Nabung Emas di Pegadaian, Apakah Untung?



"Rajin menabung" menjadi salah satu nilai yang ditanamkan sejak kecil. Masih ingat bukan saat SD dulu lebih banyak buku yang berisi manfaat menabung? 

Saya masih terngiang-ngiang di zaman dulu. Setiap buku pelajaran SD ada pelajaran mengenai pentingnya menabung, entah itu di pelajaran PPKN atau sebagai contoh di pelajaran Bahasa Indonesia. Pun dengan sampul coklat khas anak sekolah, pasti ada slogan 'hemat pangkal kaya'.

Nilai tersebut pun lebih melekat di dalam diri saya. Menabung menjadi hal yang wajib jika sewaktu-waktu membutuhkan uang tersebut karena ada keperluan mendadak ataupun barang yang ingin dibeli.

Tetapi, terkadang saat menabung sulit untuk tidak mengambil sebagian dari hasil tabungan. Alhasil, lama-lama tabungan yang ingin digunakan untuk keperluan tertentu lama-lama menjadi tergerus.

Salah satu cara untuk mengamankan sebagian penghasilan adalah dengan cara berinvestasi. Tapi, bagaimana cara berinvestasi? Apakah orang desa bisa berinvestasi? 

Apa itu investasi?

Menurut KBBI, investasi adalah penanaman modal atau saham dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Dari definisi di atas tentunya sudah sangat jelas bukan? Hanya saja, terkadang tidak semua orang bisa melakukan investasi. Salah satu penghambatnya adalah adanya modal dan akses untuk berinvestasi.

Dengan berinvestasi, setidaknya uang yang kita miliki lebih aman, karena tidak mudah untuk diambil. Selain itu, investasi juga akan memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan.

Hanya saja, untuk melakukan investasi perlu mengenali jenis investasi terlebih dahulu. Beberapa referensi menyebutkan investasi terdiri dari 2 jenis, yaitu Investa jangka pendek dan investasi jangka panjang.

Untuk investasi jangka pendek biasanya berkisar antara 1-3 tahun. Contohnya adalah reksadana. Sedangkan investasi jangka panjang cenderung memiliki kurun waktu 5 tahun hingga puluhan tahun untuk bisa mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah saham dan emas.

Mengapa harus berinvestasi?

Seperti yang kita tahu bahwa kebutuhan orang akan bertambah seiring berjalannya waktu. Selain untuk persiapan di masa tua, investasi juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan.

Beberapa keuntungan investasi seperti berikut.

  • Memenuhi kebutuhan dengan biaya yang besar

Secara umum, penghasilan bulanan biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga sebagai tabungan. Hanya saja, jika penghasilan yang dimiliki tidak terlalu banyak akan menyulitkan, apalagi jika ada kebutuhan mendadak. Dengan investasi akan memudahkan memenuhi kebutuhan dengan biaya besar tanpa membutuhkan pinjaman. 

  • Meningkatkan kekayaan

Selain tabungan, investasi menjadi peningkatan aset finansial yang cukup tinggi. Efek compounding atau bunga bergulung menjadi keuntungan signifikan yang bisa diperoleh saat berinvestasi.

  • Melindungi dari inflasi

Dilansir dari berbagai sumber, rata-rata inflasi di Indonesia sebesar 8,2%. Tentunya hal ini sangat besar. Jika menyimpan harta dalam bentuk uang, merosotnya nilai mata uang akan sangat terasa. Berbeda jika kita menyimpannya dalam bentuk investasi yang cenderung akan menguntungkan meski Indonesia mengalami inflasi.

Emas, Investasi tepat untuk semua lapisan masyarakat

Bagi yang ingin berinvestasi, kini tidak perlu ragu lagi dalam memilih jenis investasi yang tepat. Kita bisa melakukan investasi emas yang memiliki berbagai keuntungan. Berikut ini beberapa keuntungan jika kita memilih investasi emas sebagai simpanan dana di masa depan.

  • Pasti menguntungkan

Siapa yang mengira jika kini emas memiliki harga yang melambung tinggi. Hampir 1 juta setiap gramnya mungkin cukup mahal buat yang akan membeli emas. Berbeda jika kita membeli emas dua tahun lalu yang harganya cuma setengah juta. Tentu sudah terlihat untung yang di dapat bukan?


Program nabung emas Shopee

  • Bisa dijangkau semua lapisan masyarakat

Emas menjadi jenis investasi yang cukup menggiurkan dan bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain mudah didapatkan, emas juga bisa dijual sewaktu-waktu saat membutuhkan.

  • Risiko kerugian lebih minim

Seperti yang kita ketahui bahwa investasi emas lebih menguntungkan karena harganya yang relatif naik seiring berjalannya waktu. Nah, investasi emas memiliki risiko yang lebih kecil dari kerugian. Kecuali kalau kehilangan emas, beda lagi ceritanya. Eh...

  • Pilih logam mulia dibanding perhiasan

Jika biasanya orang lebih banyak membeli emas jenis perhiasan untuk koleksi, ada baiknya untuk beralih membeli logam mulia. Logam mulia cenderung memiliki nilai jual yang stabil atau meningkat dibandingkan emas dalam bentuk perhiasan yang cenderung turun saat dijual kembali.

Bagaimana cara membeli logam mulia?

Membeli logam mulia menjadi cara yang tepat berinvestasi tanpa harus takut risiko mengalami kerugian. Untuk membeli logam mulia pun banyak caranya. Bisa langsung ke gerai antam, toko perhiasan yang menyediakan logam mulia, reseller logam mulia, dan pegadaian.

Kemudahan menabung emas di Pegadaian

Salah satu cara membeli logam mulia yang paling mudah adalah melalui pegadaian. Program tabung emas di Pegadaian ini memang bukanlah program baru, tetapi dengan membuka rekening di Pegadaian, kita bisa berkesempatan menabung emas sesuai dengan kemampuan kita saat ini. Agar lebih yakin, berikut kemudahan yang didapat dengan menabung emas di Pegadaian.

  • Pegadaian bisa ditemukan di seluruh pelosok

Berinvestasi emas di Pegadaian sangatlah mudah. Bahkan jika tinggal di pedesaan pun bisa mulai berinvestasi emas di Pegadaian. Hanya dengan datang ke Pegadaian dan mendaftar rekening untuk buka tabungan emas pegadaian.

  • Mudah dalam mendaftar

Untuk mendaftar tabung emas pegadaian sangat mudah. Hanya dengan datang ke Pegadaian serta membawa KTP dan KK. Untuk mendaftar juga diperlukan biaya materai 6000 dan biaya administrasi dalam setahun sebesar 30 ribu rupiah.

  • Bebas menentukan nominal saat menabung

Untuk menabung di Pegadaian sangat mudah. Kita hanya perlu membawa sejumlah uang untuk ditabung. Nantinya uang yang ditabung akan dikonversikan dengan harga emas di hari tersebut.

  • Bisa diambil dalam bentuk uang

Menariknya, meskipun nilai tabungan emas dalam bentuk gram emas, kita bisa mengambilnya dalam bentuk uang. Nantinya saldo tabungan akan dihitung dengan jumlah gram emas yang ada di tabungan dikurangi dengan jumlah uang yang sudah dikonversikan dalam gram emas.

  • Bisa dicetak emas

Jika ingin mencetak emas dan ingin memilikinya, pegadaian juga bisa memfasilitasinya. Kita tinggal mengajukan permintaan untuk cetak emas dan membayar sejumlah uang untuk memprosesnya.

Bagaimana cara menabung emas di Pegadaian?

Dengan mengetahui cara mendaftar program tabung emas pegadaian, kita juga perlu mengetahui cara menabungnya. Pegadaian sendiri menyediakan beragam metode menabung yang bisa disesuaikan dengan kondisi kita. 

  • Datang langsung ke Pegadaian

Cara paling mudah untuk menabung emas adalah datang langsung ke Pegadaian. Bawalah uang untuk menabung dan langsung ke teller pegadaian prosesnya. Jangan lupa untuk membawa buku tabungannya ya?

  • Melalui aplikasi 

Jika tidak memungkinkan datang langsung ke Pegadaian, menggunakan aplikasi Pegadaian sangat mudah. Hanya dengan mendaftar akun terlebih dahulu melalui kantor pegadaian terdekat dan jika ingin menabung dari rumah tinggal buka aplikasi dan transfer.

  • Melalui Shopee

Jika merasa berat harus mendaftar akun aplikasi ke kantor pegadaian, cara mudahnya adalah melalui Shopee. Program ini baru saja diluncurkan dan bisa menabung mulai dari 500 rupiah saja. Sebelum menabung, pastikan sudah isi saldo ShopeePay ya?

Program nabung emas Pegadaian Shopee

Jadi, sudah tidak ada alasan lagi bukan untuk tidak berinvestasi? Selain memberikan keuntungan dan minim risiko, investasi emas juga mudah dilakukan oleh siapapun orangnya.


Artikel ini diikutsertakan minggu tema komunitas Indonesian Content Creator




Atur Keuangan Saat Promo Online



Harbolnas, brand day, tanggal kembar...

Mungkin tak asing bagi para pecinta online ya? Saya pun merasakan bagaimana kemudahan berbelanja online. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Belanja online menjadi kebiasaan baru.

Jika biasanya sering menantikan diskon di pusat perbelanjaan ataupun swalayan, kini marketplace atau e-commerce pun menyediakan layanan diskon yang tak jauh beda. Bahkan, setelah saya hitung lebih murah belanja online dibanding belanja offline. Tentunya jika ditambah promo gratis ongkir tentunya.

Sebagai pecinta belanja online, saya pun mengalokasikan dana untuk belanja online dibanding untuk belanja offline, kecuali untuk kebutuhan dapur. Bahkan, sampai beberapa printilan rumah pun saya dan suami lebih sering belanja online dibanding harus ke toko offline. Bukan karena tak menghargai orang jualan offline, tapi balik lagi karena ada pandemi dan juga malas ambil uang di ATM. Hahaha

Tapi, adanya event yang membuat lapar mata tentunya menjadi batu sandungan untuk bisa hidup hemat. Bahkan adanya kredit online pun kini banyak dilakukan beberapa orang, hanya karena lapar mata saat event berlangsung.

Hal ini tentunya harus kita hindari bukan? Jangan sampai hanya untuk memenuhi kebutuhan tersier menjadi besar pasak daripada tiang.

Nah, untuk mensiasati kondisi keuangan keluarga di era pandemi seperti sekarang ini.

  • Kenali event belanja online rutin

Jika sering berbelanja online, pastinya akan mengetahui kapan adanya event belanja online. Apalagi sekarang juga sudah banyak menjamur jasa titip yang menyediakan tenaga dan dana untuk membelanjakan barang dari konsumen sesuai pesanan, seperti event BBW.

Adanya event online yang menyediakan promo menarik serta promo gratis ongkir tentunya akan membuat kalap mata. Nah, agar kondisi keuangan tetap terjaga, perhatikan tanggal setiap event itu datang. Hal ini untuk menyiapkan dana dan keperluan yang benar-benar dibutuhkan untuk dibeli. 

  • Siapkan dana

Hal utama yang perlu dipersiapkan adalah dana untuk membeli keperluan belanja online. Sekarang sudah sangat mudah untuk belanja online, tinggal topup di e-wallet dan untuk membayar belanja pun menjadi lebih mudah.

Top up di e-wallet pun sekarang lebih mudah. Tak harus  transfer bank, kini sudah bisa top up di minimarket atau agen pulsa.

Dalam menyiapkan dana, ada baiknya untuk menyisihkan sebagian uang saja. Hal ini untuk menghindari pembengkakan pengeluaran karena belanja online.

  • Perhatikan barang yang ingin dibeli

Ketika ada event seperti inilah memilah kebutuhan yang benar-benar diperlukan. Agar tidak melebihi budget keuangan bulan tersebut, buatlah daftar barang yang ingin dibeli. Hal ini untuk mencegah adanya over transaksi yang akan membuat pengeluaran keluarga menjadi membengkak.

Semisal ada promo yang diinginkan untuk dibeli, ada baiknya untuk menyediakan dana cadangan. Terlebih jika promo harga yang ditawarkan jauh di bawah harga pasaran. Hehe

  • Utamakan pengeluaran wajib keluarga

Meskipun kini belanja online menjadi pilihan beberapa keluarga. Tetap utamakan pengeluaran wajib keluarga. Prioritaskan untuk kebutuhan pokok, transportasi sedekah, dan membayar cicilan sebelum mengalokasikan dana untuk keperluan belanja online.

  • Waspada jika ada promo lain 

Meskipun sudah memiliki daftar barang yang harus dibeli, terkadang ada promo lain yang membuat kalap. Waspadai promo tersebut. Apalagi jika kondisi keuangan sedang tidak stabil.

Kenali apakah barang tersebut benar-benar diperlukan ataukah hanya karena kalap mata. Jika untuk stok barang, lebih baik untuk tidak membeli stok lebih dari 1 produk. Terlebih jika barang tersebut merupakan barang konsumsi yang memiliki masa kadaluarsa pendek.

Nah, ada baiknya untuk mengenal promo online yang sedang berlangsung. Tahan diri untuk tidak membeli barang yang tidak diperlukan agar pengeluaran tidak membengkak.


Ngeblog, Cara Asyik Menyalurkan Passion



Menulis merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Dengan tulisan, maka kita menggoreskan sejarah dalam hidup.

Media untuk menulis pun sekarang sudah banyak macamnya. Kita bisa menggunakan buku harian ataupun kini lebih banyak orang yang menuangkan tulisannya ke berbagai media sosial, termasuk blog.

Saya pun mulai menulis baru sekitar 3 tahun ini. Bermula dari ketidaksengajaan dan kemudian belajar otodidak.

Lemah di bidang bahasa

Awalnya saya tidak pede dengan tulisan yang dibuat. Kadang saya hanya keep tulisan tersebut dan enggan memublikasikan. Ada perasaan takut tulisan tak bagus ataupun tidak memiliki kesan bagi orang lain.

Apalagi, saya termasuk orang yang lemah di bidang bahasa. Sejak SD, saya merasa pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pelajaran paling sulit dan membingungkan. Entah mengapa saya sulit mengerti.

Beranjak ke bangku SMA, dimana ada tes potensi akademik untuk persiapan penjurusan di kelas dua. Saat itu, nilai minat dan bakat bidang bahasa saya lebih rendah dibanding dengan nilai minat IPA dan IPS. Kondisi ini cukup membuat saya down, apalagi di salah satu aspek bahasa saya lemah dibandingkan dengan teman-teman sekelas.

Tak hanya pelajaran Bahasa Indonesia, dalam pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Perancis pun saya cukup lemah. Meski begitu, dulu saya ambil tantangan juga untuk melakukan conversation dengan orang Perancis. Hehe

Lebih suka bikin karya ilmiah

Memasuki masa perkuliahan, saya mengenal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Bermula dari coba-coba mendaftar program tersebut, hingga kemudian lolos pendanaan beberapa PKM setiap tahunnya.

Kecenderungan untuk menulis bidang non-fiksi, kemudian saya coba membuat esai sederhana. Termasuk dalam pembuatan artikel puasa sebagai salah satu artikel yang dibuat dari salah satu mata kuliah.

Hanya saja, saya sulit untuk mengasah tema yang akan dibuat. Jadi, untuk menulis pun hanya saat ada ide yang ingin ditulis dan kemudian dipublikasikan di catatan Facebook.

Saya cukup bersyukur saat kuliah sudah dikenalkan dengan blog oleh salah satu dosen. Jadi, dulunya tugas dikerjakan melalui blog untuk meminimalisir penggunaan kertas. Saya cukup senang, karena juga bisa menghemat biaya untuk print tugas.

Tak hanya dikenalkan cara memublikasi tulisan saja. Kami dulu pun dikenalkan beragam fitur blog. Meski kemudian harus belajar sendiri fitur blog hingga mengutak-atik template blog.

Vakum menulis

Masa vakum menulis saya cukup lama. Hampir sekitar 5 tahun, saya tidak lagi menulis dan itu cukup melemahkan ide tulisan juga. Hingga kemudian di tahun 2017, saya kembali menulis di Facebook dan cukup banyak diminati dan dibagikan.

Hingga kemudian, ada sesuatu hal yang membuat saya berhenti menulis dan enggan untuk menulis.

Beralih ke blog

Blog kemudian menjadi media saya untuk menulis apa yang saya pikirkan dan ingin berbagi dengan orang lain mengenai segala hal aktivitas sehari-hari. Blog menjadi media yang cukup privasi bagi saya. Yang penting saya bisa menulis tanpa harus ada orang lain yang membacanya.

Untuk menulis saya sendiri belajar otodidak. Prinsip saya, semakin terus diasah kemampuan menulis, maka akan semakin tajam. Dan hingga sekarang blog masih menjadi media menulis saya untuk berbagi.

Banyak pelatihan gratis

Untuk menjadi seorang yang ahli atau profesional, belajar sendiri ternyata tidak cukup. Kemudian saya pun mencari pelatihan gratis yang memberi saya ilmu di bidang menulis. Karena terkait budget juga, maka saya mencari yang gratis. Hehe

Beberapa pelatihan gratis, ternyata bisa didapatkan. Apalagi di masa pandemi seperti ini, saya pun bisa memanfaatkannya untuk belajar ilmu menulis dan mengikuti beberapa seminar gratis yang bisa dijadikan konten dalam blog ini.

Apapun keinginan kita untuk menjadi ahli di bidangnya, tak hanya belajar otodidak saja, tapi juga perlu mencari sumber lain untuk belajar.

Milenial Harus Melek Politik


Menjelang tahun pilkada, suasana politik di Indonesia mulai memanas. Apalagi sekarang ini masih di masa pandemi covid-19. Segala kegiatan yang berkaitan dengan saling kumpul tidak dianjurkan. Apalagi sekarang ini jumlah kasus baru setiap harinya terus bertambah di Indonesia.

Meskipun ada pembatasan sosial dan pembatasan untuk berkampanye, sebagai warga negara Indonesia yang baik tentunya menjunjung tinggi nilai Pancasila dong. Salah satunya adalah berpartisipasi aktif dalam pemilu sebagai rangka mewujudkan musyawarah yang mufakat.

Lalu, apakah pemilu hanya diperuntukkan bagi generasi tua saja?

Beberapa tahun yang lalu, puncak demokrasi Indonesia lebih banyak diisi oleh generasi tua dengan kisaran usia di atas 40 tahun. Usia tersebut dianggap usia matang dan layak untuk mencalonkan diri ke kursi pemerintahan.

Bagaimana dengan generasi milenial?

Generasi milenial juga memiliki andil dalam politik pemerintahan Indonesia. Tak hanya untuk memilih pandangan politiknya saja. Para milenial juga bisa memilih terjun langsung ke dunia politik pemerintahan.

Lihat saja, kini sudah banyak milenial yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Bahkan, beberapa di antaranya juga memilih untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Presiden pun memberikan tempat bagi para milenial untuk menjadi staf khusus presiden sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Meskipun kita tidak memiliki ketertarikan untuk bergabung di dunia politik, tentunya tidak serta merta kita harus buta akan politik.

Nah, mengapa para milenial harus melek politik?

Indonesia sendiri merupakan negara demokratis yang menjunjung musyawarah secara mufakat. Nah, salah satunya adalah dengan penyelenggaraan pemilu.

Untuk mahasiswa sendiri, melek politik sangat diperlukan. Terlebih mahasiswa merupakan salah satu garda terdepan dalam menyalurkan aspirasi rakyat. 

Masih ingat bukan, jika terdapat kebijakan yang tidak pro rakyat, maka tak segan mahasiswa akan melakukan aksi?

Lalu, jika sudah bukan mahasiswa, generasi milenial yang lain harus bagaimana? 

Beragam diskusi politik banyak diselenggarakan untuk menambah informasi dan saling bertukar pikiran antar anggota diskusi. Kita sendiri bisa memanfaatkan hal tersebut untuk memperoleh pengetahuan mengenai politik Indonesia.

Selain itu, kita juga bisa melakukan kampanye mengenai pentingnya melek politik di media sosial yang kita miliki.

Dengan adanya informasi inilah masyarakat bisa tahu dan sadar pentingnya kesadaran politik dalam hidup bernegara.

Bagaimana dengan perempuan? Apakah sama harus melek politik?

Dari MDG's 2015, salah satu poinnya adalah keterlibatan perempuan dalam politik. Sebagaimana kita tahu, dulunya kursi legislatif hanya bisa diduduki oleh lain adam saja. Tetapi, kini perempuan sudah mendapatkan jatah kursi sendiri. Sehingga jangan takut ya, jika ingin berkecimpung di dunia politik.

Perluasan MDG's, yaitu SDGs pun menambahkan poin kesetaraan gender. Dimana perempuan juga memiliki hak yang sama dengan pria untuk menduduki kursi legislatif.

Keterlibatan perempuan dalam politik tentunya diperlukan untuk membangun suatu negara. Perempuan yang melek politik dan ikut serta dalam proses kebijakan pemerintah.

Untuk itulah penting bagi para perempuan untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Memang sebelumnya, stereotip perempuan dianggap negatif jika berkaitan dengan dunia politik. Tetapi jangan salah sangka, karena kini banyak pakar politik yang seorang perempuan. Bahkan kini, mahasiswi yang masuk jurusan politik juga cukup banyak.

Jadi, jangan ragu ya untuk para milenial agar melek politik.

Ngeblog dan Berpikir Kritis, Adakah Hubungannya?

 


Terkadang saya sering memikirkan bagaimana cara agar tetap produktif dalam membuat postingan di blog. Apalagi saat buntu dalam memikirkan ide untuk konten, bisa lebih dari seminggu tidak update dan inilah yang membuat malas untuk menulis kembali.

Tapi, kalau blog yang sudah dibuat ini tak ada isinya. Lantas, hampir mirip dengan rumah tak lagi dihuni kali ya? Ya, jangan sampai dihuni sarang laba-laba deh ya.

Salah satu yang paling sulit dalam membuat postingan di blog adalah memikirkan tema yang akan dibuat. Bagi pemilik blog yang sudah memiliki 1 niche mungkin agak ringan kali ya untuk menentukan satu postingan yang akan dibuat, meski kadang juga pasti mengalami writers block juga.

Tetapi, bagi yang masih memiliki niche campuran, membuat postingan di blog pastinya membutuhkan postingan yang fresh. Nah, salah satunya adalah dengan mengungkapkan opini berdasarkan hal yang kita sukai.

Beropini bukanlah perkara yang mudah. Dengan beropini berarti melatih kita untuk berpikir kritis pada salah satu tema yang kita sukai. Bahkan, beropini juga akan membuat kita mendapat ilmu baru dari obyek yang kita bahas.

Apalagi, jika opini yang kita sajikan berupa bentuk tulisan. Kita tak hanya dituntut untuk berpikir kritis, tetapi juga dituntut bagaimana pembaca bisa menangkap opini yang kita sajikan ini agar lebih mudah dicerna.

Menulis Opini dalam Blog

Menuliskan opini dalam sebuah blog mungkin paling mudah dilakukan dibandingkan jika harus menulis ke media cetak. Hanya saja, meski blog milik pribadi harus tetap menjaga norma dan ada baiknya juga untuk tidak menyinggung SARA dalam setiap postingan.

Untuk menulis opini, berikut langkah yang bisa dilakukan :

  • Tentukan Tema

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema yang akan diulas. Sebaiknya, untuk memilih tema sesuai dengan minat agar lebih mudah dalam mengulas.

Hanya saja, kadang kita masih sulit dalam menentukan temanya. Agar  ide tidak mampet, bisa bergabung dengan komunitas blogger, terutama komunitas yang memiliki challenge menulis.

Dengan bergabung dengan komunitas, tema untuk menulis bisa dengan mudah mengalir dalam bentuk postingan. Kita bisa melakukan blogwalking atau mengikuti challenge menulis yang sudah diberikan tema menulis setiap bulannya.

  • Perkaya Wawasan

Meski tema yang dijadikan ulasan untuk opini sudah didapatkan. Bukan berarti hal ini membuat kita lantas menulis apa yang ada pikiran saja.

Agar konten postingan tidak hanya sekadar apa yang dipikirkan dan lebih berisi, ada baiknya untuk menambah materi dari buku ataupun sumber yang terpercaya.

Dengan adanya bahan bacaan tidak hanya untuk menjadikannya sebuah konten yang bermanfaat untuk orang lain. Tapi juga dapat memperkaya wawasan diri kita sendiri.

  • Kembangkan Ide

Setelah mendapatkan materi yang kita inginkan sesuai dengan tema dan outline, langkah selanjutnya adalah dengan mengembangkan konten dengan tetap memperhatikan poin-poin yang akan ditulis dalam artikel tersebut.

Untuk mempermudah mengembangkan ide tersebut, gunakan kaidah 5W + 1H. Hal ini akan membuat kita lebih mudah dalam mengembangkan tulisan sesuai outline dan tetap on the track.

Berpikir kritis bukanlah hal yang berat untuk dilakukan. Dengan berlatih menulis di blog secara rutin dapat mengasah otak agar selalu kritis dalam mengulas sebuah masalah.


Menyikapi Beauty Hacks yang Sedang Tren



Di zaman yang serba modern ini, penggunaan teknologi bisa digunakan oleh siapapun. Hanya saja, terkadang banyak disinformasi dari beragam postingan yang tersebar di media sosial.

Kemudahan dalam melakukan posting, tanpa ada filter untuk menyaring apapun seringkali menjadikan postingan tersebut trending. Apalagi jika hal yang dilakukan menghasilkan dampak bagi dirinya sendiri. Bukan tak mungkin hal tersebut ditiru oleh orang lain. 

Hal ini juga berlaku di dunia kecantikan. Banyak hacks di bidang kecantikan yang populer dan ternyata juga diikuti oleh yang lain. Hanya saja, tidak semua hacks yang ada bisa menimbulkan dampak yang baik di kulit wajah kita.

Beberapa Contoh Beauty Hacks

Kemudahan mengakses teknologi memunculkan banyak beauty hacks yang dilakukan oleh beauty enthusiast. Biasanya lebih banyak tersebar di Instagram maupun TikTok. Nah, beberapa beauty hacks yang populer di antaranya.

  • Oil plugs

Beberapa akhir ini populer dengan hacks mengenai oil plugs. Caranya adalah dengan menggunakan cleansing oil atau cleansing balm dan menggosoknya hingga kurang lebih selama 15 menit. Hasilnya, akan keluar gumpalan putih atau hitam yang dinamakan oil plugs.

  • Mencampur pelembab dan foundation

Untuk meringkas waktu, beberapa orang akan mencampurkan foundation dan pelembab dalam satu waktu. Hal ini bertujuan untuk menjadikan wajah ternutrisi, sekaligus untuk make up sekaligus.

  • Kantong teh untuk mata panda

Memiliki mata panda tentunya bukan hal yang diinginkan oleh para wanita. Banyak cara yang bisa dilakukan, termasuk dengan cara menggunakan kantong teh.

Cara Menyikapi Beauty Hacks

Banyak hal yang bisa kita dapatkan di internet. Hanya saja, cara-cara tersebut tidak dijamin untuk bisa berpengaruh langsung ke diri kita. Apalagi, cara tersebut bukan hanya dipelopori oleh orang asli Indonesia. Kebanyakan malah cara tersebut bermula dari luar negeri, yang tentunya jenis kulit, permasalahan, hingga mungkin bahan yang digunakan berbeda dengan yang ada di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  • Cari sumber ilmiahnya

Beberapa beauty hacks tersebut biasanya disebarluaskan karena hasil coba-coba dan berhasil. Memang, terkadang kita tergiur dari hasilnya, tapi ada baiknya untuk mencari sumber ilmiahnya terlebih dahulu.

Meski cara tersebut berhasil di satu orang. Bukan tak mungkin cara tersebut bisa menimbulkan reaksi yang tidak berbahaya untuk diri kita. Apalagi jika jenis kulit merupakan kulit sensitif yang kurang bisa mentolerir bahan tersebut 

  • Pastikan bahan yang digunakan aman

Beberapa beauty hacks tersebut biasanya berasal dari luar negeri. Beragam bahan dan cara bisa digunakan untuk menghasilkan kulit yang mulus. Tentunya, kita harus memperhatikan bahan yang digunakan bukan bahan yang halal menurut kita. Jadi, pastikan dulu bahannya aman dan halal ya?

  • Menghargai pendapat orang lain

Adanya beauty hacks yang berkembang membuat kita harus mengetahui kebenarannya.  Sebagian orang menggunakan hal ini sebagai konten. Tetapi, perlu diingat bahwa beberapa beauty hacks juga bisa berkaitan dengan SARA. Pastikan untuk membawakan konten tersebut dengan pikiran dingin.

Terlebih, sekarang di dunia kecantikan banyak tren yang perlu dipertimbangkan secara agama. Misalnya, mengenai pasang bulu mata, sambung rambut, hingga melakukan operasi wajah agar terlihat lebih cantik.

Jadi, apapun pilihan untuk membuat cantik, ada baiknya untuk saling menghargai. Apalagi di Indonesia yang berkaitan dengan body shamming sudah masuk ranah UU ITE.

Azarine Miraclear Herbal Peeling Serum, Apakah Memang Bagus?

Mengeksfoliasi kulit penting dilakukan untuk membantu meregenerasi sel kulit mati. Apalagi jika usia sudah tidak muda lagi, eksfoliasi kulit bisa membantu mengurangi kekusaman pada kulit. 

Beragam jenis produk untuk eksfoliasi bisa ditemukan dan dipilih sesuai kebutuhan, seperti scrub, peeling, dan exfoliating toner.

Saya sendiri kemarin sempat mencoba exfoliating toner yang sedang hits akhir-akhir ini. Selain harganya yang murah, kandungan produk juga aman, dan beberapa review mengatakan produk ini bekerja dengan bagus. Akhirnya, tanpa ba-bi-bu pun saya ikut mencoba produk ini.

Review Azarine Miraclear Herbal Peeling Serum

Produk dari Azarine ini berfungsi untuk mengeksfoliasi kulit. Saya sendiri tergiur dengan klaimnya yang ditawarkan karena bisa mengecilkan pori-pori kulit.

Azarine Miraclear Herbal Peeling Serum ini terbuat dari bahan-bahan alami yang aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui. Selain itu, penggunaannya juga cocok untuk semua jenis kulit.

Klaim dari produk ini adalah untuk mengangkat sel kulit mati, menyamarkan bekas jerawat, kulit kusam, garis halus, dan pori-pori besar. Selain itu, produk ini juga membantu menutrisi, melembabkan, dan menghaluskan kulit.

Untuk bahan aktif dari peeling serum ini adalah.

  • AHA Mixture yang terdiri dari Glycolic acid, lactic acid, citric acid, dessert lime, dan tomato.
  • Salicylic acid 
  • Galactomyces ferment filtrate
  • Madagascar cica
  • Germen camomile
Ingredient:
Aqua, glycolic acid, propanediol, portulaca oleracea extract, Citrus lemon fruit extract, Carica papaya fruit extract, Aloe barbandesis leaf Juice, salicylic acid, bisabolol, lactic acid, sodium hyaluronate, solanum lycopersicum fruit extract, niacinamide, galactomyces ferment filtrate, Centella asiatica extract, sodium PCA, chlorphenesin, polyquaternium-7, phenoxyethanol, xanthan gum.

Dari sisi kemasan, produk ini dikemas dengan botol pipet yang mudah untuk dikeluarkan sesuai kebutuhan. Saat membeli, akan diberi box berwarna hijau tosca. Untuk botolnya sendiri terlihat mewah dengan bahan hampir seperti kaca, tapi bukan kaca sih dan cukup elegan saat ditampilkan.

Untuk penggunaanya pun cukup mudah. Hanya dengan menekan tutup pipet dan mengeluarkannya sesuai kebutuhan. Cukup higienis sih dengan kemasan seperti ini.

Dari sisi aromanya, peeling serum dari Azarine ini cukup menyegarkan. Sangat jauh dari aroma bahan kimia. Mungkin karena bahan utama dari bahan alami juga dan tanpa ada pewarna sih.




Teksturnya cukup cair dan saat digunakan cukup mudah karena hanya dengan menuangkan cairan dari pipet dan diratakan ke wajah.

Produk ini cukup efisien sih, karena kita tak perlu menggunakan kapas. Hanya saja, jika ingin langsung menggunakan produk ke kulit untuk tidak langsung menempelkan pipet ke pipi. Hal ini dikhawatirkan akan menjadi sarang bakteri dan menimbulkan jerawat ketika digunakan kembali.

Untuk pemakaiannya sendiri, dalam kemasan diklaim aman digunakan setiap hari. Hanya saja, untuk kulit sensitif lebih baik digunakan 2-3 hari sekali, untuk meminimalisir memerahnya kulit.

Pemakaian awal, dulu saya pernah menggunakannya setiap hari. Kemudian saya gunakan selama 2 hari sekali.


Hanya saja, untuk kulit saya agak kurang cocok menggunakan produk ini. Saya kira karena ada efek purging saat pemakaian. Karenanya, saya mengurangi pemakaian produk dan memakainya jarang-jarang.

Efek purging yang saya kira ini hanya berlangsung sekitar 2 mingguan saja. Sempat saya berhenti tidak menggunakan produk selama 1 mingguan, kemudian coba menggunakannya lagi dan berharap tidak timbul jerawat. Ternyata, hasilnya tetap saja. Setelah menggunakan produk ini timbul jerawat lagi di wajah saya.

Akhirnya, saya coba mengecek ulang kandungan produknya. Ternyata ada kandungan Aloe barbadensis yang membuat saya tidak cocok menggunakan produk ini.

Memang harga produknya hanya 29 ribu rupiah untuk harga normalnya. Hanya saja, saya memutuskan untuk tidak menggunakan produk ini lagi karena tidak cocok di kulit wajah.