi
  • Label atau klaim produk
  • Peruntukkan usia
  • Cara konsumsi dan jumlah konsumsi yang disarankan

Frisian Flag Indonesia, Wujudkan Pangan Sehat untuk Masyarakat Indonesia

Untuk mewujudkan pangan sehat untuk masyarakat Indonesia, Frisian Flag Indonesia sudah menyediakan beberapa produk pangan yang aman dan tentunya menyehatkan untuk dikonsumsi. Tentunya hal ini akan mempermudah kita untuk mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan aman dikonsumsi.

Frisian Flag Indonesia telah menerapkan logo 'Pilihan Lebih Sehat' untuk produk minuman siap saji dalam berbagai ukuran. Bisa dilihat dari centang hijau pada kemasannya ya?

Tentunya dengan adanya logo ini membantu masyarakat saat memilih produk susu kemasan di pasaran. Tak hanya itu, Frisian Flag Indonesia juga mematuhi penggunaan gula dan garam di setiap kemasannya. Jadi tak perlu ragu lagi ya saat mengonsumsinya.

Menariknya, produk dari Frisian Flag Indonesia sudah terdapat logo Forest Stewardship Council (FSC), dimana kemasan dari produknya ramah lingkungan dengan menggunakan bahan baku yang didapat dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, adanya inovasi sedotan dari kertas juga membantu mengurangi sampah plastik di bumi.

Dengan adanya inovasi tersebut, jangan ragu lagi untuk mengonsumsi produk dari Frisian Flag Indonesia. Meski terdapat pembatasan penggunaan gula dan garam, rasa dari produk Frisian Flag tetap enak.

Saya sendiri tak pernah melewatkan hari tanpa mengonsumsi Frisian Flag Purefarm Coconut Delight. Selain menyehatkan, rasa dari susu ini juga tak bikin eneg dan pastinya segar diminum.

Yuk, selektif lagi memilih bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari.

Sumber :

Webinar Konsumsi Berkesadaran untuk Pilihan Asupan yang Lebih Sehat dan Lebih Baik, Investasi Kesehatan untuk Masa Depan pada tanggal 6 April 2021

GTM dan Kebutuhan Nutrisi Anak, Bagaimana Solusinya?


Pernah terpikirkan jika anak sudah mulai MPASI, saya tidak terlalu mengkhawatirkan nutrisi yang dikonsumsinya. Ternyata hal tersebut salah besar. Justru saat anak mulai MPASI, masalah tentang kecukupan nutrisi justru semakin besar.

Salah satu masalah yang sering saya khawatirkan di masa MPASI anak adalah ketika anak mogok makan yang kemudian sering disebut dengan GTM atau gerakan tutup mulut. Tentunya hal ini membuat saya bingung, apalagi jika kondisi ini berlangsung terus menerus.

Pentingnya MPASI untuk Anak

MPASI merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengoptimalkan 1000 hari pertama kehidupan sejak anak berusia 6 bulan. Tentunya, ketika MPASI yang diberikan kepada anak tepat, maka tumbuh kembang anak juga optimal. Selain itu, nutrisi yang anak konsumsi sejak MPASI ini juga berpengaruh pada kehidupan anak kelak saat dewasa.

Agar MPASI yang diberikan kepada anak tepat, tentunya ada beberapa strategi yang perlu dilakukan.

1. Tepat waktu, memberikan MPASI di usia 6 bulan karena ASI saja tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisi anak

2. Adekuat, MPASI yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

3. Aman dan higienis, proses pemberian MPASI harus menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman dan higienis

4. Diberikan secara responsif, MPASI diberikan sesuai dengan sinyal lapar anak.

Agar kebutuhan nutrisi MPASI anak tentunya saat memberikan MPASI perlu mengetahui komposisi nutrisi yang sesuai. Terlebih nutrisi yang diterima dari ASI sudah tidak mencukupi. Pada anak usia 6 bulan ke atas, setidaknya membutuhkan nutrisi dari ASI dan MPASI yang mengandung karbohidrat, protein (utamanya protein hewani), buah dan sayur, serta lemak.

Sebagai panduannya, setidaknya dalam satu porsi MPASI harus mengandung 40-60% karbohidrat, 10-20% protein, dan 30-40% lemak. Tapi jangan sampai lupa untuk memberikan sayur dalam jumlah sedikit untuk memperkenalkan kepada anak.

Selain itu, mikronutrien yang dibutuhkan anak juga harus diperhatikan. Seperti zat besi untuk mencegah anemia pada bayi yang akan mengganggu tumbuh kembangnya ataupun omega 3 yang sangat bagus untuk perkembangan otak anak.

Anak GTM, Bikin Pusing Orang Tua

Ketika anak sudah masuk masa untuk mendapatkan MPASI bukan berarti sebagai orang tua merasa lebih terbantu dalam mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Ada saat dimana anak tidak mau makan atau menutup mulutnya.

Kondisi ini wajar dialami oleh anak. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa kondisi GTM pada anak tidak bisa dianggap sepele. Apalagi jika kondisi tersebut terus menerus dialami oleh anak.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak melalui MPASI, tentunya mengetahui penyebab anak GTM menjadi jawaban yang tepat. Dengan mengetahui penyebab anak GTM, orang tua menjadi lebih mudah mengetahui cara mengatasi GTM pada anak.

Penyebab GTM Pada Anak

Orang tua biasanya akan cemas jika anak sedang mengalami GTM. Apalagi jika anak tidak mau makan dalam jangka waktu yang lama. Kecemasan inilah yang kemudian menjadi beban tersendiri bagi orang tua.

Jika anak sedang mengalami GTM, cara jitu mengatasi GTM adalah dengan mengetahui penyebabnya. Berikut beberapa penyebab GTM pada anak yang perlu orang tua ketahui.

1. Kondisi anak yang tidak enak badan

Ketika anak merasa tidak enak badan atau sakit akan mempengaruhi nafsu makannya. Ada baiknya juga untuk mengobservasi kondisi anak, apakah ada sariawan atau anak sedang tumbuh gigi. Selain itu, beberapa kondiai seperti mual, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan nyeri perut juga membuat nafsu makan anak turun.

2. Jadwal makan

Bisa jadi anak yang tidak mau makan karena perut anak masih kenyang. Mungkin karena sebelumnya diberikan camilan atau minum ASI/susu sesaat sebelum waktu makan anak.

Yang perlu orang tua ketahui bahwa kebiasaan mengempeng pada anak akan menimbulkan rasa kenyang pada anak. Hal ini dikarenakan gerakan menghisap memproduksi hormon cholecystokin bisa membuat anak kekenyangan hingga merasa mengantuk.

3. Tekstur makanan tidak disukai anak

Seiring bertambahnya usia anak, makanan pendamping ASI yang anak konsumsi akan berubah semakin padat. Hal ini tentunya perlu orang tua ketahui, karena bisa jadi anak tidak menyukai tekstur makanan yang orang tua berikan.

4. Suhu makanan 

Orang cenderung lebih menyukai makanan yang masih hangat dibandingkan makanan yang sudah dingin. Makanan yang hangat biasanya akan membuat nafsu makan menjadi lebih bertambah.

5. Makanan tidak bervariasi

Tentunya makanan yang selalu sama dikonsumsi setiap jam makan akan membuat anak bosan. Inilah yang kemudian harus diperhatikan orang tua untuk lebih memberikan variasi makanan lain untuk diberikan kepada anak.

6. Rasa makanan

Sama seperti orang dewasa, bayi juga akan memilih makanan yang mengandung banyak rasa. Ketika rasa makanan hampar pastinya akan membuat selera makan berkurang bukan?

7. Lingkungan rumah

Makan juga menjadi aktivitas yang perlu konsentrasi dan tentunya dengan hati yang senang. Ketika mood anak tidak baik dengan lingkungan yang kurang mendukung untuk si anak makan tentunya akan berpengaruh pada aktivitas makan anak.

8. Respon Pengasuh

Pengasuh atau orang yang menyuapi anak juga akan berpengaruh pada proses makan anak. Jika pengasuh dalam kondisi yang bahagia tentunya anak juga akan lebih lahap makannya.

9.Permasalahan sensori

Biasanya dikarena adanya permasalahan pada otot rahang. Ada baiknya untuk memeriksakan ke dokter.

Cara Mengatasi Anak yang Mengalami GTM

Setelah mengetahui penyebab GTM pada anak, tentunya akan lebih mudah bagi orang tua untuk mengatasi GTM pada anak. Beberapa tips yang bisa dilakukan adalah seperti berikut.

1. Terapkan aturan makan pada anak

Ketika anak akan memulai aktivitas makannya, maka terapkan rasa disiplin pada anak. Beberapa diantaranya adalah makan harus duduk dan tidak digendong, tidak sambil nonton tv atau main, dan sikap pengasuh yang hanya fokus menemani anak makan tanpa melakukan aktivitas apapun.

Dokumen Pribadi


2. Lebih berkreasi dalam menyajikan menu

Agar anak tidak bosan dengan menu yang dibuat, ada baiknya untuk lebih berkreasi menyajikan menu anak. Bisa dengan mengolah menu dewasa tetapi tekstur untuk anak.

Selain itu, untuk menambah nafsu makan anak bisa menambahkan kaldu agar rasa makanan lebih umami. Pastinya semua orang akan lebih senang jika rasa masakan lebih gurih bukan?

Untuk lebih mudahnya saat menyajikan masakan anak bisa dengan menggunakan kaldu dari crystalofthesea. Selain membuat rasa makanan menjadi lebih sedap, kaldu ini juga diperkaya dengan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Cara mengonsumsinya pun cukup mudah, bisa dimasukkan saat proses pemasakan ataupun dengan menaburkannya langsung di atas makanan.

3. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan saat makan

Tak dapat dipungkiri jika mood anak dan pengasuh juga diperlukan ketika waktu makan tiba. Hentikan semua aktivitas ketika jam makan anak dan fokus pada aktivitas makan anak.

4. Tidak memberikan apapun selama 2 jam sebelum waktu makan

Agar nafsu makan anak meningkat, ada baiknya untuk membuat anak lapar sebelum jam makan tiba. Hindari memberikan susu/ASI, makanan manis, ataupun camilan kepada anak. Rasa lapar akan membuat anak lebih lahap dan tentunya nutrisi yang diperlukan anak bisa terserap maksimal oleh tubuh.

Nah, mudah bukan mengatasi GTM pada anak. Kuncinya hanyalah sabar dan tidak terburu-buru ketika anak mengalami susah makan.

#crystalofthesea

Facebook crystalofthesea

Instagram crystalofthesea 


Sumber :

Webinar "Cara Cerdas Mengatasi Anak yang Susah Makan" tanggal 23 Maret 2021


Jaga Kesehatan Tubuh Saat Pandemi dengan Bahan Alami


Di masa pandemi seperti sekarang ini daya tahan tubuh sangat penting untuk dijaga. Selain untuk menghindarkan diri dari risiko terpapar virus covid-19 juga agar daya tahan tubuh lebih kebal terhadap virus penyakit menular lain.

Covid-19 memang penyakit yang bisa disembuhkan dengan risiko kematian hanya 35% saja. Meski begitu, penerapan protokol kesehatan dan menjalani pola hidup sehat perlu dilakukan.

Terlebih penularan covid-19 cukup cepat dan terkadang tanpa menimbulkan gejala. Dengan menjaga daya tahan tubuh, tidak hanya kita yang akan terlindungi tetapi juga untuk melindungi orang di sekitar kita.

Lindungi Diri dengan Menjaga Daya Tahan Tubuh

Menjaga pola hidup sehat menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan covid-19. Selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh sangatlah efektif agar tubuh tidak mudah terserang penyakit.

Ketika daya tahan tubuh dalam kondisi yang baik, maka tubuh dapat terlindungi dari mikroorganisme yang ada di sekitar. Inilah yang kemudian membuat tubuh tetap sehat.

Imunitas seseorang sendiri sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Selain dari status imunisasi, nutrisi yang dikonsumsi pun turut berperan untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Untuk itulah penting bagi diri sendiri untuk lebih memperhatikan asupan makanan setiap harinya.

Tingkatkan Imun dengan Imunoumodulator Herbal

Sebagai salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh, makanan yang dikonsumsi haruslah yang bergizi seimbang. Selain memperhatikan nutrisi makanan, juga perlu mengetahui beberapa bahan makanan dari alam yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Imunomodulator merupakan zat atau substansi yang dapat memodifikasi sistem imun dan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif guna mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu.

Ada dua cara yang dilakukan imunomodulator ini untuk mempertahankan imun dalam tubuh, yaitu dengan meningkatkan kerja komponen sistem imun atau imunostimulan dan menekan respon imun atau imunosupresif.

Di lingkungan sekitar kita banyak terdapat imunomodulator yang bisa bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun tubuh, seperti:

1. Echinacea (Echinacea purpurea) yang bersifat imunostimulan untuk mempercepat penyembuhan salesma dan ISPA.

2. Meniran ( Phyllantus niruri), bersifat imunostimulan dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

3. Kunyit (Curcuma longa atau Curcuma domestica), bersifat imunostimulan untuk anti radang yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

4. Daun kelor (Moringa oleifera), bersifat imunostimulan yang kaya nutrisi dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Ternyata, banyak herbal di lingkungan sekitar kita yang bersifat imunomodulator yang bisa dikombinasikan untuk memperoleh manfaat yang lebih optimal. Selain itu, beberapa herbal juga aman digunakan dalam jangka waktu panjang yang tidak akan berimbas pada kesehatan.

Imugard, Herbal Aman untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Nah, jika mencari herbal yang mudah dan praktis untuk dikonsumsi adalah Imugard. Diproduksi oleh Deltomed, Imugard memiliki kandungan herbal yang aman dikonsumsi setiap hari.


Imugard sendiri mengandung 3 bahan herbal yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Herbal yang terkandung dalam Imugard adalah:

1. Meniran, membantu memelihara daya tahan tubuh

2. Daun kelor, untuk membantu melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh

3. Kunyit, membantu memperbaiki saluran pencernaan dan membantu daya tahan tubuh

Dengan kombinasi 3 bahan herbal tersebut, Imugard aman untuk dikonsumsi setiap hari. Untuk memelihara daya tahan tubuh, sebaiknya konsumsi 1 kaplet sehari, sedangkan ketika kondisi badan sedang turun bisa mengonsumsi 2 kaplet sehari. Perlu diperhatikan bahwa Imugrad ini hanya bisa dikonsumsi oleh anak usia di atas 12 tahun, dewasa, hingga lansia.

Nah, kalau kamu apa saja yang dilakukan agar daya tahan tubuh tetap terjaga selama pandemi?


Sumber :

Webinar "Ibu Sigap Jaga Imunitas Keluarga" tanggal 22 Maret 2021

Cek Obat-Obatan yang Perlu Dibawa Saat Travelling

Saat berlibur dan memerlukan perjalanan dengan jarak tempuh yang cukup jauh tentunya harus diimbangi dengan perencanaan yang matang. Selain harus persiapan secara finansial, beberapa barang juga harus dimasukkan ke dalam tas ataupun koper yang dibawa saat bepergian.

Sumber : Klik dokter


Selain baju dan peralatan sehari-hari, membawa obat-obatan juga diperlukan. Terutama jika memiliki penyakit bawaan. Berikut ini obat-obatan yang perlu dibawa saat bepergian agar tak terjadi kendala ketika berada di luar rumah.

1. Obat-obatan Pribadi

Bagi yang memiliki riwayat penyakit, membawa obat-obatan pribadi menjadi wajib agar tak terjadi hal yang diinginkan. Jika obat-obatan pribadi banyak, kita bisa membawa secukupnya dalam beberapa kali minum dengan memasukkannya ke dalam plastik zipper untuk sekali minumnya.

Obat-obatan pribadi juga perlu diletakkan di tempat yang mudah terjangkau. Apalagi jika jarak travelling cukup jauh, ada baiknya menempatkan obat-obatan tersebut di tas atau dompet yang biasa kita bawa. Jika ternyata cukup lama untuk melakukan travelling, hindari menempatkan obat terpisah, karena rawan keselip atau terjatuh.

2. Obat Luka

Obat Luka menjadi salah satu obat wajib yang ada di kendaraan. Betadine, alkohol, plaster, kasa, dan gunting menjadi beberapa obat yang harus dipersiapkan dan selalu dicek tiap kali bepergian.

Meski terlihat sepele, ternyata obat luka ini sangat penting. Terlebih jika ada balita yang mungkin bisa terjatuh saat sedang berlibur.

3. Obat Pereda Nyeri

Kadang kala pusing atau sakit kepala bisa menyerang kapan saja. Ada baiknya dalam kotak P3K selama bepergian disediakan Paracetamol. Selain Paracetamol, kita juga bisa menyiapkan balsam, minyak kayu putih, ataupun minyak angin untuk persiapan ketika ada di jalan.

Selain paracetamol, obat anti diare juga perlu dipersiapkan saat perjalanan. Hal ini agar perjalanan menjadi lebih menyenangkan tanpa harus khawatir liburan menjadi terganggu.

4. Obat Anti Mabok Perjalanan

Bagi yang sedang melakukan perjalanan, menyediakan obat Anti mabuk bisa menjadi penyelamat ketika perjalanan akan dimulai. selain itu, saat pulang pun obat ini menjadi sangat berguna karena kita tak perlu repot untuk membelinya. Apalagi sekarang sudah tersedia obat anti mabok untuk anak, jadi tak perlu khawatir jika mabok perjalanan.

Kalau bepergian obat apa yang menjadi andalanmu? Kalau obat-obatan saat bepergian aku sih biasanya Tolak Angin wajib ada di dompet. Obat ini jadi penolong saat tiba-tiba kembung dan bisa menyamankan perut juga saat travelling.

Olahraga Aman untuk Ibu Hamil



Kehamilan menjadi salah satu kondisi yang paling dinantikan oleh para calon orang tua. Agar kehamilan yang dijalani lancar hingga persalinan, menjaga kesehatan harus dilakukan. Selain mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, juga perlu melakukan olahraga yang aman untuk ibu hamil.

Hanya saja, tidak semua ibu hamil memiliki kondisi yang prima untuk melakukan olahraga. Nah, berikut beberapa olahraga yang aman dilakukan saat hamil.

1. Jalan santai

Jalan santai menjadi olahraga yang sangat direkomendasikan saat hamil. Selain aman, jalan sehat juga bisa melancarkan peredaran darah, melancarkan kerja jantung, dan ketika masuk trimester akhir bisa membantu kelancaran persalinan.

Dengan berjalan santai, maka tubuh menjadi lebih bugar. Jika tubuh lebih bugar, maka dalam menjalani kehamilan menjadi lebih menyenangkan.

Baca juga : pemeriksaan kehamilan

2. Lari kecil

Jika kandungan cukup kuat di trimester awal, berlari kecil bisa membantu menguatkan kerja jantung. Hanya saja olahraga ini ada baiknya meminta saran kepada dokter, apalagi jika dilakukan dengan berlebih akan berisiko pada keguguran.

3. Senam hamil

Jenis olahraga ini sangat dianjurkan selama masa kehamilan. Senam hamil berbeda dengan jenis senam lain dan sudah diperuntukkan khusus menjaga kebugaran dan kesehatan ibu hamil.

Gerakan senam hamil pun sangat bervariasi dengan tempo gerakan yang aman untuk ibu hamil dan janin. Melakukan senam hamil biasanya sudah dipandu oleh tenaga profesional. Selain tersedia di beberapa tempat pelayanan kesehatan, biasanya senam hamil juga ada sebagai salah satu program desa yang menyediakan kelas ibu hamil bagi warganya.

4. Yoga

Selain senam hamil, yoga hamil juga direkomendasikan untuk dilakukan saat hamil. Hanya saja, untuk bisa melakukan yoga hamil disarankan ketika kandungan sudah menginjak usia 4 bulan. Selain itu, yoga hamil juga harus dipandu oleh instruksi yoga yang sudah tersertifikasi.

5. Berenang

Berenang menjadi salah satu olahraga favorit dan direkomendasikan bagi ibu hamil. Olahraga ini menjadi pilihan karena tidak terlalu berat dan bisa menyegarkan tubuh. Selain itu, berenang juga aman dilakukan sepanjang usia kehamilan. Beberapa sumber menyebutkan jika berenang juga bisa membantu memperlancar persalinan.

Hanya saja, perlu dipahami bahwa tidak semua gaya berenang aman dilakukan saat hamil. Gaya punggung dan gaya dada bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh selama menjalani masa kehamilan.

6. Pilates

Jenis olahraga lain yang aman dilakukan oleh ibu hamil adalah pilates. Mirip dengan yoga, pilates juga perlu bimbingan dari instruktur pilates. Dengan melakukan pilates, tubuh akan merasa lebih bugar dan semakin segar dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, dengan melakukan pilates juga mampu memperkuat otot panggul yang bermanfaat untuk memperlancar persalinan.

Nah, apa olahraga favorit saat hamil? Bisa share ya

Lancar Menyusui dengan Herba Asimor

Menyusui menjadi aktivitas yang akan lebih sering dilakukan Mamsi (mama ASI) setelah melahirkan. Meskipun terlihat mudah, ternyata perjuangan untuk mengASIhi si kecil bukan berarti lancar di setiap Mamsi. Ada beragam tantangan yang perlu dihadapi para Mamsi agar berhasil menyusui hingga si kecil berusia 2 tahun.

Saya sendiri sekarang menyusui anak kedua. Bukan berarti menyusui anak kedua tidak ada tantangan yang harus saya hadapi. Justru di menyusui kedua ini saya menghadapi beragam tantangan lain yang tidak saya dapat ketika menyusui anak pertama.


Pengalaman Menyusui


Menyusui menjadi salah satu aktivitas yang akan dirindukan para pejuang kasih setelah anak tumbuh dewasa. Meski begitu, ternyata saat menyusui tidak sepenuhnya lancar. 


Di awal menyusui anak pertama pun saya memiliki beragam hambatan. Apalagi kurangnya pengetahuan tentang menyusui juga saya alami. Saya menganggap bahwa belajar menyusui lebih baik saat mulai menyusui anak. Ternyata, menambah pengetahuan tentang menyusui harus dimulai ketika hamil.


Kondisi ini tentunya sangat menyulitkan. Terlebih anggapan bahwa anak susu formula lebih baik dibandingkan anak ASI di lingkungan saya masih kuat. Tentunya, pendirian saya tentang pentingnya mengASIhi anak harus kuat. Caranya adalah banyak membaca dan berdiskusi dengan orang yang sukses mengASIhi putranya.


Alhamdulillah ketika anak pertama saya berhasil menyusui anak hingga usia 2,5 tahun. Tentunya, hal ini menjadi sebuah pengalaman sekaligus pembelajaran yang berguna agar tetap sukses menyusui anak.


Dan sekarang saya tengah menyusui anak kedua. Meskipun sudah ada pengalaman ketika menyusui anak pertama, bukan berarti hal ini membuat saya lancar saat menyusui. Tetap ada tantangan yang saya dapatkan selama menyusui.


Tantangan Menyusui


Pengalaman mengASIhi tidak bisa dijadikan patokan untuk lancar menyusui hingga masa penyapihan. Beberapa tantangan menyusui jika tidak disertai dengan pengetahuan yang benar akan menjadikan kegagalan untuk bisa menyusui dan berakhir dengan memberikan susu formula. Beberapa tantangan menyusui ini pernah saya alami, baik ketika menyusui anak pertama hingga anak kedua.


  1. Anggapan salah tentang ASI


ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi yang sudah sesuai dengan nutrisi yang diperlukan saat bayi berusia 0-6 bulan. Inilah mengapa di usia ini bayi hanya diperbolehkan untuk minum ASI saja. Selain itu, ASI yang pertama kali keluar juga mengandung kolustrum yang berguna untuk meningkatkan imunitas bayi.


Hanya saja, anggapan masyarakat masih banyak yang berpendapat bahwa susu formula lebih baik dibandingkan dengan ASI. Beberapa berpendapat juga bahwa susu formula yang memiliki harga lebih mahal memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan susu formula jenis yang lainnya.


Saya tentu saja pernah mendengar anggapan ini. Bahkan hingga kini keluarga saya banyak yang memiliki anggapan seperti ini. Saya teringat ketika kelahiran anak pertama dulu pernah mendapat kado botol dot susu, dimana sebagian besar bayi di lingkungan saya pasti diberikan susu formula di awal kelahirannya.


Anggapan yang salah mengenai ASI pun masih tetap saya dengar hingga sekarang. Terkadang meski lingkungan tidak mendukung, setidaknya harus ada supporting system yang akan mendukung diri ketika goyah atau merasa putus asa ketika menyusui.


  1. Bayi laki-laki minum ASI lebih banyak dibandingkan bayi perempuan


Saya sendiri dua kali menyusui bayi laki-laki. Memang ketika menyusui bayi akan minum dengan sangat kuat. Bahkan di awal menyusui, bayi saya menyusu hingga mengempeng cukup lama. Memang saat itu pengetahuan tentang menyusui saya masih belum cukup. Dan ternyata kondisi ini banyak yang beranggapan bahwa ASI saya sedikit sehingga bayi saya tidak cukup puas saat menyusu.


Memang untuk menyusu bayi laki-laki membuat saya cepat lapar. Beberapa kerabat yang sudah pernah melahirkan bayi laki-laki dan perempuan juga sempat bercerita bahwa menyusui bayi laki-laki dan perempuan tidaklah sama. Hal inilah yang membuat saya semakin yakin untuk tetap memberikan ASI sebagai karunia dariNya agar anak mendapatkan nutrisi terbaik.


  1. Puting datar, perlekatan kurang tepat, hingga lecet


Tak hanya kurang informasi ketika menyusui anak pertama saya, biasanya tantangan pertama saat menyusui adalah puting yang masih datar. Inilah yang membuat perlekatan bayi saat menyusu menjadi kurang tepat. Inilah yang membuat payudara menjadi lecet dan sulitnya menyusui karena rasa sakit.


Saya juga mengalami hal ini ketika menyusui anak pertama. Ketika belum luwes dalam memangku sekaligus menyusui anak ditambah dengan puting yang masih datar membuat saya kesulitan dalam menyusui. Hal inilah yang kemudian menyebabkan puting saya menjadi lecet dan berdarah.


Kata orang sih lidah bayi tajamnya kayak pisau dan masih kasar. Tapi jika perlekatan saat menyusui tepat, puting tidak akan lecet.


  1. Payudara bengkak hingga mastitis


Saat menyusui anak pertama dulu saya sempat mengalami mastitis sebanyak 3 kali. Kondisi ini tentunya tidak nyaman. Apalagi jika tidak ada dukungan keluarga, kondisi mastitis ini sangat menyulitkan, terlebih jika dialami setelah melahirkan.


Pengosongan payudara tentunya dapat mengurangi risiko payudara bengkak dan mastitis. Tentunya hal ini perlu informasi yang benar, terutama penggunaan obat yang bisa membuat ASI kering.


  1. Bayi minum ASI sangat banyak di saat tertentu


Ada saatnya bayi menjadi lebih rewel dan terlalu banyak menyusu. Biasanya hal ini terjadi karena bayi sedang mengalami growth spurt. Kondisi ini tentunya akan sangat membingungkan, terlebih jika tidak ada dukungan yang kemudian membuat putus asa dalam memberikan ASI.


Tips Sukses MengASIhi


Meskipun ada beberapa tantangan yang saya hadapi, baik selama menyusui anak pertama hingga kedua ini, saya ada tipsnya nih bagi para pejuang kasih yang ingin sukses mengASIhi hingga 2 tahun ini. 


Nah, tips ini juga saya jadikan pedoman loh hingga kini menyusui anak kedua yang berusia 10 bulan. Para Mamsi bisa nih nyimak beberapa tips yang bisa dipraktikkan selama menyusui.


  1. Konsumsi makanan bergizi


Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi. Hal ini agar kualitas ASI tetap terjaga dan Mamsi juga tidak kehilangan banyak nutrisi selama menyusui. Makan dengan menggunakan pedoman piring gizi seimbang yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kalori selama menyusui.


  1. Istirahat cukup


Ternyata durasi istirahat juga perlu diperhatikan. Apalagi ketika minggu awal melahirkan, begadang menjadi hal yang biasa. Agar tidak terlalu lelah dan menyebabkan ASI berkurang, sebaiknya atur durasi tidur agar tidak kelelahan dan ASI tetap lancar.


  1. Hindari stres


Stres ternyata bisa membuat ASI seret. Manajemen diri perlu diperkuat agar stres bisa terhindar. Sesekali gunakan waktu untuk bersenang-senang sesuai dengan apa yang disukai. Hal ini akan membuat tubuh menjadi rileks dan produksi ASI bisa terjaga.


  1. Dukungan keluarga


Keluarga sangat berperan penting agar para pejuang kasih bisa menyusui hingga masa penyapihan. Tentunya, informasi mengenai pentingnya ASI harus diketahui oleh seluruh anggota keluarga, agar tidak terjadi mis informasi yang membuat pejuang ASI tidak lagi memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil.


  1. Konsumsi suplemen pelancar ASI


Selain menerapkan cara di atas, saya juga selalu menambahkan suplemen pelancar ASI agar saya tidak merasa was-was ASI kering, terlebih ketika si kecil mengalami growth spurt. Nah, suplemen pelancar ASI yang menjadi andalan saya selama menyusui adalah Herba Asimor.


Tentang Herba Asimor


Herba Asimor adalah suplemen pelancar ASI yang akan membantu Mamsi untuk memberikan nutrisi terbaik kepada si kecil. Produk ini termasuk ke dalam produk herbal yang memiliki kandungan daun katuk dan daun torbangun untuk membantu melancarkan produksi ASI. Menariknya, produk ini juga mengandung ikan gabus yang bermanfaat mempercepat penyembuhan luka.


Produk ini dikemas dalam bentuk box berwarna putih dengan campuran warna merah muda dan hijau tosca. Dalam satu box Herba Asimor terdiri dari 5 strip, dimana masing-masing strip terdiri dari 6 kaplet salut selaput suplemen pelancar ASI.





Kandungan Herba Asimor


Dalam setiap kaplet terdapat 3 bahan utama yang dapat membuat ASI lancar sekaligus membantu luka agar cepat sembuh.


  1. Daun katuk


Daun katuk atau Sauropus androgynus folium merupakan salah satu bahan alami yang hingga kini dipercaya dapat membuat ASI menjadi lancar. Daun katuk juga mengandung vitamin A,B,C, lemak, protein, kalsium, fosfor, dan zat besi yang diperlukan oleh ibu menyusui.


  1. Daun torbangun


Daun torbangun atau Coleus amboicus juga bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu selepas melahirkan. Selain itu, herbal ini juga memiliki manfaat untuk memperkuat fisik setelah melahirkan dan dipercaya dapat membersihkan rahim.


  1. Ikan gabus


Ikan gabus atau Channa striata bermanfaat untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Hal ini tentunya sangat bermanfaat setelah melahirkan, terlebih bagi Mamsi yang melahirkan secara SC ataupun terdapat jahitan pada persalinan normal.


Komposisi Herba Asimor


Di tiap kapsul Herba Asimor memiliki kandungan yang mampu membantu melancarkan ASI.


  1. Galatonol yang berasal dari ekstrak daun katuk dan ekstrak daun torbangun sebesar 300 mg.

  2. Striatin yang berasal dari ekstrak ikan gabus dan nanas sebesar 30 mg.

  3. Bahan lain yang terdiri dari titanium dioksida, FD&C blue no.1, dan FD&C yellow 5.


Manfaat Herba Asimor


Herba Asimor merupakan produk herbal yang memiliki manfaat bagi untuk Mamsi maupun untuk bayi. Tentunya, manfaat dari Herba Asimor ini sudah teruji secara klinis dan bisa digunakan untuk ibu menyusui, kecuali bagi Mamsi yang memiliki riwayat alergi pada produk yang terdapat kandungan ikan gabus.


  1. Herba Asimor untuk Mamsi


Manfaat Herba Asimor untuk Mamsi tentunya sangat beragam. Produk ini mampu membuat ASI lancar setelah 2-3 hari penggunaan. Selain itu, Herba Asimor juga mampu meningkatkan volume ASI pada minggu kedua penggunaan.


Bagi ibu bekerja yang melakukan pumping, Herba Asimor juga mampu mempercepat durasi pumping. Dengan mengonsumsi Herba Asimor, durasi pumping akan mengalami peningkatan setelah 2 minggu penggunaan.


  1. Herba Asimor untuk Bayi


Herba Asimor juga memiliki manfaat untuk bayi. Karena produksi ASI meningkat, maka bayi akan terhindar dari risiko dehidrasi. Hal ini dapat terlihat dari frekuensi pipis bayi yang semakin meningkat setelah Mamsi mengonsumsi Herba Asimor selama 2 minggu.


Karena bayi mendapatkan ASI yang cukup, tentunya bayi akan merasa kenyang. Hal inilah yang membuat bayi dapat tidur dengan nyenyak. Dengan adanya peningkatan kualitas tidur bayi, tentunya akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi.


ASI yang cukup tentunya akan memberikan kecukupan nutrisi pada bayi. Selain bayi terhindar dari malnutrisi, ASI yang cukup juga tidak akan membuat bayi mengalami obesitas. Meski begitu, bayi akan mengalami peningkatan berat badan, setelah Mamsi mengonsumsi Herba Asimor selama 2 minggu.


Keunggulan Herba Asimor


Herba Asimor memiliki keunggulan yang bisa Mamsi jadikan pilihan untuk melancarkan ASI. Berikut ini beberapa hal yang perlu Mamsi ketahui tentang keunggulan Herba Asimor.


  1. Dibuat dari bahan alami


Herba Asimor terbuat dari bahan alami yang mampu melancarkan ASI dan membantu mempercepat penyembuhan luka. Dengan kandungan ekstrak daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus inilah yang akan membantu Mamsi agar ASI lancar.


  1. Teruji klinis


Pastinya Herba Asimor sudah teruji secara klinis dengan penelitian dari para ahli yang juga sudah diujikan melalui sebuah penelitian. Dengan konsumsi Herba Asimor setidaknya selama 2 minggu akan mengalami peningkatan produksi ASI.


  1. Terdaftar BPOM dan tersertifikasi halal MUI


Bagi Mamsi yang ingin mengonsumsi Herba Asimor jangan khawatir karena produk ini sudah terdaftar BPOM. Pastinya sudah aman untuk dikonsumsi dengan berbagai manfaat yang akan Mamsi peroleh setelahnya.


Selain itu, bagi Mamsi yang beragama Islam juga tidak perlu khawatir dengan kehalalan produk ini. Herba Asimor sudah mendapatkan sertifikasi halal MUI. Jadi, jangan ragu untuk konsumsi Herba Asimor ya?


Konsumsi Herba Asimor Secara Rutin


Saya sendiri kini mengonsumsi Herba Asimor agar produksi ASI semakin lancar. Bagi pejuang ASI, tentunya saya tidak ingin gagal untuk memberikan ASI hingga masa menyapih nanti. Dengan konsumsi Herba Asimor, saya sudah tidak perlu khawatir ASI kering, terlebih ketika bayi mengalami growth spurt.


Selain itu, tentunya pemahaman tentang pentingnya ASI juga harus diketahui ya bagi Mamsi dan calon Mamsi. Hal ini akan membantu menyukseskan program pemberian ASI.


#pejuangkasih

#kawalawal

#happymorkit




Stop Pneumonia untuk Indonesia Sehat

 


Kesehatan menjadi pilar utama untuk kehidupan yang lebih baik. Sayangnya, tidak semua masyarakat menyadari pentingnya kesehatan. 


Kesadaran individu menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan derajat kesehatan. Jika individu memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap suatu masalah kesehatan akan menjadi dasar dirinya dalam berperilaku lebih sehat.




Pneumonia,


Siapa yang tak mengenal salah satu masalah kesehatan ini? Penyebab utama kematian balita di dunia ini membunuh 1,4 juta balita di dunia tiap tahunnya. Angka ini sangatlah besar, mengingat pneumonia tidak hanya ditemukan kasusnya di negara berkembang saja.


Parahnya lagi, setiap menit ditemukan balita dengan kasus pneumonia baru. Jika tidak diatasi diperkirakan pada tahun 2030 kasus pneumonia di dunia menjadi bisa menjangkiti 11 juta balita di dunia.


Tentunya, hal ini harus menjadi perhatian bagi kita. Apalagi penyakit ini menyebabkan 15% dari seluruh kematian balita. 


Apakah yang dimaksud dengan pneumonia?


Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Steptococcus pneumoniae. Bakteri ini menjadi penyebab utama terjadinya pneumonia pada manusia. Selain itu, pneumonia juga disebabkan oleh virus Haemophilus influenzae tipe B (Hib) dan virus syncytial pernapasan.


Pneumonia menyebabkan jaringan paru-paru terinfeksi. Hal ini dikarenakan alveoli atau kantong udara paru-paru terisi nanah atau cairan yang menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Karena tidak adanya oksigen yang masuk inilah yang menyebabkan sel darah kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian.


Bagaimana penularan pneumonia?


Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang bisa ditularkan melalui udara atau airborne disease. Penyakit ini ditularkan melalui droplet ataupun benda yang terkena percikan droplet. Secara tidak langsung, penularannya terkadang tidak disadari oleh masyarakat awam.


Apa saja penyebab pneumonia?


Pada dasarnya, penyebab utama dari kasus pneumonia adalah kondisi lingkungan. Beberapa penyebab terjadinya pneumonia pada balita diantaranya:


  • Lingkungan kumuh


Lingkungan yang kumuh menjadi salah satu penyebab terjadinya pneumonia pada balita. Selain itu, lingkungan yang kumuh juga bisa menyebabkan berbagai penyakit menular lainnya.


  • Imunitas tubuh anak


Pada dasarnya, imunitas anak akan meningkat seiring bertambahnya usia. Inilah mengapa bayi atau balita rentan sekali tertular penyakit. 


Inilah mengapa imunisasi penting dilakukan untuk melindungi anak dari ancaman penyakit. Tak hanya untuk melindungi dirinya sendiri, program imunisasi juga penting untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan kelompok.


  • Perilaku pengasuhan


Ternyata perilaku pengasuhan juga menjadi penyebab anak bisa terinfeksi bakteri pneumonia. Anak yang tidak diasuh dengan baik, terlebih jika anak terus dibiarkan bermain di luar juga menjadi salah satu risiko anak bisa terpapar penyebab penyakit pneumonia.


  • Asap rokok


Jangan disepelekan tentang kebiasaan merokok. Selain bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada diri perokok, orang di sekitar juga akan menerima risikonya.


Pernah mendengar bahwa perokok pasif lebih berisiko dibandingkan perokok aktif bukan? Nah, ternyata risiko asap rokok tidak hanya yang masuk ke paru-paru perokok sendiri, tetapi juga asap rokok yang masuk ke pernapasan orang lain. 


Hal ini tidak hanya berlaku pada asap yang terhirup langsung ke pernapasan, tetapi residu dari asap rokok ternyata bisa menempel ke berbagai perabot yang ada di sekitar, termasuk tembok. Inilah yang sering dinamakan dengan third hand smoke. Kondisi ini juga bisa memicu risiko berbagai masalah kesehatan.


Asap rokok tak hanya berbahaya bagi orang dewasa saja. Bayi dan balita juga menjadi salah satu kelompok berisiko dari bahaya asap rokok. Salah satunya menjadi penyebab terpaparnya mikroorganisme penyebab pneumonia.


Bagaimana cara pencegahannya?


Berdasarkan data Riskesdas 2018, Indonesia mengalami kenaikan angka pneumonia yang ada di masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari angka prevalensi pneumonia yang meningkatkan dari tahun 2013 ke tahun 2018, sebesar 2.0


Data Riskesdas 2018


Tentunya, kondisi ini tidak bisa disepelekan. Meskipun pneumonia menjadi penyebab utama kematian balita, angka kejadian pneumonia di Indonesia bisa dicegah.


Pencegahan pneumonia yang paling tepat dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Tentunya harus diimbangi dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk makan makanan bergizi seimbang, olahraga, hingga menjaga lingkungan di sekitar rumah.


Seluruh anggota keluarga tentunya harus kompak agar kesehatan seluruh keluarga bisa terjaga. Apalagi jika dalam satu rumah terdapat bayi, balita, ataupun lansia yang masih rentan terpapar penyakit. Tentunya upaya ini harus ditingkatkan agar kesehatan seluruh anggota keluarga bisa terjaga.


Selain menjalankan PHBS, beberapa cara pencegahan lain juga perlu ditingkatkan. Hal ini tak hanya dapat bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat untuk seluruh anggota keluarga dan sekitarnya. Agar pneumonia bisa dicegah, berikut beberapa langkah tambahan yang perlu untuk dilakukan.


  • Vaksinasi


Vaksinasi pneumokokus menjadi salah satu cara untuk mencegah pneumonia. Vaksinasi ini sudah bisa dilakukan sejak bayi hingga dewasa. Ada baiknya sebelum melakukan vaksinasi ini berkonsultasi dengan dokter untuk waktu yang tepat.


Dengan melakukan vaksinasi, maka kekebalan tubuh terhadap penyakit pneumonia menjadi lebih baik. Hal ini menjadi salah satu upaya pencegahan primer yang cukup efektif untuk menekan risiko terjangkitnya pneumonia.


Meski begitu, cara pencegahan pneumonia ini hanya bisa dilakukan untuk masyarakat yang memiliki cukup biaya dalam mengakses pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan vaksinasi pneumokokus tidak dicover oleh pemerintah.


  • Pemberian informasi kesehatan 


Peningkatan pengetahuan masyarakat perlu diupayakan agar masyarakat menjadi lebih sadar tentang bahaya pneumonia pada balita. Caranya adalah dengan adanya promosi kesehatan.


Upaya promosi kesehatan bisa dilakukan dengan banyak hal. Terlebih sekarang sudah banyak media yang bisa diakses masyarakat. Tak hanya dengan penyuluhan kesehatan saja pencegahan pneumonia bisa dilakukan. 


Penggunaan media sosial untuk kampanye perlindungan anak dan pencegahan pneumonia bisa dilakukan. Misalnya saja dengan membuat poster, infografis, ataupun video yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai pneumonia.


  • Perubahan perilaku


Cara terbaik untuk mencegah pneumonia pada anak adalah dengan mengubah perilaku menjadi lebih sehat. Cara ini memang tidak bisa dilakukan dengan singkat. Setidaknya masyarakat memerlukan waktu 3 bulan untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik.


Berhenti merokok, menjadi salah satu perilaku yang perlu diubah karena menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Proses untuk tidak merokok memang sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, jika hal tersebut dilakukan dengan sadar dan dukungan sekitar, maka bukan tak mungkin mengubah perilaku untuk tidak lagi merokok bisa dilakukan.


Dengan melakukan beragam upaya pencegahan pneumonia bisa menurunkan angka kematian balita yang ada di dunia. Yuk, bersama-sama lindungi anak Indonesia agar tetap sehat.